Anda di halaman 1dari 9

PENILAIAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN (OBSERVASI)

Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan

Dibuat Oleh:

Muthia Suci Triyani (35716178)


Neneng Sayati (35716383)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN

UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. Raya Bogor KM 31 No. 28, Cimanggis, Depok
OBSERVASI

1. Pengertian
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat”
dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.
Observasi menjadi bagian dalam penelitian berbagai disiplin ilmu, baik
ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu sosial, Observasi dapat berlangsung
dalam konteks laboratoriurn (experimental) maupun konteks alamiah.
a. Observasi : mengamati pada saat pelayanan
b. Observasi : suatu penyelidikan yg dijalankan secara sistematis &
sengaja diadakan dgn menggunakan alat indra terutama mata terhadap
kejadian-kejadian yg langsung
c. Observasi : suatu tehnik untuk mengamati secara langsung maupun
tidak langsung gejala-gejala yg sedang /berlangsung baik di dlm (di
luar)
d. Observasi : sebagai alat pengumpul data memiliki sifat-sifat :
 Dilakukan sesuai dengan tujuan yg telah dirumuskan lebih
dulu.
 Direncanakan secara sistematis.
 Hasilnya dicatat & diolah sesuai dengan tujuannya.
 Dapat diperiksa validitas, reliabilitas & ketelitiannya. Bersifat
kuantitatif.
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk
cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan
suatu penelitian. Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi mempunyai
dasar sejarah dalam pengamatan oleh amatir. Di dalam penelitian,
observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan
rekaman suara.

2. Tujuan Observasi
Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting
yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif mereka
terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat,
faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak
relevan.
Observasi perlu dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:
a. Memungkinan untuk mengukur banyak perilaku yang tidak dapat
diukur dengan menggunakan alat ukur psikologis yang lain (alat
tes). Hal ini banyak terjadi pada anak-anak.
b. Prosedur Testing Formal seringkali tidak ditanggapi serius oleh
anak-anak sebagaimana orang dewasa, sehingga sering observasi
menjadi metode pengukur utama.
c. Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara peugumpulan data
yang lain. Pada anak-anak observasi menghasilkan informasi yang
lebih akurat daripada orang dewasa. Sebab, orang dewasa akan
memperlihatkan perilaku yang dibuat-buat bila merasa sedang
diobservasi.

3. Jenis-Jenis Observasi
Klasifikasi tentang jenis-jenis observasi dapat dilihat dari beberapa
sudut pandangan antara lain :
a. Berdasarkan situasi yang diobservasi
 Observasi terhadap situasi bebas (free situasion), observasi yang
dilakukan terhadap situasi yang terjadi secara wajar, tanpa adanya
campur tangan dari pengobservasi. Misalnya observasi yang
dilakukan terhadap siswa-siswa yang sedang bermain secara
bebas. 
 Observasi terhadap situasi yang dimanipulasikan (manipulated
situasion), yaitu situasi yang telah dirancang oleh pengobservasi
dengan menambahkan satu atau lebih variabel. Misalnya seorang
pengobservasi ingin mengetahui sifat kepemimpinan sekelompok
siswa. 
 Observasi terhadap situasi yang setengah terkontrol (partially
controlled), jenis observasi ini adalah merupakan kombinasi dari
kedua jenis observasi situasi bebas dan situasi yang
dimanipulasikan.
b. Berdasarkan keterlibatan pengobservasi
 Observasi partisipasi, yaitu apabila pengobservasi ikut terlibat
dalam kegiatan subyek yang sedang diobservasi. Misalnya
seorang guru bidang studi yang ingin mengetahui bagaimana
antosias siswa-siswanya terhadap pelajaran yang diberikan. 
 Observasi non partisipasi, dalam observasi ini pengobservasi
tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang diobservasi. Misalnya
seorang petugas bimbingan ingin mengetahui bagaimana antosias
siswa terhadap bimbingan karir. 
 Observasi quasi partisipasi, dalam jenis ini sebagian waktu dalam
satu periode observasi pengobservasi ikut melibatkan diri dalam
kegiatan yang diobservasi, dan sebagian waktu lainnya ia terlepas
dari kegiatan tersebut. Misalnya kita ingin mengetahui bagaimana
aktifitas siswa dalam melaksanakan suatu tugas kelompok.

c. Berdasarkan pencatatan hasil-hasil observasi


Observasi berstruktur, aspek-aspek tingkah laku yang akan
diobservasi telah dimuat dalam suatu daftar yang telah disusun secara
sistematis. Bentuk catatan yang sistematis yaitu : 
1) Daftar chek (chek list), adalah suatu daftar yang memuat catatan
tentang sejumlah tingkah laku yang akan diobservasi. 
2) Skala bertingkat (rating scale), adalah gejala-gejala yang akan
diobservasi itu didalam tingkatan-tingkatan yang telah
ditentukan. 

Kelemahan dari observasi berstruktur ini adalah bahwa


pengobservasi sangat terikat dengan daftar yang telah tersusun sehingga ia
tidak mungkin mengembangkan observasinya dengan aspek-aspek lain
yang kebetulan terjadi selama observasi berlangsung. Untuk mengatasi
kelemahan ini, dapat ditemouh dengan cara kombinasi, yaitu
menggunakan suatu daftar yang terperinci tentang tingkah laku yang
diobservasi, yang dilengkapi dengan blanko untuk mencatat tingkah laku
tertentu yang muncul, yang belum terekam dalam daftar.
Observasi tak berstruktur, dalam melaksanakan observasi ini
pengobservasi tidak menyediakan daftar terlebih dahulu tentang aspek-
aspek yang akan diobservasi. Dalam hal ini pengobservasi mencatat semua
tingkah laku yang dianggap penting dalam suatu periode observasi. 

4. Menyusun Pedoman Observasi


Untuk menyusun pedoman observasi, Anda sebaiknya mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
 Merumuskan tujuan observasi.
 Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi.
 Menyusun pedoman observasi.
 Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang
berkenaan dengan proses belajar peserta didik maupun
kepribadiannya.
 Melakukan uji-coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-
kelemahan pedoman observasi.
 Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji-coba.
 Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung.
 Mengolah dan menafsirkan hasil observasi.
5. Kelebihan & Kekurangan Observasi
1) Kelebihan Observasi
 Dapat mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan
sebagainya pada waktu kejadian itu berlangsung atau
sewaktu perilaku itu terjadi.
 Dapat memperoleh data dari subjek secara langsung, baik
yang dapat berkomunikasi secara verbal ataupun tidak.
2) Kelemahan Observasi
 Diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh hasil dari
suatu kejadian, misalnya adat penguburan suku Toraja
dalam peristiwa ritual kematian, maka seorang peneliti
harus menunggu adanya upacara adat tersebut.
 Pengamatan terhadap suatu fenomena yang berlangsung
lama, tidak dapat dilakukan secara langsung.
 Adanya kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diamati,
misalnya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal
yang sifatnya pribadi, seperti kita ingin mengetahui
perilaku anak saat orang tua sedang bertengkar, kita tidak
mungkin melakukan pengamatan langsung terhadap konflik
keluarga tersebut karena kurang jelas.

6. Aspek-Aspek Tingkah Laku Yang Cocok Dievaluasi Dengan Metode


Observasi
Aspek tingkah laku yang cocok dievaluasi dengan metode
observasi adalah tempramen, karakter, penyesuaian, sikap dan minat.
Intelegensi, bakat dan hasil belajar dapat pula dievaluasi dengan metode
observasi, tetapi pelaksanaannya sangat sulit dan kurang efektif.
Soal!
1. Apa saja instrumen penilaian mutu dengan observasi?
2. Sebutkan minimal 2 kelemahan observasi!
3. Observasi(pengamatan) adalah suatu prosedur yang berencana, yang
meliputi...
4. Dapat membandingkan apakah perkataan sesuai dengan tindakan. Peneliti
dapat mempelajari subjek yang tidak memberi kesempatan laporan lisan
(verbal). Adalah pengertian dari...
5. Daftar tilik terdiri dari 4 (empat) bagian. Sebutkan!
6. Sebutkan alat-alat mekanik dalam observasi penilaian mutu pelayanan
kebidanan!
7. Dapat merupakan satu alat pengumpulan data untuk menerangkan,
menggolongkan dan menilai seseorang atau suatu gejala. Adalah pengertian
dari...
8. Sebutkan fungsi dari penggunaan alat mekanik dalam observasi penilaian
mutu pelayanan kebidanan!
9. Bagaimana cara untuk mengatasi kelemahan observasi berstruktur?
10. Sebutkan Observasi berdasarkan keterlibatan!
Soal dan Jawaban!
1. Apa saja instrumen penilaian mutu dengan observasi?
Jawaban : Daftar tilik (check list), skala penilaian (rating scale), dan
alat-alat mekanik.
2. Sebutkan minimal 2 kelemahan observasi!
Jawaban : Harus ada persiapan, hanya dapat menghitung variabel
yang terlihat, sulit mendapatkan data yang sifatnya rahasia,
dan memerlukan waktu yang lama.
3. Observasi(pengamatan) adalah suatu prosedur yang berencana, yang
meliputi...
Jawaban : Melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah taraf aktivitas
tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan
masalah yang diteliti.
4. Dapat membandingkan apakah perkataan sesuai dengan tindakan. Peneliti
dapat mempelajari subjek yang tidak memberi kesempatan laporan lisan
(verbal). Adalah pengertian dari...
Jawaban : Kelebihan Observasi.
5. Daftar tilik terdiri dari 4 (empat) bagian. Sebutkan!
Jawaban : Daftar tilik pengamatan pelayanan, daftar tilik pengetahuan
pasien, daftar tilik pengetahuan petugas dan daftar tilik
sarana esensial.
6. Sebutkan alat-alat mekanik dalam observasi penilaian mutu pelayanan
kebidanan!
Jawaban : Alat perekam, alat fotografis, film, tape recorder, kamera
televisi.
7. Dapat merupakan satu alat pengumpulan data untuk menerangkan,
menggolongkan dan menilai seseorang atau suatu gejala. Adalah pengertian
dari...
Jawaban : Skala penilaian (rating scale)
8. Sebutkan fungsi dari penggunaan alat mekanik dalam observasi penilaian
mutu pelayanan kebidanan!
Jawaban : Alat-alat tersebut setiap saat dapat diputar kembali untuk
memungkinkan mengadakan penelitian secara teliti.
9. Bagaimana cara untuk mengatasi kelemahan observasi berstruktur?
Jawaban : Menggunakan suatu daftar yang terperinci tentang tingkah
laku yang diobservasi, yang dilengkapi dengan blanko untuk
mencatat tingkah laku tertentu yang muncul, yang belum
terekam dalam daftar.
10. Sebutkan Observasi berdasarkan keterlibatan!
Jawaban : Observasi partisipasi, Observasi non partisipasi, dan
Observasi quasi partisipasi.

Anda mungkin juga menyukai