OLEH: KELOMPOK 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metodologi dalam suatu penelitian berkaitan pada cara peneliti mendekati problem dan
mencari jawab atas problem tersebut. Dalam ilmu-ilmu sosial sering dikatakan bahwa
perbincangan atau perdebatan tentang metodologi adalah perdebatan asumsi dan tujuan, tentang
teori dan perspektif (Taylor & Bodgan, 1984).
Metode penelitian sosial adalah cara sistematik yang digunakan peneliti dalam
pengumpulan data yang diperlukan dalam proses identifikasi dan penjelasan fenomena sosial
yang tengah ditelisiknya. Secara dikotomis, dalam ilmu social dan pendidikan dikenal dua jenis
metode penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Borg and Gall (1989) mengungkapkan beberapa nama penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian kuantitatif disebut sebagai metode tradisisonal, positivistic, scientific, confirmatory,
kuantitatif. Sedangkan metode kualitatif sering disebut sebagai metode baru, postpositivistic,
discovery, interpretive dan kualitatif. Nama kedua metode tersebut yang paling banyak
digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif.
Paradigma positivisme pada umumnya melahirkan metode penelitian kuantitatif, sedangkan
paradigma alamiah melahirkan metode kualitatif. Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan
gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistic kontekstual) melalui pengumpulan
data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif?
2. Apa pengertian metode penelitian Pengembangan dan PTK?
3. Apa perbedaan dari penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Pengembangan, dan PTK?
4. Kapan metode Kuantitatif, Kualitatif, Pengembangan dan PTK digunakan?
5. Berapa lama jangka waktu penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Pengembangan dan
PTK?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
2. Untuk mengetahui pengertian metode penelitian Pengembangan dan PTK.
3. Untuk mengetahui perbedaan dari penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Pengembangan, dan PTK.
4. Untuk mengetahui penggunanaan metode Kuantitatif, Kualitatif, Pengembangan
dan PTK.
5. Untuk mengetahui jangka waktu penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Pengembangan
dan PTK.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu
diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional
berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh imdera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
(bedakan cara yang tidak ilmiah, misalnya mencari uang yang hilang, atau provokator, atau
tahanan yang melarikan diri melalui paranormal). Sistematis artinya, proses yang dignakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
1. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup
lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.
Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut
metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitaif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat
sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu
yang refresentatif. Proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan
masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis
tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan
data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis
secara kuantitatif menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat
disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada
umunya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil
penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
2. Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena
popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada
filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang tepola), dan disebut sebagai metode interpretive
karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang
ditemukan di lapangan.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga metode
etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian
bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigm interpretif dan
konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistic/utuh,
kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif. Penelitian
dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang
berkembang apaadanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti oleh kehadiran dan kehadiran
peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Dalam penelitian kualitatif
instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat
menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas,
sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkrontruksi situasi sosial
yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti, maka teknik pengumpulan
data bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara
gabungan/simultan. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta
yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang
mengandung makna.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
(sebagai lawannya adalah eksprimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
b. Bila peneliti ingin mengetahui suasana diskusi di antara siswa, Apakah diskusinya
berlangsung dengan baik atau tidak.
d. Bila peneliti ingin menetahui aktivitas guru dan siswa pada proses
pembelajaran.
a. Bila ingin mengetahui jumlah siswa pada suatu kelas , misalnya yang menjadi
subyek penelitian berjumlah 16 orang dengan latar belakang kemampuan yang
berbeda-beda mulai dari yang tinggi, sedang, dan rendah dilihat dari kecerdasan
dan intelektual masing-masing siswa. Dari ke-16 siswa terdiri dari 6 orang laki-
laki dan 10 orang perempuan.