• Ada banyak pilihan yang tersedia bagi seorang observer dalam menentukan jenis observasi yang akan dilakukannya bahkan sampai mengetahui hubungan sebab akibatnya dari perilaku/ peristiwa yang diamatinya. • Masing-masing jenis observasi tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa jenis dari observasi. A. Observasi Systematic vs Unsystematic • Observasi systematic biasanya disebut juga observasi terstruktur yaitu observasi dimana terdapat kerangka yang memuat faktor-faktor dan ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati. • Sistematik karena lebih menekankan pada segi frekuensi dan interval waktu tertentu (misalnya setiap 10 menit). • Isi dan luasnya observasi lebih terbatas, disesuaikan dengan tujuan observasi yang telah dirumuskan pada awal penyusunan rancangan observasi, respon dan peristiwa yang diamati dapat dicatat secara lebih teliti, dan mungkin dikuantifikasikan • Observasi unsystematic atau yang disebut juga dengan unstructured adalah observasi yang dilakukan tanpa adanya persiapan yang sistematis atau terencana tentang apa yang akan diobservasi, karena observer tidak tahu secara pasti apa yang akan diamati. • Dalam melakukan pengamatan observer tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan (Sugiyono,2010). • Dalam observasi ini, observer membuat rancangan observasi namun tidak digunakan secara baku seperti dalam observasi sistematik, artinya observer dapat mengubah objek observasi berdasarkan situasi lapangan (Poerwandari, 2001). B. Observasi Eksperimental vs Natural • Observasi eksperimental adalah observasi yang dilakukan dengan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi tersebut dapat diatur sesuai dengan tujuan riset dan dapat dikendalikan untuk mengurangi atau menghindari bahaya timbulnya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi situasi. • Ciri-ciri : a. Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seragam atau berbeda b. Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi perilaku c. Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga observee tidak mengetahui maksud observasi. Kelebihan dari observasi dalam situasi eksperimen adalah observer menjadi tahu bahwa perilaku yang muncul benar-benar disebabkan oleh faktor yang telah dikendalikan sebelumnya. • Observasi Natural adalah observasi yang dilakukan pada lingkungan alamiah subjek, tanpa adanya upaya untuk melakukan kontrol atau direncanakan manipulasi terhadap perilaku subjek misalnya mengamati perilaku alamiah siswa pada waktu istirahat • Tujuan utama dari observasi natural ini adalah untuk menjelaskan perilaku apa adanya dan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang ada • Kelebihan : observer mendapatkan data yang representatif dari perilaku yang terjadi secara alamiah, sehingga validitas eksternalnya baik, karena perilaku yang dimunculkan subyek tidak dibuat-buat atau terjadi secara alamiah. • Kelemahan : kurang dapat menjelaskan tentang hubungan sebab akibat dari perilaku yang muncul bahkan bersifat spekulatif dari observer hal ini disebabkan karena munculnya perilaku tidak karena manipulasi atau kontrol yang dilakukan peneliti C. Observasi Partisipan vs Non Partisipan • Observasi partisipan merupakan observasi dimana peneliti terlibat aktif dengan kegiatan yang sedang diamati dan mencatat perilaku yang muncul pada saat itu . • Observer yang menggunakan metode partisipan ini ikut ambil bagian dalam konteks yang diamati kemudian mencatat apa yang dilihatnya, catatan yang dibuatnya berupa catatan selama periode tertentu misalnya seminggu, sebulan atau lebih untuk mencari pola-pola dalam observasi tersebut • Contohnya untuk mengetahui penyebab rendahnya motivasi belajar siswa tertentu, guru menyusun rancangan untuk mengobservasi murid dari waktu ke waktu dan mencatat perilaku murid dan hal-hal yang terjadi di dalam kelas. • Bertujuan untuk menyelidiki perilaku individu dalam situasi sosial seperti cara hidup, hubungan sosial dalam pabrik- penjara dll., atau pada setting natural seperti sekolah, rumah sakit Tingkat partisipasi observer dapat dikategorikan menjadi sebagai berikut: 1. Partisipasi pasif (passive participation): observer datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. 2. Partisipasi moderat (moderat participation): observer hanya terlibat dalambeberapa kegiatan orang yang diamatinya. 3.Partisipasi aktif (active participation): observer mengikuti apa yang dilakukan oleh nara sumber tapi belum sepenuhnya lengkap. 4. Partisipasi lengkap (compllete participation): observer terlibat sepenuhnya dalam kegiatan nara sumber, bahkan observer tidak terlihat melakukan penelitian. Keterlibatan peneliti merupakan keterlibatan yang tertinggi dalam aktivitas kehidupan observee. • Observasi non partisipan adalah metode observasi dimana observer tidak ambil bagian dalam kehidupan observe. • Zechmeister, dkk. (2001) mengartikan observasi non partisipan dengan istilah observasi tidak langsung dimana observer tidak ikut terlibat aktif dalam situasi yang diamati. D. Observasi Unobtrusive vs Obtrusive • Observasi unobtrusive merupakan observasi yang tidak mengubah perilaku natural subjek. • Observer dalam observasi semacam ini tidak hadir dalam situasi, dan observee pun tidak hadir pada saat observer mengamati (karena sudah dalam rekaman). • Kelebihan :observee tidak reaktif karena observasi dilakukan secara tidak langsung, sehingga mustahil observee bereaksi atau mengubah perilaku mereka pada saat observer mengamati. • Dapat dilakukan dengan alat ataupun menyembunyikan identitas sebagai observer. • Termasuk unobtrusive method : tulisan dan rekaman audio visual, materi budaya (objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan, pakaian atau benda lain di museum, isi dari buku- buku di perpustakaan, observasi sederhana, hardware techniques; kamera, video dll., rekaman politik dan demografi. E. Observasi Formal dan Informal • Ciri dari observasi formal mempunyai sifat terstruktur yang tinggi, terkontrol dan biasanya digunakan untuk penelitian ilmiah. • Dalam observasi formal, definisi observasi ditetapkan secara hati-hati, data disusun sedemikain rupa, observer dilatih secara khusus, dan reliabilitas antar rater pun sangat dijaga. • Pencatatan, analisis, dan interpretasi dilakukan dengan menggunakan prosedur yang lebih baik. • Observasi informal mempunyai sifat yang lebih longgar dalam hal kontrol, elaborasi, sifat terstruktur, dan biasanya untuk perencanaan pengajaran dan pelaksanaan program harian. • Lebih mudah dan lebih berpeluang untuk digunakan pada berbagai keadaan. • Observasi informal sering disebut juga naturalistic observation. Jenis-jenis observasi dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Menurut peranan observer : ada observasi partisipan yaitu observasi dimana observer ikut aktif di dalam kegiatan observee dan observasi non partisipan dimana observer tidak ikut aktif di dalam kegiatan observee (hanya mengamati dari jauh). 2. Menurut situasinya, terbagi dalam : •Free situation: observasi yang dilakukan dalam situasi bebas, observasi dilakukan tanpa adanya hal-hal atau faktor yang membatasi. b. Manipulated situation: observasi yang dilakukan pada situasi yang dimanipulasi sedemikian rupa. Observer dapat mengendalikan dan mengontrol situasi. c. Partially controlled situation: observasi yang dilakukan pada dua situasi yaitu keadaan free situation dan situasimanipulatif. 3. Menurut sifatnya : a. Observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan menurut struktur yang berisikan faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan kategori, masalah yang hendak diobservasi. b. Observasi non sistematis: observasi yang dilakukan tanpa struktur atau rencana terlebih dahulu, dengan demikian observer dapat menangkap apa saja yang dapat ditangkap.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu