langsung, dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak adalah penerimaan
dari dinas-dinas, yang mencakup perincian seperti penerimaan dinas kesehatan,
pendidikan, dan lain-lain, penerimaan kejaksaan dan pengadilan, penerimaan dinas luar
negeri, penerimaan dari hasil kekayaan negara, dan lain-lain.
Alternatif 1 Alternatif 2
SPM-GU: Rp 3 juta; SPM-GU: Rp 3 juta;
SPM-TU: Rp 9 juta; SPM-TU: Rp 4 juta;
SPM-LS Rp 10 juta. SPM-LS Rp 5 juta.
Catatan: Catatan:
UP tetap Rp 10 Pihak ketiga dibayar tunai Rp 5 juta dan
juta cek atas nama Rp 5 juta.
Bentuk pembayaran (tunai/cek) diabaikan,
substansinya adalah penyedia jasa harus
dibayar.
Pengajuan SPM-GU Rp 10 juta sesaat
setelah pembayaran agar supaya UP tetap Rp
10 juta.
Kerumitan yang sama juga akan dirasakan oleh pengelola keuangan daerah.
Ia harus menggunakan berbagai form guna melakukan pengawasan kredit
anggaran masing-masing pos di setiap dinas. Ini dilakukan dengan
melakukan cek silang masing-masing form ke dokumen APBD atau DPA.
Sementara itu, perbendaharaan diberi deadline 2 hari dalam penerbitan cek
(namanya SP2D).
~!@#$%^&*()_+
aTerdapat kerugian bagi kedua belah pihak: dari segi efektivitas dan
efisiensi. Pertama, pengelola keuangan daerah perlu menganalisis perputaran
uang di setiap dinas untuk menentukan besaran UP. Sebuah langkah yang
kontra produktif karena penetapan UP mendorong terjadinya penumpukan
kas di dinas. Belum lagi banyaknya form membutuhkan belanja penunjang
berupa alat tulis kantor (di kedua pihak).
Kerumitan tersebut dapat disederhanakan dengan melihat hubungan
kepentingan antara dinas (sebagai pihak yang membutuhkan uang) dengan
pengelola keuangan daerah (sebagai pihak yang memberikan uang). Konteks
hubungan sederhana ini akan mengeliminasi pemikiran dinas mengenai form
manakah yang akan digunakan. Jadi, dinas hanya perlu menggunakan 1 form:
SPM.
Setelah menerima form SPM, pengelola keuangan daerah cukup berpikir
apakah permintaan tersebut akan dipenuhi atau tidak? Jika dipenuhi, berapa
besar dana yang akan diberikan? apakah seluruhnya atau sebagian? Implisit,
ini merupakan penerapan UYHD: melihat kebutuhan dinas dan
mempertimbangkan posisi kas daerah. Sedapat mungkin, posisi kas dinas Rp
0,- atau mendekati Rp 0,-. Dengan demikian, UP tidak lagi diperlukan (baca
dipaksakan) ada di dinas. Bukankah pandangan ini dapat mengoptimalkan
fungsi utama perbendaharaan (sebagai BUD) dalam manajemen kas daerah?
Pada kondisi ekstrim, SPM dan SP2D cukup dibuat sekali dalam setahun
(cukup minta sekali setahun dan diberi untuk kebutuhan setahun) yang
berarti merelakan peluang perbendaharaan memanfaatkan iddle cash. Atau
lebih ekstrim lagi: setelah APBD ditetapkan langsung diterbitkan SP2D, tanpa
pengajuan SPM oleh dinas bukankah APBD memiliki fungsi otorisasi? Ini
dimungkinkan jika pendapatan mencukupi kebutuhan seluruh dinas untuk 1
(satu) perioda. Akan tetapi, adakah daerah yang memiliki kecukupan dana
untuk seluruh dinas dalam 1 (satu) perioda? Inilah bagian dari kalau bisa
dipermudah, kenapa dipersulit?
03TuesdayDEC 2013
BAB 2
ISI
A. Sifat dan Karakteristik Rumah Sakit
Definisi rumah sakit menurut WHO sebagaimana yang termuat dalam WHO
Technical Report Series No. 122/1957 yang berbunyi :Rumah sakit adalah
bagian integral dari satu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif kepada
masyarakat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya guna
menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga merupakan
pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat penelitian bio-
medik.
fungsi utama rumah sakit adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan
maupun bagian mata rantai rujukan pelayanan kesehatan. Berdasarkan
pengalaman sampai saat ini, pengaduan mengenai pelanggaran etik maupun
malpraktek yang dilakukan oleh dokter tidak kurang 80% terjadi di rumah
sakit. Lagi pula, segala prinsip yang berlaku di rumah sakit secar
proporsional dapat juga diberlakukan di saran pelayanan kesehatan lainnya.
Modal
Pembangunan kesehatan dimasa mendatang sangat tergantung pada
kemampuan sumber daya manusia yang ada di daerah.
Kecenderungan yang terjadi adalah meningkatnya peran pihak ketiga dalam
mengatur pembiayaan kesehatan melalui sistem asuransi, baik publik
maupun swasta. Keadaan ini juga akan semakin berkembang di Indonesia
dimasa yang akan datang bila perdagangan antar negara menjadi semakin
bebas.
Pertanggungjawaban
Sebagai bukti pertanggungjawaban unit pelayanan rumah sakit pemerintah
daerah, setiap unit rumah sakit berkewajiban memberikan laporan akhir
sebagai bukti pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan usaha selam
periode pelaporan. Laporan tersebut meliputi laporan alokasi dana, laporan
pendapatan, dan laporan pengeluaran ke pemerintah daerah setempat.
Anggaran kas
Adalah anggaran yang tercatat dalam rencana penerimaan dan pengeluaran
kas. Kas meliputi saldo tunai dan saldo rekening giro bank yang dimiliki
entitas, serta elemen-elemen lainnya yangdapat dipersamakan dengan kas.
Anggaran kas sangat terkait dengan komponen kas dari aktivitas opersai,
investasi, dan pembiayaan.
Anggaran pelaksanaan
Adalah anggaran yang telah tergambar dalam perencanaan aktivitas
pelaksanaan. Anggaran pelaksanaan terdiri dari tiga komponen :
Penerimaan
Biaya dan pengeluaran
Pengukuran hasil
D. Akuntansi Rumah Sakit
Secara operasional manajemen keuangan di Rumah Sakit harus dapat
menghasilkan data, informasi dan petunjuk untuk membantu pimpinan
Rumah Sakit dalam meerncanakan, mengendalikan dan mengawasi seluruh
kegiatan agar mutu pelayanan dapat dipertahankan/ditingkatkan pada
tingkat pembiayaan yang wajar.
Accrual Basis
Pada sistem ini transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian, bukan
pada saat hak diterima atau dibayar, dan dicatat serta dilaporkan pada
periode yang bersangkutan. Dengan kata lain penghasilan diakui pada saat
penyerahan barang/jasa, bukan pada saat kas diterima; dan biaya diakui
pada saat terjadinya, buka pada saat kas dibayarkan. Dengan metode
aktual, harta daki ui pada saat diperoleh kepemilikannya.
Dapat dipahami
Relevan yaitu bermanfaat bagi peramalan dan penegasan keputusan
serta evaluasi masa lalu
Handal (reliable) yaitu penyajian jujur, substansi mengungguli bentuk,
netralitas, pertimbangan sehat dan lengkap.
Berdaya banding (comparability)
Oleh karena itu kebijakan akuntansi yang dianut harus konsisten, namun
bila ada alternatif lain yang lebih relevan dan andal konsistensi ini tidak
perlu dipertahankan. Hanya perubahan tersebut perlu diberitahukan kepada
pembaca laporan keuangan.
Kendala terhadap terpenuhinya kualitas umum dari informasi di atas
antara lain :
Ketepatan waktu;
Laporan yang tertunda dapat menghasilkan informasi yang kurang relevan.
Sebaliknya untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu seringkali
mengurangi keandalan informasi. Untuk mengimbangkan antara relevansi
dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan
yang menentukan.
Asumsi Akuntansi
Dasar akrual
Kesinambungan (going concern)
Kesatuan ekonomi.
Dalam akuntansi, organisasi usaha dipandang sebagai kesatuan ekonomi
yang terpisah dari pemilih/pendiri dan unit organisasi lainnya.
Transaksi bebas
Transaksi akuntansi lebih diasumsikan selalu terjadi di antara pihakpihak
yang bebas yang sanggup melindungi kepentingan. Dengan demikian, harga
yang terjadi dari transaksi tersebut adalah harga yang objektif.
Tidak ada PSAK khusus yang mengatur standar akuntansi untuk rumah
sakit. PSAK yang paling cocok untuk sementara waktu digunakan adalah
PSAK 45 tentang organisasi nirlaba.
Bentuk laporan :
Tunggal (Single step)
Semua penghasilan dikelompokkan
Semua beban dikelompokkan
Selisih penghasilan atas beban adalah SHU
PPH 25 maka didapat SHU bersih.
Bertahap
Setiap penghasilan ataupun beban diuraikan secara rinci.
2. Dana Terikat
Kelompok dana (Fund Groups) yang digolongkan sebagai dana terikat
digunakan untuk mencatat dana yang penggunaannya dibatasi oleh donor
atau pihak yang mensponsori dana tersebut.
H. Laporan Keuangan Rumah Sakit
Dalam laporan keuangan rumah sakit terdapat empat laporan keuangan
utama yang dihasilkan oleh proses akuntansi, yaitu:
1. Neraca
Terdiri dari
Neraca dalam rumah sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar baik isi
maupun proses penyusunan dari sudut pandang ilmu akuntansi
dibandingkan dengan neraca perusahaan yang sering kita kenal disektor
komersial namun demikian ada beberapa hal yang secara khusus perlu
diperhatikan antara lain:
a. Kas
Jumlah kas yang tercatat dalam neraca tidak termasuk kas pada Dana
Terikat yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi.
b. Piutang
Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi.
c. Investasi
Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada
nilai wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian.
d. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresiasinya dalam
Dana Umum.
g. Saldo Dana
Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang dijelaskan, saldo dana yang
dimiliki oleh rumah sakit dipisahkan menjadi tiga macam yaitu: terikat,
terikat sementara waktu, dan terikat permanen.
2. Laporan Operasi
Untuk rumah sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam Laporan
Operasi (Statement of Operations). Laporan ini mencakup tentang
pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya yang
mempengaruhi saldo dana selama periode berjalan. Dalam laporan operasi
harus dinyatakan suatu indikator kinerja seperti halnya laba bersih dalam
perusahaan, yang melaporkan hal kegiatan operasi rumah sakit selama
periode berjalan. Indikator kinerja ini harus mencakup baik laba ataupun
rugi operasi selama periode berjalan maupun laba langsung yang diperoleh
selama operasi berjalan. Perubahan lain dari saldo dana selama periode
berjalan harus dilaporkan setelah indikator kinerja.
Berikut adalah pos-pos lain yng jga perlu menjadi perhatian:
d. Transfer Antardana
Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva dalam Dana Terikat ketika
persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsor atau donor sudah terpenihi.
Dalam hal ini aktiva tersebut harus ditransfer dari Dana Terikat ke Dana
Tidak Terikat. Untuk tujuan pelaporan keuangan, transfer antar dana ini
dilaporkan dalam Laporan Operasi sebagai Pelepasan Saldo Dana dan
ditunjukkan sebagai penambahan atas Dana Tidak Terikat.
Contoh Pendapatan:
Contoh beban :
Aktivitas operasi
Aktivitas investasi
Aktivitas pendanaan
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Terdiri dari :
Gambaran umum RS
Iktisar kebijakan akuntansi
Penjelasan pos-pos laporan keuangan
Ditjen Pelayanan Medit Depkes membuat ketentuan akuntansi, khususnya
bagi RS yang sudah menjadi BLU (Badan Layanan Umum). Pedoman
akuntansi RS ini berisi 10 bab:
1. Pendahuluan
2. Laporan Keuangan
3. Akuntansi Aktiva
4. Akuntansi Kewajiban
Sedangkan Asas BLU diatur menurut Pasal 3 PP No. 23 Tahun 2005, yaitu:
4. Rencana kerja, anggaran dan laporan BLU dan instansi induk tidak
terpisah;
Dari uraian definisi, tujuan dan asas BLU, maka dapat terlihat bahwa BLU
memiliki suatu karakteristik tertentu, yaitu :
7. Pegawai dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan bukan pegawai
negeri sipil;
Selain itu, sekalipun BLU dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan
produktivitas ala korporasi, namun terdapat beberapa karakteristik lainnya
yang membedakan pengelolaan keuangan BLU dengan BUMN/BUMD, yaitu:
Penentuan tarif harus berdasar unit cost dan mutu layanan. Dengan
demikian rumah sakit pemerintah harus mampu melakukan penelusuran
(cost tracing) terhadap penentuan segala macam tarif yang ditetapkan
dalam layanan. Selama ini aspek penentuan tarif masih berbasis aggaran
ataupu subsidi pemerintah sehingga masih terdapat suatu cost culture yang
tidak mendukung untuk peningkatan kinerja atau mutu layanan.
Penyusunan tarif rumah sakit seharusnya berbasis pada unit cost, pasar
(kesanggupan konsumen untuk membayar dan strategi yang diipilih. Tarif
tersebut diharapkan dapat menutup semua biaya, diluar subsidi yang
diharapkan. Yang perlu diperhatikan adalah usulan tarif jangan berbasis
pada prosentase tertentu namun berdasar pada kajian yang dapat
dipertanggungjawabkan. Secara umum tahapan penentuan tarif harus
melalui mekanisme usulan dari setiap divisi dalam rumah sakit dan aspek
pasar dan dilanjutkan kepada pemilik. Pemilik rumah sakit pemerintah
adalah pemerintah daerah dan DPRD
Pengelolaan Keuangan
Adanya desentralisasi dan otonomi daerah dengan berlakunya UU tentang
Pemerintahan Daerah (UU No. 32 Tahun 2004, terakhir diubah dengan UU
No. 12 Tahun 2008), UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah, serta Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Umum Penyusunan APBD, kemudian PP No. 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, PP No. 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Permendagri No. 61 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, membuat rumah sakit pemerintah daerah harus melakukan banyak
penyesuaian khususnya dalam pengelolaan keuangan maupun
penganggarannya, termasuk penentuan biaya.
posisi keuangan);
3. Laporan arus kas yang mencakup arus kas dari aktivitas operasi,
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan;
2. Laporan Kinerja.
2. Neraca;
PSAK 45 SAP
Organisasi bisnis
Organisasi non
kepemerintahan
Organisasi kepemerintahan
Pengguna: Pengguna:
Masyarakat Masyarakat
Pemerintah Pemerintah
Rumah sakit pemerintah dituntut untuk menjadi rumah sakit yang murah
dan bermutu. Dalam pengelolaannya rumah sakit pemerintah memiliki
peraturan pendukung yang terkait dnegan pengelolaan keuangan yang
fleksibel. Berdasar PP no: 23 tahun 2005 tersebut rumah sakit pemerintah
telah mengalami perubahan sebagai badan layanan umum. Perubahan
kelembagaan ini berimbas pada pertanggungjawaban keuangan bukan lagi
kepada departemen kesehatan tetapi kepada departemen keuangan.
Sebagaimana telah diuraikan di atas dari aspek pelaporan keuangan yang
harus mengikuti standar akuntansi keuangan, maka dalam pengelolaan
teknis keuangan pun harus diselenggarakan dengan mengacu pada prinsip-
prinsip akuntanbilitas, transparansi dan efisiensi. Anggaran yang disusun
rumah sakit pemeritah juga harus disusun dengan berbasis kinerja (sesuai
dengan Kepmendagri no 29 tahun 2002).
2. Memiliki keinginan yang kuat dari rumah sakit untuk berbenah, tanpa
meninggalkan misi layanan sosial tetapi harus tetap mengunggulkan rumah
sakit sebagai alatbargaining position,
3. Kesanggupan untuk mewujudkan desakan akuntabilitas dari publik
kepada rumah sakit, khususnya mengenai pola penentuan tariff,
4. Dukungan dari seluruh tim ahli, baik ahli medis, komite medis, sistem
informasi rumah sakit, akuntansi dan costing.
Dengan implementasi perubahan kelembagaan menjadi badan layanan
umum, dalam aspek teknis keuangan diharapkan rumah sakit akan memberi
kepastian mutu dan kepastian biaya menuju pada pelayanan kesehatan
yang lebih baik.
c. Dokter tetap yaitu dokter yang mempunyai jadwal praktek tetap tetap
bukan sebagai pegawai tetap rumah sakit,
b. Penghasilan yang berasal dari pasien yang diterima oleh para dokter,
PENGURANGAN PENGHASILAN
Dalam ketentuan perhitungan pajak penghasilan, yang dapat dikurangkan
dari penghasilan kena pajak adalah: (a). Biaya-biaya yang berhubungan
langsung dengan usaha, pekerjaan, kegiatan atau pemberian jasa untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan atau biaya yang
berhubungan langsung dnegan operasional penyelenggaraan rumah sakit,
(b). Penyusutan atau amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh harta
yang mempunyai manfaat lebih dari 1 tahun, dan (c). Subsidi yang diberikan
kepada pasien yang tidak mampu ataupun biaya pelayanan kesehatan yang
kurang mampu yang dipikul oleh yayasan atau organisasi yang sejenis yang
tidak bergerak di bidang pelayanan kesehatan.
BAB 3
PENUTUP
Tidak ada PSAK khusus yang mengatur standar akuntansi untuk rumah
sakit. PSAK yang paling cocok untuk sementara waktu digunakan adalah
PSAK 45 tentang organisasi nirlaba. Berdasarkan PSAK 45, akuntansi RS
tidak berdasarkan sistem dana, hanya dana tunggal. Namun aktiva bersih
RS dikategori berdasarkan tiga jenis:
} Neraca
} Laporan Aktivitas
1. Pendahuluan
2. Laporan Keuangan
3. Akuntansi Aktiva
4. Akuntansi Kewajiban
5. Akuntansi Aktiva Bersih (Ekuitas)
6. Akuntansi Perubahan Aktiva Bersih
7. Laporan Arus Kas
8. Catatan Atas Laporan Keuangan
9. Ilustrasi Laporan Keuangan
10. Rasio Keuangan
Pedoman akuntansi RS BLU ini tidak spesifik berdasarkan satu
PSAK,misalnya hanya PSAK 45, melainkan berbagai PSAK yang terkait.
PSAK yang terkait aktiva, utang, ekuitas, pendapata, dan biaya yang
diterbitkan oleh IAI yang relevan juga menjadi dasar akuntansi.
AKUNTANSI UNIVERSITAS
Universitas merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain akademik, politeknik dan
institute. Dalam aplikasi akuntansi dana dalam praktiknya dapat dilihat dari praktik akuntansi
universitas sebagai salah satu jenis organisasi nirlaba. Universitas dikelompokkan menjadi dua
yaitu:
Universitas yang dikelola pihak swasta ( private university ) dilaksanakan berdasarkan standar
akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accountin Standard Board - FASB ( Dewan Standar
Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan ( FASB Statement ) no 117 tentang laporan
keuangan untuk organisasi nirlaba.
Universitas yang dikelola pihak pemerintah ( public University), pelaksanaan akuntansi nya
dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang dikembangkan oleh Govermental Accounting
Standard Board GASB ( Dewan Standar Akuntansi Pemerintah ) khusunya pernyataan ( GASB
Statement ) no 15 tentang Model pelaporan keuangan untuk universitas
Struktur dana untuk universitas terdiri atas :
1. Dana Lancar ( Current funds )
Dana lancar yaitu dana ynag didirikan oleh universitas untuk mengelola kekayaan atau
sumber daya yang akan digunakan dalam rangka membiayai kegiatan operasional sehari-hari .
dana lancar ini dibagi menjadu dua bagian yaitu :
Dana yang penggunaan nya tidak ada batsan ( Unrestricted current funds )
Dana yang penggunaan ny terbatas ( Restricted current funds )
2. Dana Pinjaman ( Loan Funds )
Dana pinjaman yaitu dana yang didirikan untuk mengumpulkan dana-dana yang akan
digunakan untuk memberikan pinjaman baik kepada pegawai universitas maupun pihak pihak
lain yang terkait dengan universitas.
Anuitas
Dasar Tidak Terikat Pinjaman Abadi dan Pembangunan
Akuntans Terikat Pensiun
i Pemasukan atau sumbangan (contribution)
dan transfer langsung Dicatat sebagai kredit pada
saldo dana
Akrual Pendapatan Dana untuk dibelanjakan ditransfer ke dana lancar,
diakui saat dana kecuali untuk belanja modal dan pelunasan hutang,
dibelanjakan dicatat pada dana pembangunan
Laporan Laporan Pendapatan dan
Keuangan Belanja
Laporan Perubahan Saldo Dana
Neraca (kombinasi)
Akuntansi dana untuk universitas harus memisahkan antara terikat pembatasan yang
dimaksud berasal dari pihak eksternal universitas. Ada tiga laporan keuangan yang harus dibuat
oleh suatu universitas yaitu :
Laporan pendapatan, belanja dan beban lainnya
Laporan perubahan saldo dana
Neraca kombinasi
Berdasarkan PP RI Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3, perguruan tinggi merupakan satuan
pendidikan yang:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
2. Pendidikannya berupa menghasilkan manusia terdidik.
3. Penelitiannya merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam usaha mencari kebenaran dan/atau
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
kesenian.
4. Bentuk pengabdiannya kepada masyarakat berkaitan dengan usahah memberikan manfaat
melalui ilmu pengetahuan.
Bentuk-bentuk perguruan tinggi yang dibedakan berdasarkan defenisinya:
1. Akademi
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan professional pada
satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu.
2. Politeknik
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggrakan program pendidikan professional pada
beberapa bidnag pengetahuan khusus.
3. Sekolah tinggi
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau
professional dalm lingkup satu displin ilmu.
4. Institut
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau
professional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau kesenian yang
sejenis.
5. Universitas
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau
professional dalam beberapa disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian
tertentu. Jenis perguruan tinggi lain selain universitas juga dapat merupakan organisasi sector
public.
Dulu
Sekarang
Dikti
BHMN
(Badan Hukum)
BHP
(Badan Hukum)
Yayasan
(Badan Hukum)
i. Belanja
Belanja yang dilakukan universitas adalah menyangkut persediaan dan perlengkapan yang
digunkan universitas dalam kegiatan operasinya.
j. Transfer
Transfer dana yang terjadi di universitas memiliki tujuan yang beragam, seperti:
pembayaran hutang, penambahan dana, perbaikan dan penggantian aktiva, pemenuhan ketentuan
kontrak, pembagian keuntungan investasi, dll
kas xxx
saldo dana xxx
belanja xxx
saldo dana xxx
kas xxx
pendapatan xxx
Dalam dana lancar terikat pendapatan tidak diakui sampai belanja yang sesuai dengan
tujuan tertentu telah dilakukan:
Pendapatan dan penambahan saldo dana lainnya
Balanja dan pengurangan saldo lainnya
Transaksi lainnya
b. Bagian Kepegawaian
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksankan urusan kepegawaian yang berfungsi:
Melakukan administrasi tenaga akademik
Melaksanakan administrasi tenaga administrasi.
Bagian Kepegawaian terdiri atas dua Sub Bagian yaitu:
Sub Bagian administrasi Tenaga Akademik, tugasnya ; melakukan administrasi tenaga
akademik dan tenaga penunjang akademik.
Sub Bagian Tenaga Administrasi, mempunyai tugas melakukan administrasi tenaga
administratif.
c. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan di lingkungan
Unpatri. Untuk menyelenggarakan tugas terseut, Bgaian Keuangan mempunyai fungsi :
Melaksanakan administrasi anggaran rutin dan mengkoordinasi anggaran pembangunan.
Melaksanakan administrasi danayang berasal dari masyarakat.
Melaksanakan administrasi monitoring dan evaluasi.
Bagian Keuangan terdiri atas tiga Sub Bagian yaitu:
Sub Bagian Anggaran Rutin dan Pembangunan, mempunyai tugas melakukan administrasi
anggaran rutin dan mengkoordinasi anggaran pembangunan.
Sub Bagian Dana MAsyarakat, mempunyai tugas nelakukan administrasi dana yang berasal
dari masyarakat.
Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi, mempunyai tugas melaksanakan administrasi monitoring
dan evaluasi.
LAPORAN KEUANGAN
Contoh 1 laporan keuangan universitas:
Universitas Impian
Neraca Dana Lancar
30 Juni 20x6
20x6 20x5
AKTIVA
Tidak Terikat
Kas 95000 55000
Investasi 245000 180000
Piutang 123000 98000
Penyisihan piutang tak tertagih (9000) (9000)
Persediaan 45000 40000
Beban bayar dimuka 14000 10000
Jumlah Aktiva Tidak Terikat 513000 373000
Terikat
Kas 179000 56000
Investasi 124000 83000
Piutang 38000 84000
Penyisihan piutang tak tertagih (4000) (4000)
Jumlah Aktiva Terikat 337000 219000
Tidak Terikat :
Utang usaha 50000
Beban yang masih harus dibayar 8000
Deposit mahasiswa 18000
Utang pada dana lain 60000
Beban yang ditangguhkan 10000
Saldo dana:
- Tidak dialokasi 227000
- Diatur oleh Dewan 0
Total Tidak Terikat 337000
Terikat:
Utang usaha 3000
Saldo dana 216000
Total terikat 219000
Pendapatan
Contoh soal:
1. Seluruh pendapatan yang akan diperoleh universitas sebesar Rp. 1.310.000. dari jumlah tersebut
terdapat potongan sebesar Rp. 450.000, sisanya dibayar oleh mahasiswa secara tunai.
Kas 1.265.000
Piutang 45.000
Pendapatan-uang kuliah 1.310.000
2. Jika terdapat mahasiswa yang mengundurkan diri sebesar totalnya Rp. 20.000
Pendapatan-uang kuliah 20.000
Kas 20.0000
3. Universitas menerima subsidi dari Pemerintah Rp. 650.000, tambahan dana Rp. 20.000 yang
berasal dari dana lancar terikat (riset)
Kas 670.000
Pendapatan-aproproasi pemerintah 650.000
Pendapatan-hibah dan kontrak pemerintah 20.000
4. Universitas menerima donasi alumni Rp. 425.000 dan dari pengelolaan dana Abadi Rp. 225.000
Kas 425.000
Pendapatan-sumbangan, hibah, kontrak pribadi 425.000
Kas 225.000
Pendapatan-dana abadi&investasi 225.000
5. Terjadi kenaikan pada investasi, dengan nilai wajar meningkat sebesar Rp. 10.000
Kas 10.000
Pendapatan-dana abadi&pendapatan investasi 10.000
6. Pendapatan dari unit usaha tambahan berupa: kantin Rp. 1.100.000 (piutang 123.000, Rp 9.000
tidak tertagih dan sisanya tunai)
Kas 977.000
Piutang 123.000
Balanja-usaha tambahan 9.000
Penyisihan piutang tak tertagih 9.000
Pendapatan-usaha tambahan 1.100.000
7. Pokok dana abadi yang sudah jatuh tempo seniai 20.000 dan dapat digunakan dalam dana lancar
tidak terikat.
Kas 20.000
Pendapatan-dana abadi jatuh tempo 20.000
Belanja
Rincian belanja dari universitas dapat dilihat sebagai berikut dalam contoh:
1. Jumlah belanja universitas Rp. 2.003.000 dibayar tunai, kredit Rp. 73.000, pemakai persediaan
Rp. 40.000, beban di bayar dimuka Rp. 10.000 dan sebesar Rp 79.000 merupakan belanja dari
dana lain. Belanja tersebut terdiri dari: belanja pengajaran Rp. 1.480.000, belanja riset Rp. 50.000,
belanja-pelayanan public 65.000, belanja dukungan akademik 125.000, belanja mahasiswa
100.000, belanja dukungan instusi 275.000, belanja operasi dan pemeliharaan bangunan 110.000.
Belanja-pengajaran 1.480.000
Belanja-riset 50.000
Belanja-pelayanan public 65.000
Belanja-dukungan akademik 125.000
Belanja-pelayanan mahasiswa 100.000
Belanja-dukungan institusional 275.000
Belanja-operasi&pemeliharaan gedung 110.000
Kas 2.003.000
Persediaan 40.000
Beban dibayar dimuka 10.000
Utang 73.000
Utang kepada dana lain 79.000
Jumlah transfer wajib ke Dana Pembangunan Rp. 120.000 dialokasikan senilai 75.000
untuk unit usaha tambahan, jumlah transfer wajib ke dana pembangunan sebesar 85.000
dialokasikan 35.000 untuk unit usaha tambahan.