Anda di halaman 1dari 1

Nama: M.

Restu Akbar Ismail Abstrak: 03


NIM: 2150301001140
Presensi: 04
Abstrak
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Observasi ini digunakan dalam
penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi sedangkan dalam penelitian kuantitatif
hanya dikenal sebagai teknik observasi atau pengamatan saja. Tujuan data observasi untuk
mendeskripsikan latar yang diobservasi; kegiatan-kegiatan yang terjadi di latar itu; orang-
orang yang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan; makna latar, kegiatan-kegiatan, dan
partisipasi mereka dalam orang-orangnya. Namun, dalam penelitian kualitatif ada beberapa
tipe observasi yaitu observasi partisipatif, observasi terus terang atau samar dan observasi
tidak terstruktur. Observasi partisipan merupakan suatu periode interaksi sosial yang intensif
antara peneliti dan subjek dalam suatu lingkungan tertentu. Dipakai untuk memahami suatu
masyarakat. Observasi partisipan digunakan bersama teknik wawancara dan analisis
dokumen. Tugas seorang pengamat partisipan yaitu mendengarkan dengan sungguh-sungguh
dan mengamati dengan cermat tentang apa yang sedang terjadi di antara orang-orang di
dalam suatu situasi, organisasi, atau budaya tertentu dalam suatu usaha untuk memahami
secara lebih mendalam tentang hal-hal tersebut dan tentang orang-orang tersebut. Observasi
partisipan merupakan metode pengumpulan data yang sangat memerlukan keterampilan
tertentu bagi peneliti kualitatif. Pengembangan suatu tipologi tentang observasi partisipan
yang menggambarkan empat poin sepanjang kontinum ini yaitu: (1) partisipasi lengkap
dimana kegiatan pengamat sseluruhnya tersembunyi (2) partisipan sebagai pengamat dimana
petugas lapangan tidak seluruhnya tersembunyi tetapi tertutup di bawah selubung sedemikian
rupa. (3) pengamat sebagai partisipan dimana kegiatan pengamat diketahui secara umum
pada permulaan yang lebih kurang di sponsori secara public oleh orang-orang di dalam
situasi yang dikaji, dan secara sengaja tidak tertutup dibawah selubung. (4) pengamat yang
lengkap yang menggambarkan luasnya peranannya. Data observasi dapat direkam ke dalam
model yang mensejajarkan dengan yang ada pada pewawancara. Suatu keragaman tentang
model cukup tersedia, termasuk membuat catatan, pengalaman lapangan atau diari, catatan
pada unit-unit tematis, kronologis, peta konteks, cantuman-cantuman menurut beberapa
sistem taksonomis atau kategoris, sosiometri, wawancara debriefing, sesi debriefing, serta
skala angka dan daftar cek. Selanjutnya, isyarat-isyarat nonverbal sebagai pertukaran
informasi melalui tanda-tanda nonlinguistik, yaitu isyarat yang disadari, dan Bahasa tubuh,
kurang atau lebih tidak disadari
Kata Kunci: Observasi, Wawancara, Kualitatif

Anda mungkin juga menyukai