Anda di halaman 1dari 13

JENIS – JENIS

OBSERVASI

Martha Kurnia Asih, M.Si


• Ada banyak pilihan yang tersedia bagi
seorang observer dalam menentukan
jenis observasi yang akan dilakukannya
bahkan sampai mengetahui hubungan
sebab akibatnya dari perilaku/ peristiwa
yang diamatinya.
• Masing-masing jenis observasi tersebut
memiliki kelebihan dan kelemahan.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai
beberapa jenis dari observasi.
A. Observasi Systematic vs Unsystematic
• Observasi systematic biasanya disebut juga
observasi terstruktur yaitu observasi dimana
terdapat kerangka yang memuat faktor-faktor dan
ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati.
• Sistematik karena lebih menekankan pada segi
frekuensi dan interval waktu tertentu (misalnya
setiap 10 menit).
• Isi dan luasnya observasi lebih terbatas,
disesuaikan dengan tujuan observasi yang telah
dirumuskan pada awal penyusunan rancangan
observasi, respon dan peristiwa yang diamati
dapat dicatat secara lebih teliti, dan mungkin
dikuantifikasikan
• Observasi unsystematic atau yang disebut juga
dengan unstructured adalah observasi yang
dilakukan tanpa adanya persiapan yang
sistematis atau terencana tentang apa yang akan
diobservasi, karena observer tidak tahu secara
pasti apa yang akan diamati.
• Dalam melakukan pengamatan observer tidak
menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi
hanya berupa rambu-rambu pengamatan
(Sugiyono,2010).
• Dalam observasi ini, observer membuat
rancangan observasi namun tidak digunakan
secara baku seperti dalam observasi sistematik,
artinya observer dapat mengubah objek observasi
berdasarkan situasi lapangan (Poerwandari,
2001).
B. Observasi Eksperimental vs Natural
• Observasi eksperimental adalah observasi yang dilakukan
dengan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam
situasi sedemikian rupa sehingga situasi tersebut dapat diatur
sesuai dengan tujuan riset dan dapat dikendalikan untuk
mengurangi atau menghindari bahaya timbulnya faktor-faktor
lain yang dapat mempengaruhi situasi.
• Ciri-ciri :
a. Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat
seragam atau berbeda
b. Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi
perilaku
c. Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga observee tidak
mengetahui maksud observasi.
Kelebihan dari observasi dalam situasi eksperimen adalah observer
menjadi tahu bahwa perilaku yang muncul benar-benar
disebabkan oleh faktor yang telah dikendalikan sebelumnya.
• Observasi Natural adalah observasi yang dilakukan
pada lingkungan alamiah subjek, tanpa adanya upaya
untuk melakukan kontrol atau direncanakan manipulasi
terhadap perilaku subjek misalnya mengamati perilaku
alamiah siswa pada waktu istirahat
• Tujuan utama dari observasi natural ini adalah untuk
menjelaskan perilaku apa adanya dan untuk
mengetahui hubungan antar variabel yang ada
• Kelebihan : observer mendapatkan data yang
representatif dari perilaku yang terjadi secara alamiah,
sehingga validitas eksternalnya baik, karena perilaku
yang dimunculkan subyek tidak dibuat-buat atau terjadi
secara alamiah.
• Kelemahan : kurang dapat menjelaskan tentang
hubungan sebab akibat dari perilaku yang muncul
bahkan bersifat spekulatif dari observer hal ini
disebabkan karena munculnya perilaku tidak karena
manipulasi atau kontrol yang dilakukan peneliti
C. Observasi Partisipan vs Non Partisipan
• Observasi partisipan merupakan observasi dimana peneliti
terlibat aktif dengan kegiatan yang sedang diamati dan
mencatat perilaku yang muncul pada saat itu .
• Observer yang menggunakan metode partisipan ini ikut ambil
bagian dalam konteks yang diamati kemudian mencatat apa
yang dilihatnya, catatan yang dibuatnya berupa catatan selama
periode tertentu misalnya seminggu, sebulan atau lebih untuk
mencari pola-pola dalam observasi tersebut
• Contohnya untuk mengetahui penyebab rendahnya motivasi
belajar siswa tertentu, guru menyusun rancangan untuk
mengobservasi murid dari waktu ke waktu dan mencatat
perilaku murid dan hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
• Bertujuan untuk menyelidiki perilaku individu dalam situasi
sosial seperti cara hidup, hubungan sosial dalam pabrik-
penjara dll., atau pada setting natural seperti sekolah, rumah
sakit
Tingkat partisipasi observer dapat dikategorikan
menjadi sebagai berikut:
1. Partisipasi pasif (passive participation): observer
datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi
tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
2. Partisipasi moderat (moderat participation): observer
hanya terlibat dalambeberapa kegiatan orang yang
diamatinya.
3.Partisipasi aktif (active participation): observer mengikuti
apa yang dilakukan oleh nara sumber tapi belum
sepenuhnya lengkap.
4. Partisipasi lengkap (compllete participation): observer
terlibat sepenuhnya dalam kegiatan nara sumber, bahkan
observer tidak terlihat melakukan penelitian. Keterlibatan
peneliti merupakan keterlibatan yang tertinggi dalam
aktivitas kehidupan observee.
• Observasi non partisipan adalah metode
observasi dimana observer tidak ambil bagian
dalam kehidupan observe.
• Zechmeister, dkk. (2001) mengartikan
observasi non partisipan dengan istilah
observasi tidak langsung dimana observer
tidak ikut terlibat aktif dalam situasi yang
diamati.
D. Observasi Unobtrusive vs Obtrusive
• Observasi unobtrusive merupakan observasi yang tidak
mengubah perilaku natural subjek.
• Observer dalam observasi semacam ini tidak hadir dalam
situasi, dan observee pun tidak hadir pada saat observer
mengamati (karena sudah dalam rekaman).
• Kelebihan :observee tidak reaktif karena observasi dilakukan
secara tidak langsung, sehingga mustahil observee bereaksi
atau mengubah perilaku mereka pada saat observer
mengamati.
• Dapat dilakukan dengan alat ataupun menyembunyikan
identitas sebagai observer.
• Termasuk unobtrusive method : tulisan dan rekaman audio
visual, materi budaya (objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip
pekerjaan, pakaian atau benda lain di museum, isi dari buku-
buku di perpustakaan, observasi sederhana, hardware
techniques; kamera, video dll., rekaman politik dan demografi.
E. Observasi Formal dan Informal
• Ciri dari observasi formal mempunyai sifat
terstruktur yang tinggi, terkontrol dan biasanya
digunakan untuk penelitian ilmiah.
• Dalam observasi formal, definisi observasi
ditetapkan secara hati-hati, data disusun
sedemikain rupa, observer dilatih secara
khusus, dan reliabilitas antar rater pun sangat
dijaga.
• Pencatatan, analisis, dan interpretasi
dilakukan dengan menggunakan prosedur
yang lebih baik.
• Observasi informal mempunyai sifat
yang lebih longgar dalam hal kontrol,
elaborasi, sifat terstruktur, dan
biasanya untuk perencanaan
pengajaran dan pelaksanaan program
harian.
• Lebih mudah dan lebih berpeluang
untuk digunakan pada berbagai
keadaan.
• Observasi informal sering disebut juga
naturalistic observation.
Jenis-jenis observasi
dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut peranan observer : ada observasi partisipan yaitu
observasi dimana observer ikut aktif di dalam kegiatan observee dan
observasi non partisipan dimana observer tidak ikut aktif di dalam
kegiatan observee (hanya mengamati dari jauh).
2. Menurut situasinya, terbagi dalam :
•Free situation: observasi yang dilakukan dalam situasi bebas, observasi
dilakukan tanpa adanya hal-hal atau faktor yang membatasi.
b. Manipulated situation: observasi yang dilakukan pada situasi yang
dimanipulasi sedemikian rupa. Observer dapat mengendalikan dan
mengontrol situasi.
c. Partially controlled situation: observasi yang dilakukan pada dua
situasi yaitu keadaan free situation dan situasimanipulatif.
3. Menurut sifatnya :
a. Observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan menurut struktur
yang berisikan faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan kategori,
masalah yang hendak diobservasi.
b. Observasi non sistematis: observasi yang dilakukan tanpa struktur
atau rencana terlebih dahulu, dengan demikian observer dapat
menangkap apa saja yang dapat ditangkap.

Anda mungkin juga menyukai