Anda di halaman 1dari 13

METODELOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

ASAL MULA MUNCULNYA PENDEKATAN PENELITIAN KUANTITATIF,


KUALITATIF, MIXED METHOD DAN R&D

Disusun Oleh:
1. Eva Mispita Dwi Purnama Sari (20236011003)
2. Vika Twinanda (202316413)

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian Pendidikan yang diampu oleh:
1. Prof. Dr. Hj. Ratu Wardarita, M.Pd.
2. Dr. Yessi Fitriani, M.Pd., CIQnR

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok yang
berjudul “ASAL MULA MUNCULNYA PENDEKATAN PENELITIAN KUANTITATIF,
KUALITATIF, MIXED METHOD DAN R&D”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami EYD
(Ejan Yang Disempurnakan) khususnya dalam penulisan kata dan penulisan unsur serapan

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Palembang, September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Masalah 2

BAB II PEMBAHASAN 3
A. Sejarah Penelitian 3
B. Asal Mula Munculnya Pendekatan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Mixed Method
dan R&D 4
C. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif 6
D. Mixed Method dan R&D 8

BAB III PENUTUP 9


A. Kesimpulan 9

DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pembahasan kali ini yaitu mengenai asal mula munculnya pendekatan
penelitian, di mana ini sangat umum dipelajari dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
Pendekatan penelitian yang akan dibahas pada artikel ini meliputi penelitian kualitatif,
kuantitatif, Mixed Method dan R&D.
Penelitian merupakan tahapan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah
satu syarat dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tahapan ini menuntut
mahasiswa untuk memiliki keterampilan umum dalam berpikir ilmiah, sehingga dapat
menghasilkan suatu karangan ilmiah yang berkualitas. Berikut ini beberapa pengertian
penelitian menurut para ahli.
Secara etimologis, research berasal dari bahasa Inggris research (re artinya kembali,
research artinya look). Oleh karena itu, penelitian menyiratkan bahwa penelitian retrospektif
merupakan kegiatan yang sistematis. Penelitian adalah karya ilmiah yang dilakukan dengan
mengumpulkan data yang berkaitan dengan fakta dan tujuan ilmiah (Hamzah, 2019:16).
Penelitian atau penelitian (riset) adalah upaya sistematis untuk memberikan jawaban
atas pertanyaan atau fenomena yang kita (Setyaosari, 2016:32) dan Sugiono (2019:2)
menyatakan bahwa metodologi penelitian adalah pendekatan ilmiah untuk memperoleh data
guna tujuan dan kegunaan tertentu. Dari berbagai definisi penelitian oleh para ahli tersebut
dapat diketahui bahwa penelitian adalah mengarahkan rasa ingin tahu masyarakat terhadap
suatu masalah melalui cara-cara penanganan tertentu seperti penyelidikan, penyelidikan,
penelitian, kedalaman penelitian dan asumsi, sehingga membentuk suatu masalah. Hasilnya
telah menjadi kenyataan mendapatkan Kebenaran menjawab pertanyaan, kemajuan sains,
dan banyak lagi.
Metodologi berasal dari kata “method” dan “signature method”. Itu berarti cara yang
benar untuk melakukan sesuatu logo berarti pengetahuan atau pengetahuan, jadi metodologi
adalah cara melakukan sesuatu, gunakan pikiran anda dengan hati-hati untuk mencapai
tujuan anda (Kumala Sari, 2023).
Metodologi merupakan ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran
menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran,
tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Metodologi tersusun dari cara-cara yang

1
terstruktur untuk memperoleh ilmu. Metodologi penelitian dapat di ambil dengan dua cara,
yakni metode kuantitatif dan metode kualitatif.
Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan metode postpositivistik; metode
scientific dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan
interpretif. Jadi met ode kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik,
scientific dan metode discovery. Selanjutnya metode kualitatif sering dinamakan sebagai
metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah secara umum
dalam makalah ini adalah “Bagaimana asal mula munculnya pendekatan penelitian kualitatif,
kuantitatif, mixed method dan R&D ?”. Adapun rumusan masalah khusus dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana Sejarah metode penelitian?
2. Bagaimana asal mula munculnya pendekatan penelitian kualitatif, kuantitatif, mixed
method dan R&D?
3. Apa itu penelitian kualitatif, kuantitatif, mixed method dan R&D?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umun makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan Asal Mula Munculnya Pendekatan Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed
Method dan R&D. Adapun tujuan khusus dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan Sejarah metode penelitian.
2. Untuk mendeskripsikan berbagai jenis metode penelitian.
3. Untuk mendeskripsikan ap aitu penelitian kualitatif, kuantitatif, mixed method dan R&D.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Penelitian
1. Pengertian Penelitian

Penelitian merupakan serangkaian kegiatan dalam mencari kebenaran suatu studi


penelitian, yang diawali dengan suatu pemikiran yang membentuk rumusan masalah
sehingga menimbulkan hipotesis awal, dengan dibantu dan persepsi penelitian terdahulu,
sehingga penelitian bisa diolah dan dianalisis yang akhirnya membentuk suatu kesimpulan
(Sahir, Syafrida Hafni, 2021). Penelitian menurut Sugiyono (2016) ialah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat
empat kat a kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.
Cara ilmialt berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara
yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
Dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan penyelidikan yang dilakukan secara
sistematis untuk memaparkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan suatu
fenomena yang benar-benar terjadi terkait dengan persoalan kehidupan manusia (Kurniawan,
2018).

2. Sejarah Penelitian
Berdasarkan fakta Sejarah, perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan
dari penelitian. Bahkan mungkin tanpa adanya penelitian suatu ilmu pengetahuan tidak dapat
berkembang. Ilmu pengetahuan dapat maju dan berkembang karena adanya penelitian,
sedangkan cara-cara penelitian dapat berkembang karena adanya pengembangan dalam ilmu
pengetahuan. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan merupakan sekumpulan pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dan runtut melalui metode ilmiah. Metode ilmiah atau disebut juga
metode penelitian adalah prosedur atau Langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan
pengetahuan.
Pada akhir abad 19 dan awal abad 20, metode kualitatif dikerjakan dalam bidang
antropologi khususnya di Eropa dan Amerika. Mengapa metode kualitatif lebih

3
banyak digunakan oleh kajian antropologi? Ilmuwan antropologi berbeda dengan ilmuwan
social l a i n n y a . Mereka tidak bisa menerapkan metode-metode
kuisioner atau analaisa demografi dalam riset atau studi mereka tentang
masyarakat primitive. Berbeda dengan ilmuwan social seperti
ssosiologi yang umumnya telah mengenal subyek risetnya, yaitu
masyarakat dan kehidupan sehari-harinya,ilmuwan antropologi belum
mengenal adat penduduk primitif yang menjadi subyek risetnya,
sehingga perhatian utama focus pada kehidupan sehari-hari masyarakat
p r i m i t i v e tersebut. Metode kualitatif pertama kali di terapkan dalam sosiologi
pada kajian tentang “Chicago School” pada pergantian abad.
Pada periode antara tahun 1920 sampai 1940 para peneliti social telah demikian kenal
akrab dengan dokumen-dokumen perorangan dan observasi partisipan. Namun
antara tahun 1940 sampai 1950 minat terhadap studi kualitatif menurun sebagai
akibat berkembangnya teori-teori positivism dan metode kuantitatif. T a h u n 1 9 6 0 d a n
1 9 7 0 m e m p e r l i h a t k a n a d a n y a k e b a n g k i t a n k e m b a l i d a l a m penggunaan
metode kualitatif. sejumlah karya yang didasarkan atas metode
kualitatif m e n i n g k a t s e i r i n g d e n g a n b a n y a k n y a e s a i d a n m o n o g r a f y a n g
m e m b a h a s t e n t a n g metode pengumpulan dan penafsiran data kualitatif.

B. Asal Mula Munculnya Pendekatan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Mixed Method


dan R&D.
Seiring berkembangnya penelitian kualitatif dan kuantitatif
d a l a m i l m u s o s i a l humaniora, penelitian dengan mixed method yakni
m e n e r a p k a n k o m b i n a s i d u a m e t o d e kualitatif dan kuantitatif menjadi kian popular.
Popularitas ini, salah satunya disebabkan olehk e n y a t a a n bahwa metodologi
penelitian terus berevolusi dan berkembang, dan mixed method adalah
salah satu wujud dari perkembangan ini yang memanfaatkan kekuatan
metode penelitian kualitatif dan kuantitatif sekaligus. Apalagi,
masalah-masalah yang diangkat oleh pakar ilmu sosial dan kesehatan
begitu kompleks sehingga menerapkan hanya satu metode saja tentu
t i d a k m e m a d a i u n t u k m e n j a b a r k a n k o m p l e k s i t a s i n i . S i f a t interdisipliner
penelitian juga turut memengaruhi tim penelitian yang terdirir dari individu-
individu yang memiliki minat dan metode metodologis yang beragam. Pada
akhirnya, ada begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari

4
kombinasi penelitian kualitatif dan kuantitatif ini dibanding hanya
menerapkan salah satu dari kedua metode tersebut secara terpisah. Salah satu
manfaatnya adalah memberikan pemhaman yang lebih luas terhadap masalah -
masalah penelitian.
Saat ini, mixed method telah berkembang menjadi seperangkat prosedur yang dapat
digunakan peneliti dalam mendesain mixed methods research mereka. Pada
tahun 2003,Handbook of Mixed Methods in the Social & Behavior Sciences
(Tashakkori & Teddlie, 2003) diterbitkan, memberikan gambaran komprehensif
menegenai mixed method strategi ess r e s e a r c h i n i . S e k a r a n g b e b e r a p a
j u r n a l m e n e k a n k a n m i x e d m e t h o d s r e s e a r c h , s e p e r t i Journal of Mixed
Methods Research, Quality and Quantity, and Field Methods. Selain jurnal,b e b e r a p a
penelitian sosial juga banyak menerapkan mixed methods research
s e p e r t i Interpersonal Communication (Boneva, Kraut, & Frohlich, 2001), AIDS
Prevention (Janz etal., 1996), Dementia Caregiving (Weitzman & Levkoff,
2000), Mental Health (Rogers, Day,Randall, & Bentall, 2003), dan Middle-School
Science (Houtz, 1995).
PENELITIAN RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D) Terdapat banyak
usaha yang bisa dilakukan oleh setiap warga pendidikan untuk meningkatkan
kualitas Pendidikan yang ada di Indonesia. Salah satu caranya yaitu dengan
melakukan kegiatan penelitian,lebih khususnya dalam penilitian pendidikan. Melalui
penelitian, masalah-masalah yang adadi dalam pendidikan bisa didapatkan yang selanjutnya
dicarikan solusinya. Selain itu melalui penelitian dapat pula mengembangkan dan
mengaplikasikan hal baru yang lebih inovatif dalam pendidikan.Terdapat beberapa
jenis penelitian yang bisa dilaksanakan, salah satunya yaitu penelitian research and
development (R&D) atau penelitian riset dan pengembangan.
Pada mulanya penelitian R&D ini diaplikasikan di dunia industri, dan
merupakan ujung tombak dari dunia industri dalam menghasilkan suatu poduk baru, yang
mana produkini benar-benar dibutuhkan oleh pasar. Menurut B o r g a n d G a l l
( 1 9 8 9 ) , h a m p i r 4 % b i a y a dipakai untuk melakukan penelitian R&D ini,
bahkan pada bidang - bidang tertentu seperti p a d a b i d a n g k o m p u t e r d a n
f a r m a s i a l o k a s i d a n a n y a b i s a m e l e b i h i d a r i 4 % . S e d a n g k a n , untuk bidang –
bidang pendidikan dan sosial peranan R&D masihlah amat kecil yaitu kurangdari 1% dari
biaya pendidikan secara keseluruhan. Hal inilah yang dianggap sebagai salah
satu alasan utama mengapa kemajuan di dalam bidang pendidikan sedikit

5
tertinggal bila d i b a n d i n g k a n dengan bidang-bidang yang lain. Hal
t e r s e b u t s e s u a i d e n g a n a p a y a n g diungkapkan oleh B o r g a n d G a l l ( 1 9 8 9 ) ,
U n f o r t u n a t e l y , R & D s t i l l p l a y s a m i n o r r o l e i n education. Less
than one percent of education expenditures are for this purpose. This
i s probably one of the main reasons why progress in education has logged for behind
progressin other field.

C. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan metode postpositivistik; metode
scientific dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan
interpretif. Jadi met ode kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik,
scientific dan metode discovery. Selanjutnya metode kualitatif sering dinamakan sebagai
metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup
lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode
ini sebagai metode ilmiahlscientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkritiempiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek
baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik.
Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya
belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian
lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena 7 data
hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di
lapangan. Untuk selanjutnya dalam buku ini kedua metode itu disebut metode kuantitatif dan
kualitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi at au sampeJ
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/gejalalfenomena itu dapat diklasifikasikan,
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian

6
pada umumya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses
penelitian bersifat deduktif, di mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep
atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui
pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian.
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan
statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan
terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang
diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada
populasi di mana sampel tersebut diambil.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai
metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih ban yak digunakan untuk
penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan
konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks,
dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal). Penelitian
dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang
apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi
dinamika pada obyek tersebut. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau
human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti
harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis,
memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang
diteliti. maka teknik pengumpulan data bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai
teknik pengumpulan data secara gabunganlsimultan. Analisis data yang dilakukan bersifat
induktif. berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan
menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data
yang pasti yang merupakan suatu nilai di batik data yang tampak. Oleh karena itu dalam
penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada
makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

7
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.

D. Mixed Method dan R&D


Penelitian mixed method melibatkan penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif
dalam satu penelitian. Mereka yang terlibat dalam penelitian tersebut berpendapat bahwa
penggunaan kedua metode ini memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah
penelitian dari pada penggunaan kedua pendekatan itu sendiri.
Meskipun penelitian mixed method sudah ada sejak tahun 1950-an, hanya baru-baru
ini penelitian ini mencapai tempat yang signifikan dalam penelitian Pendidikan. Jurnal
pertama yang dikhususkan untuknya mulai diterbitkan pada tahun 2025. Maka, tidak
mengherankan jika ada pandangan berbeda mengenai hal tersebut. Bagi Sebagian orang,
fitur penting adalah bahwa penelitian mixed method menggabungkan metode pengumpulan
data dan analisis dari tradisi kuantitatif dan kualitatif.
Research and Development (R&D) atau biasa disebut penelitian pengembangan terdiri
dari dua komponen utama, yakni penelitian dan pengembangan. Menurut KBBI, penelitian
adalah suatu kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data secara sistematis
untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Pengembangan dalam
KBBI diartikan sebagai suatu kegiatan mengembangkan yang menghasilkan suatu produk.
Sugiyono (2010:407) mengatakan penelitian pengembangan atau research and development
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tertentu. Sedangkan Sukmadinata (2008) mendefinisikan penelitian
pengembangan sebagai pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada.
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian pengembangan adalah suatu proses penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan serta mengetahui validitas dan keefektifan produk yang dikembangkan
tersebut. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini dapat berupa software,
ataupun hardware.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian merupakan tahapan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah
satu syarat dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tahapan ini menuntut
mahasiswa untuk memiliki keterampilan umum dalam berpikir ilmiah, sehingga dapat
menghasilkan suatu karangan ilmiah yang berkualitas.
Berdasarkan fakta Sejarah, perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan
dari penelitian. Bahkan mungkin tanpa adanya penelitian suatu ilmu pengetahuan tidak dapat
berkembang. Seiring berkembangnya penelitian kualitatif dan
k u a n t i t a t i f d a l a m i l m u s o s i a l humaniora, penelitian dengan mixed
m e t h o d y a k n i m e n e r a p k a n k o m b i n a s i d u a m e t o d e kualitatif dan kuantitatif
menjadi kian popular. Popularitas ini, salah satunya disebabkan olehk e n y a t a a n b a h w a
metodologi penelitian terus berevolusi dan berkembang, dan mixed
method adalah salah satu wujud dari perkembangan ini yang
memanfaatkan kekuatan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif
sekaligus.
Penelitian Research and Development (R&D) Terdapat banyak usaha yang bisa
dilakukan oleh setiap warga pendidikan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan
yang ada di Indonesia. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan kegiatan
penelitian,lebih khususnya dalam penilitian pendidikan. Melalui penelitian, masalah-
masalah yang adadi dalam pendidikan bisa didapatkan yang selanjutnya dicarikan solusinya.
Selain itu melalui penelitian dapat pula mengembangkan dan mengaplikasikan hal
baru yang lebih inovatif dalam pendidikan.Terdapat beberapa jenis penelitian yang bisa
dilaksanakan, salah satunya yaitu penelitian research and development (R&D) atau
penelitian riset dan pengembangan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hernita, dkk, (2018). Hand Out Metodelogi Penelitian Pendidikan. Universitas PGRI
Palembang.
Mustafidah dan Suwarsito, (2020). Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian. Purwokerto: UM
Purwokerto Press.
Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sahir, Syafrida Hafni, (2021). Metodelogi Pendidikan. Banguntapan, Bantul-Yogyakarta:
Penerbit KBM Indonesia.
Suwartono, (2014). Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset.
https://www.scribd.com/document/445217224/PTK-R-D-dan-mix-method
https://bkpemula.wordpress.com/2011/12/04/sejarah-kuantitatif-dan-kualitatif/

10

Anda mungkin juga menyukai