PEMERIKSAAN PSIKOLOGI
PENELITIAN
(DIAGNOSIS)
• Orang awam
• Tanpa perencanaan yang matang
• Tujuannya untuk memuaskan rasa ingin tahu
Perlu diingat !!!
• Observasi hanya memberikan informasi mengenai tingkahlaku yang
tampak, tapi tidak bisa memberi data mengenai belief atau sikap
sesorang terhadap tingkahlakunya baik yang sudah, sedang atau
akan dilakukan.
• Informasi ini dapat diperoleh melalui wawancara, inventory atau
tes lain.
• Informasi yang diperoleh lewat observasi adalah bentuk-bentuk
komunikasi verbal dan non verbal.
JENIS-JENIS OBSERVASI
Jenis observasi 23
• Tingkat partisipasi:
-partisipasi penuh
-bergabung pada aktivitas tertentu
-partisipasi sebagai pengamat
Observasi non-partisipan
• Formal:
-Terstruktur, terkontrol, biasanya utk penelitian
-Prosedur observasi yg ketat (definisi, alat, observer,
pencatatan, dsb)
• Informal:
-lebih fleksibel dlm kontrol, biasanya utk program
pengajaran
-lebih mudah digunakan dlm berbagai situasi
31
Kelebihan observasi
• Data yg diperoleh “nyata”, bukan perilaku yg
dilaporkan, sehingga lebih obyektif dan akurat
• Aman
• Memungkinkan utk diulang
• Tanpa mengganggu
• Mudah diakses dan dilakukan
• Baik sebagai sumber data longitudinal
Kelemahan metode observasi 32
• The most limiting factor in the use of observation method is the inability to
observe such things such as attitudes, motivations, customers/consumers
state of mind, their buying motives and their images.
• It also takes time for the investigator to wait for a particular action to take
place.
• Personal and intimate activities, such as watching television late at night,
are more easily discussed with questionnaires than they are observed.
• Cost is the final disadvantage of observation method. Under most
circumstances, observational data are more expensive to obtain than other
survey data. The observer has to wait doing nothing, between events to be
observed. The unproductive time is an increased cost.
OBSERVASI SISTEMATIS
OBSERVASI SISTEMATIS
1. EVENT SAMPLING
• Mencatat semua kejadian atau tingkah laku spesifik yang
menjadi target behavior yang diobservasi
• Atau mencatat event yang terjadi selama periode observasi
• Unit observasinya adalah tingkah laku, titik sentral observasi
adalah event atau kejadiannya
• event pada dasarnya setiap kejadian yang terjadi di suatu tempat
dalam dunia yang real / nyata.
• event mencakup perilaku tertentu yang dapat dimasukkan ke dalam
kategori tertentu.
• Misalnya : tingkah laku bertengkar.
• Tingkah laku bertengkar adalah suatu event karena tingkah laku
bertengkar terbangun/tersusun dari tingkah laku spesifik yang dapat
diamati, seperti adanya suara keras teriakan, adanya ekspresi wajah
tertentu atau adanya tingkah laku melawan ketika barang miliknya
direbut.
• Jadi dalam event sampling, kita menentukan event atau tingkah
laku spesifik apa yang akan diamati.
• Tingkah laku yang dimaksud harus didefinisikan dengan jelas
sehingga diketahui batasan-batasan tingkah laku yang dimaksud
harus dibuat definisi operasionalnya
2. T I M E S A M P L I N G
Berfokus pada aspek-aspek tingkahlaku yang dipilih dalam
rentang waktu tertentu.
Prinsipnya adalah counting the behavior
Sifat datanya adalah sample daripada gambaran tingkahlaku
Prinsip representativeness perlu diperhatikan, oleh karena itu
pengambilan sample dapat menggunakan metoda sampling yang
sesuai dgn tujuan
Merupakan metoda tertutup, karena data mentah hilang, kecuali
bila data berupa narasi/deskriptif
Bersifat sangat selektif, hanya mencatat tingkahlaku tertentu
yang telah ditetapkan
Harus dilakukan penyimpulan segera untuk menentukan apakah
tingkahlaku tersebut ada atau tidak
Waktu yang ditekankan, dalam batas waktu tertentu / interval
waktu tertentu ( bisa jam, hari , minggu dst ) tingkah laku apa
saja yang muncul
• TIME SAMPLING disebut juga interval sampling, interval recording
• Prinsipnya adalah counting the behavior
• Bentzen (2000) menjelaskan yang dimaksud dengan time sampling
adalah mengobservasi di waktu yang kita pilih dari keseluruhan
waktu dalam suatu setting observasi tertentu. Jadi time sampling
adalah sampling waktu.
• Hal esensial yang perlu dipahami adalah bukan waktu saja yang di-
sampling ( diambil sebagai sampel ), tetapi tingkah laku juga
diambil sebagai sampel, karena kita akan mengobservasi apakah
tingkah laku tertentu yang dimaksudkan terjadi dalam periode
waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Irwin & Bushnell (1980 dalam Bentzen 2000):
• time sampling adalah : “ using observation to sample, rather than
to describe behavior....... “. mengambil sampel tingkahlaku
• “...... made it necessary to place some restrictions on what
would be observed ”. ada batasan-batasan tentang tingkah laku
yang akan diobservasi
• “ ...... the behavior occur frequently enough that the observer
could be reasonably sure of being able to see itu “. tingkah laku
harus sering terjadi
• DIAMBIL SAMPEL TINGKAH LAKUNYA DALAM INTERVAL WAKTU
TERTENTU
WH EN