Anda di halaman 1dari 4

Nama : Risna Erika

Nim : A31115024

METODE PENGUMPULAN DATA: OBSERVASI

Observasi adalah teknik alami yang efektif untuk meengumpulkan data terkait
tindakan da perilaku. Observasi melibatkan kegiatan “di lapangan” pabrik, pusat perbelanjaan
(supermarket), ruang tunggu, kantor, atau trading room, melihat apa yang dilakukan oleh para
karyawan, konsumen, atau day trader, dan menjelaskan, menganalisis, serta
menginterpretasikan apa yang seseorang lihat.

DEFENISI DAN TUJUAN OBSERVASI

Observasi melibatkan kegiatan melihat, mencatat, menganalisis, dan


menginterpretasikan prilaku, tindakan, atau peristiwa secara terencana. Hal tersebut dapat
dibedakan berdasrkan empat dimensi utama yang menggolongkan bagaimana cara observasi
dilakukan:

1. Kontrol (apakah observasi dilakukan dalam situasi artifisial atau alami?)


2. Apakah pengamat adalah anggota dari kelompok yang di observasi atau tidak
(observasi partisipan atau observasi non pasrtisipan)
3. Struktur (seberapa fokus, ditentukan, sistematis, dan kuantitatif, sifat dari observasi
tersubut),
4. Kerahasiaan (apakah anggota kelompok sosial yang diteliti diberitahu bahwa mereka
sedang diteliti atau tidak?).

EMPAT DIMENSI UTAMA YANG MENGGOLONGKAN JENIS OBSERVASI

Studi Observasional yang Terkontrol versus Tidak Terkontrol

Observasi terkontrol terjadi ketika penelitian observasional dilakukan dengan kondisi


yang diatur dengan teliti. Observasi tidak terkontrol adalah teknik observasi yang tidak
berusaha untuk mengontrol, memanipulasi, atau memengaruhi situasi.
Kelebihan dari observasi adalah bahwa orang-orang dapat diamati dilingkungan kerja
atau belanja alami mereka. Kelemahan utama dari observasi tidak terkontrol adalah bahwa
biasanya sulit untuk memahami situasi kompleks yang sering terjadi karena kita tidak
mengontrol faktor apapun dalam observasi ini. Oleh karena itu, sangat sulit untuk
membedakan penyebab dari peristiwa, tindakan, atau perilaku tersebut.

Observasi Partisipan versus Observasi Nonpartisipan

Dalam kasus observasi nonpartisipan, peneliti tidak pernah secara langsung terlibat
dalam tindakan dari aktor (pelaku), namun mengamati mereka dari luar jangkauan visual
aktor. Observasi partisipan adalah pendekatan yang sudah sering digunakan dalam studi
kasus, studi etnografi, dan studi teori dasa. Dalam observasi partisipan, peneliti
mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok atau
organisasi yang diteliti.

Studi Observasional Terstruktur versus Tidak Terstruktur

Studi observasional terstruktur adalah ketika pengamat memiliki rangkaian kategori


kegiatan atau fenomena yang direncanakanakan diteliti. Observasi terstruktur umum secara
umum bersifat kuantitatif. Obseervasi tidak terstruktur pada akhirnya dapat menghasilkan
rangkaian hipotesis tentatif yang diuji dalam penelitian berikutnya yang bersifat deduktif.
Sehingga, penemuan induktif melalui observasi dapat menciptakan kemungkinan lain untuk
pembuatan teori dan pengujian hipotesis berikutnya.

Observasi Tersembunyi versus Observasi Tidak Tersembunyi

Kelebihan utama dari observasi tersembunyi adalah bahwa subjek penelitian tidak
terpengaruh dengan kesadaran bahwa mereka sedang diamati. Observasi tidak tersembunyi
bersifat lebih jelas, dapat mengubah kebenaran dari perilaku yang diteliti. Observasi
tersembunyi memiliki beberapa masalah etika yang serius. Observasi tersembunyi yang
kurang reaktif meningkatkanperhatian terhadap etika karena hal tersebut dapat melanggar
prinsip-prinsip kesepakatan, privasi, dan kerahasiaan, yang dirahasiakan yang diinformasikan
(Burgess 1989; Lauder 2003).
DUA PENDEKATAN PENTING UNTUK OBSERVASI

Ada 2 pendekatan penting yang jelas untuk observasi adalah observasi partisipan dan
observasi terstruktur.

Observasi Partisipan: Pengantar

Sejak masa Malinowski, metode observasi partisipan telah dikembangkan dan telah
ditingkatkan secara menyeluruh. Sekarang menjadi hal yang umum untuk membedakan
antara dua cara dasar dalam menemukan metode tersebut (Zahle,2012). Dari beberapa
pendapat kita dapat melihat metode partisipan sebagai salah satu dari beberapa metode
penelitian yang memiliki tujuan untuk memahami sifat dari suatu fenomena.

Aspek Partisipan dari Observasi Partisipan

Observasi partisipan mengkombinasikan proses partisipasi dan observasi. Sehingga,


observasi partisipan seharusnya dibedakan baik dari jenis observasi murni dan partisispasi
murni (Bernard, 1994). Observasi murni berusaha untuk menghilankan peneliti dari tindakan
dan perilkau yang diamati. Partisipan murni di deskripsikan sebagai “menjadi penduduk asli”
peneliti menjadi sangat erlibat dengan kelompok yang diteliti sehingga pada akhirnya tujuan
dan ketertarikan peneliti hilang (Jogensen, 1989).

Aspek Observasi dari Observasi Partisipan

Aspek penting dari observasi partisipan adalah membangun “hubungan”. Membangun


hubungan termasuk membangun hubungan mempercayai kelompok sosial yang diteliti,
dengan menunjukkan rasa hormat menjadi orang yang dpat dipercaya, dan menunjukkan
komitmen terhadap kesejahteraan kelepompok atau anggota individu dari kelpompo tersebut,
sehingga mereka aman dalam memberikan informasi (yang sensitif) kepada peneliti.

Apa yang Diamati

Masalah potensial dalam studi observasi adalah meerasa kemalahan dengan jumlah
data yang begitu banyak yang sering kali tidak terkakit. Oleh karena itu, peneliti harus
berusaha tetap fokus pada hal tertentu selama berbagai tahap observasi. Werner dan
Schoepfle (1987) melihat tiga prose berurutan dalam observasi yang dapat memberikan
pemahaman mendalam terhadap keadaan yang sedang diteliti:

1. Observasi deskriptif
2. Observasi terfokus
3. Observasi selektif.

Observasi terstruktur: Pengantar

Observasi terstruktur fokus pada sifat, seperti observasi melihat fenomena yang
ditentukan sebelumnya. Fokus dari observasi terstruktur dibagi menjadi bagian-bagian kecil
informasi (seperti informasi terkait prilaku, tindakan, interaksi, atau kejadian).

Penggunaan Skema Pengkodean dalam Observasi Terstruktur

Pembuatan skema oengkodean merupakan aspek penting dari observasi terstruktur.


Jenis skema yang digunakan tergantung pada informasi yang ingin anda kumpulkan.
Pertimbangan berikut ini harus diperhatikan terkait dengan bentuk skema pengkodean:

1. Fokus
2. Objektif
3. Mudah untuk digunakan
4. Bersifat mutually exclusive dan collectively exhaustive.

Instrumen khusus untuk mengumpulkan data yang diperlukan merupkan skema


pengkodean anda. Sehingga menjadi hal yang penting bahwa skea pengkodean anda bagus,
dengan kata lain bersifat valid dan reliabel.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OBSERVASI

Salah satu kelebihan utama observasi adalah bersifat langsung. Observasi membuat
peneliti dapat mengumpulkan data perilaku tanpa mengajukan pertanyaan. Kelebihan lain
observasi adalah memungkinkan untuk mengamati kelompok individu tertentu.

Observasi tidaklah tanpa tantangan dan kesulitan. Kekurangan dari studi observasi
berikut ini harus diperhatikan. Reaktivitas (tingkat dimana peneliti memengaruhi situasi yang
diamati) dapat menjadi ancaman utama terhadap validitas temuan dari studi observasi, karena
orang-orang yang diamati mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda selama waktu studi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai