Anda di halaman 1dari 8

ASAL MULA MUNCULNYA METODE PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF,

MIXED METHOD DAN R & D

1
Rika Hernita, 2Fitri Wulandari, 3Tuti

e-mail :
1
rikabae16@gmail.com
2
fitriwulandariMpd@gmail.com
3
tutituti452@gmail.com

A. Sejarah Penelitian
1. Apakah Penelitian itu ?
Penelitian tidak lain adalah art and science guna encari jawaban terhadap suatu
permasalahan (Yoseph dan Yoseph, 1979). Karena seni dan ilmiah maka penelitian juga
akan emberikan ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya perbedaan tentang
apa yang dimaksud dengan penelitian.
Penelitian menurut Kerlinger (1986) ialah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan berdasarkan pada teori dan hipotesis
atau jawaban sementara.
Sebagai jawaban atas pertanyaan tentang apakah penelitian itu? Dapat disipulkan
bahwa penelitian tidak lain adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis
mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol, dan
mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.
2. Sejarah Penelitian
Berdasarkan fakta sejarah, perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan
dari penelitian. Bahkan mungkin suatu ilmu pengetahuan tidak dapat berkembang tanpa
penelitian. Ilmu pengetahuan pada hakikatnya merupakan akumulasi dari penemuan
atau penelitian.
Metodologi berguna sebagai alat mendapatkan suatu data dalam sebuah penelitian.
Dalam arti luas metodologi berarti proses, prinsip-prinsip dan prosedur yang dipakai
dalam mendekati persoalan atau fakta.
Pada akhir abad 19 dan awal abad 20, metode kualitatif dikerjakan dalam bidang
antropologi khususnya di Eropa dan Amerika. Mengapa metode kualitatif lebih banyak
digunakan oleh kajian antropologi? Ilmuwan antropologi berbeda dengan ilmuwan social
lainnya. Mereka tidak bisa menerapkan metode-metode kuisioner atau analaisa
demografi dalam riset atau studi mereka tentang masyarakat primitive.
Berbeda dengan ilmuwan social seperti ssosiologi yang umumnya telah mengenal
subyek risetnya, yaitu masyarakat dan kehidupan sehariharinya,ilmuwan antropologi
belum mengenal adat penduduk primitif yang menjadi subyek risetnya, sehingga
perhatian utama focus pada kehidupan sehari-hari masyarakat primitive tersebut.
Metode kualitatif pertama kali di terapkan dalam sosiologi pada kajian tentang “Chicago
School” pada pergantian abad.
Pada periode antara tahun 1920 sampai 1940 para peneliti social telah demikian
kenal akrab dengan dokumen-dokumen perorangan dan observasi partisipan. Namun
antara tahun 1940 sampai 1950 minat terhadap studi kualitatif menurun sebagai akibat
berkembangnya teori-teori positivism dan metode kuantitatif.
Tahun 1960 dan 1970 memperlihatkan adanya kebangkitan kembali dalam
penggunaan metode kualitatif. sejumlah karya yang didasarkan atas metode kualitatif
meningkat seiring dengan banyaknya esai dan monograf yang membahas tentang
metode pengumpulan dan penafsiran data kualitatif.

B. Asal Mula Munculnya Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method, dan R & D
Seiring berkembangnya penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam ilmu sosial
humaniora, penelitian dengan mixed method yakni menerapkan kombinasi dua metode
kualitatif dan kuantitatif menjadi kian popular. Popularitas ini, salah satunya disebabkan oleh
kenyataan bahwa metodologi penelitian terus berevolusi dan berkembang, dan mixed
method adalah salah satu wujud dari perkembangan ini yang memanfaatkan kekuatan
metode penelitian kualitatif dan kuantitatif sekaligus. Apalagi, masalah-masalah yang
diangkat oleh pakar ilmu sosial dan kesehatan begitu kompleks sehingga menerapkan
hanya satu metode saja tentu tidak memadai untuk menjabarkan kompleksitas ini. Sifat
interdisipliner penelitian juga turut memengaruhi tim penelitian yang terdirir dari individu-
individu yang memiliki minat dan metode metodologis yang beragam. Pada akhirnya, ada
begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kombinasi penelitian kualitatif dan
kuantitatif ini dibanding hanya menerapkan salah satu dari kedua metode tersebut secara
terpisah. Salah satu manfaatnya adalah memberikan pemhaman yang lebih luas terhadap
masalah - masalah penelitian.
Saat ini, mixed method telah berkembang menjadi seperangkat prosedur yang dapat
digunakan peneliti dalam mendesain mixed methods research mereka. Pada tahun 2003,
Handbook of Mixed Methods in the Social & Behavior Sciences (Tashakkori & Teddlie,
2003) diterbitkan, memberikan gambaran komprehensif menegenai mixed method
strategiess research ini. Sekarang beberapa jurnal menekankan mixed methods research,
seperti Journal of Mixed Methods Research, Quality and Quantity, and Field Methods. Selain
jurnal, beberapa penelitian sosial juga banyak menerapkan mixed methods research seperti
Interpersonal Communication (Boneva, Kraut, & Frohlich, 2001), AIDS Prevention (Janz et
al., 1996), Dementia Caregiving (Weitzman & Levkoff, 2000), Mental Health (Rogers, Day,
Randall, & Bentall, 2003), dan Middle-School Science (Houtz, 1995).

PENELITIAN RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D) - Terdapat banyak usaha


yang bisa dilakukan oleh setiap warga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
yang ada di Indonesia. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan kegiatan penelitian,
lebih khususnya dalam penilitian pendidikan. Melalui penelitian, masalah-masalah yang ada
di dalam pendidikan bisa didapatkan yang selanjutnya dicarikan solusinya. Selain itu melalui
penelitian dapat pula mengembangkan dan mengaplikasikan hal baru yang lebih inovatif
dalam pendidikan.Terdapat beberapa jenis penelitian yang bisa dilaksanakan, salah satunya
yaitu penelitian research and development (R&D) atau penelitian riset dan pengembangan.

Pada mulanya penelitian R&D ini diaplikasikan di dunia industri, dan merupakan
ujung tombak dari dunia industri dalam menghasilkan suatu poduk baru, yang mana produk
ini benar-benar dibutuhkan oleh pasar. Menurut Borg and Gall (1989), hampir 4% biaya
dipakai untuk melakukan penelitian R&D ini, bahkan pada bidang - bidang tertentu seperti
pada bidang komputer dan farmasi alokasi dananya bisa melebihi dari 4%. Sedangkan,
untuk bidang – bidang pendidikan dan sosial peranan R&D masihlah amat kecil yaitu kurang
dari 1% dari biaya pendidikan secara keseluruhan. Hal inilah yang dianggap sebagai salah
satu alasan utama mengapa kemajuan di dalam bidang pendidikan sedikit tertinggal bila
dibandingkan dengan bidang-bidang yang lain. Hal tersebut sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Borg and Gall (1989), Unfortunately, R & D still plays a minor role in
education. Less than one percent of education expenditures are for this purpose. This is
probably one of the main reasons why progress in education has logged for behind progress
in other field.
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF,
MIXED METHOD DAN R & D

A. KARAKTERISTIK PENELITIAN

Berikut ini secara singkat, beberapa karakteristik penting dari penelitian. Beberapa
karakteristik tersebut, diantaranya sebagai berikut:

1. Mempunyai tujuan penelitian


2. Mencakup kegiatan pengumpulan data baru
3. Mencakup kegiatan yang terencana dan sistematis
a. Judul penelitian
b. Pendahuluan
c. Kajian pustaka
d. Metode penelitian
e. Jadwal penelitian, personalia, dan
f. Anggaran penelitian dan lampiran-lampiran yang relevan
4. Menggunakan analis logis
5. Mempertimbangkan aspek pengembangan teori
6. Mengandung unsur observasi
7. Memerlukan pencatatan terhadap gejala yang muncul
8. Melakkukan control
9. Memerlukan validasi instrument
10. Memerlukan keberanian
11. Dicatat secara tepat kepada instansi yang berkepentingan sebagai laporan

B. Karakteristik Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method, dan R & D


1. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a. Natural setting (lingkungan alamiah) sebagai sumber data
Dalam penelitian ini natural setting dimaksudkan bahwa perilaku manusia secara
signifikan dipengaruhi oleh setting dimana perilaku itu terjadi dan mereka merasa
apabila diobservasikan dalam setting dimana peristiwa itu terjadi, maka mereka akan
merasa lebih dimengerti dengan baik dan puas. Dalam hal ini, ketika data diperoleh
peneliti perlu mengetahui dimana data diperoleh, bagaimana memperoleh data
tersebut dan di bawah peristiwa apa data itu muncul terjadi.
b. Peneliti sebagai instrumen penelitian
Penelitian ini memungkinkan bahwa data yang dikumpulkan dan fokus penelitian
bisa berubah sesuai dengan kondisi alamiah, sehingga lebih baik bagi peneliti untuk
melakukan penyesuaian sebagai instrumen penelitian. Peneliti bukan benda mati
seperti angka, skala, tes, dsb tetapi ia dapat berhubungan dengan subjek penelitian
dan mampu memahami keterkaitannya dengan kenyataan di lapangan.
c. Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil penelitian
Dalam proses penelitian kualitatif, maka peneliti akan bertugas untuk
mengumpulkan data yang nantinya akan ditarik kesimpulan
d. Cenderung menganalisa data secara induktif
Peneliti mencari data tidak untuk menguji hipotesis namun untuk melakukan
abstraksi berdasarkan fakta-fakta atau keterangan yang telah dikumpulakn. Terdapat
batas yang ditentukan oleh fokus penelitian berdasarkan interaksi peneliti dan
permasalahan penelitian

2. Karakteristik Penelitian Kuantitatif


Penelitian Kuantitatif memiliki beberapa karakteristik, Yaitu:
a. Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data berupa tes tertulis, kuisioner, dan kolom-kolom
pengamatan. Peneliti dapat menugaskan petugas pengumpul data dan karena data
yang akan dikumpulkan serta instrumen yang digunakan sudah baku, maka
instrumen telah disiapkan sebelum penelitian sehingga tidak mungkin untuk
melakukan perubahan
b. Data dapat diobservasi dan diukur
Penelitian kuantitatif menggunakan proses matematim yang disebut prosedur
statistik dalam analisis datanya. Statistik akan menyediakan informasi untuk
menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian.
c. Rancangan penelitian atau desain jelas
Rancangan atau desain digunakan sebagai rencana tentang bagaimana
penelitian dilaksanakan. Dalam rancangan atau desain ini meliputi: pengumpulan
data dan analisis serta laporan hasil penelitian
d. Jumlah subyek banyak
Semakin banyak subyek yang diteliti maka akan semakin kuat keabsahan
generalisasi.
3. Karakeristik penelitian Mixed Method
a. Melibatkan penggunaan dua metode yaitu meode kualitatif dan kuantitatif dalam
studi tunggal (satu penelitian). Penggunaan dua metode dinilai lebih memberikan
pemahaman yang lengkap tentang masalah penelitian dibanding penggunaan
salah satu diantaranya.
b. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-
pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta pencampuran (mixing) kedua
pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks dari
sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data, tetapi juga melibatkan
fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan
penelitian secara keseluruhan lebih besar daripada penelitian kualitatif dan
kuantitatif
c. Dasar teori yang digunakan berupa konfirmasi dan eksplorasi. Konfirmasi di
mana peneliti menguji teori dari hasil data yang diperoleh dari penelitian di
lapangan dan eksplorasi dimana peneliti menghasilkan hipotesis dan teori baru
berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian di lapangan
d. Sifat data yaitu campuran angka-angka dan data yang bersifat deskriptif
e. Teknik pengumpulan data merupakan kombinasi dari kualitatif dan kuantitatif.
Jadi dapat menggunakan beberapa teknik, misalnya kuisioner, wawancara
secara mendalam, observasi, dsb
f. Analisis data merupakan kombinasi dari kualitatif dan kuantitatif. Dapat berupa
analisis kualitatif yang didukung analisis kuantitatif, analisis kualintitatif yang
didukung analisis kualitatif maupun porsi yang seimbang antara analisis kualitatif
dan kuantitatif

4. Karakteristik Penelitian Research and Development


Menurut Santyasa (2009: 3), penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan
kualitas pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Masalah yang ingin dipecahkan merupakan masalah nyata yang berkaitan
dengan karya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai
pertanggungjawaban profesional dan komitmennya terhadap perolehan kualitas
pembelajaran
b. Pengembangan model, pendekatan, metode pembelajaran dan media
pembelajaran menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa
c. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji
coba lapangan terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan
bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran, Proses pengembangan,
validasi dan uji coba lapangan sebaiknya dideskripsikan secara jelas, sehingga
dapat dipertanggungjawabkan secara akademik
d. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode dan media
pembelajaran didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis
sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalita
DAFTAR PUSTAKA

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara

Yoseph dan Yoseph (1979) dalam Sukardi (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta; P.T. Bumi Aksara

Kerlinger (1986) dalam Sukardi (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta; P.T.
Bumi Aksara

Tashaktoni&Teddie (2003). Hand book of mixed methods in the social & behavior sciences.

Boneva, Kraut & Frohlich (2001). Interpersonal Communication.

Janz Efal (1996). AIDS Prevention

Weitzman & Levkoff (2000). Dementia Caregiving

Rogers, Days, Randall & Bentall (2003). Mental Health

Hourtz (1995). Middle school Science

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction, Fifth Edition.
New York: Longman.

Bodgan, Robert dan Steven J. Tailor. (1993). Kualitatif: Dasar-dasar Penelitian. Surabaya:
Usaha Nasional

Santyasa (2009 ; 3). Karakteristik Penelitian Reseach and Development.

Ghufron, A. (2011). Pendekatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) di Bidang Pendidikan


dan Pembelajaran. Handout. Fakultas Ilmu Pendidikan UNY

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung ; Alfabeta

Sumber Internet :

http://diyankurniaa.blogspot.com/2016/05/metodologi-penelitian-kualitatif.html

Anda mungkin juga menyukai