Anda di halaman 1dari 4

METODE PENGUMPULAN DATA KUALITATIF

Rinta Yuli Andrini 211221136


Bimbingan Konseling Islam 3D

Abstrak

Sebagai salah satu bagian penting dalam penelitian kualitatif, metode pengumpulan data memerlukan
pembahasan yang menyeluruh. Namun demikian, artikel ini membatasi pembahasan tentang tiga (3)
metode Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi.

Abstract
As one of the important parts in qualitative research, methods data collection requires a thorough
discussion. But thus, this article limits the discussion of three (3) methods data collection in qualitative
research, namely interviews, observations and Study of documentation .

PENDAHULUAN
Secara umum metode penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur,
sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis. Dikatakan sebagai ‘kegiatan ilmiah’
karena penelitian dengan aspek Ilmu pengetahuan dan teori ‘Terencana’ karena penelitian harus
direncanakan dengan memperhatikan waktu, dana dan aksesibilitas terhadap tempat dan data. Sekaran
(2003) mendefinisikan penelitian sebagai suatu kegiatan yang terorganisir, sistematis, berbasis data,
kritis, objektif, ilmiah yang dilakukan dengan tujuan memperoleh jawaban atau pemahaman yang lebih
mendalam tentang suatu masalah. Menurutnya, tujuannya adalah untuk memberikan masukan yang
diperlukan pengambil keputusan politik untuk pengambilan keputusan. Masukan tersebut merupakan
hasil penelitian dan analisis data yang cermat.
John Creswell (2008) rnendefinisikan penelitian sebagai suatu proses bertahap bersiklus yang dirnulai
dengan identifikasi masalah atau isu yang akan diteliti. Setelah masalah teridentifikasi kernudian diikuti
dengan rnereviewbahan bacaan atau kepustakaan. Sesudah itu rnenentukan dan rnernperjelas tujuan
penelitian. Dilanjutkan dengan pengumpulan dan analisa data. Kernudian rnenafsirkan (interpretation)
data yang diperoleh. Penelitian ini berpuncak pada pelaporan hasil penelitian.
Tentang metode penelitian kualitatif, Creswell (2008) Mendefinisikannya sebagai suatu penelusuran
untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti
mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan mengajukan pertanyaan yang umum dan agak
luas.
PEMBAHASAN
Data kualitatif berbentuk deskriptif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia yang
dapat diamati (Taylor dan Bogdan, 1984). Data kualitatif dapat dipilah menjadi tiga jenis (Patton, 1990):
1. Hasil pengamatan: uraian rinci tentang situasi, kejadian, interaksi, dan tingkah laku yang diamati
di lapangan.
2. Hasil pembicaraan: kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang pengalaman, sikap,
keyakinan, dan pemikiran mereka dalam kesempatan wawancara mendalam
3. Bahan tertulis: petikan atau keseluruhan dokumen, surat-menyurat, rekaman, dan kasus sejarah.
Terdapat perbedaan-perbedaan antara data kualitatif dan data kuantitatif (Sitorus, 1998):
1. Data kualitatif adalah data mentah dari dunia empiris. Data kualitatif itu berujud uraian terinci,
kutipan langsung, dan dokumentasi kasus. Data ini dikumpulkan sebagai suatu Cerita terbuka
(open-ended narrative) , tanpa mencoba mencocokkan suatu gejala dengan kategori baku yang
telah ditetapkan sebelumnya, sebagaimana jawaban pertanyaan dalam kuesioner.
2. Data kualitatif adalah tangkapan atas perkataan subyek penelitian dalam bahasanya sendiri.
Pengalaman orang diterangkan secara mendalam, menurut makna kehidupan, pengalaman, dan
interaksi sosial dari subyek penelitian sendiri. Dengan demikian peneliti dapat memahami
masyarakat menurut pengertian mereka sendiri. Hal ini berbeda dari penelitian kuantitatif, yang
membakukanpengalaman responden ke dalam kategori-kategori baku peneliti sendiri.
3. Data kualitatif bersifat mendalam dan rinci, sehingga juga bersifat panjang-lebar. Akibatnya
analisis data kualitatif bersifat spesifik, terutama untuk meringkas data dan menyatukannya dalam
suatu alur analisis yang mudah dipahami pihak lain. Sifat data ini berbeda dari data kuantitatif
yang relatif lebih sistematis, terbakukan, dan mudah disajikan dalam format ringkas.

1. Observasi
Observasi yang dapat digunakan dalam metode penilitian kualitatif dapat berupa observasi partisipasi,
observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.
a. Observasi Partisipatif
Observasi partisipasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data
penelitian melalui pengamatan dan penginderaan yang mana observer atau peneliti benar-benar berada
dalam keseharian pelaku yang diteliti atau informan. Keberadaan peneliti tersebut dapat terlibat secara
aktif maupun tidak aktif.
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang mana peneliti belum tahu secara pasti apa yang akan
diamati. Oleh karenanya, pengamatan dilakukan tanpa menggunakan instrumen baku, tetapi hanya berupa
rambu-rambu pengamatan. Oleh karena itu, peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya
pengamatannya.
c. Observasi Kelompok Tidak Terstruktur
Sedangkan observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau
beberapa fenomena atau even secara sekaligus.
Menurut Matthews dan Ross tersebut dinyatakan bahwa observasi merupakan metode pengumpulan data
melalui indera manusia. Berdasarkan pernyataan ini, indera manusia menjadi alat utama dalam
melakukan observasi. Indera yang terlibat bukan hanya indera penglihatan, tetai indera penglihatan pun
juga dilibatkan seperti indera pendengaran, indera penciuman, indera perasa dan lain sebagainya. Seperti
syarat sebuah perilaku yang dapat dibservasi yaitu dapat dilihat (meggunakan indera penglihatan), dapat
didengar (menggunakan indera pendengaran), ada pula objek observasi yang menggunakan indera perasa
misalnya mengamati kenaikan suhu. Definisi dari observasi diatas dalam konteks situasi natural yang
mengacu pada riset kualitatif yaitu proses mengamati subjek penelitian beserta lingkungannya serta
melakukan perekaman dan pemotretan atas perilaku yang diamati tanpa mengubah kondisi alamiah
subyek dengan lingkungan sosialnya.
Hal yang mendasar yang perlu dipahami dalam melakukan observasi menurut Patton antara lain:
1. Keterlibatan observer
Dalam keterlibatan para ahli membagi menjadi 3 bentuk yaitu:
• Observasi Partisipan => Peneliti berperan aktif larut dalam aktifitas bersama subjek.
• Observasi semi-partisipan => peneliti melakukan pengamatan dari dua sisi yang berbeda.
Satu waktu ikut dalam aktivitas subjek, satu waktu ia melakukan pengamatan dari luar
tapi tidak terlibat aktif terhadap aktivitas subjek.
• Observasi non-partisipan
2. Overt dan covert observation
• Overt => ketika subjek memahami bahwa dirinya sedang diobservasi
• Covert => subjek tidak mengetahu bahwa ia sedang diobservasi.
3. Penjelasan tujuan observasi => peneliti boleh menjelaskan sedetail-detailnya tujuan observasi
yang dilakukan.
4. Panjangnya observasi => observasi bergantung pada kebutuhan, ada yang membutuhkan waktu
sebentar dan ada yang mebutuhkan waktu lama.
5. Fokus observasi => merupakan suatu hal yang sangat dalam dan rumit atau aspek yang di
observasi sangat banyak dan bervariasi.
Keuntungan dan kekurangan metode observasi yaitu.
Keuntungan:
• Dapat menyediakan data yang objektif karena tidak ada bias sebagai akibat penggunaan kata-kata
responden maupun intervensi pewawancara
• Secara relatif dapat menjadi murah ketika
Kamera digunakan dalam observasi
• Membantu memahami hal-hal yang dapat terlupa atau sulit diartikulasikan
• Merupakan pelengkap yang bagus bagi metode lain, misalnya pengamatan bahasa tubuh sebagai
pelengkap dari metode wawancara.
Kekurangan:
• Hanya dapat dilaksanakan ketika partisipan melakukan sesuatu dan akses terhadap observasi ini
biasanya dibatasi
• Susah untuk untuk menganilisis (menontoh berjam-jam video)
• Tidak tepat untuk menjawab pertanyaan mengapa
• Secara logistis susah untuk diatur karena kebanyakan tindakan bersifat privat dan berlangsung
dalam periode yang lama.

2. Wawancara

Anda mungkin juga menyukai