“Pendamping Persalinan”
Dosen Pengampu :
Triatmi Andri Yanuarini.M.Keb
Disusun oleh:
1. Astrid Risandra Rahadias Putri P17321193046
2. Eka Ainina P17321193056
3. Pingky Malakianno Putri Nasima P17321194061
4. Hanun affanin P17321194071
5. Anisa Ilma Nurisna P17321194072
6. Millenia Bunga Syah Putri P17321194076
7. Angelika Vanindya W indari P17321194077
8. Maulia zamsyah P17321194083
9. Aulia Dian Nur Rahmi P17321194086
10. Tanikha Hery Setiani P17321194088
1
TAHUN AJARAN 2020/2021KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya, makalah mengenai “Pendamping Persalinan” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada ibu Triatmi Andri Yanuarini.M.Keb. yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan
tentang kewaspadaan universal. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami
perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga
yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran
dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.1 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.2 Tujuan..............................................................................................................................2
1.3 Manfaat............................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................4
2.1 Persalinan........................................................................................................................4
A. Pengertian Persalinan.....................................................................................................4
B. Tanda dan Gejala Persalinan.........................................................................................4
C. Tahapan Persalinan........................................................................................................4
D. Komplikasi Persalinan....................................................................................................7
E. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Proses Persalinan............................................9
2.2 Pendampingan Persalinan............................................................................................10
A. Pengertian Pendampingan Persalinan........................................................................10
B. Manfaat Pendampingan Dalam Persalinan................................................................11
C. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Pendampingan...............................................12
D. Dampak Tidak Adanya Pendampingan......................................................................13
BAB III.........................................................................................................................................15
ANALISIS DAN PEMBAHASAN.............................................................................................15
BAB IV..........................................................................................................................................18
PENUTUP....................................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................18
4.2 Saran..............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Proses persalinan dipengaruhi tiga faktor berupa passage (jalan lahir), passanger
(janin), power (kekuatan). Persalinan dapat berjalan dengan normal (Euthocia) apabila
ketiga faktor terpenuhi dengan baik. Selain itu terdapat faktor lain yang mempengaruhi
proses persalinan yaitu psikologis dan penolong (Rohani dkk, 2011). Pada ibu yang
pertama kali menjalani proses persalinan akan takut, cemas, khawatir yang berakibat
pada peningkatan nyeri selama proses persalinan dan dapat menganggu jalan persalinan
menjadi tidak lancar (Wijaya dkk, 2014). Sehingga dalam suatu persalinan seorang istri
membutuhkan dukungan fisik maupun psikis agar dapat meringankan kondisi psikologis
ibu yang tidak stabil, peran suami sangat dibutuhkan selama proses persalinan.
1
2008).
Dukungan yang terus menerus dari seorang pendamping persalinan kepada ibu
selama proses persalinan dan melahirkan dapat mempermudah proses persalinan dan
melahirkan, memberikan rasa nyaman, semangat, membesarkan hati ibu dan
meningkatkan rasa percaya diri ibu, serta mengurangi kebutuhan tindakan medis (Taufik,
2010).
Dukungan suami dalam proses persalinan merupakan sumber kekuatan bagi ibu
yang tidak dapat diberikan oleh tenaga kesehatan. Dukungan suami dapat berupa
dorongan, motivasi terhadap istri baik secara moral maupun material serta dukungan
fisik, psikologis, emosi, informasi, penilaian dan finansial (Bahiyatun, 2010).
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian persalinan
2. Untuk mengetahui tanda dan gejala persalinan
3. Untuk mengetahui tahapan persalinan
4. Untuk mengetahui komplikasi persalinan
5. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi proses persalinan
6. Untuk mengetahui pengertian pendamping persalinan
7. Untuk mengetahui manfaat pendamping persalinan
2
8. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi proses persalinan
9. Untuk mengetahui dampak tidak adanya pendampingan persalinan
1.3 Manfaat
Diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah ilmu di bidang kebidanan
terutama mengenai pendampingan persalinan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persalinan
A. Pengertian Persalinan
Persalinana adalah proses membuka dan penipisan serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Bandiyah, 2012).
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Saifuddin, 2013).
C. Tahapan Persalinan
Tahap persalinan menurut Prawirohardjo (2012) antara lain :
1) Kala I (kala pembukaan)
4
sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam. Terdapat 2 fase pada kala satu, yaitu
:
a. Fase laten
b. Fase Aktif
Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lama, kirakira 2-3 menit
sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan
pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek timbul rasa mengedan. Karena
5
tekanan pada rectum, ibu seperti ingin buang air besar dengan tanda anus terbuka.
Pada waktu his kepala janin mulai terlihat, vulva membuka dan perineum
meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahir kepala dengan diikuti
seluruh badan janin. Kala II pada primi: 1 ½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam
(Mochtar, 2012).
6
pengeluaran plasenta. Dalam waktu 5-10 menit plasenta terlepas, terdorong ke
dalam vagina akan lahir spontan atau sedikit dorongan dari atas simfisis atau
fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi
lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-
200 cc (Mochtar, 2012).
4) Kala IV Kala pengawasan selama 2 jam setelah plasenta lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama bahaya perdarahan postpartum. Perdarahan dianggap masih
normal jika jumlahnya tidak melebihi 400 cc sampai 500 cc. Observasi yang
harus dilakukan pada kala IV antara lain :
a. Intensitas kesadaran penderita
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi dan pernafasan.
c. Kontraksi uterus.
d. Terjadinya perdarahan
D. Komplikasi Persalinan
7
Komplikasi persalinan terdiri dari :
1. Persalinan macet
2. Rupture Uteri
8
Adalah keadaan dimana janin tidak berada dalam presentasi dan posisi
yang normal yang memungkinkan terjadi partus lama atau partus macet. Diduga
malpresentasi dan malposisi kehamilan akan mempunyai akibat yang buruk jika
tidak memperhatikan cra dalam melahirkan. Pada kelahiran kasus ini harus
ditangani di RS atau Pelayanan kesehatan lain yang mempunyai fasilitas lengkap
dan sebaiknya anesthesia telah di sediakan dan kemampuan untuk melakukan
section caesaria harus sudah ada di tangan.
Pecahnya selaput secara spontan disertai keluarnya cairan berupa air dari
vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu, 1jam atau lebih sebelum proses
persalinan berlangsung. Penyebab pecahnya selaput ketuban secara pasti belum
diketahui, tetapi beberapa bukri menunjukkan bahwa bakteri atau sekresi maternal
yang menyebabkan iritasi dapat menghancurkan selaput ketuban, dan Ketuban
Pecah Dini pada trimester kedua mungkin disebabkan oleh serviks yang tidak lagi
mengalami kontraksi.
Tenaga atau kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan retraksi otot-otot
Rahim ditambah kerja otot-otot volunteer dari ibu , yaotu kontraksi otot perut dan
diaftragma sewaktu ibu mengejan.
9
2. Passage
Janin harus berjalan lewat rongga panggul, serviks dan vagina sebelum
dilahirkan. Untuk dapat dilahirkan. Untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi
tekanan atau resistensi yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan
sekitarnya.
3. Passanger
Adalah jalan lahir janin dan bagian janin yang paling penting (karena
ukurannya besar) adalah kepala janin
4. Psikologis
Psikologis ibu juga mempengaruhi jalannya persalinan oleh karena itu ibu
memerlukan dukungan mental agar memberikan dampak positif bagi psikis ibu.
5. Penolong
10
pria yang menjadi pasangan istri yang menemani dan menjaga istri (Depdiknas,
2001).
Kehadiran suami sangat membawa ketentraman bagi istri yang akan bersalin,
suami juga dapat memainkan peran yang aktif dalam memberikan dukungan fisik dan
dorongan moral kepada istrinya. Suami mempunyai hak untuk berada dalam kamar
bersalin, dan akan merasa lebih nyaman bila didampingi petugas kesehatan.
Sepanjang pasangan suami-istri tersebut menghendakinya mereka akan merasa
senang jika diperbolehkan bersama-sama dalam kamar bersalin (Bony, 2004).
Kehadiran suami atau kerabat dekat, akan membawa ketenangan bagi ibu,
karena proses persalinan sangat dibutuhkan pendamping persalinan, untuk
memberikan dukungan dan bantuan kepada ibu saat persalinan serta dapat
memberikan perhatian, rasa aman, nyaman, semangat, menentramkan hati ibu,
mengurangi ketegangaan ibu atau memperbaiki status emosional sehingga dapat
mempersingkat proses persalinan. Dukungan suami dalam proses persalinan akan
memberi efek pada ibu yaitu dalam hal emosi, emosi ibu yang tenang akan
menyebabkan sel-sel sarafnya mengeluarkan hormon oksitosin yang reaksinya akan
menyebabkan kontraksi pada rahim pada akhir kehamilan untuk mengeluarkan bayi.
Mendampingi istri saat melahirkan juga akan membuat suami semakin menghargai
istri dan mengeratkan hubungan batin di antara suami dan istri serta bayi yang baru
lahir (Indrayani, 2013).
11
C. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Pendampingan
1) Sosial Ekonomi
2) Budaya
3) Lingkungan
4) Pengetahuan
12
karenakan ketidaktahuan akan manfaat pendampingan suami terhadap istri pada
saar melahirkan.
5) Umur
6) Pendidikan
Menurut karo (2010), cemas dan sedih, itulah yang kerap dialami oleh ibu-ibu
yang terpaksa menjalani hari-harinya berama sang buah hati di kandungan tanpa
kehadiran suami tercinta. Terlebih pada kehamilan pertama, perasaan tersebut akan
13
makin kuat terasakan. Kalau kehamilan anak pertama, perasaan tersebut akan makin
kuat terasakan dan kalau kehamilan anak kedua atau ketiga, si ibu sudah punya
pengalaman. Jadi, ia sudah tahu apa yang bakal di hadapinya, hingga kecemasan itu
tak begitu besar, namun untuk kehamilan pertama, terlebih kehamilan merupakan
suatu peristiwa penting dalam hidupnya, maka ibu pasti memerlukan dukungan sosial,
terutama dari suaminya.
14
BAB III
Menurut beberapa peneliti selama persalinan ibu bersalin ini pasti mengalami suatu
ketidaknyamanan yang bisa menyebabkan rasa cemas dan stres pada ibu. Stres ataupun rasa
cemas ini dapat mempengaruhi lancar atau tidaknya persalinan pada ibu. Kecemasan tersebut
dapat muncul jika masa panjang saat menanti kelahiran penuh ketidakpastian, selain bayangan
tentang hal-hal yang menakutkan saat proses persalinan walaupun apa yang dibayangkan belum
tentu terjadi. Dalam situasi ini dapat menimbulkan perubahan fisik dan psikologis yang drastis
pada ibu bersalin tersebut. Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecemasan pada
kehamilan yaitu salah satunya adalah faktor ketakutan pada pemkiriannya sendiri atau perasaan
ibu-ibu hamil tentang kehamilan dan dirinya selama hamil seperti tipe kepribadian, lingkungan
dan pendidikan. Tidak hanya itu, Kecemasan yang timbul dapat disebabkan karena dua faktor
lain yaitu antara kesenangan dan rasa nyeri yang sedang dirasakan. Salah satu bentuk
kecemasannya adalah berupa ansietas primer yang timbul karena trauma kelahiran (birth
trauma), dimana merupakan dasar bagi timbulnya neurotic anxiety yang akan mengakibatnya ibu
bersalin ini selalu berada dalam keadaan cemas karena takut menghadapi persalinan yang akan
dialami buruk atau dalam situasi yang tidak menentu seperti membayangkan resiko akan
kematiannya dan sang bayi ketika melahirkan. Jika kondisi emosi pada ibu bersalin yang tidak
stabil ini dialami terus sampai pada proses persalinan akan dapat menyebabkan persalinan tidak
lancar. Bukan hanya itu, kebanyakan ibu bersalin akan merasakan sakit yang lebih parah dari
yang seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan stress. Maka dari hal itulah
perlu adanya pencegahan agar ibu bersalin tidak mengalami kecemasan seperti itu.
Untuk mencegah ketidaknyamanan pada ibu bersalin ini adalah dibutuhkannya seorang
pendamping saat persalinan. Dengan adanya pendamping yang dimana memberikan dukungan
kepada ibu bersalin akan dapat mengurangi rasa kecemasan yang terjadi sehingga ibu memiliki
emosi yang stabil dan tenang saat persalinan. Pendamping persalinan ini bisa dilakukan oleh
15
suami atau keluarga terdekat seperti ibu, saudara dan lain-lain. Dengan pendampingan suami
atau keluarga dekat maka ibu bersalin akan lebih percaya diri sehingga ibu akan merasakan siap
mengahadapi persalinan. Saat proses persalinan pun ibu tidak akan mengalami yang namanya
rasa sakit berlebih dan persalinan menjadi lancar sampai masa nifas.
Dukungan keluarga akan berdampak besar dalam menentukan status kesehatan ibu
bersalin. Apabila seluruh keluarga mengharapkan kehamilan mendukung bahkan menunjukkan
dukungannya dalam berbagai hal maka akan berdampak positif bagi ibu. Dukungan yang
diberikan dapat bersifat fisik maupun emosional seperti menggosok punggung ibu, memegang
tangannya, mempertahankan kontak mata, ditemani oleh orang-orang yang ramah, menceritakan
keadaan setelah persalinan terjadi akan bahagia karena dapat menggendong dan melihat bayi
yang dilahirkan lucu, dan juga meyakinkan ibu bahwa persalinan akan baik-baik saja serta tidak
meninggalkan ibu sendirian untuk menghadapi persalinanya. Selain itu yang perlu dilakukan
pendamping adalah memberikan makan dan minum yang cukup agar kesehatan ibu sehat dan
kuat untuk menghadapi persalinan hingga masa nifas, memberikan dan mengatur posisi ibu
senyaman mungkin, serta membantu kebutuhan ibu dan mendengarkan keluhan-keluhan yang
dirasakan ibu bersalin misalnya saat ada his dan sebagainya.
Tidak hanya itu, dukungan kelurga juga dapat diwujudkan dengan membantu mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi ibu dalam proses persalinannya seperi membuat dan mengambil
keputusan untuk merawat ibu dan menyediakan sarana pelayanan kesehatan yang terbaik pada
waktu yang tepat. Maka dari itu keluarga maupun pendamping lainnya adalah support system
yang paling berharga bagi ibu hamil yang akan mengalami persalinan hingga masa nifasnya.
16
Berdasarkan data yang kami dapat dari jurnal dari total responden 61 ibu bersalin
didapatkan bahwa 34 ibu bersalin yang didampingi oleh suami saat proses persalinan hampir
seluruh (85,3%) mengealami persalinan yang lancar dan sebagian kecil dala (14,7%)
menegalami proses persalinan yang tidak lancar. Sedangkan 27 ibu bersalinan yang tidak
didampingi oleh suami pada saat proses persalinan sebagian besar (74,1%) mengalami proses
persalinan yang tidak lancar dan sebagian kecil (25,9%) mengalami proses persalinan yang
lancar. Pada data diatas dapat disimpulkan bahwa endampingan suami pada saat persalinan
berpengaruh dengan kelancaran persalinan ibu.
Dari kasus diatas kita dapat memberikan solusi bahwa dalam kehamilan yang diharapkan
maupun tidak diharapkan ibu harus mendapatkan dukungan fisik maupun dukungan emosional
dari suami, ibu kandung, saudara kandung, keluarga yang lain, maupun kerabat dekat seperti
sahabat perempuan agar ibu merasakan kenyamanan dan tidak berpikir yang buruk akan
prosesnya persalinan. Partisipasi pendamping yang cuku tinggi ini menunjukkan bahwa
pendamping menyadari akan peran yang bisa dilakukannya dalam memberi dukungan fisik,
dorongan moral maupun dukungan psikis emosional kepada ibu bersalin hingga masa nifas.
Sehingga dukungan dari pendamping ibu bersalin ini dianggap sangat perlu untuk keefektifan
terjadinya proses persalinan yang dialami oleh ibu.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Persalinana adalah proses membuka dan penipisan serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Bandiyah, 2012). Tahapan di dalam persalinan
ada 4 yaitu kala I (pembukaan), kala II (pengeluaran janin), kala III (pengeluaran
plsenta), dan yang terakhir kala IV (pengawasan). Komplikasi persalinan adalah
komplikasi melahirkan yang merupakan keadaan yang mengancam jiwa ibu atau janin
karena gangguan akibat (langsung) dari persalinan. Pendamping persalinan adalah
seseorang yang dapat berbuat banyak untuk dapat membantu ibu saat persalinan.
Pendamping merupakan keberadaan seseorang yang mendampingi atau terlibat langsung
sebagai pemandu persalinan, yang memberi dukungan selama kehamilan, persalinan, dan
nifas agar proses persalinan yang dilaluinya berjalan dengan lancar dan memberi
kenyamanan bagi ibu bersalin (Indrayani & Moudy, 2013).
4.2Saran
Kami selaku penulis sangat menghimbau kepada rekan-rekan sekalian, pembaca
maupun tenaga kesehatan agar nantinya dapat melakukan tindakan pemeriksaan sesuai
prosedur dengan benar. Namun, dalam makalah kami tentunya masih jauh dari
kesempurnaan jadi kami sangat perlu kritikan dari dosen pembimbing maupun dari pihak
yang terkait.
18
DAFTAR PUSTAKA
Lailia, Ilmah Nur. "Pendampingan Suami Terhadap Kelancaran Proses Persalinan Di BPM Arifin
S Surabaya." Journal of Health Sciences 8.1 (2015).
Kartikasari, Eka, Hernawily Hernawily, and Abdul Halim. "Hubungan pendampingan keluarga
dengan tingkat kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi proses persalinan." Jurnal Ilmiah
Keperawatan Sai Betik 11.2 (2017): 250-257.
http://repository.unimus.ac.id/1715/19/BAB%20II.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-caturindri-5155-2-bab2.pdf
http://eprints.ums.ac.id/24128/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/104/jtptunimus-gdl-anglianapu-5162-3-bab2.pdf
19