bservation
CHAPTER 8│DATA COLLECTION METHODS
Sebagian dari apa yang kita ketahui berasal dari observasi. Kita
memperhatikan reaksi rekan kerja terhadap intrik politik, suara-suara dari ruang
pertemuan, aroma parfum, rasa kopi dikantor, licinnya meja kerja marmer milik
pimpinan perusahaan, dan sumber rangsangan lain. Gerakan tubuh, kebiasaan
kerja, pernyataan yang dibuat dan rapat yang diselenggarakan, ekspresi wajah
yang menunjukkan sukacita, kemarahan, emosi lainnya, dan bahasa tubuh pun
bisa diobservasi. Faktor lingkungan yang lain, dan sebagainya, juga dapat
diamati. Anak-anak bisa diobservasi terkait dengan minat dan rentang perhatian
mereka terhadap berbagai stimulus, misalnya keterlibatan mereka dengan
mainan yang berbeda. Observasi tersebut akan membantu produsen mainan,
pendidik anak, administrator perawatan anak, dan pihak lain yang secara
mendalam terlibat atau bertanggung jawab terhadap perkembangan anak, untuk
mendesain dan memperagakan ide-ide berdasarkan minat anak, yang lebih
mudah diobservasi daripada ditelusuri dengan cara lain. Meskipun observasi
semacam itu bisa menjadi dasar bagi pengetahuan, proses pengumpulannya
seringkali sembarangan.1
Tindakan dan perilaku karyawan, konsumen, investor, dan sejenisnya
memainkan peran penting dalam sebuah penelitian bisnis. Peneliti dan manajer
mungkin akan tertarik terhadap bagaimana para pekerja melaksanakan
pekerjaan mereka, bagaimana dampak dari teknik manufaktur baru pada
aktivitas karyawan, bagaimana konsumen menyaksikan iklan, bagaimana
karyawan menggunakan produk, atau berperilaku dalam ruang tunggu.
Observasi adalah sebuah teknik yang alamiah dan berguna untuk
mengumpulkan data tentang tindakan dan perilaku. Observasi membutuhkan
kegiatan “lapangan" - pabrik, supermarket, ruang tunggu, kantor atau ruangan
pembelian – mengamati apa yang pekerja, konsumen, atau pembelian harian,
dan menjelaskan, menganalisis, dan menafsirkan apa yang telah dilihat oleh si
peneliti.
MANFAAT OBSERVASI
dalam hal ini. Dengan demikian, sangat sulit untuk membedakan penyebab
kejadian, tindakan, dan perilaku.7
Observasi yang
Pasif
Observasi yang
Moderat
Observasi
Partisipatif
Observasi yang
Aktif
Observasi yang
BERDASARKAN STRUKTUR
Anda. Anda juga dapat mengambil manfaat dari surat pengantar (misalnya dari
sponsor penelitian) yang akan memudahkan masuknya.
Mendapatkan izin adalah satu-satunya langkah pertama dalam
melaksanakan observasi partisipatif. Menjadi anggota diterima dari kelompok
sosial yang diteliti adalah berikutnya. Banyak ahli etnografi telah memperhatikan
bahwa beberapa anggota kelompok sosial yang diteliti lebih terbuka dan lebih
mungkin untuk mendekati peneliti di awal kerja lapangan daripada yang lain
(DeWalt & DeWalt, 2002).
Agar menunjukkan bahwa peneliti menemukan seseorang yang sangat
disukai dan dihormati (dalam sebuah komunitas atau organisasi), yang bertindak
sebagai sponsor. “Sponsor" ini adalah anggota kelompok yang bersedia untuk
memperkenalkan Anda ke grup, untuk menjamin Anda, dan yang mampu
menjelaskan kehadiran Anda kepada anggota kelompok yang lain.
Sebuah aspek penting dari observasi partisipan adalah membangun
"hubungan". Membangun hubungan melibatkan membangun hubungan percaya
dengan kelompok sosial yang diteliti, dengan menunjukkan rasa hormat, jujur,
dan menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan kelompok atau individu
anggota kelompok, sehingga mereka merasa aman dalam berbagi (sensitif)
informasi dengan peneliti. Jorgensen (1989) berpendapat bahwa sejauh mana
hubungan yang dibentuk adalah pengaruh sejauh mana informasi yang
dikumpulkan dalam observasi partisipan akurat dan dapat diandalkan. Dalam
nada serupa, hubungan telah disebut sebagai "satu-satunya dasar untuk
mendapatkan informasi yang benar-benar handal dan dapat dipercaya" (Villa
Rojas, 1979, hal. 59).
KEKURANGAN OBSERVASI
1. Proses observasi membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Bisa
saja waktu selesainya observasi lebih lama dari waktu yang telah ditentukan.
2. Proses observasi hanya melihat bagian yang tampak saja. Bagian yang tidak
terlihat, seperti persepsi orang tidak dapat diobservasi. Objek yang diteliti bisa
saja menampakkan kebiasaan yang berbeda karena sedang diobservasi.
3. Peneliti tidak dapat mengontrol/memprediksi lingkungan. Bila kondisi
lingkungan berbeda apakah bisa dilakukan observasi terhadap hal yang
sama. Misalnya observasi akan berbeda ketika cuaca yang dihadapi berbeda.
4. Cara observasi memang menghasilkan informasi lengkap, tetapi tergantung
dari kemampuan peneliti untuk menginterpretasikan hasil observasi.
Pengamat yang berbeda akan menghasilkan hasil observasi yang berbeda
pula.
PEDOMAN OBSERVASI
Daftar Pustaka:
1]
Cooper, Donald R and Schindler, Pamela S (2006). Business
Research Methods : 9th Edition. McGraw-Hill Companies, Inc.
2]
Daymon, Christine and Holloway, Immy (2002). Qualitative Research
Methods in Public Relations and Marketing Communications.
Routledge.
3]
Hartono, Jogiyanto (2013). Metodologi Penelitian Bisnis—Salah
Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman : Edisi 6. BPFE-Yogyakarta.
4]
Hermawan, Asep. Penelitian Bisnis—Paradigma Kuantitatif.
Grasindo
5]
Narbuko, Cholid dan Ahmadi, Abu (2005). Metodologi Penelitian.
Bumi Aksara.
6]
Sanusi, Anwar (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba
Empat.
7]
Sekaran, Uma and Bougie, Roger (2013). Research Methods for
Business—A Skill-Building Approach : 6th Edition. John Wiley & Sons
Ltd.
8]
Sugiyono (2014). Metode Penelitian Manajemen. Alfabeta.