Dibuat Oleh:
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. Raya Bogor KM 31 No. 28, Cimanggis, Depok
OBSERVASI
1. Pengertian
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat”
dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.
Observasi menjadi bagian dalam penelitian berbagai disiplin ilmu, baik
ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu sosial, Observasi dapat berlangsung
dalam konteks laboratoriurn (experimental) maupun konteks alamiah.
a. Observasi : mengamati pada saat pelayanan
b. Observasi : suatu penyelidikan yg dijalankan secara sistematis &
sengaja diadakan dgn menggunakan alat indra terutama mata terhadap
kejadian-kejadian yg langsung
c. Observasi : suatu tehnik untuk mengamati secara langsung maupun
tidak langsung gejala-gejala yg sedang /berlangsung baik di dlm (di
luar)
d. Observasi : sebagai alat pengumpul data memiliki sifat-sifat :
Dilakukan sesuai dengan tujuan yg telah dirumuskan lebih
dulu.
Direncanakan secara sistematis.
Hasilnya dicatat & diolah sesuai dengan tujuannya.
Dapat diperiksa validitas, reliabilitas & ketelitiannya. Bersifat
kuantitatif.
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk
cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan
suatu penelitian. Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi mempunyai
dasar sejarah dalam pengamatan oleh amatir. Di dalam penelitian,
observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan
rekaman suara.
2. Tujuan Observasi
Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting
yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif mereka
terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat,
faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak
relevan.
Observasi perlu dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:
a. Memungkinan untuk mengukur banyak perilaku yang tidak dapat
diukur dengan menggunakan alat ukur psikologis yang lain (alat
tes). Hal ini banyak terjadi pada anak-anak.
b. Prosedur Testing Formal seringkali tidak ditanggapi serius oleh
anak-anak sebagaimana orang dewasa, sehingga sering observasi
menjadi metode pengukur utama.
c. Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara peugumpulan data
yang lain. Pada anak-anak observasi menghasilkan informasi yang
lebih akurat daripada orang dewasa. Sebab, orang dewasa akan
memperlihatkan perilaku yang dibuat-buat bila merasa sedang
diobservasi.
3. Jenis-Jenis Observasi
Klasifikasi tentang jenis-jenis observasi dapat dilihat dari beberapa
sudut pandangan antara lain :
a. Berdasarkan situasi yang diobservasi
Observasi terhadap situasi bebas (free situasion), observasi yang
dilakukan terhadap situasi yang terjadi secara wajar, tanpa adanya
campur tangan dari pengobservasi. Misalnya observasi yang
dilakukan terhadap siswa-siswa yang sedang bermain secara
bebas.
Observasi terhadap situasi yang dimanipulasikan (manipulated
situasion), yaitu situasi yang telah dirancang oleh pengobservasi
dengan menambahkan satu atau lebih variabel. Misalnya seorang
pengobservasi ingin mengetahui sifat kepemimpinan sekelompok
siswa.
Observasi terhadap situasi yang setengah terkontrol (partially
controlled), jenis observasi ini adalah merupakan kombinasi dari
kedua jenis observasi situasi bebas dan situasi yang
dimanipulasikan.
b. Berdasarkan keterlibatan pengobservasi
Observasi partisipasi, yaitu apabila pengobservasi ikut terlibat
dalam kegiatan subyek yang sedang diobservasi. Misalnya
seorang guru bidang studi yang ingin mengetahui bagaimana
antosias siswa-siswanya terhadap pelajaran yang diberikan.
Observasi non partisipasi, dalam observasi ini pengobservasi
tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang diobservasi. Misalnya
seorang petugas bimbingan ingin mengetahui bagaimana antosias
siswa terhadap bimbingan karir.
Observasi quasi partisipasi, dalam jenis ini sebagian waktu dalam
satu periode observasi pengobservasi ikut melibatkan diri dalam
kegiatan yang diobservasi, dan sebagian waktu lainnya ia terlepas
dari kegiatan tersebut. Misalnya kita ingin mengetahui bagaimana
aktifitas siswa dalam melaksanakan suatu tugas kelompok.