Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ali Muhasan

NIM : A31114041

RESUME CHAPTER 12 PIAGAM INTERNAL AUDIT DAN MEMBANGUN


FUNGSI INTERNAL AUDIT

12.1 Menciptakan Fungsi Internal Audit


Tidak ada cara yang optimal dalam menciptakan Fungsi Internal Audit, karena
masing masing perusahaan memiliki tipe bisnis, masa geografis, struktur organisasi serta
kebutuhan internal audit yang berbeda satu sama lain dan harus berdasarkan atas
Internasional Standard for the Professional Practisce of Internal Auditing. Manajer
puncak yang akan menjadi Chief Audit Executive ditantang untuk membangun fungsi
internal audit baru dengan berbagai macam pilihan, sesuai dengan keseluruhan bisnis
perusahaan, struktur logistic dan geografi, resiko pengendaliannya, dan keseluruhan
budaya perusahaan Kebutuhan utama dari seorang pemimpin yang kuat untuk organisasi
yang efektif, untuk internal audit pemimpinnya adalah Chief Audit Executive yang
mengerti seluruh kebutuhan perusahaan dan resiko pengendalian yang potensial sebaik
dengan kontribusi potensial yang dapat dilakukan internal audit perusahaan.

12.2 Piagam Audit: Komite Audit dan Kewenangan Manajemen


Internal audit memiliki bebas kendali untuk mengetahui luasnya kisaran
pencatatan dan megajukan pertanyaan pada tingkat apapun, beberapa proses dalam
memberikan wewenang juga perlu suatu kewenangan. Tidak ada kebutuhan pasti dalam
kewenangan dokumen, namun piagam internal audit menguatkan internal audit dengan:
1) Independensi dan objektivitas, 2) Lingkup atas tanggung jawab, 3) Kewenangan dan
akuntabilitas.

12.3 Membangun Internal Audit Staff


Setiap fungsi internal audit memerlukan seseorang yang diberi tugas dan tanggung
jawab internal audit, tersiri atas staf pendukung dan administrasi. Di dalam internal audit,

1
terdapat bermacam-macam posisi untuk berbagai tingkat dan tipe internal audit sendir di
dalam sebuah perusahaan.

12.4 Pendekatan Organisasi Departemen Internal Audit


Logistik dan biaya sering menjadi factor kunci karena tidak ada cara yang optimal
dalam menciptakan Fungsi Internal Audit, karena perbedaan tipe bisnis, masa geografis,
struktur organisasi serta kebutuhan internal audit. Biasanya perusahaan yang
menggunakan operasi worldwide memerlukan internal audit untuk melakukan review
dalam situs perusahaan tersebut yang dapat diselenggarakan secara desentralisasi dengan
team local yang lebih dekat dengan operasi aktual.

12.5 Kebijakan dan Prosedur Internal Audit


Setiap internal audit mengembangkan kebjiakan dan prosedur yang memerintah
fungsinya sebagai petunjuk untuk seluruh staf audit dan sebagai pegangan untuk
pengguna jasa audit. internal audit prosedur bergantung ukran fungsi dan kesluruhan
perusahaan dan harus mengandung beberapa element yaitu: 1) Piagam audit dan
kewenangan dokumen internal audit yang lain, 2) Kode etik perusahaan yang didalamnya
terkandung peraturan peraturan, 3) Prosedur dan aturan departemen internal audit yang
lain, 4) Standar Internal Audit Internl audit harus mengikuti standard dalam mengisi
kertas kerja, komunikasi terkaitm dan kebijakan retensi.

12.6 Pengembangan Profesional: Membangun Fungsi Internal Audit yang Kuat


Meskipun merupakan bagian dari perusahaan namun tetap bersifat independen,
unik, dan spesial. Besifat unik karena dengan adanya perkecualian dengan ketua eksekutif
officer dan terkadang pemberian nasihat, dan merupankan unit yang hanya melaporkan
secara langsung kepada komite audit. internal audit akan slalu unik di setiap perusahaan
dengan hak dan kewajiabannya untuk menilai risiko, menjadwalkan review dan
mengajukan permintaan atas perbaikan apabila diperlukan. Hal ini merupakan peran yang
menunjukkan perhatian perofesional dan kehormatan dari seluruh anggota internal audit.

Source: Moeller, Robert R, Brink’s Modern Internal Auditing, 2009 Edisi 7, John Wiley
& Sons, Inc, Hoboken, New Jersey. (B)

Anda mungkin juga menyukai