DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan kasih dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Metode Pengumpulan Data: Observasi dan Kuisioner”. Makalah ini kami
susun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi
yang dibimbing oleh dosen kami, Prof. Dr. Hj. Haliah Imran, SE., M.Si., Ak., CA.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik
dalam susunan kalimat maupun tata bahasa yang digunakan dalam penulisan
makalah ini. Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi bagi para pembaca.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Selain dengan melakukan wawancara, pengumpulan data juga dapat
dilakukan dengan observasi dan kuisioner. Observasi melibatkan kegiatan di
lapangan dan membutuhkan data deskriptif bukan angket, serta memakan waktu
dan terdapat banyak kesulitan dalam melakukannya. Sedangkan untuk
kuisioner didesain untuk mengumpulkan banyak data kuantitatif, di mana
menyajikan pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya dan peran
responden sangatlah penting dalamnya.
1.3.Tujuan Pembahasan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian observasi
1.3.2. Untuk mengetahui observasi partisipan
1.3.3. Untuk mengetahui hal-hal yang diamati dalam observasi
1.3.4. Untuk mengetahui tujuan observasi terstruktur
1.3.5. Untuk mengetahui pengertian kuisioner dan langkah-langkah dalam
menyusunnya
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Observasi
Observasi merupakan teknik alami yang efektif untuk mengumpulkan data
terkait tindakan dan perilaku. Observasi melibatkan kegiatan “di lapangan”-
pabrik, pusat perbelanjaan (supermarket), ruang tunggu, kantor, atau trading
room—melihat apa yang dilakukan oleh para karyawan, konsumen, atau day
trader, dan menjelaskan, menganalisis, serta menginterpretasikan apa yang
seseorang lihat.
Metode observasional yang paling tepat untuk penelitian yang
membutuhkan data deskriptif bukan angket yaitu, ketika perilaku akan diteliti
tanpa bertanya secara langsung kepada responden sendiri. Data observasional
begitu banyak dan tidak terkontaminasi dengan bias angket. Metode
observasional juga memakan waktu dan memiliki banyak kesulitan dalam
banyak hal, khususnya bagi peneliti yang belum terlatih.
2.5. Kuisioner
Kuisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya di mana responden akan mencatat jawaban mereka, biasanya
dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas. Kuisioner merupakan metode
pengumpulan data yang efisien ketika studi bersifat deskriptif atau
eksplanatori. Kuisioner secara umum lebih murah dan memakan waktu
dibandingkan observasi dan wawancaara, namun kuisioner juga menyebabkan
kemungkinan lebih besar terjadinya nonrespons dan kesealahan nonrespons.
Prinsip penyusunan kuisioner merujuk pada langkah-langkah berikut:
1. Menentukan konten atau isi dari kuisioner
2. Menentukan bentuk respon atau jawaban
3. Menentukan bentuk pertanyaan
4. Menentukan urutan pertanyaan
5. Menulis cover letter
Isi Kuisioner
Sifat variabel yang digunakan akan menetukan apakah jenis pertanyaan
yang diajukan. Jika variabel yang digunakan bersifat subjektif, di mana
keyakinan, persepsi, dan sikap responden akan diukur, pertanyaan
sebaiknya menggunakan dimensi dan elemen dari konsep tersebut.
Sehingga pertanyaan yang muncul bersifat pilihan. Jika variabel objektif
digunakan, maka pertanyaan tunggal digunakan, pertanyaan tunggal
langsung akan lebih tepat. Dapat disimpulkan kemudian, bahwa tujuan
masing-masing pertanyaan sebaiknya dipertimbangkan dengan hati-hati
sehingga variabel dapat diukur dengan tepat dan tidak ada pertanyaan
berlebihan yang ditanyakan.
Bentuk Pertanyaan
Bentuk pertanyaan yang baik dapat mengacu pada hal-hal berikut:
1. Menghindari pertanyaan yang memiliki respon ganda
Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang membuka kemungkinan respon
yang berbeda pada subkalimatnya. Akan lebih baik jika mengajukan
dua atau lebih pertanyaan terpisah.
Contoh: menurut anda apakah ada pasar yang baik untuk produk ini
dan bahwa produk ini akan laris terjual?
2. Menghindari pertanyaan ambigu
Pertanyaan jenis ini membuat responden menjadi tidak yakin terkait
apa yang dimaksud oleh suatu pertanyaan.
Contoh: menurut anda sejauh mana kebahagiaan anda?
3. Menggunakan bahasa yang bebas
Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang dapat dipahami oleh
respondennya.
5. Keinginan Sosial
Pertanyaan sebaiknya tidak disampaikan pada tingkat bahwa
pertanyaan tertentu menghasilkan respons yang diinginkan secara
sosial.
8. Panjang Pertanyaan
Pertanyaan yang sederhana dan singkat ebih disukai daripada
pertanyaan yang panjang. Sebagai ukuran, pertanyaan atau pernyataan
dalam kuesioner sebaiknya tidak melebihi 20 kata atau melebihi satu
baris penuh pada cetakan (Horst, 1968; Oppenheim, 1986).
Urutan Pertanyaan
Urutan pertanyaan dalam kuesioner sebaiknya mengarahkan responden
dari pertanyaan yang bersifat lebih umum ke pertanyaan spesifik, dan dari
pertanyaan yang relatif mudah ke pertanyaan yang semakin sulit dijawab.
Pendekatan ini disebut juga pendekatan corong (funnel approach) dan
berfungsi untuk mempermudah dan memperlancar responden untuk
mengisi poin kuesioner. Penggunaan teknik corong membantu responden
untuk mengisi kuesioner dengan mudah dan nyaman.
Surat Pengantar
Surat pengantar adalah halaman pengantar dari sebuah kuesioner. Surat
pengantar mencakup:
- Identifikasi peneliti
- Motivasi bagi responden untuk mengisi kuesioner
- Kerahasiaan
- Ucapan terima kasih kepada responden
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Observasi termasuk mulai meakukan kegiatan “di lapangan”, melihat apa yang
orang-orang lakukan dan menjelaskan, menganalisis, serta menginterpretasi-
kan apa yang seseorang lihat. Ada empat pendekatan untuk observasi
berdasarkan empat dimensi penting yang membedakan cara observasi
diakukan, yaitu kontrol, apakah peneliti adalah anggota dari kelompok yang
diamati atau tidak, struktur, dan kerahasiaan observasi. Dua pendekatan
penting untuk observasi yaitu observasi partisipan dan nonpartisipan.
Kelebihan utama observasi adalah bersifat langsung, sedangkan reaktivitas dan
bias pengamat adalah kekurangan dari observasi.