Observasi terkait pada perencanaan dalam menyaksikan, merekam, dan menginterpretasikan sikap, aksi, atau kejadian- kejadian tertentu. Beberapa pendekatan observasi telah digunakan dalam penelitian bisnis. Hal ini bisa ditandai dengan empat dimensi kunci yang menjadi karakteristik dilakukannya observasi: (1) Kontrol (yaitu observasi yang dilakukan dengan pengaturan buatan atau alami), (2) Observasi dilakukan oleh pengobservasi yang menjadi anggota atau tidak (observasi partisipan vs non- partisipan), (3) Struktur (di tingkat apa observasi di fokuskan, diantisipasi, sistematik, dan kuantitatif alami), (4) observasi yang disembunyikan (apakah anggota dari suatu kelompok sosial yang sedang diteliti diinfokan bahwa mereka sedang dipelajari atau tidak).
B. Empat Dimensi Kunci yang Menjadi Karakteristik Tipe
Observasi 1. Studi observasi terkontrol dan tidak terkontrol (controlled versus uncontrolled observational studies) Perbedaan yang dapat terbentuk antara observasi yang terkontrol (atau buatan) dan tidak terkontrol (atau alami). Observasi biasanya dibuat dalam pengaturan alami. Meskipun demikian, observasi juga berpotensi menjadi metode pengumpulan data dalam eksperimen, tradisi penelitian yang terkontrol. Observasi yang tidak terkontrol adalah teknik observasional yang membuat tidak ada percobaan untuk mengontrol, manipulasi, atau mempengaruhi situasi. Keuntungan dari observasi yang tidak terkontrol adalah orang- orang dapat diobservasi di lingkungan perbelanjaan atau kantor yang sebenarnya. Kekurangan dari observasi yang tidak terkontrol ialah biasanya sulit dalam memahami situasi kompleks yang biasa terjadi karena kita tidak mengontrol beberapa faktor didalamnya. Atas dasar hal tersebut, sangat susah memastikan penyebab dari peristiwa, aksi, dan perilaku.
ANITA TRI WULANDARI GOBEL
A31114313 Page 1 Chapter 8: DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION
2. Observasi partisipan dan non-partisipan (participant
versus nonparticipant observation) Peneliti dapat memainkan satu dari dua peran selama pengumpulan data observasi yaitu observer partisipan atau non-partisipan. Dalam kasus observasi non-partisipan, peneliti tidak pernah secara langsung memasukkan tindakan dari pelaku, tapi mengobservasi dari luar pelaku, contohnya dengan jalur satu arah atau dengan kamera. Observasi yang partisipan adalah pendekatan yang sering digunakan dalam studi kasus, studi budaya, dan studi teori tanda. Dalam observasi partisipan peneliti mengumpulkan data dengan turut serta dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok atau organisasi yang sedang diteliti. Spradley (19980) telah mengembangkan sebuah tipologi untuk menggambarkan rangkaian kesatuan tingkatan partisipasi peneliti. Level yang paling rendah dari observasi partisipan ialah partisipasi pasif, yaitu peneliti dalam mengumpulkan data, tidak menjadi bagian integral dalam sistem organisasi. Partisipasi moderat terjadi ketika peneliti tidak berpartisipasi secara aktif tetapi hanya sesekali mengamati kelompok sosial yang diteliti. Partisipasi aktif ialah ketika peneliti benar-benar terlibat semuanya pada kelompok yang diteliti dengan maksud dalam mempelajari perilaku mereka. Observasi partisipan sempurna, peneliti menjadi anggota dalam kelompok yang ditelitinya.
3. Studi observasi terstruktur dan tidak terstruktur
(structured versus unstructured observational studies) Ketika observer memiliki pengaturan yang telah dipastikan sebelumnya dari kategori aktivitas atau fenomena yang direncanakan untuk dipelajari, maka hal seperti ini merupakan studi observasi yang terstruktur. Format untuk mencatat observasi dapat didesain dan ditentukan secara khusus untuk tiap studi agar sesuai dengan tujuan penelitian. Pada saat dimulainya penelitian, kemungkinan bahwa observer tidak memiliki ide yang jelas terkait aspek tertentu yang memerlukan perhatian. Mengamati peristiwa-peristiwa sebagaimana adanya
ANITA TRI WULANDARI GOBEL
A31114313 Page 2 Chapter 8: DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION
juga dapat menjadi bagian rencana dalam banyak bentuk studi
penyelidikan dan kualitatif. Dalam kasus seperti itu, pengamat akan mencatat secara praktis semua yang diobservasi. Studi seperti ini merupakan studi observasi tidak terstruktur.
4. Observasi yang dirahasiakan dan tidak dirahasiakan
(concealed versus unconcealed observation) Observasi yang dirahasiakan berhubungan dengan apakah anggota dari kelompok sosial yang diteliti diinfokan bahwa mereka sedang diinvestigasi. Keuntungan utama dalam observasi yang dirahasikan adalah subjek penelitian tidak dipengaruhi oleh kehati-hatian yang sedang diobservasi. Observasi tidak dirahasiakan lebih menonjol, yang memungkinkan pengaturan asli dari perilaku yang sedang diteliti.
C. Dua Pendekatan Penting dalam Observasi
Observasi partisipan: pengenalan Karakteristik yang penting dari observasi partisipan ialah peneliti mengumpulkan data dengan berbaur secara langsung dalam kehidupan sehari-hari kelompok atau organisasi yang sedang dipelajari. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mempelajari aktivitas-aktivitas dari kelompok yang sedang dipelajari secara alami dari sudut pandang orang yang ada didalamnya selama observasi dan ikut serta dalam aktivitas mereka.
Aspek partisipatori dalam observasi partisipan
Observasi partisipan merupakan kombinasi dari proses partisipasi dan observasi. Namun, observasi partisipan harus dibedakan dari obsrvasi murni dan partisipasi murni (Bernard, 1994). Observasi murni mencoba untuk menghilangkan peneliti dari tindakan dan perilaku yang diamati, peneliti tidak pernah terlibat secara langsung dalam tindakan dan perilaku kelompok yang diteliti. Partisipasi murni digambarkan sebagai "Orang Asli (Going Native)"; peneliti menjadi sangat terlibat dalam kelompok yang diteliti yang akhirnya setiap tujuan dan kepentingan penelitian hilang. Tingkat partisipasi tertinggi ialah partsipasi
ANITA TRI WULANDARI GOBEL
A31114313 Page 3 Chapter 8: DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION
sempurna. Dalam kasus ini, peneliti tinggal dan bekerja dengan
subjek yang sedang diteliti dan menjaga peran sementara yang telah ditetapkan (misalnya, peran sebagai teman sekerja).
Aspek observasi dalam observasi partisipan
Saat partisipasi berlangsung, peneliti harus menagamati dan melaporkan, dan selanjutnya pada tahap analisis perilaku, sikap, interaksi, peristiwa, dan sebagainya. Hal tersebut dimulai dengan observasi partisipan dan menjadi bagian dari kelompok social itu tidak bisa tanpa ada kesulitan yang dihadapi. Terdapat beberapa masalah yang harus disebut. Termasuk didalamnya ialah memilih lokasi (departemen yang jelas, unit bisnis, pabrik, supermarket, dll), memperoleh izin, menyeleksi pemberi informasi kunci, membiasakan diri dengan aturan penelitian (Bernard, 1994).
Apa yang di amati (What to observe)
Masalah potensial dengan adanya studi observasi ialah kewalahan yang terjadi oleh sejumlah besar data sering terputus. Untuk alasan ini, peneliti harus menjaga fokus tertentu selama beberapa tahap penelitian dilakukan. Werner dan Schoepfle membedakan tiga tahap proses dalam observasi yang dapat memberikan pemahaman yang semakin meningkat terkait aturan yang sedang diteliti, yaitu: (1) observasi deskriptif (2) observasi fokus, dan (3) observasi selektif. Karakteristik catatan lapangan yang baik: 1. Menggunakan kutipan jika memungkinkan. 2. Menggunakan nama samaran untuk menjaga kerahasiaan 3. Mendeskripsikan aktivitas secara berurut ketika teringat 4. Menyediakan deskripsi tanpa menyimpulkan maksudnya 5. Termasuk latar belakang informasi yang sesuai yang terletak pada kejadian 6. Mencatat tanggal, jam, temapt dan nama peneliti dalam setiap kumpulan catatan.
Observasi terstruktur: pengenalan
ANITA TRI WULANDARI GOBEL
A31114313 Page 4 Chapter 8: DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION
Observasi terstruktur difokuskan pada sifat dasar seperti yang
terlihat secara selektif pada fenomena yang telah diantisipasi. Fokus pada observasi terstruktur terbagi menjadi potongan-potongan kecil dan dikelola menjadi informasi (seperti informasi tentang perilaku, tindakan, interaksi, atau kejadian). Ada perbedaan tingkatan struktur dalam observasi terstruktur. Observasi terstruktur dapat juga digunakan untuk menghasilkan data berupa angka untuk menguji hipotesis.
Penggunaan skema pengkodean dalam observasi terstruktur
Mengembangkan sebuah skema pengkodean sangat penting sekali dalam observasi terstruktur. Skema pengkodean mengandung kategori yang ditentukan untuk mencatat apa yang diobservasi. Beberapa pertimbangan yang harus diambil dalam menghitung dengan baik dalam mengkonstruksi skema pengkodean, yaitu: Fokus. Dari skema pengkodean akan membuat jelas mengenai apa yang diteliti.
Objektif. Skema pengkodean dan kategori-kategori
seharusnya membutuhkan sedikit intervensi atau interpretasi dari peneliti. Petunjuk yang jelas dan definisi kategori yang jelas pula akan membantu pengamat untuk mengkodekan secara objektif kejadian, tindakan, dan perilaku.
Kemudahan dalam penggunaan. Pengkodean yang baik dapat
mempermudah peneliti dalam penggunaannya. Eksklusif dan saling melengkapi. Kategori dalam skema pengkodean harus saling eksklusif dan lengkap secara kolektif.
D. Kelebihan dan Kekurangan Observasi
Salah satu kelebihan dari metode observasi adalah keterusterangan. sebaliknya wawancara dan kuesioner memperoleh respon lisan tentang tindakan dan perilaku dari subjek penelitian. Observasi membantu peneliti mampu mengumpulkan data perilaku tanpa harus menanyakan pertanyaan. Orang-orang
ANITA TRI WULANDARI GOBEL
A31114313 Page 5 Chapter 8: DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION
dapat diobservasi dalam lingkungan pekerjaan mereka dimana
aktivitas dan tingkah lakunya atau item yang lain yang menarik dapat dicatat, direkam, dianalisis dan diintrepretasikan. Kelebihan lainnya yakni observasi memungkinkan untuk dilakukan pada suatu kelompok individu tertentu. Reaktifitas ini bisa jadi ancaman terbesar terhadap validitas dari hasil observasi karena mungkin saja responden yang sedang diteliti bertingkah berbeda saat waktu penelitian.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu