Fidela Laksita
3. Murni Anjarwati
5. Husnul Haniyah
Kelas : 4 A
A. Macam-Macam Observasi
Para peneliti dalam mengumpulkan data haruslah berdasarkan data yang fakta
mengenai kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi atau pengamatan
adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata dan
dibantu dengan panca indera lainnya. Marshall (Sugiyono, 2007: 310) berpendapat
bahwa melalui observasi, penulis belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku
tersebut.
Adler & Adler (1987: 389) menyebutkan bahwa observasi merupakan salah satu
dasar fundamental dari semua metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif,
khususnya menyangkut ilmu-ilmu sosial dan perilaku manusia. Sedangkan Morris
(1973: 906) mendefinisikan observasi sebagai aktivitas mencatat suatu gejala dengan
bantuan instrumen-instrumen dan merekamnya dengan tujuan ilmiah atau tujuan lain.
Lebih lanjut dikatakan bahwa observasi merupakan kumpulan kesan tentang dunia
sekitar berdasarkan semua kemampuan daya tangkap pancaindera manusia. Gorman dan
Clayton (2005:40) mendefinisikan studi observasi sebagai studi yang melibatkan
rekaman sistematis dari fenomena atau perilaku yang dapat diamati dalam lingkungan
alami.
Dalam mendesain pencatatan naratif terdapat beberapa hal yang perlu diperlukan,
antara lain (a). jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengobservasi subyek. (b).
lama waktu yang digunakan pada setiap periode observasi, (c). periode waktu
yang hendak dimaksimalkan dalam observasi, (d). tipe pencatatan naratif yang
akan digunakan, (e). target perilaku yang akan diobservasi, dan (f). metode dalam
pencatatan data.
Usia subyek, setting, dan alasan yang digunakan untuk asesmen akan
mempengaruhi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengobservasi subyek, lama
periode waktu observasi, dan kapan kita harus melakukan observasi tersebut. Pada
umumnya, waktu yang dibutuhkan untuk mengobservasi dapat dilakukan selama
10-30 menit bahkan lebih dari itu. apabila memungkinkan, dapat melakukan
observasi lebih dari satu kali dan pada waktu yang berbeda di lain hari, serta
melakukan diskusi dengan refferal source mengenai kapan dan dimana target
perilaku paling sering muncul.
Sama halnya dengan pencatatan naratif, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika hendak melakukan interval recording, observer harus
memutuskan (a). jumlah waktu yang digunakan untuk mengobeservasi subyek., (b).
panjangnya periode observasi, (c). periode waktu selama observasi yang akan
diselenggarakan, (d). tipe interval recording yang ingin digunakan, (e). panjangnya
interval observasi, (f).panjangnya pencatatan interval, apabila dibutuhkan, (g).
target perilaku yang ingin diobservasi, (h). metode pencatatan data.
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Patricia A. & Adler, Peter. (1987). Membership Roles in Field Research. Newbury Park,
CA: Sage Publication. https://www.amazon.com/ADLER-MEMBERSHIP-RESEARCH-
Qualitative-Research/dp/0803925786
Adler, Patricia A. & Adler, Peter. (2009). “Teknik-teknik Observasi” dalam Denzin, K. Norman
& Lincoln, Y.S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Babbie, E. 1998. The Practice of Social Research, 8ed. Belmot: Wodsworth Publising Company.
https://www.worldcat.org/title/practice-of-social-research/oclc/37132582
Bungin, Burhan. 20011. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.
Denzin, Norman K. (1978). Sociological Methods. New York: McGraw-Hill.
https://doi.org/10.4324/9781315129945
Fontana, Andrea. & Frey , James H,(2009). uWawancara Seni Ilmu Pengetahuan55 dalam
Denzin , K. Norman & Lincoln, Y.S. (2009). Handbook of Qualitative Research.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2011). How to Design and Evaluate Research in
Education (Eighth Edition). New York: McGraw-Hill. Diakses dari https://b-
ok.org/book/1226690/0acd56
Indrawati,dkk(2007).Teori Observasi. Jawa Barat: Upi edu. Diakses pada tanggal 18 Maret 2020
melalui http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195010101980022-
SITI_WURYAN_INDRAWATI/PD2-Teori_Observasi.pdf
Moleong, Lexy J.2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Morris, W. 1973. The American Heritage Dictionary of English Language. Boston: Houghton
Miffin. https://www.amazon.com/American-Heritage-Dictionary-English-
Language/dp/0395090644
Gay, L. R., Mills, G. E., & Airasian, P. (2012). Educational Research: Competencies for
Analysis and Applications (Tenth Edition). New Jersey: Pearson Education.
http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md5=2E45F56A07B98F8F7E8B255F498DEE1F
Gorman, G. E., & Clayton, P. (2005). Qualitative Research for the Information Professional
(2nd ed.). London: Facet. Diakses dari https://books.google.co.id/books?
id=CNQqDgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Qualitative+research+for+the+informatio
n+professional+gorman&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjqiYq4xYXhAhVBvI8KHcwSD8IQ
6AEIKTAA#v=onepage&q=Qualitative%20research%20for%20the%20information
%20professional%20gorman&f=false
Satteler, J. M. (2002). Assesment of children behavioral and clinical applications fourth
edition. Publiser, Inc: San Diego.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatof dan R&D).
Bandung:Alfabeta
Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2003). Manajemen Modern untuk Sektor Publik. Yogyakarta:
Balaiurang
Yusron. (2020). Pengertian observasi. Diterbitkan pada 15 Februari 2020. Artikel
https://belajargiat.id/obsevasi/