Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
INKULTURASI KEBUDAYAAN
Manfaat Observasi
Menurut Patton dalam Nasution (1988) menyatakan manfaat observasi adalah:
peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial dan dapat
diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh,
peneliti akan memperoleh pengalaman langsung sehingga memungkinkan menggunakan
pendekatan induktif dan tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya karena
pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan,
peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain -khususnya orang
yang berada dalam lingkungan itu- karena telah dianggap “biasa” sehingga tidak terungkap
dalam wawancara,
peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak akan pernah diungkap oleh responden dalam
wawancara karena bersifat sensitif, ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga,
peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden sehingga diperoleh gambaran
yang lebih komprehensif,
peneliti dapat mengumpulkan daya yang kaya, kesan-kesan pribadi, dan merasakan situasi
sosial yang diteliti (Sugiono,2009:313-314).
Objek Observasi
Objek penelitian yang diobservasi dinamakan situasi sosial yang meliputi;
tempat berlangsungnya interaksi, misalnya; di ruang kelas, bengkel kerja, instansi, dll,
pelaku atau orang-orang yang sedang “memainkan” peran tertentu untuk diobservasi,
contohnya; orang tua murid, guru, narasumber, dsb.,
kegiatan yang dilakukan oleh pelaku,misalnya; KBM, upacara adat, musyawarah, dll.,
objek yaitu benda-benda yang mendukung observasi di sekitar lingkungan yang sedang
diobservasi,
perbuatan atau tindakan-tindakan tertentu,
rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh pelaku-pelaku yang diobservasi,
urutan kegiatan pada saat melakukan tindakan-tindakan tertentu,
tujuan yang ingin dicapai pada rangkaian aktivitas yang dilakukan,
perasaan yang dirasakan dan diekspresikan oleh pelaku pada saat melakukan ramgkaian
aktivitas (Sugiono,2009:314-315).
Tahapan Observasi
Tahapan observasi meliputi:
Observasi deskriptif
Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti sehingga peneliti melakukan
penjelajahan umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat,
didengar, dan dirasakan. Semua data direkam akibatnya hasil observasi disimpulkan dalam
keadaan yang belum tertata (kesimpulan pertama).
Observasi terfokus
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan penyempitan observasi untuk difokuskan pada aspek
tertentu. Observasi ini disebut observasi terfokus karena pada tahap ini peneliti melakukan
analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus.
Observasi terseleksi
Pada tahap ini, peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci.
Pada tahap ini, peneliti telah menemukan karakteristik, persamaan atau perbedaan, kesamaan
antarkategori, serta menemukan pola hubungan antara satu kategori dengan kategori yang
lain(Sugiono,2009:315-317).
Berikut ini merupakan langkah-langkah wawancara, yaitu; (1) menetapkan kepada siapa
wawancara itu akan dilakukan, (2) menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi
bahan pembicaraan, (3) mengawali atau membuka alur wawancara, (4) melangsungkan alur
wawancara, (5) mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya, (6)
menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, (7) mengidentifikasi tindak lanjut hasil
wawancara yang telah diperoleh (Sugiono,2009:322).
Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara menurut Patton dalam Molleong (2002) terdiri
atas enam jenis pertanyaan yang saling berkaitan, yaitu; (1) pertanyaan yang berkaitan dengan
pengalaman, (2) pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat, (3) pertanyaan yang berkaitan
dengan perasaan, (4) pertanyaan tentang pengetahuan, (5) pertanyaan yang berkaitan dengan
indera, dan (6) pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi (Sugiono,
2009:322-328).
Hasil wawancara harus segera dicatat setelah selesai melakukan wawancara agar tidak
lupa bahkan hilang. Jika menggunakan wawancara terbuka dan tidak berstruktur, peneliti perlu
membuat rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil wawwancara. Dari berbagai sumber
data, perlu dicatat mana data yang dianggap penting, tidak penting, dan data yang sama
dikelompokkan. Hubungan satu data dengan data yang lain perlu dikonstruksikan sehingga
menghasilkan pola dan makna tertentu. Data yang masih diragukan perlu ditanyakan kembali
kepada sumber data lama atau yang baru agar memperoleh ketuntasan dan kepastian
(Sugiono,2009:329).
Pengumpulan data dengan Kuisoner/Angket
Pengertiannya
Menurut (James P. Chaplin dalam Kartono, 2009;217) menyatakan:
Angket merupakan satu set pertanyaan yang berurusan dengan satu topik tunggal yang saling
berkaitan, yang harus dijawab oleh subjek. Kuisoner ini digunakan untuk penyelidikan
mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dengan
cara mengedarkaan formulir daftar pentanyan, diajukan secara tertulis kepada subjek untuk
mendapatkan jawaban (tanggapan,respons) tertulis seperlunya.
Macam-macam angket
Dikemukakan oleh Kartono (2009;244-235) macam-macam angket meliputi:
1. berdasarkan sifatnya terdiri dari; (a) angket umum, angket ini berupaya mendapatkan kesan-
kesan umum yang selengkap-lengkapnya. Misalnya psikografi mengenai diri seseorang,(b)
angket khusus, angket ini bertujuan untuk mengambil data yang bersifat khusus. Misalnya
menyakut karakteristik bakat, inteligensi atau ingatan seseorang.
2. berdasarkan cara penyampaiannya terdiri dari; (a) angket langsung, angket ini diberikan secara
langsung kepada orang yang dimintai informasi tentang dirinya sendiri. Misalnya uraian, opini,
keyakinan, sikap. (b) angket tidak langsung, berupa pertanyaan yang diminta jawaban
mengenai kehidupan psikis orang lain. Misalnya para dokter, guru, hakim, direktur,
3. berdasarkan objek sasarannya terdiri atas; (a) angket hereditas, angket ini tercantum banyak
pertanyaan yang menyangkut sifat-sifat psikis yang turun menurun serta ciri fisik, (b) angket
jabatan / pekerjaan, angket ini berusahan menemukan kemampuan-kemampuan khusus
sesorang.
4. angket menurut bentuk strukturnya terdiri dari; (a) angket berstruktur, angket ini bertujuan
untuk penelitian formal guna menambah data informative yang berlum lengkap. Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam penyusuanan angket berstruktur ini, misalnya dalam
penyusunan pertanyaannya dalam harus diperhatikan bahasa dan kerangka referensi, (b) angket
tidak berstruktur, angket ini bertujuan mencari uraian dari informan atau subyuk riset tentang
suatu masalah dengan sati penulisan dan penjelasan yang panjang dan lebar.
Cara membuat angket
Berikut ini cara-cara membuat angket, meliputi:
buatlah kata-kata pengantar sebagai pembuka,
perlu dibuat pentunjuk khusus, agar responden dengan mudah menjawab,
item harus tersusun kalimat yang sederhana, tetapi jelas,
membedakan item pertanyaan yang untuk mengali fakta riil dan fakta idial,
pertanyaan disesuaikan dengan kemampuan responden,
hindari pertanyaan yang bersifat sugestif,
menghindari kata-kata yang ekstrim atau berlebihan,
bentuk angket tidak terlalu panjang dan bertele-tele,
format pertanyaan dikemas yang rapi dan indah,
10. untuk mendapatkan jawaban yang maksimal dari responden, kita harus memperhatikan
waktuyang tepat.1
C. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan:
dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu
sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”.
dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi,
wawancara, kuesioner, dokumentasi, Focus Group discution (FGD) dan gabungan dari
semuanya.
dari berbagai macam teknik pengumpulan data yang ada, peneliti diharapkan dapat
menggunakan teknik tersebut dengan tepatsesuai dengan objek/ fokus penelitiannya sebab
setiap teknik pengumpulan data yang ada memiliki kelebihan dan keunggulan dalam
penggunaannya.
D. Daftar Pustaka
Hermansyah, H.2009. Metode Penelitian Kualitatif, Seni dalam Memahami Fenomena
Social.Yogyakarta: Greentea Publishing.
Herdiansyah,Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
humanika.
Kartono, Kartini.2009. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju
Sugiono.2009.Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfa Beta .
Bungin, Burhan.2004.Penelitian Kualitatif.
***
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Lihat komentar
1.
Balas
2.
Untung dapat informasi dari blog ini jadi saya beruntung dapat mengetahui cara
mengumpulkan data kualitatif dengan observasi
Balas
3.
Selain human instrument, adakah insturmen lain yang biasa digunakan dalam penelitian
kualitatif?
Balas
4.
Anonymous22 September 2016 21.43
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana
untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip,
music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi
terlebih dahulu. Gratis :)
Balas
5.
good job!!
Balas
6.
artikel yang menarik dan bermanfaat. silakan kunjungi blog kami dan konsultasi gratis
PTK.
Balas
7.
Berarti kalau menggunakan kualitatif tapi instrumen nya angket bisa ya????
Balas
8.
Balas
9.
I have been casting spells for many years and I have helped many people, I might be able
to help you too. I am honest, and I genuinely care for all the clients who choose me to
cast a spell for them.
If you have any questions about Love, Money, curse, protection, bad luck, divorce, court
cases, or about me please call or email me. I really want you to feel comfortable before
moving forward with any spells, or other services. I will take the time to explain things to
you and provide you with honest advice, to what is best for your situation. I will not
pressure you into having a spell cast, I will leave that decision up to you, and when or if
you decide to move forward, I might be able to help you.
I will respect your Privacy. I will not seek to obtain any of your personal information
beyond what you might voluntarily offer and all information you might give me
including emails, phone numbers and photos will remain private and confidential.
I perform my Rituals only at night between the hours of 0.00 - 0.59 (South African time)
lasting 1 hour but of course, this depends on the nature of the ritual, some rituals might
take hours and can also become necessary to be performed at specials places like; flowing
streams, cemeteries and other places dictated by the gods.
I do not want anyone to be under any illusions about my spells and its numerous rituals.
Real and effective Voodoo is no child's play, it is expensive because, after the rituals, I
will have to destroy all the materials involved by fire and the ashes scattered over a
flowing stream or river.
You will get what you seek.But please understand this might take a lot of time and that
individual results may vary. contact +27663492930, greatogudugu@gmail.com
-HPV
-DIABETES
-PENIS ENLARGEMENT AND WEAK ERECTION
-VIRGINA PROBLEM
-WHOOPING COUGH
- HEPATITIS B
-FORDYCE SPOT
-COLD SORE
-ALS
-LOWER RESPIRATORY INFECTION
-LOW SPERM COUNT
-MRSA(METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS
-ZIKA VIRUS
-HIV
-STROKE
-IMPOTENCE
-PILE
-HYPERTENSION
-LOW SPERM COUNT
-MENOPAUSE DISEASE
-ASTHMA
-CANCER
-BARENESS/INFERTILITY
-PCOS
-SHINGLES
-VIRAL HEPATITIS/HEPATITIS B
-FIBROID
-ASTHMA
-SICKLE CELL
-TINNITUS
-BARENESS/INFERTILITY
-DIARRHEA and so on...
Balas
Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.