DISUSUN OLEH :
VINCA VILOLITA C
ADINDA APRILA
OBSERVASI
1. Pemilihan (selection)
2. Pengubahan (provocation)
3. Pencatatan (recording)
4. Pengkodeaan (encoding)
5. Rangkaian perilaku dan suasana (tests of behavior setting) , in situ, dan untuk
tujuan empiris.
Observasi untuk tujuan empiris mempunyai tujuan bermacam-macam.
Observasi juga memiliki fungsi bervariasi. Tujuan dari observasi
berupa deskripsi, melahirkan teori dan hipotesis (pada penelitian
kualitatif), atau menguji teori dan hipotesis (pada penelitian
kuantitatif).
Proses observasi bergerak melalui rangkaian aktivitas bervariasi, dan
selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan situasionalnya. Sedangkan
tugas awal pengamat adalah memilih setting yang tepat, sehingga
menemukan jalan masuk utama.
KELEBIHAN
TEKNIK OBSERVASI
• Kelebihan teknik observasi terletak pada kemudahan mengakses setting. Metode observasi tidak
mencolok/ tersamar (unobtrusive), tidak menuntut interaksi langsung dengan partisipan. Menurut
Webb, dkk., (1996) observasi dapat dilakukan secara tersamar, dengan banyak setting dan tipe
perilaku.
• Kelebihan lain terletak pada upaya meminimalisasi potensi dan pengaruh yang ditimbulkan oleh
pengamat. Kelebihan lain terletak dari keserentakannya (emergence) dengan metode lain seperti
wawancara. Pengamat memiliki kebebasan dalam menggali informasi (permasalahan dan
pertanyaan) dan pengetahuan dari subjek amatan. Metode observasi lebih terstruktur, memiliki
fleksibilitas dalam membingkai gagasan
KEKURANGAN
TEKNIK OBSERVASI
• Kelemahan metode observasi lebih mengarah pada persoalan validitasnya
(Selltiz, et.al, 1964: 200). Karena bisa jadi peneliti ketika melakukan observasi
hanya mendasarkan pada persepsi atau kesan sendiri. Kondisi ini cenderung
melahirkan bias pengamat dan sumber kesalahan, dibandingkan dengan
interpretasi subjektif tanpa dilengkapi dengan kutipan sumber. Kedua, berkaitan
dengan tingkat reliabilitas atau keandalan data dan informasi dari subjek amatan.
KESIMPULAN