pengangkutan dan perjalanan, rute dan tracking dan sopir, serta seleksi karir.
TMS juga mensuport manajemen kendaraan dan transaksi akuntansi.
Faktor-faktor yang mengkontribusi pada perkembangan TMS adalah:
1. Sistem transportasi yang ketinggalan jaman perlu untuk di upgrade atau
diganti.
2. Pertumbuhan transport intermodal
3. Penambahan kemampuan vendor TMS
4. TMS mengatasi data yang besar
Manajemen logistik berhubungan dengan koordinasi dari beberapa proses-proses
kompleks, menamai order, pembayaran atau pembelian, penambahan logistik,
dan shipping logistik. Tujuan umum sistem manajemen logistik adalah untuk:
Fungsi dari sistem kontrol barang, yang juga dikenal dengan kontrol stok, atau
sistem manajemen stok, adalah untuk meminimalkan total biaya inventory ketika
mempertahankan tingkat optimal inventory. Departemen POM menjaga safety
stok atau buffer stok atas batas kekurangan.
Sistem kontrol inventori meminimalkan 3 kategori biaya
1. Biaya penyimpanan
2. Biaya order dan shipping
3. Biaya kekurangan
Untuk meminimalkan biaya tersebut, POM menentukan kapan dan berapa
banyak order. Salah satu model inventory ialah economic order quantity(EOQ).
EOQ memasukkan semua biaya dalam pertimbangan.
Just in time(JIT) dan lean manufacturing merupakan 2 metode yang sering
digunakan untuk meminimalkan pengeluaran dan mengatasi kompleksitas dari
manajemen inventory. Meminimalkan biaya inventory dan mempertahankan
tujuan utama dari rantai penawaran.
JIT berguna untuk meminimalkan biaya penyimpanan dengan tidak menyimpan
barang sampai diperlukan pada proses produksi. Dengan JIT, biaya yang
berasosiasi dengan membawa inventory yang banyak pada waktu yang sama
akan dihilangkan. Tetapi harga akan meningkat pada biaya order karena akan
lebih sering mengorder.
Disamping biaya penyimpanan yang minim, JIT tidak cocok dengan perusahaan
yang:
Kontrol internal
Internal kontrol yang kuat, yang bergantung pada IT untuk keefektivitasnya
termasuk:
Segregation of duties
Job rotation
Oversight
Safeguarding of assets
IT policies