Anda di halaman 1dari 5

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA BANGUN DATAR DI SMPN KOTA


BENGKULU KELAS VII TAHUN AJARAN 2019/2020

PROPOSAL

Nama : Yoza Nopitasari

Nim : 1711280037

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUTE AGAMA ISLAM ISLAM (IAIN) BENGKULU

TAHUN 2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebagai hamba Allah SWT manusia sangat membutuhkan sekali pendidikan
guna mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Dalam Al-Qur’an membicarakan
tiga jenis pendidikan yaitu pendidikan keluarga, pendidikan anak, dan pendidikan
dalam bermasyarakat.Dengan adanya pendidikan menuntut suatu perubahan secara
terus-menerus untuk menjadikan manusia yang lebih berkualitas sehingga kedepannya
kita mampu memajukan bangsa, negara, dan agama di masa yang akan datang.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang memegang peran penting.
Matematika merupakan suatu alat yang digunakan untuk memperjelas keadaan melalui
abstrak, idealisasi, atau generalisasi untuk menjadi pemecahan masalah. Dalam proses
pembelajaran disekolah usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa akan sangat
banyak sekali mengalami kendala dan hambatan-hambatan. Pada mata pelajaran
matematika begitu banyak pencapaian konsep yang hanya dapat dilakukan siswa
sehingga mengakibatkan motivasi belajar kurang baik. Motivasi belajar dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kemampuan
yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi bakat, kecerdasan, minat, motivasi, dan
emosi. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar, yang meliputi lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Dari ketiga lingkungan itu yang sangat berpengaruh bagi
siswa adalah lingkungan sekolah seperti guru, sarana belajar, dan teman-teman di
sekitarnya.
Guru merupakan salah satu pihak yang berhubungan langsung dengan siswa.
Sehingga saat memberikan evaluasi belajar kepada siswa, harus disampaikan lebih
akurat, jrlas, objektif, dan mengoptimalkan pembelajaran. Masalah yang dihadapi
misalnya masalah kepribadian guru dan kompetensi, kecakapan mengajar, yang antara
lain mencakup ketepatan pemilihan metode pendekatan, motivasi, serta evaluasi.
Sampai saat ini banyak sekali terdapat kesulitan-kesulitan yang di hadapi siswa dalam
belajar matematika. Hal ini disebabkan karena mereka selalu beranggapan bahwa
matematika itu sulit dan pada akhirnya berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Orang tua juga merupakan pihak yang berperan utama dalam mendidik anak.
Sebab interaksi anak dengan orang tua jauh lebih besar dibanding dengan interaksi
mereka terhadap guru-guru di sekolah. Orang tua harus mampu menciptakan kondisi
dan menyediakan sarana yang menunjang proses belajar anak. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa guru dapat menentukan keberhasilan belajar siswa. Kemampuan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman siswa. Biasanya guru menggunakan model pembelajaran konvensional dan
metode ceramah sebagai salah satu cara untuk menyampaikan materi pelajaran. Melalui
model pembelajaran konvensional dan metode ceramah, akan lebih banyak menambah
pengetahuan siswa, namun pengetahuan itu hanya dipahami saat proses pembelajaran
berlangsung. Akibatnya proses pembelajaran menjadi kurang bermakna karena ilmu
pengetahuan yang di dapat oleh siswa mudah sekali terlupakan.
Dalam proses belajar mengajar, sebagai pendidik guru harus memiliki strategi
sendiri agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien pada tujuan yang diharapkan.
Salah satu langkah untuk dapat memiliki strategi itu, guru harus menguasai teknik-
teknik penyajian, atau metode mengajar. Setiap materi yang akan disampaikan harus
menggunakan metode yang tepat, karena dengan metode belajar yang kurang tepat akan
mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran, terutama pada pelajaran matematika.
Sekarang masih banyak sekali siswa yang mendapat nilai rendah pada pelajaran
matematika, khususnya pada materi bangun datar, yaitu hanya sebagian kecil siswa
yang dapat mencapai ketuntasan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, antara lain :
siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep matematika, siswa kurang termotivasi
untuk belajar matematika, dan siswa cenderung bersifat acuh dan kurang bisa bekerja
sama dalam kelompok belajar.
Dari uraian di atas maka salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan pendekatan kontekstual.
Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran dikenal dengan sebutan Contextual
Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru
untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya
dalam kehidupan siswasebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dari konsepsi ini
diharapkan hasil belajar akan bermakna. Proses pembelajaran akan berlangsung secara
alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami. Bukan hanya sekedar
pengetahuan dari guru ke siswa.
Melakukan pendekatan kontekstual tersebut diharapkan siswa mengerti apa
makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana mencapai suatu pembelajaran.
Diharapkan apapun yang dipelajari siswa berguna bagi masa depannya. Dengan
demikian siswa akan memposisikan dirinya sebagai pihak yang memerlukan bekal
untuk kehidupannya suatu hari nanti.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, penulis tertarik mengadakan
penelitian mengenai “Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Strategi
Pembelajaran Kontekstual Pada Bangun Datar Di SMPN Kota Bengkulu Kelas VII
Tahun Ajaran 2019/2020”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Motivasi siswa dalam belajar matematika belum sesuai yang diharapkan.
2. Sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung perlu diperhatikan lebih baik
lagi.
3. Memperhatikan faktor yang membuat siswa kesulitan dalam proses
pembelajaran.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dalam penelitian “ peningkatan motivasi
belajar matematika melalui strategi pembelajaran kontekstual pada bangun datar di
SMPN Kota bengkulu kelas VII tahun ajaran 2019/2020” ini dapat diajukan beberapa
rumusan masalah penelitian yaitu:
1. Apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa pada bangun datar di SMPN
Kota Bengkulu kelas VII tahun ajaran 2019/2020 melalui pendekatan
kontekstual?
2. Apakah melalui pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bangun datar di SMPN Kota Bengkulu kelas VII tahun ajaran
2019/2020.

D. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian perlu adanya tujuan agar penelitian tersebut terarah.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada materi bangun datar di SMPN
Kota Bengkulu kelas VII tahun ajaran 2019/2020.
2. Melalui pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
pada materi bangun datar di SMPN Kota Bengkulu kelas VII tahun ajaran
2019/2020.
3. Agar dapat mengetahui faktor apa yang mempengaruhi siswa,
sehinggamembuat mereka kesulitan dalam belajar matematika.

E. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah:
1. Bagi penulis, dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat mengetahui
keefektifan model pembelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual
sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi bangun
datar.
2. Bagi akademis, dapat menjadi pengetahuan tambahan dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa sekaligus menjadi referensi untuk karya ilmiah yang
mendatang.

F. Sistematika Penulisan
Agar penelitian tersebut dapat dilakukan runtun dan terarah, maka peneliti
mengetakan gambaran pembahasan yang disusun berdasarkan sistematik penulisan
adalah sebagai berikut:
BAB I membahas tentang pendahuluan yang berisikan pokok-pokok
pembahasan penelitian yang mana terdiri dari: latar belakang, batasan masalah,
identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan.
BAB II Landasan teori: kajian teori, kajian pustaka, kerangka berfikir, dan
hipotesis.
BAB III Metode penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
instrumen penelitian, teknik analisis data, indikator keberhasilan.

Anda mungkin juga menyukai