Anda di halaman 1dari 13

Tugas Akhir Semester

MANAJEMEN STRATEJIK
Posted on July 9, 2014
Tugas Manajemen Stratejik
LATAR BELAKANG, STRATEGI, dan TAKTIK PERUSAHAAN Bank Rakyat
Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di
Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa
Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp
en Spaarbank der Inlandsche Hoofden[1] atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik
Kaum Priyayi Purwokerto, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang
berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember
1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI Pada periode setelah
kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1
disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik
Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948,
kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali
setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank
Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960
dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan
dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian
berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan
ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan
Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN)
diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan
NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok
Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank
Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan
masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor
Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968
menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus
1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan
Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia.
Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham
bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
STRATEGI Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang didirikan sejak
tahun 1895 tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat
kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha
kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit
Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi
Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan
September sebesar Rp. 20.466 milyar.
TAKTIK Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka
sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447
buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi
/SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor
Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan
Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT
dan 357 Pos Pelayanan Desa. Pada 19 Januari 2013, BRI juga meluncurkan sistem e-
Tax, yaitu layanan penerimaan pajak daerah secara online melalui layanan cash
management.
PROSES PERUSAHAAN DALAM MENYUSUN STRATEGI BISNIS a. Menguji
Strategi Bisnis Terbaik Kriteria apa yang digunakan untuk memilih strategi terbaik?
Apa standar yang dapat digunakan untuk menentukan apakah strategi berhasil
atau tidak? Tiga pengujiandapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi
terbaik, yakni :1. Goodness of Fit Test Strategi yang baik harus benar-benar cocok
terhadap kondisi industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek
lain dari lingkungan eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras
dengan kekuatan dan kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan
kompetitif perusahaan b. Competitive Advantage Test Strategi yang baik harus
mampu meningkatkan daya saing perusahaan. c. Performance Test Strategi yang
baik harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Dua jenis peningkatan
kinerja yang paling sering dikatakan mengenai kemampuan strategi adalah :
meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif perusahaan
dan posisi pasar dalam jangka panjang. d. Proses perumusan strategi dan
pelaksanaannya berisi lima tahapan kunci yang saling berhubungan, yaitu : 1.
Membentuk visi strategis mengenai ke mana organisasi akan bergerak Visi ini
menerangkan tujuan perusahaan jangka panjang dan membentuk identitas
organisasi. Strategic vision menunjukkan arah organisasi ke arah tertentu dan
grafik jalur strategis yang harus diikuti organisasi. 2. Menetapkan tujuan
mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang harus dicapai
perusahaan. Maksud dari menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi
pernyataan visi dan misi managerial menjadi target kinerja spesifik hasil dan
keluaran yang ingin dicapai organisasi. Menetapkan tujuan dan kemudian
mengukur apakah mereka telah mencapainya atau belum dapat membantu
manajer untuk mengikuti perkembangan organisasi. 3. Merumuskan pilihan strategi
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Strategi membawa kepada isu penting
tentang bagaimana cara mencapai target hasil sesuai dengan situasi organisasi dan
prospeknya. Tujuan adalah hasil akhirnya dan strategi adalah alat untuk
mencapainya. 4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi yang dipilih secara
efisien dan efektif. Visi dan strategi tak akan ada atinya apa-apa tanpa bisa di-
eksekusi secara tuntas dan optimal. Untuk membantu agar strategi dapat
diimplementasikan dengan baik, dibutuhkan sejumlah hal, antara lain : pada semua
level muncul kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada tindakan (action
oriented leadership), kapabilitas organisasi yang adaptif, dan juga keterkaitan
antara strategi dan kebijakan remunerasi para karyawan. Selain itu, keberhasilan
pelaksanaan strategi juga akan ditopang oleh dukungan sistem IT yang kuat dan
juga adanya keterkaitan alokasi anggaran dengan strategi. 5. Mengevaluasi
efektivitas strategi dan dampaknya terhadap kinerja bisnis Proses pelaksaaan
strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam fase evaluasi ini dapat dilihat
apakah segalanya sudah berjalan dengan baik, dan elemen apa saja yang masih
belum sempurna pelaksanaannya dan meleset dari target yang telah ditetapkan.
Terhadap elemen ini perlu segera dilakukan tindakan korektif (coorective action and
responses) agar arah dan pelaksanaan strategi dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Dari keterangan diatas, menurut kami, PT.BANK RAKYAT INDONESIA sudah
melalui proses perumusan strategi dan pelaksanaannya yang berisi 5 tahapan,
diantaranya :
1. Membentuk visi strategis, dimana visi PT BANK RALYAT INDONESIA adalah
Menjadi Bank yang dipercaya rakyat Indonesia

2. Menetapkan tujuan , Tujuan menjadi bank yang memberikan simpanan dan


pinjaman

3. Merumuskan pilihan strategi, Seiring dengan perjalanan waktu BRI terus


melakukan inovasi-inovasi seperti Mocash yang nasabah menggunakan kartu dalam
pembayaran segala pembelian

4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi, Komitmen PT BANK RAKYAT


INDONESIA untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya telah
membuahkan reputasi dan citra positif di mata masyarakat. Demi menjaga kualitas,
BRI selalu menyediakan teller dan Customer Service berkualitas.BRI dibantu oleh
peralatan Multimedia yang menampilkan presentasi grafik dan gambar.

5. Mengevaluasi efektivitas strategi, Dari Strategi yang diterapkan, PT.BANK RAKYAT


INDONESIA selalu melakukan evaluasi yang biasa diagendakan tiap minggu (rapat
mingguan) dengan pihak-pihak yang terkait, apa saja kekurangan-kekurangan yang
perlu ditambahi dalam melaksanakan strategi tersebut. Selain itu, evaluasi
anggaran juga diperlukan agar strategi tersebut dapat terlaksana dengan baik,
efektif, dan efisien dengan hasil yang sesuai harapan.

PROSES PERUSAHAAN DALAM MENYUSUN VISI, MISI, DAN TUJUAN Visi, Misi
dan tujuan dari sebuah perusahaan tidak muncul begitu saja. Ketiganya didasarkan
pada pengetahuan tentang apa yang diinginkan pasar, serta analisis tentang
kekuatan perusahaan, yang bergerak di bisnis tersebut. Secara bervariasi, baik visi,
misi maupun tujuan dari sebuah perusahaan akan menentukan bisnis yang akan
digeluti dan arah yang akan ditempuh.
VISI Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan
ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang
diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang
menjangkau masa yang akan datang (Akdon,2006:94)
MISI Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi mencerminkan
tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Secara umum misi
perusahaan adalah suatu tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan apa
yang menjadi visi dari perusahaan
TUJUAN Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana
organisasi atau perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai
pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi
sebagai kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya Beberapa perubahan dan
inovasi terus digulirkan untuk memperbaiki visi dan misi kedepan yang sesuai dan
tentunya kearah yang lebih baik. Visi PT BANK RAKYAT INDONESIA Menjadi
bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan Melakukan
kegiatan perbankannasabah.. Misi PT BANK RAKYAT INDONESIA yang terbaik
dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan
Memberikanmenengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan
didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang
handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek MemberikanGood
Corporate Governance (GCG) yang sangat baik. keuntungan dan manfaat yang
optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).. TUJUAN Tujuan
PT BANK RAKYAT INDONSIA adalah untuk menjadi Perbankan yang utama dan
terbaik memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, dan selalu berinovasi
menciptakan strategi strategi terbaru untuk menghadapi perubahan-perubahan
yang kerapkali terjadi di dunia perbankan. BRI akan terus berkembang dan
bergerak secara berani, bijaksana, dan dinamis ke arah yang lebih baik. Sebuah
arah yang tercermin dalam Tindakan-Tindakan Kebaikan yangTerencana di BRI.

ANALISA SWOT STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY Dan THREAT


Analisis SWOT
adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat factor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis
atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung
dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Metode ini paling sering
digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan
dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai
pemecah masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

1. Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam


organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau BANK
RAKYATkonsep bisnis itu sendiri. Analisis Strengths sudah dikenal di Indonesia
karena sudah mempunyai ratusan Ribuan karyawan BRI sudah terbukti dari lulusan
universitascabang Metode yang digunakan mengoptimalkanIQ, SQ, dan EQ.

2. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam


organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau Strategi
pemasaran yangkonsep bisnis itu sendiri. Analisa Weakness Program yang
ditawarkan kurang lebih samahampir sama dengan pesaing Gedung BRI yang
kurang luas, dan tampilan fisik gedungdengan pesaing BRI masih kurang kelihatan
menarik jika dibandingkan dengan Kompetitor Lain.

3. Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang


yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar. Analisa Adanya kerjasama dengan Lokasi yang strategis ,
Opportunities BRI : Perusahaan Perusahaan

4. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini
dapatmengganggu organisasi, proyek atau Banyaknya Pesaing Bankkonsep bisnis
itu sendiri. Analisa Threats BRI Banyaknya Program yang ditawarka marketing
sehingga tidak focusLain Kebijakan aturan aturan terbaru BI VALUE CHAIN
modelpada 1 produk M.Porter Value Chain adalah model yang digunakan untuk
membantu menganalisa aktifitas-aktifitas spesifik bisnis yang terjadi, yang dapat
menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif bagi organisasi. Analisa yang
dilakukan berdasarkan efisiensi dan efektifitas. Tiap langkah yang diambil pada
suatu segmen, akan berdampak pada keseluruhan proses. Jadi dapat dikatakan
bahwa semua segmen saling bergantungan. Value Chain atau Rantai Nilai adalah
pendekatan sistematik untuk mengembangkan keunggulan kompetitif sebuah
perusahaan. Pendekatan ini diciptakan oleh Michael E. Porter yang berisi
sekumpulan aktivitas yang membuat dan membangun nilai marjin atau nilai
tambah (added value). Aktivitas tersebut dibagi menjadi Aktivitas Utama (Primary
Activity) dan Aktivitas Pendukung (Support Activity).

KUISIONER INTERNAL FACTOR ANALYS UNTUK MENGETAHUI KEKUATAN


(STRENGTH)
NO FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR

Memiliki Ratusan cabang yg


1 tersebar di Indonesia 4 0.2 4 0.8

Sudah Dikenal Nasabah dgn


2 Fasilitas yg diberikan 4 0.2 4 0.8

Program Marketing Lebih Lengkap


3 dan Variasi 4 0.2 3 0.6

Sumber Daya Manusia yg


4 Kompetitif 4 0.2 4 0.8

Training yg dilakukan scr berkala


5 dan pengajar profesional 2 0.1 3 0.3

BRI menggunakan system yg


6 terkomputerisasi 2 0.1 1 0.1

BRI Memperbaruhi system


7 menggunakan flash technology 2 0.1 1 0.1

TOTAL 20 0.11 21 3.6


KUISIONER INTERNAL FACTOR ANALYS UNTUK MENGETAHUI KELEMAHAN
(WEAKNESS)
NO FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR

1 Adanya pengendapan saldo di 3 0.3 -3 -0.9


rekening

2 Strategi Pemasaran Kurang luas 3 0.3 -2 -0.6

3 Fasilitas Gedung Kurang Besar 2 0.2 -2 -0.4

4 Karyawan kurang mengikuti SOP 1 0.1 -1 -0.1

Job karyawan Terlalu banyak,


5 kurang spesifik 1 0.1 -1 -0.1

Seringnya kerjaan yg berkesan


6 mendadak 2 0.2 -2 -0.4

TOTAL 12 1.2 -11 -2.5


KUISIONER INTERNAL FACTOR ANALYS UNTUK MENGETAHUI PELUANG
(OPPORTUNITIES)
NO FAKTOR STRATEGI NILAI BOBOT RATING SKOR

Melakukan transaksi Online/Mobile


1 akan mempermudah Nasabah 2 0.16 3 0.47

Merubah Mindset masyarakat


Indonesia BRI adalah Bank No 1 di
2 Indonesia 4 0.31 3 0.93

3 Memperluas promosi iklan 4 0.31 2 0.62

Menciptakan Produk dan Program


4 yg Bervariasi 3 0.24 3 0.7

TOTAL 13 1.02 11 2.7


KUISIONER INTERNAL FACTOR ANALYS UNTUK MENGETAHUI ANCAMAN
(THREATS)
NO FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR

1 Nasabah yg menurun 4 0.37 3 1.09

2 Kompetitor yang Ketat 4 0.37 4 1.46

Terjadi Pola Pikir masyarakat yg


3 enggan menabung lagi 3 0.28 3 0.82

TOTAL 11 1.02 10 3.37

KASUS :
Carilah Kasus di Internet tentang kondisi lingkungan internal dan
eksternal perusahaan kemudian
susunlah Matrik Swotnya dan interprestasikan alternatif strateginya.
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel,
hasilnya dapat

dirangkum sebagai berikut :

1. Skor total kekuatan 3.6

2. Skor total kelemahan -2.5

3. Skor total peluang 2.7

4. Skor total ancaman 3.37

5. dari skor total di atas, maka penentuan posisi BRI dapat digambarkan melaluin
diagram swot

dan terlebih dahulu menentukan analisis matrik SWOT akan ditentukan koordinat
dari

perhitungan di bawah ini :

Koordinat analisis internal :


(skor total kekuatan skor total kelemahan) : 2 = 3.6-(-2.5) : 2 = 4.85

Koordinat analisis eksternal :


(skor total peluang skor total ancaman) : 2 = 2.7-3.37 :2 = -0.3

jadi titik koordinatnya terletak pada (4.85 ; -0.3) Maka Diagram nya

DIAGRAM SWOT
Berdasarkan gambar tersebut di atas, maka diketahui posisi BRI terletak pada kuadran I namun perlu
diadakan penyempurnaan analisis dengan menghitung luasan wilayah pada tiap-tiap kuadran. Hasil
perhitungan dari masing-masing kuadran dapat digambarkan pada tabel berikut di bawah ini :

Prioritas
Kuadran Posisi Titik Luas Matrik Ranking Strategi

I (SO) 3.6 ; 2.7 9.72 2 Combination

II (WO) 2.5 ; 2.7 6.75 4 Penciutan

III (WT) 2.5 ; 3.37 8.42 3 Stabilitas

IV (ST) 3.6 ; 3.37 12.132 1 Growth


Berdasar tabel tersebut di atas, maka diperoleh ranking luas matrik kuadran
sebagai berikut :

1. Ranking ke 1 : pada kuadran I dengan luas matrik 9.72


2. Ranking ke 2 : pada kuadran IV dengan luas matrik 6.75
3. Ranking ke 3 : pada kuadran II dengan luas matrik 8.42
4. Ranking ke 4 : pada kuadran III dengan luas matrik 12.13
Dengan memiliki keunggulan pada kuadran IV (S O Kekuatan), maka BRI memiliki
kekuatan sebagai dasar untuk mendapatkan peluang berkembang sebagai Bank
BUMN Terbaik

Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh


BRI adalah menggunakan kekuatan untuk mengambil setiap keunggulan
pada kesempatan yang ada dengan cara :
Selalu menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan
untuk kemajuan BRI.
Berinovasi dan termotivasi meningkatkan kinerja pegawai
Memanfaatkan sistem yang telah terintegrasi dalam kegiatan perbankan
Menerapkan kebijakan bersama yang telah dibuat antara pimpinan dan
staff.
Pada kuadran II ( W O Strategi ) BRI dapat membuat keunggulan pada kesempatan
sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan
dengan cara :
Memperkenalkan produk produk BRI kepada Masyarakat.
Memperkenalkan BRI sebagai BANK BUMN Terpercaya kepada publik.
Memanfaatkan Sertifikat Akreditasi terbaik dan Mindset Bahwa Bank BRI
Bank tertua yg Berusia 118 tahun Melayani Indonesia

Pada kuadran III ( W T Strategi ) meminimumkan segala kelemahan untuk


menghadapi setiap ancaman dengan cara :
Meningkatkan prestasi.
Memberika Edukasi dan Training yang berkualitas Kepada Pegawai

Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi


setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang
dengan cara :

Memberi inovasi dan motivasi demi terciptanya Sebuah Produk


Pelayanan Jasa yang Bermafaat bagi Masyarakat
Mengadakan kegiatan Perbankan yang sangat Nyaman dalam Proses
Pelayanan

STRATEGI ORGANISASI BRI


PRIORITAS I
Meningkatkan kinerja BRI agar dapat beroperasi sebagai perbankan
secara sehat, berkualitas, efisien, produktif dan akuntabel dengan
menerapkan konsep-konsep Management.
Faktor penentu keberhasilan : Kerjasama yang solid antara atasan dan
bawahan untuk menerapkan visi misi dan tujuan BRI melalui konsep-
konsep manajemen.
Aktivitas yang dilakukan : Bekerja secara disiplin sesuai standard dan
petunjuk operasional.
Output : Penilaian atas pekerjaan yang baik oleh pihak internal dan
eksternal karyawan BRI.
Outcome : Meningkatkan kinerja dan produktifitas pegawai.
Impact : Meningkatnya kualitas BRI sebagai salah satu bank yang
produktif dan akuntabel.

PRIORITAS II
Mengembangkan jejaring dan kerjasama ditingkat nasional maupun
internasional melalui media Teknologi Informasi
Faktor penentu keberhasilan : Jalinan kerjasama yang baik antara BRI
dengan pihak-pihak berkepentingan tingkat nasional maupun
internasional.
Aktivitas yang dilakukan : Mengadakan kerjasama dengan lembaga
pemerintahan
Output : BRI dengan lembaga pemerintahan, dan perguruan tinggi
luar negeri.
Outcome : Meningkatkan publikasi Perbankan BRI nasional dan
internasional
Impact : Meningkatnya reputasi BRI dalam Perbankan yang
modern

PRIORITAS III
Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang menabung.
Faktor penentu keberhasilan : Kemampuan sumber daya manusia di BRI.
Aktivitas yang dilakukan : Memberikan reward kepada nasabah.
Output : Reward bagi nasabah secara continue
Outcome : Meningkatkan nama baik BRI atas prestasi yang telah diraih.
Impact :Meningkatnya reputasi BRI dalam dunia perbankan

PRIORITAS IV
Memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah.
Faktor penentu keberhasilan :Keunggulan kualitas SDM baik
Aktivitas yang dilakukan : Meningkatkan mutu pelayanan dengan
memanfaatkan SDM yang berkompeten dibidangnya serta dukungan
teknologi.
Output : Karyawan semakin ahli di bidangnya.
Outcome : Menumbuhkan minat menabung kepada masyarakat.
Impact : Meningkatnya reputasi BRI
Referensi :

Anda mungkin juga menyukai