Anda di halaman 1dari 78

OBSERVASI

MATERI KULIAH

1. Definisi, tujuan, Manfaat, Kelebihan dan Kelemahan,


2. Observer, proses observasi, dan objektivitas data observasi
3. Observasi sehari-hari dan observasi ilmiah, dan observasi
sebagai alat psikodiagnotik
4. observasi sistematik-non sistematik, Partisipan-non partisipan,
Eksperimental-natural
5. Pencatatan hasil observasi dan praktek
6. Strategi observasi jenis naratif
7. Strategi observasi Event sampling dan time sampling
8. Strategi observasi Check lists dan rating scales
9. Pengolahan dan interpretasi data observasi
10. Penutup : penyajian data observasi dan review
OBSERVASI dalam PSIKODIAGNOSTIKA

Berkaitan dengan proses penyelidikan untuk


mengidentifikasi dan memahami variabel
psikologis untuk penegakan diagnosis psikologis.

Ada proses pengukuran dan penggunaan berbagai


teknik untuk mampu memahami dan mendiagnosis
variabel psikologis.
Psikodiagnostik bukan hanya milik psikologi klinis,
walapun istilah diagnosis didominasi di psikologi
klinis.
Mengapa Perlu Observasi?

Memungkinkan mengukur perilaku yang


tidak dapat dengan alat ukur psikologis lain
(banyak pada anak)
Prosedur formal ditanggapi tidak serius
(tidak dapat dilakukan)
Lebih tidak mengancam (pada anak lebih
akurat)
Kegunaan observasi dalam
psikodiagnostik
Keperluan asesmen awal
Menentukan kekuatan observee dan menggunakannya
untuk meningkatkan hal-hal yang masih lemah
Dasar merancang rencana individual
Dasar dari titik awal kemajuan klien
Mengetahui perkembangan anak pada area tertentu
Untuk memecahkan masalah yang berhubungan
dengan anak
Bahan untuk memberi laporan kepada orang tua, guru,
dokter, dan profesi lain
Informasi status anak/remaja di sekolah untuk
keperluan BK
Informasi status klien klinis (di rumah sakit jiwa)
TUGAS
Carilah objek observasi :
Fisik
Manusia (individu)
Kelompok
Catatlah hasil amatan Anda
Apa makna amatan tersebut?
Apa kesimpulan Anda?
PRO DAN KONTRA

Patton (1990) persepsi selektif manusia menyebabkan


munculnya keragu-raguan terhadap validitas dan reliabilitas
observasi sebagai suatu metode pengumpulan data ilmiah.
Dia menjelaskan pengaruh persepsi selektif yang diwarnai bias
dan minat pribadi terjadi pada kebanyak orang awam yang tidak
terlatih untuk dapat disebut sebagai peneliti terlatih
Agar dapat menjadi metode yang akurat maka harus dilakukan
oleh peneliti yang melewati latihan-latihan yang memadai dan
telah mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap.
Observasi
Definisi dan deskripsi umum

- Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara


akurat, mencatat fenomena yang muncul , dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.
- Sebagai metode yang paling dasar dan paling tua, dasar karena dalam
setiap aktivitas psikologi ada aspek observasi
- Semua bentuk penelitian kualitatif dan kuantitatif mengandung aspek
obsevasi
- Dapat berlangsung dalam konteks laboratorium (eksperimental)
maupun dalam konteks alamiah .
PENGERTIAN
Observasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan
pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti
Pengertian sempit
Pengamatan secara langsung terhadap gejala
yang diselidiki baik dalam situasi alamiah maupun
situasi buatan
Pengertian luas
Termasuk pengamatan yang dilakukan secara tidak
langsung dengan menggunakan alat-alat bantu
yang sudah dipersiapkan sebelumnya maupun
yang diadakan khusus untuk keperluan tersebut.
TUJUAN OBSERVASI
mendeskripsikan seting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung,
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas,
dan makna kejadian yang dilihat dari
perspektif mereka yang terlibat dalam
kejadian yang diamati.
PENTINGNYA OBSERVASI
1. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks
2. Peneliti lebih bersikap terbuka, berorientsai pada penemuan daripada
pembuktian, dan mendekati masalah secara induktif. Pengaruh
konseptualisasi (yang ada sebelumnya) ttg topik yang diamati
berkurang
3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang oleh partisipan kurang disadari
atau partisipan kurang mampu merefleksikan pemikiran tentang
pengalaman itu
4. Memperoleh data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan secara
terbuka dengan wawancara
5. Mengatasi persepsi selektif dan peneliti dapat bergerak lebih jauh
6. Memungkinkan peneliti merefleksi & bersikap introspektif terhadap
penelitian yang dilakukan. Impresi & perasaan pengamat menjadi
bagian untuk memahami fenomena
Hal-hal yg diobservasi

Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi


target
Ekspresi verbal, non verbal, respons
verbal/non verbal/perilaku terhadap stimulus,
atau kemunculan indikator khusus
Level observasi dapat aspek khusus dari
perilaku, individu, kelompok, dan situasi/proses
Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi
(tempat), penampakan eksterior (cara jalan,
berpakaian), gaya bahasa (intonasi, pilihan
kata)
Yang diobservasi :

Exterior physical signs : pakaian, gaya rambut,


sepatu, tato, rumah, perhiasan dll
Expressive movements : gerakan-gerakan tubuh
seperti gerakan mata, wajah, postur, lengan,
senyum, kerutan dahi dll
Physical location : perhatikan personal space dan
lingkungan fisik
Language behaviour : menyilangkan kaki dll
Time duration
Diterapkan pada kelas sosial, status, jender, dan
sikap sosial
Reliabilitas & Validitas
Reliabilitas : Metode yang reliabel, metode yang digunakan
orang lain dalam kondisi yang sama akan menunjukkan hasil
yang sama atau serupa. Perlunya reliabilitas antar rater.

Validitas : keakuratan/keterpercayaan seberapa tepat metode


mengukur apa yang diukur. Validitas tidak intrinsik ada pada
metode karena dapat lebih dihubungkan dengan problem
yang diteliti. Contoh Untuk meneliti tentang kelas sosial lebih
valid dengan wawancara daripada observasi mobil yang
dipakai
ETIKA OBSERVASI

Privacy subjek
Keamanan subjek
Persetujuan subjek
Perlindungan terhadap kenyamanan dan keamanan
Proses diseminasi informasi kepada para profesional dan
komunitas ilmuwan
Pencegahan kecuragan dan penipuan terhadap subjek,
kelompok atau masyarakat
Penggunaan oleh dirinya dan pihak lain dengan maksud
negatif

Pertimbangan diatas diterapkan pada 3 tahap penelitian yaitu


rencangan penelitian, proses di lapangan, dan penulisan-
publikasi
Observasi
obstrusif
Observasi Observasi
Sistematik/ Partisipan
terstruktur

Observasi
laboratory/ Observasi
eksperimental natural

Observasi tidak Observasi Non


sistematik partisipan

Observasi
unobstrusif
OBSERVASI SISTEMATIK
Disbt juga observasi terstruktur; ada kerangka yang
memuat faktor-faktor dan ciri-ciri khusus dari setiap
faktor yang diamati
Sistematik : lebihmenekankan pada segi frekuensi dan
interval waktu tertentu (misalnya setiap 10 menit)
Hal perlu diperhatikan :
Isi dan luas observasi lebih terbatas, sesuai rumusan
khusus
Memungkinkan respons dan peristiwa dicatat secara
lebih teliti, dan mungkin dikuantifikasikan
Dapat menggunakan one way screen
OBSERVASI EKSPERIMENTAL
Dilakukan dengan cara mengendalikan unsur-unsur
penting ke dalam situasi sedemikian rupa sehingga
situasi tersebut dapat diatur sesuai dengan tujuan riset
dan dapat dikendalikan untuk mengurangi atau
menghindari bahaya timbulnya faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi situasi
Ciri penting :
Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang
dibuat seragam atau berbeda
Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan
variasi perilaku
Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga observee
tidak mengetahui maksud observasi
OBSERVASI PARTISIPAN
Orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian dalam
kehidupan orang-orang yang diobservasi
Umumnya untuk penelitian yang bersifat eksploratif.
Menyelidiki perilaku individu dalam situasi sosial seperti cara
hidup, hubungan sosial dalam pabrik-penjara dll
Perlu diperhatikan :
Materi observasi disesuaikan dengan tujuan observasi
Waktu dan Bentuk pencatatan : segera setelah kejadian dg
kata kunci. Kronologis sistematis
HUbungan : mencegah kecurigaan, pendekatan yang baik
dan menjaga situasi tetap wajar
Kedalaman partisipasi tergantung pada tujuan dan situasi
TINGKAT PARTISIPASI
Partisipasi lengkap (penuh)
Anggota penuh
Partisipasi fungsional
Aktivitas tertentu bergabung
Partisipasi sebagai pengamat
Obtrusive dan unobtrusive
Unobstrusive measures - unobstrusive methods non reactive
methods
Metode tidak mengganggu lingkungan sosial, tidak terlibat dengan
penduduk, tanpa berinteraksi dengan subjek melalui pertanyaan
atau perlakuan lainnya.
Termasuk un obtrusive methods: tulisan dan rekaman audio
visual, materi budaya (objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip
pekerjaan, pakaian atau benda lain di musium, isi dari buku-buku
di perpustakaan, observasi sederhana, hardware techniques;
kamera, video dll, rekaman politik dan demografi
Obtrusive : wawancara, kuesioner, eksperimen manipulatif, tes

Contrived observation
Menggunakan perangkat keras seperti kamera, tape recorders,
one way mirrors dll.
Experimental manipulation dipandang sebagai non reactive jika
tidak disadari oleh subjek (Bochner, 1979) vs sisi etika
observasi
OBSERVASI FORMAL DAN INFORMAL

Observasi formal mempunyai sifat tersruktur yang tinggi,


terkontrol dan biasanya untuk penelitian
Observasi formal perlu mengidentifikasi definisi secara hati-
hati, menyusun data, melatih obsrerver dan menjaga reliabilitas
antar rater, pencatatan-analisis-interpretasi menggunakan
prosedur yang sophisticated.
Observasi in formal mempunyai sifat yang lebih longgar dalam
hal kontrol, elaborasi, sifat terstruktur, dan biasanya untuk
perencanaan pengajaran dan pelaksanaan program harian.
Lebih mudah dan lebih berpeluang untuk digunakan pada
berbagai keadaan.
Observasi informal sering disebut juga naturalistic observation
Observasi Partisipan & Observasi
Unobstrusif
Observasi partisipan : peneliti berinteraksi
dengan subjek yang dipelajari dan melakukan
observasi dalam interaksi tersebut, dan
biasanya sebagai bagian dari proses
wawancara dan menggunakan informan

Observasi dengan observer yang tidak


menampakkan diri (penyembunyian diri) dan
memisahkan diri dari yang diobservasi
Keuntungan dan kelemahan
Data nyata bukan perilaku Distorsi dari data asli,
yang dilaporkan terutama sumber berupa
Aman arsip
Mungkin untuk diulang Decontextualising (emic-
Tanpa mengganggu ingroup/etic-outsider)
Mudah diakses dan Peran Intervening variable
dilakukan
Bias dari metode tunggal
Mudah
Keterbatasan wilayah
Baik sebagai sumber data
longitudinal terapan
Observasi Dipandang Ilmiah, Jika : (Jehoda)

Mengabdi pada tujuan penelitian yang telah


ditetapkan
Direncanakan secara sistematik, bukan kebetulan
dan tidak beraturan
Dicatat secara sistematik dan dihubungkan
dengan proposisi yang lebih umum, tidak sekedar
memenuhi rasa ingin tahu
Dapat dicek dan dikontrol validitas dan
reliabilitasnya
Checklist notations Narrative types
Time sampling Diary descriptions
Event sampling Specimen
Field unit analysis descriptions

STRATEGI
OBSERVASI

Wright Rating scales Brandt


(1960) (1972)
Narrative types
pengumpulan (pencatatan) data oleh observer apa adanya
sesuai (sama) dengan kejadian dan urutan kejadiannya
sebagaimana yang terjadi pada situasi nyata.
Checklist notations
Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan
mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan
sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek
Rating scales
Observer membuat interpretasi terhadap apa yang diamati
dan informasi direkam dengan sebagai refleksi dari
penilaian observer
Diary descriptions :
Pengamatan (pencatatan) perubahan-perubahan pada
perkembangan perilaku secara umum atau perilaku spesifik
sesuai tujuan observasi seperti perkembangan bahasa dll.
Membutuhkan waktu yang panjang dan frekuensi kontak
yang banyak
Specimen descriptions (descriptive narative, running records)
Pengamatan yang detail dan lengkap, intensif dan kontinyu
dengan pencatatan naratif sekuensial terhadap episode
tunggal dari perilaku dan keadaan lingkungannya.
Time sampling
Pengamatan seperti specimen descriptions terhadap perilaku
tertentu (sesuai tujuan observasi) pada interval waktu
tertentu yang telah ditentukan (biasanya frekuensi kejadian
perilaku)
Event sampling
Pengamatan yang berfokus pada pencatatan
kejadian perilaku-perilaku penting yang
diamati pada situasi tertentu
Field unit analysis
Ada kesamaannya dengan specimen
records, tapi metode ini mengkaitkan
perilaku-perilaku yang terjadi pada
pengamatan ke dalam unit-unit perilaku yang
sudah disusun dan menyediakan fasilitas on
the spot coding.
Checklist
Observer menyusun struktur observasi dengan
memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum
observasi dilaksanakan sehingga ketika
observasi tinggal memberi tanda cek
Melihat kehadiran perilaku yang dianggap
penting
Tidak memberikan informasi tentang frekuensi,
durasi, dan kualitas perilaku
Digunakan pada time sampling, event sampling
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
Keunggulan
Kelemahan
Strategi yang sederhana dan
relatif mudah
Informasi terlalu sedikit
Merekam dengan cepat dan
efisien, kebutuhan energi Informasi kurang mendalam
observer minimum Tidak ada informasi tentang
Ketrampilan yang dibutuhkan dari bagaimana (kualitas, durasi,
observer relatif lebih sederhana
frekwensi)
Seteleh dilakukan check
terhadap perilaku dapat
ditambahkan catatan tertentu
Mudah diolah dalam lembar
komputasi (dan proses
kuantifikasi)
PANDUAN CHECKLIST
Tentukan tujuan observasi
Tentukan definisi operasional perilaku
Tentukan content perilaku yang akan diobservasi
Susun checklist berdasarkan content perilaku
sebelum observasi dilakukan
Identifikasi secara detail content perilaku
Organisasi detail content perilaku harus logis
Organisasi checklist harus dapat mencapai
tujuan : identifikasi kehadiran/ketidakhadiran
target perilaku dan merekam perkembangan
kronologis (munculnya ketrampilan tertentu)
Gunakan cheklist untuk melihat kehadiran perilaku
target
Dua tipe checklist
Static descriptor
Seperangkat aitem yang mendeskripsikan
karakteristik subjek atau setting yang relatif
stabil : umur, jenis kelamin, ras, status ekonomi,
karakteristik lingkungan, dan waktu
Action
Seperangkat aitem yang mendeskripsikan
perilaku/tindakan spesifik observee
Rating scales

Observer membuat interpretasi terhadap


apa yang diamati dan informasi direkam
dalam bentuk nilai tertentu (angka) sebagai
refleksi dari penilaian observer
DESKRIPSI
RATING SCALES

Didesain untuk mengukur kuantifikasi impresi


dari pengamatan
Penilaian kuantitatif tentang tingkat terjadinya
perilaku atau bagaimana perilaku ditampakan
Menjadi mudah dan cepat untuk memaknakan
kesimpulan dari impresi yang didapatkan
Dapat mengukur ciri sifat dan perilaku yang
tidak dapat diungkap oleh strategi lain
Metode asesment > metode deskriptif
Dapat sebagai perekaman on the spot, ada
yang tidak
TIPE RATING SCALES

Numerical : angka tertentu dikaitkan dengan nilai tertentu dari perilaku


1 = Perilaku mengganggu, meninggalkan kelompok
2 = Perilaku mengganggu tidak tampak
3 = Mengikuti guru, tatapan mengarah ke guru
4 = Mengikuti guru, ekspresi menunjukkan ketertarikan
5 = Mengikuti guru, melaksanakan instruksi
Graphic : Kemunculan perilaku tertentu dinilai berdasarkan rentang penilaian yang
bersifat meningkat (bentuk garis lurus)

Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah


kadang
Semantic differential (termasuk grafik) dengan tujuh unit penilaian pada perilaku yang
bipolar
1 2 3 4 5 6 7
Aktif Pasif
Bersahabat Bermusuhan
Standart
Penilai dihadapkan pada satu set standar untuk menilai
yang lain
Cumulated points
Penilaian didasarkan pada akumulasi terhadap penilaian
unit-unit perilaku tertentu
Forced-choice
Rater dihadapkan pada satu set deskripsi kualitas
tertentu dan memilih satu yang sesuai dengan hasil
pengamatan
6 FAKTOR POTENSIAL RATER ERRORS

Error of leniency
Error of central tendency
Hallo effect
Error of logic
Error of contrast
Proximity error
KEUNTUNGAN
KELEMAHAN
Efisiensi waktu
Peluang error dan bias
Lebih menarik bagi cukup besar
observer
Ambiguitas aitem
Lebih mudah diskor dan
Pengaruh penerimaan
dikuantifikasi (statistik)
sosial
Dapat mengukur perilaku
Kurang bercerita tentang
lebih luas termasuk trait
penyebab perilaku
Dapat membandingkan
antar individu dan
intraindividu
Membutuhkan minimum
training
Memfasilitasi melihat
hubungan realita dan
persepsi individu (rating
guru dan DO)
Pernyataan pendek, simple, dan tidak ambigu
Berhubungan dengan trait yang akan diungkap
Pilih kata yang berhubungan dengan skala (tidak
overlap dengan deskripsi)
Hindari penggunaan pernyataan seperti average,
excellent, dan very
Hindari pernyataan yang mengandung unsur baik-
buruk
Nilai semua individu pada satu trait sebelum ke
trait lainnya
Lebih baik jika kita tidak kenal
Lakukan dengan hati-hati
Time sampling

Pengamatan terhadap perilaku tertentu


(sesuai tujuan observasi) pada interval
waktu yang telah ditentukan (biasanya
kemunculan perilaku, frekuensi, dan durasi)
Deskripsi Time Sampling
Subjek diobservasi pada periode waktu tertentu yang relatif
pendek, dan perilaku yang diperoleh dipandang sebagai sampel dari
perilaku yang biasa terjadi (Goodenough).
Efektif pada perilaku yang cukup sering muncul karena perilaku
diamati selama periode waktu tertentu yang pendek . Arrington
(1943) ; minimal 15 menit sekali.
Time sampling sebaiknya digunakan untuk overt behavior
Variasi penggunaan time sampling:
Mengukur frekuensi kemunculan perilaku. Mencatat setiap
perilaku yang muncul selama interval waktu tertentu.
Mengukur kemunculan perilaku. Satu atau 5 kali selama interval
waktu 5 menit dalam pengamatan dengan tanda cek satu.
Mengukur durasi ( berapa lama) perilaku terjadi dalam frame
waktu tertentu.
NB : Yang perlu dipertimbangkan adalah : panjang interval, jarak
antar interval, dan jumlah interval waktu.
Kelemahan Time sampling
Kerlinger (1973)

Kehilangan gambaran kontinyuitas


Kehilangan konteks
Kehilangan sifat-sifat natural.
Panduan Time Sampling
Definisi operasional overt behavior harus jelas dan dipahami semua yang
terlibat (observer)
Tetapkan tujuan observasi dengan jelas sehingga dapat membuat struktur
time sampling dengan jelas, antara lain :
Jumlah subjek yang dibutuhkan
Fokus observasi pada hasil yang menekankan pada perilaku individu
atau kelompok
Seberapa banyak observasi akan dilakukan agar sample representatif
Tetapkan informasi apa yang dibutuhkan untuk direkam : apakah
kemunculan perilaku, frekuensi perilaku atau durasi.
Tetapkan interval waktu yang digunakan :
Penentuan panjang interval didasarkan pada frekuensi kehadiran
perilaku, dan interval minimum kemunuculan satu perilaku
Jeda antar interval waktu (spacing), tergantung pada panjang interval dan
detail yang direkam (misalnya berapa katergori) atau tanpa jeda .
Jumlah total interval yang dibutuhkan pada setiap subjek tergantung pada
terpenuhinya sample perilaku yang representative.
Contoh Rancangan Observasinipun mekaten !
Seorang psikolog yang tertarik dengan permasalahan anak
disekolah, dan ingin mendapatkan informasi spesifik, dia
dapat , mengobservasi anak pada 5 menit pertama tiap jam,
dan focus pada perilaku ketika ada tugas dan tanpa tugas.

Dia dapat mengobservasi dengan beberapa pilihan :


Mengobservasi 5 menit pertama setiap jam (dapat memberi
informasi selama satu hari tapi tidak mendapatkan gambaran
pada aktivitas yang berbeda)
Mengobservasi 5 menit pertama pada tiap aktivitas terpilih
(dapat dibandingkan antar aktivitas)
Memilih satu atau lebih aktivitas dan mengobservasi selama
10-15 menit untuk mendapatkan gambaran pada ke dua jenis
situasi
PERBANDINGAN TIME SAMPLING DAN EVENT
SAMPLING
Kesamaan dengan time sampling adalah sampel perilaku
Time sampling focus pada waktu tertentu, event sampling focus
pada perilaku itu sendiri.
Time sampling focus pada eksistensi dari event, sedangkan
event sampling focus pada eksplorasi dari karakteristik event.
Pada event sampling, obserber menunggu kemunculan perilaku
yang dipilih kemudian merekamnya. Tidak ada batasan waktu,
focus ada pada perilaku itu sendiri dan waktu adalah sebagai
akibat dari durasi normal dari peristiwa. Rentang perilaku-
perilaku yang diamati dibatasi
pada event sampling, waktu yang dibutuhkan tidak dapat
ditentukan seperti pada time sampling.
Time sampling focus pada frekuensi dan durasi guru berbicara
dibandingkan siswa berbicara, maka event sampling focus pada
kepada siapa guru berbicara, dan apa penyebab dan hasil dari
perilaku tersebut.
Event sampling

Pengamatan yang berfokus pada


pencatatan kejadian perilaku-perilaku
penting yang diamati pada situasi tertentu
KEUNGGULAN EVENT SAMPLING

Efisien untuk mengurangi waktu observasi


Dapat dirangkum dan dianalisis statistik dengan
mudah.
Panduan Event sampling
1. Identifikasi dan susun definisi operasional perilaku yang
akan diobservasi dengan jelas
2. Ketahui secara umum dimana dan kapan perilaku dapat
terjadi
3. Tentukan jenis informasi yang akan direkam. (dapat
menggunakan pencatatan naratif maupun kategoris.
Misalnya pada studi tentang pertengkaran tadi adalah
berapa lama terjadi, apa yang terjadi ketika pertengkaran
dimulai, jenis perilaku dalam pertengkaran, apa yang
dilakukan dan dikatakan, apa akibatnya, dan apa yang
terjadi setelah pertengkaran.
4. Susunlah lembar pencatatan semudah mungkin
Contoh observasi event sampling dilakukan oleh Helen C. dawe (1934)
Observasi pada natural setting, observasi pada 200 pertengkaran anak TK. Penyelidikan
diarahkan pada pertengkaran spontan selama bermain bebas pada sekolah TK dari 19
oktober 1931 sampai 17 pebruari 1932. Subjek adalah 19 perempuan dan 21 laki-laki.
Berumur 25-60 bulan.
Proses observasi : Observer menunggu pertengkaran terjadi, ketika terjadi stopwatch
diaktifkan, dan mengamati apa yang terjadi, ketika pertengkaran selesai maka stopwatch
dimatikan. Yang disiapkan adalah blangko pengamatan yaitu nama subjek, umur dan jenis
kelamin anak yang terlibat, durasi pertengkaran, problem yang menyebabkan
pertengkaran, perilaku yang terjadi,. Setelah kejadian observer menuliskan secepatnya apa
yang diingat.
Hasil Analisis data :
dari 58.75 jam observasi, terjadi 200 pertengkaran, dengan rata-rata 3.4 perjam
68 pertengkaran terjjadi di luar ruangan, dan 132 di dalam ruangan
Hanya 13 yang lebih dari 1 menit
Laki-laki lebih sering bertengkar dari perempuan.
Penyebab pertengkaran adalah perselisihan terkait dengan kepemilikian benda
Anak-anak yang terlibat pertengkaran cepat berbaikan kembali seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
CATATAN HARIAN

Teknik pengamatan yang merekam perubahan atau


perkembangan baru atau perilaku baru pada subjek
pengamatan.
Aitemisasi perubahan perilaku.
Pengamat mencatat secara langsung pada saat
kejadian atau sesegera mungkin setelah kejadian setiap
hari sehingga membutuhkan interaksi yang tetap dan
berlangsung lama
KELEBIHAN DAN KETERBATASAN

Kelebihan Kritik/Kelemahan metode ini adalah


(William Stern):

Bias seleksi : kehilangan keterwakilan sifat-


1. Memberikan gambaran sifat fakta
Proses Bias observasi :
Reliabilitas pencatatan
perubahan/perkembangan
Objektivitas interpretasi
seiring waktu secara jelas dan Keterbatasan Kasus untuk generalisasi
detail Waktu dan sumber daya terlalu banyak :
2. Merupakan gudang data dalam rentang tertentu dan tiap hari
melakukan pengamatan (tidak efisien)
yang kaya
Penggunaan Diary Descpriptions

Studi kasus
Digunakan untuk menyelidikan anak-anak atau
kasus yang spesial
Studi ethologis
Penelitian pada binatang yang tidak dapat
berbicara, yang hasilnya dapat diterapkan pada
manusia
Langkah-langkah dalam Diary descriptions
Tentukan target perilaku yang akan diamati (dapat perilaku umum, atau aspek khusus,
misalnya perilaku terkait dengan merokok)
Tentukan subjek pengamatan dan panjang pengamatan (sebagai latihan selama 1
minggu)G
Siapkan jurnal atau pencatatan harian
Format pencatatan hasil pengamatan
Tanggal, waktu, setting-lokasi, objek observasi, umur
Deskripsi anak dan setting observasi dilakukan
Temuan perilaku beserta waktu kejadian dalam pengamatan (harian) dapat dilengakapi
dengan kolom catatan-catatan khusus
Rangkuman temuan selama satu minggu
Pengolahan hasil pengamatan (generalisasi)
Deskripsi ringkas aktivitas dan informasi yang relevan untuk memahami setting
Deskripsi objek observasi dan bagaimana perilakunya
Susun pernyataan yang tepat untuk generalisasi pada populasi (karakteristik yang sama (umum
dsb) berdasarkan performansi objek observasi)
Pilih 2 objek lain yang mempunysai umur sama dan catat performansi mereka dengan prosedur
yang sama (deskripsi objek 1, deskripsi objek 2)
Identifikasi perbedaan-perbedaan yang terjadi pada objek tersebut pada aktivitas yang sama
Identifikasi pesamaan-persamaan yang muncul
Apa generalisasi yang akan dibuat setelah mengamati ketiga anak.
ANECDOTAL RECORDS
Persamaan dengan diary adalah menggunakan pencatatan naratif.
Perbedaannya tidak focus pada hanya satu anak atau kelompok, dan
tidak terbatas pada kemunculan perilaku baru.
Melaporkan apapun yang terjadi dan penting bagi pengamat kapan saja
perilaku terjadi, pada orang yang berbeda dan waktu yang berbeda.
Tidak membutuhkan spesifikasi waktu tertentu tetapi dapt dilakukan
kapanpun ketika perilaku yang penting/menarik muncul, tidak tergantung
pada setting atau lingkungan tertentu dan dapat dilakukan dimanapun.
Tidak mensyaratkan kode khusus atau kategori atau diagram dapat ditulis
secara sederhana pada buku catatan
Beberapa variasi :
Bersifat tematik : misalnya perilaku imitasi anak pada orang dewasa, akan
menggambarkan bagaimana perilaku meniru terjadi
Bersifat interval (periode waktu tertentu : tidak focus pada tema tertentu
tetapi akan melakukan pencatatan terhadap perilaku yang muncul pada
periode waktu tertentu)
Pencatatan akumulasi terjadinya perilaku tertentu untuk dianalisis
Contoh penggunaan :
Membantu guru dalam mengetahui keadaan siswa pada tahun pertama
sekolah. Jika guru mencatat secara teratur kejadian tertentu selama satu tahun
maka ia akan dapat melakukan asesmen kemajuan, identifikasi perubahan
tingkat pemahaman dan kesulitan yang ditemui.
Tiga kegunaan lain : menguji dugaan tentang alasan perilaku atau gaya belajar
anak, mengidentifikasi kondisi yang memperkuat perilaku, dan mendapatkan
umpan balik tentang apa yang dipelajari anak dari unit kurikulum,
Untuk mendapatkan informasi, menguji ide/dugaan, dan mengevaluasi kemajuan
Panduan Anecdotal records
Brandt (1972)
1. Tuliskan secara berurutan anekdot yang muncul sesegera mungkin setelah terjadi
2. Identifikasi aktivitas utama dan perkataan dari orang kunci
3. Sertakan pernyataan tentang setting, waktu, dan aktivitas utama (ketika sebuah
mobil sedang melewati.......)
4. Dekripsikan tindakan atau verbalisasi tokoh utama, dan respon atau reaksi dari
orang lain dari situasi itu
5. Jika munkgin catat dengan tepat kata-kata yang muncul pada percakapan
6. Deskripsikan sesuai seperti urutan kejadian pada satu episode kejadian
7. Tiga level tindakan yang harus dicatat adalah :
Molar behavior (deskripsi perilaku/aktivitas utama) , Ellen dan Mollen bermain puzzle di meja
Sub ordinat molar unit (deskripsi unit perilaku/aktivitas yang lebih kecil), Ellen bermain puzlle
rumah sakit 3 kali, sedangkan Mollen setelah selesai satu puzzle beralih ke puzzle bentuk lain.
Molecular units (deskripsi bagaimana perilaku/aktivitas utama dilakukan, gambaran kualitatif
dari anecdot),Ellen meletakkan dengan hati-hati sambil bersenandung lirih. Kadang berjalan
mondar mandir
8. Objektif, akurat dan lengkap
Contoh anecdotal records
232# Charlie Umur 3 tahun. Charlie bermain di rumah
denan adik perempuannya. Dia berkata bahwa dia
adalah ayah. Dari dapur, saudara perempuannya
yang lebih tua memberinya beberapa roti karena
saudarnaza tahu ia sangat suka. Ia mengatakan apa
yang akan aku lakukan dengan roti ini sekarang) Dia
melanjutkan. lelaki tidak akan makan kecuali ketika
lapar. Setelah 10 menit berlalu ia datang dan berkata
ke sarah, Dapatkah saya memperoleh roti sekarnang.
Saya bukan ayah, Saya charlie.
334# Harlan ......
CONTOH TERAPAN OBSERVASI
Psikologi Klinis
- Identifikasi simtom dari gangguan
- Identifikasi tingkat gangguan
- Pendukung dalam proses konseling
- Evaluasi kemajuan terapi / konseling
- Pendukung dalam proses psikotes : projektif
individual
- Bersama-sama dengan wawancara pada in take
interv. dan konseling
- dll
BIDANG PERKEMBANGAN
Identifikasi kemunculan gejala/simtom yang
muncul dari gangguan/permasalahan
perkembangan (khususnya anak)
Identifikasi level gangguan perkembangan
Identifikasi tingkat perkembangan anak
Evaluasi hasil terapi atau intervensi pada anak
CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM PIO

Studi ergonomika, contoh penelitian


tentang peralatan militer mungkin di
simulasikan
Seleksi dan asesmen kepribadian,
ada intervensi perlakuan kemudian
dilihat bagaimana perilaku peserta
Analisis jabatan, natural tanpa
intervensi
Identifikasi kebutuhan training
Pemantauan perilaku dalam proses
training (terutama out bound)
CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM BIDANG
PENDIDIKAN

Penelitian studi kelayakan kebijakan pendidikan


Penelitian evaluasi kebijakan
Penelitian tindakan kelas oleh guru
Penilaian kemampuan mengajar
Evaluasi hasil belajar
Asesmen awal kemampuan siswa
Identifikasi permasalahan siswa: belajar dan
pribadi
Monggo dipun padosi piyambak nggih
TERAPAN DI BIDANG PSIKOLOGI SOSIAL

Studi Pemetaan masalah sosial dan kecenderungan masyarakat *


Studi kancah masalah sosial * : agresivitas masyarakat, pelacuran,
anak jalanan, tawuran.
Studi perilaku manusia dalam situasi sosial * : perempatan, perilaku
menolong (eksperimental partisipan)
Evaluasi penderitaan korban : kasus rifka anisa dll
Identifikasi kebutuhan intervensi sosial
dll
Pengolahan data akan berbeda sesuai konteks penggunaan metode ;
penelitian vs psikodiagnostik
Pada konteks penelitian biasanya menggunakan beberapa metode,
proses pengolahan data lebih rumit
Pengolahan data pada observasi sebagai metode tunggal berbeda
dengan penggunaan berbagai metode pengumpulan data
Pada konteks psikodiagnostik proses secara umum lebih sederhana
dan tergantung keperluan
BENTUK DATA HASIL OBSERVASI (monggo dipun
kritisi)
Angka (kuantifikasi hasil observasi)
Checklist : frekuensi
Rating scales : skor
Time sampling : frekuensi,durasi
Desripsi naratif
Catatan harian
Anecdotal records
Event sampling
Dokumen tertulis dan tidak tertulis
Un obstrusive
Catatan harian/anecdotal records dll. orang lain
Pemaparan Hasil Observasi
(Patton, dalam Poerwandari, 1998)
Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang diamati, mulai dari
awal hingga akhir
Mempresentasikan insiden-insiden kritis atau peristiwa kunci,
berdasarkan urutan kepentingan insiden tersebut
Mendeskripsikan setiap tempat, setting dan atau lokasi yang berbeda
sebelum mempresentasikan gambaran dan pola pada umumnya
Fokuskan analisis pada individu-individu atau kelompok-kelompok
Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang terjadi
(proses komunikasi dll)
Memfokus pengamatan pada isu-isu kunci yang diperkirakan menjawab
tujuan observasi/penelitian
Organisasi data

Data banyak dan berasal dari berbagai cara pengumpulan


data.
Proses sederhana yang dilakukan adalah menyusun,
mengelompokan, dan menghimpun data sesuai dengan
tujuan penelitian dengan rapi, sistematis dan selengkap
mungkin.
Meliputi data mentah (catatan lapangan, kaset), data yang
sudah diproses (trasnkripsi wawancara), dan bentuk-bentuk
dari pengolahan dari data mentah dan semua berkas yang
diperoleh dari proses penelitian (observasi)
Koding
Proses membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh
dengan maksud untuk dapat mengorganisasi dan
mensistematisasi data secara lengkap dan detail sehingga data
dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari.
Langkah koding :
peneliti menyusun catatan lapangan dengan ada kolom kosong
yang cukup besar di sebelah kiri dan kanan catatan (untuk
kode dan catatan tertentu)
Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran pada
catatan lapangan tersebut (penomoran baru perbaris atau per
paragraf)
Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas dengan
kode tertentu
Contoh. OS.L2Jun03 : Hasil observasi siswa laki-laki pada
2 Juni 2003
Integrasi dan Analisis data

Pengintegrasian data dari berbagai sumber, komunikasi antar data, distrukturisasikan


sesuai kebutuhan, untuk kemudian di analisis
Analisis data membutuhkan kepekaan teoritis, karena observer/peneliti melakukan
upaya mengembangkan teori atau berteori.
Kepekaan teoritis mengacu pada kemampuan untuk memperoleh insight, memberi
makna pada data, memahami dan memilah mana yang esensial dan yang tidak.
Teknik-teknik untuk meningkatkan kepekaan teoritis adalah sebagai berikut :
mengembangkan pertanyaan-pertanyaa what? Who? When? Where? How? How Much?
Dan Why?
Analisis kata, frase, kalimat (pada observasi apa ya?)
Analisis tahap lanjut melalui perbandingan. Melakukan perbandingan sistematis terhadap
dua atau lebih fenomena yang ditampilkan dalam data, baik terhadap gejala-gejala yang
dekat atau memiliki kesamaan karakteristik tertentu, ataupun terhadap gejala-gejala yang
dianggap berjauhan atau tidak memiliki kesamaan karakteristik apapun.
Interpretasi
Upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam berdasarkan perspektif
peneliti/obsever terhadap apa yang diobservasi dan menginterpretasi data melalui
persepektif tersebut, melampaui apa yang secara langsung dikatakan atau dilihat pada
responden, untuk mengembangkan struktur-struktur dan hubungan-hubungan bermakna
yang tidak tertampilkan dalam data mentah.
Tiga konteks interpretasi :
Interpretasi pemahaman diri : peneliti/obsever berusaha memformulasikan dalam bentuk padat apa
yang oleh subjek penelitian sendiri dipahami sebagai makna dari pernyataan-pernyataannya atau
perilakunya.
Interpretasi pemahaman biasa yang kritis : peneliti beranjak lebih jauh dengan menggunakan
kerangka pemahaman yang lebih luas dari pemahaman subjek penelitian dengan bersikap kritis
terhadap apa yang ditunjukkan subjek baik dengan memfokuskan diri pada pada isi maupun subjek
yang diamati (pembuat pernyataan). Peneliti mengambil posisi sebagai masyarakat umum di mana
subjek penelitian berada.
Interpretasi pemahaman teoritis : peneliti menggunakan kerangka teoritis tertentu untuk memahami
pernyataan-pernyataan yang ada sehingga dapat mengatasi konteks pemahaman diri subjek dan
penalaran umum
Penelitian yang baik akan mencakup semua tahapan interpretasi tetapi berakhir pada
kesimpulan pemahaman teoritis.
Kesimpulan

Peneliti/observer menyimpulkan tentang


gejala yang diamati berdasarkan analis
dan interpretasi yang dilakukan untuk
memberikan jawaban terhadap
permasalahan dan tujuan observasi.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Pengetahuan, values, attitudes, dan pengalaman berfungsi sebagai filters


Tidak semua data yang kita butuhkan tersedia :
Luput dari perhatian
Gagal mendapatkan sense impressions of an object or event
Penyebab hasil observasi tidak lengkap :
Level of concentration
Fatigue/illness
Situation
The annount of time
Two biases :
Personal
Theory
IMPLEMENTATION OF FINDINGS

Implementasi pertanyaan penelitian


Conditions . The physical & psychological
characteristics
On going evaluation :
Jeda pengumpulan data dengan ? Data yang
kurang
Comparison between some event, object,
behavior
KASUS 1
Klien : perempuan
Kasus bakat ; ingin mengulang tes, sekarang di
Tek. SIpil di PTS ingin ke UGM
Observ. Tes WAIS
Respon lambat dalam menjawab pertanyaan
Kurang konsentrasi terhadap pertanyaan sehingga harus
diulang
Mudah menyerah
KASUS 2
Klien : laki-laki
Kasus bakat (pribadi?)
Ikut keluarga, tidak mau diajak ORTU ke Perancis
Minder, salah satu tangan berjari 6
Hasil observasi :
Ragu-ragu, takut, kurang percaya diri, malas mencoba
Selama tes menutupi mulut dengan tangan

Anda mungkin juga menyukai