Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK 4

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

“WIRAUSAHA BERSAHABAT DENGAN KETIDAKPASTIAN”

Dosen Pengampu : Indah Rahmaningtyas, S.Kp, M.Kes.

Disusun Oleh :

1. Anjely Dewi Hariyanti (P17321193049)


2. Eka Rizky Febrdiyanti (P17321194070)
3. Millenia Bunga Syah Putri (P17321194076)
4. Febby Lindasari (P17321194078)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Wirausaha Bersahabat Dengan
Ketidakpastian” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Kewirausahaan. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data
yang kami peroleh dari beberapa buku dan jurnal.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah atas bimbingan
dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan semestinya.
Selanjutnya penulis juga menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna,
sehingga kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun dan menambah kualitas
serta mutu dari makalah tersebut. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan pengetahuan kita semua.

Kediri, 22 Juli 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
1.1 Pengertian Kewirausahaan.................................................................................................3
1.2 Ciri Wirausaha Bersahabat dengan Ketidakpastian........................................................3
1.3 Contoh Tindakan Wirausaha Bersahabat dengan Ketidakpastian..................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................6
3.2 Saran...........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut beberapa ahli, kewirausahaan adalah suatu sikap atau kemampuan untuk
membuat sesuatu yang unik dan baru yang mempunyai nilai dan bisa bermanfaat bagi
orang lain ataupun dirinya sendiri. Kewirausahaan meruapakan mental dan jiwa kreatif,
aktif, pencipta serta berdaya dalam mengembangakan usahanya agar pendapatannya
meningkat dari usaha atau kegiatan yang ditekuninya. Kewirausahaan dapat dikatakan
merupakan salah satu faktor penentu bagi kemajuan suatu negara. Pertumbuhan ekonimi
dapat dicapai jika negara memiliki banyak wirausaha. Menurut David McClelland, suatu
negara untuk menjadi Makmur minimum memiliki jumlah wirausaha 2% dari total
jumlah penduduk contohnya seperti negara Amerika Serikat memiliki 11,5% wirausaha,
Singapura terus meningkat menjadi 7,2%, Indonesia menurut data BPS (2010)
diperkirakan hanya sebesar 0,18% (sekitar 400.000mdari yang seharusnya 4,4 juta).
Dengan kata lain bahwa wirausaha adalah pelaku penting dari kegiatan ekonomi modern
saat ini.
Banyak orang beranggapan bahwa membangun wirausaha harus memiliki modal finansial
yang banyak. Usaha juga harus memiliki tempat yang strategis dengan segala asset untuk
mrmulai suatu usaha. Padahal modal utama untuk memulai suatu usaha baru adalah
keyakinan diri sendiri untuk meraih kemenangan. Banyak orang yang punya modal besar,
tetapi tidak punya keberanian memulai usaha karena banyaknya pertimbangan akan
untung-rugi dan lain sebagainya.
Menjadi seorang wirausaha tentu harus menanamkan keberanian memulai suatu usaha
dan dapat bersahabat dengan ketidakpastian. Seorang wirausaha harus siap untuk hal-hal
yang tidak pasti karena faktor perubahan dinamika zaman yang bergerak cepat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kewirausahaan?
2. Bagaimana ciri wirausaha yang dapat bersahabat dengan ketidakpastian?
3. Bagaimana contoh Tindakan wirausaha yang dapat bersahabat dengan ketidakpastian?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan
2. Untuk mengetahui ciri wirausaha yang dapat bersahabat dengan ketidakpastian

1
4. Untuk mengetahui contoh tindakan wirausaha yang dapat bersahabat dengan
ketidakpastian

2
BAB II

PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris,
unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemer dalam bahasa Belanda. Adapun di
Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis,
yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang
yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil
ciptaannya. Istilah ini diawali oleh Richard Cantillon (1755), yaitu Entrepreneurial is an
innovator and individual developing something unique and new. Istilah ini kemudian
dipopulerkan oleh ekonom J.B. Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang
mampu mengelola sumber-sumber daya yang dipunyai secara ekonomis (efektif dan
efisien) dari tingkat produktivitas yang rendah menjadi lebih tinggi. Ada lagi pendapat
bahwa wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya
adalah melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.
1.2 Ciri Wirausaha Bersahabat dengan Ketidakpastian
Menurut Rhenalld Kasali, banyak pemula yang gagal berwirusaha karena gagal
menanamkan passion ke dalam alam ketidakpastian. Artinya, pebisnis pemula belum
menyadari bahwa kegiatan berbisnis berdekatan dengan ketidakpastian. Bukan sekadar
ada modal, pengembalian keuntungan, dan kejayaan. Seorang wirausaha selalu siap
dengan penghasilan yang tetap (kecuali bila usaha sudah stabil), membayar fasilitas
dengan biaya sendiri, menemui tantangan dan kesulitan, membangun kepercayaan dari
nol. Seorang wirausaha berfikir bahwa kesulitan adalah tantangan, sehingga tidak akan
menyerah dan berhenti usaha. Menjadi wirausaha tentu bersahabat dengan ketidakpastian.
Kita harus siap untuk hal – hal yang tidak pasti karena faktor perubahan dinamika zaman
yang bergerak cepat. Hal – hal di luar rencana yang tak terduga dan tak terukur akan
dialami selama menjalankan usaha. Jadikan hal – hal yang tak terduga di luar rencana
menjadi data yang valid agar kita selalu siap menghadapi perubahan yang serba tidak
pasti. Walaupun demikian, tidak semua perubahan yang tidak terencana mendatangan
kerugian. Kita dapat menemukan keuntungan dari situ, baik terencana mendatangkan
kerugian. Kita dapat menemukan keuntungan dari situ, baik dari segi spiritual maupun
material. Pelajari hal – hal baru agar kepribadian kita terasah setiap waktu dalam

3
menjalankan usaha sehingga kita menjadi orang yang siap terhadap berbagai
ketidakpastian yang akan terjadi.
Salah satu karakter utama seorang wirausaha adalah persahabatan yang kental dengan
ketidakpastian (uncertainty). Berbeda dengan mereka yang memilih profesi sebagai
pekerja, manajer atau professional executive, maka wirausaha menggeluti ketidakpastian
dari hari ke hari. Untuk menghindari ketidakpastian banyak sarjana di masa lalu memilih
bekerja sebagai pegawai dan kelak menjadi manajer. Gaji kecil (misalnya menjadi
pegawai negeri sipil), tidak apa-apa asalkan pasti. Setiap bulan, pada setiap tanggal yang
sama memperoleh penghasilan tetap. Setiap tahun ada kenaikan jabatan, bisa pindah
bekerja, mendapatkan posisi yang lebih baik, gaji dan tunjangan yang lebih besar. Kalau
sudah menikah, anak dan istri memperoleh tunjangan-tunjangan lainnya. Semua sudah
pasti didapat dari tempat bekerja. Lalu bagaimana dengan wirausaha, keadaan berbalik
180 derajat. Tak ada penghasilan tetap (kecuali bila usaha sudah stabil), semua fasilitas
harus dibayar dari uang yang dicari sendiri. Bahkan pada tahap-tahap awal membangun
usaha ditemui banyak kesulitan. Belum mempunyai keahlian yang memadai, apalagi
kepercayaan. Semua itu harus dibangun setahap demi setahap yang diawali dengan
berbagai tantangan.
Bagi seorang wirausaha, kesulitan bukanlah akhir dari langkahnya. Falsafah mereka
adalah Pemenang tak pernah menyerah. Hanya yang menyerah yang tak pernah menjadi
seorang pemenang. Bagi mereka, kesulitan adalah tantangan. Sebab di kepala mereka
selalu terbayang sasaran-sasaran akhir yang indah. Pikiran mereka bukan pada hari itu
saja, melainkan keadaan di suatu saat nanti.
Karena tak banyak orang yang berani bersahabat dengan ketidakpastian, maka banyak
orang yang tersesat dalam lembah ketidakpastian itu. Padahal, hari-hari baru di Indonesia
pasca reformasi dan juga seluruh dunia pasca perang dingin adalah ketidakpastian. Dunia
telah berubah menjadi sangat kompleks, alam telah berubah total, demikian pula dengan
antar manusia, teknologi dan persaingan. Semua berubah begitu cepat, dan yang mampu
mengatasinya hanya mereka yang bersahabat dengan ketidakpastian itu sendiri. Mereka
yang bersahabat, mengenal betul karakter-karakter ketidakpastian dan mampu
mengambil manfaat besar darinya. Itulah wirausaha.
1.3 Contoh Tindakan Wirausaha Bersahabat dengan Ketidakpastian
1. Ibu Yani merupakan seorang pedagang sayuran keliling. Terkadang sepi pembeli dan
terkadang juga ramai sehingga penghasilan yang didapatkan ibu Yani setiap harinya
tidak menentu. Jika sedang sepi pembeli, ibu yani biasanya berkeliling lagi ke desa

4
sebelah agar sayuran yang dijualnya laku. Akan tetapi, jika sudah tidak ada yang ingin
membelinya lagi, Ibu Yani terpaksa membuang sayur dagangannya dikarenakan
sayuran tersebut sudah layu dan tidak layak konsumsi dan mengakibatkan keuntungan
yang didapatkannya menjadi sedikit.
Contoh diatas merupakan contoh “Wirausaha Bersahabat Dengan Ketidakpastian”
karena pendapatan Ibu Yani setiap harinya ditentukan oleh banyak sedikitnya pembeli
yang datang untuk membeli sayur dagangannya.
2. Della adalah seorang penjual baju thrift. Dia menjual barang dagangannya di lapak
online. Pada suatu hari ada seorang pembeli yang membeli barang dagangannya
secara COD (bayar ditempat). Setelah mengirim barang ke alamat yang dituju,
pembeli menolak untuk membayar karena ia merasa barang yang sampai tidak sesuai
seperti yang tertera di foto baju tersebut. Ternyata pembeli tidak mengetahui arti thrift
itu sendiri ialah second import atau barang bekas pakai. Akhirnya, secara terpaksa
Della menanggung biaya pengirimannya 2 kali.
Contoh diatas merupakan contoh “Wirausaha Bersahabat Dengan Ketidakpastian”
karena penjual tidak bisa memilih pembeli mana yang akan membeli barang
dagangannya. Entah pembeli tersebut merupakan pembeli yang mau bertanggung
jawab atau tidak. Dengan kejadian tersebut Della bukannya mendapatkan keuntungan
akan tetapi malah mendapatkan kerugian.

5
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk menuju kesuksesan dalam berwirausaha hal hal teknis seperti modal juga harus
diperhatikan. Namun jangan lupa bahwa kesuksesan berwirausaha juga dating dari diri
sendiri. Oleh karena itu, ada beberapa karakter wirausaha yang harus dimiliki terlebih
dahulu. Karakteristik kewirausahaan selalu diidentikan dengan mental kerja keras dan
pantang menyerah. Hal ini karena untuk mencapai kesuksesan tidak bisa ditempuh
dengan jalan yang mudah.
Karakteristik atau ciri seorang wirausaha yang harus dimiliki salah satunya adalah
bersahabat dengan ketidakpastian. Seorang wirausahawan harus siap dalam menghadapi
resiko atau ketidakpastian mendatang. Seorang wirausaha juga harus bersiap dengan
penghasilan yang tidak tetap, membayar fasilitas dengan biaya sendiri, menemui
tantangan dan kesulitan, membangun kepercayaan dari nol. Seorang wirausaha harus
berpikir bahwa kesulitan adalah tantangan, sehingga tidak akan menyerah dan berhenti
berusaha.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat tentang ciri wirausahawan yang dapat bersahabat
dengan ketidakpastian. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi para
pembaca dan memberi wawasan bagi para membaca. Untuk menjadikan makalah lebih
baik lagi maka penulis menerima saran dan kritik dari para pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

Sepmady W. 2021. Kepemimpinan Wirausaha Kristen. Ahlimedia Press : Kota Malang

Suharsono A. 2021. Kriya Kreatif Keramik. CV Andi Offset : Yogyakarta

Anwar,Muhammad . 2014. Pengantar Kewirausahaan. Penerbit Kencana : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai