Anda di halaman 1dari 14

JENIS DAN FUNGSI ALAT UNTUK PEMERIKSAAN IBU HAMIL

Di susun untuk memenuhi tugas

Matakuliah: kebutuhan Dasar Manusia

DI SUSUN OLEH:

 AINI SYAFIRAH
 BEUTY GRASHELA MANURUNG
 FANNY ENJELIA PUTRI
 KARMILA RUSNIYA SAPITRI
 RANNY SYAHFIRA
 SITI NURAMELIA AFSARI

TINGKAT 1A
PRODI DIII KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES RIAU

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahnya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “JENIS DAN FUNGSI ALAT UNTUK
PEMERIKSAAN IBU HAMIL” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah KOMUNIKASI DASAR MANUSIA. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk memberi tau tentang jenis serta fungsi dan kegunaan dari peralatan tersebut. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Ibu FATIYANI ALYENSI,SST,M.KES selaku Dosen
matakuliah Komunikasi Dasar Manusia. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru 12 okoktober 2021

Kelompok 2

DAFTAR ISI

JUDUL...............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG...........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................4
C. TUJUAN................................................................................................................5

BAB 2 ISI..........................................................................................................................6

A. MENGENAL PERALATAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL.............................7


B. JENIS DAN FUNGSI PERALATAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL...............8

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................13

A. KESIMPULAN...................................................................................................13
B. SARAN................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan asuhan


yang diberikan saat hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting untuk
menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal dan mendeteksi ibu
hamil yang tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan dapat terdeteksi secara dini serta ditangani secara memadai.
Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, maka tidak akan
diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami
keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetrik yang dapat membahayakan
kehidupan ibu atau janinnya.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdaarkan uraian di atas dapat kami simpulkan rumusan masalah dalam


penelitian adalah ‘apakah faktor caring bidan, fasilitas, biaya mempengaruhi tingkat
kepuasan ibu hamil pada pelayanan ANCdan post persalinandi RS.

C. TUJUAN

Makalah ini di susun guna untuk mendapatkan informasi dan menambah


wawasan mengenai peralatan pemeriksaan ibu hamil dengan lebih lanjut. Dan
mengenali satu persatu tentang alat dan jenis serta kegunaannya, dengan adanya
makalah ini dapat membantu para pembaca,penulis,dan pendengar dalam menganalisi
jenis dan fungsi alat pemeriksaan pada ibu hamil.
BAB 2 ISI

A. MENGENAL PERALATAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL

Dalam pemeriksaan ibu hamil ada beberapa peralatan yang di gunakan oleh
tenaga medis, pemeriksaan pada ibu hamil sangant penting di lakukan guna untuk
mengetahui kondisi janin dalam kandungan. Pemeriksaan pada ibu hamil atau
ANC sangat penting di lakukan kepada ibu hamil untuk
menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal dan mendeteksi ibu
hamil yang tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan dapat terdeteksi secara dini serta ditangani secara memadai.

Pemeriksaan ANC dilakukan oleh tenaga kesehatan, secara profesional


akan memberikan pelayanan sebaik mungkin agar ibu hamil merasa puas atas
pelayanan yang diberikan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang merasa puas atas pelayanan di suatu tempat, termasuk di RB seperti
pengalaman bidan selama proses pemeriksaan, fasilitas yang lengkap,
kemudahan lokasi RB yang mudah dijangkau, tarif yang kompetitif,
kecepatan dalam melakukan pemeriksaan keramahan bidan dalam pelayanan
ANC dan persalinan.

B. JENIS DAN FUNGSI PERALATAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL

Ada beberapa jenis peralatan yang harus di ketahui, berikut ini penjelasan tentang
peralatan pemeriksaan ibu hamil.

 TIMBANGAN

Timbangan Badan adalah timbangan yang digunakan untuk mengukur


bobot berat pada seseorang. Tetapi untuk mengetahui berat badan
seseorang juga dapat menggunakan timbangan dengan jenis lain. Dengan
munculnya timbangan badan yaitu dikhususkan hanya untuk mengukur
berat badan seseorang.

Gunanya: mencatat pertambahan Berat Badan (BB) setiap bulan,


mengikuti pertumbuhan janin, menjelaskan status gizi, dan mendeteksi
adanya gejala penyakit. Misalnya, BB kurang pertanda kekurangan nutrisi,
BB melonjak drastis mungkin pertanda pre-eklampsia.

 SPHYGMOMANOMETER

Fungsi Sphygmomanometer (Tensimeter). Alat ini biasa yang digunakan


untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa
maupun mengurangi tekanan pada manset, dengan sistem non-invasive.
Alat ini biasa disebut juga dengan tensi meter. Tensimeter pertama kali
diperkenalkan oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia, lebih
dari 100 tahun yang lalu. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah
digunakan sebagai standar pengukuran tekanan darah oleh para dokter.
Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa
sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah
konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah
menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air
raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para
dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada
tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat
diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang
bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.

Cara pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter adalah


1. Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan
atas.
2. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
3. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan
udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan
pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti
sementara.
4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat
udara.
5. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang
harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua
bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop.
Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum
penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
6. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang
terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh
jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan
diastolik.

Jenis-jenis Sphygmomanometer
1. Merccurial
2. Aneroid
3. Elektronik
4. Automatik

Hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga Sphygmomanometer


(tensimeter)
1. Jaga agar tidak terjadi kebocoran udara
2. Kebersihan tabung skala / pembacaan skala
3. Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
4. Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur tekanan


darah dengan baik, perlu dilakukan kalibrasi. Cara melakukan kalibrasi
yang sederhana adalah sebagi berikut:

1. Sebelum dipakai, air raksa harus selalu tetap berada pada level angka
nol (0 mmhg).
2. Pompa manset sampai 200mmhg kemudian tutup katup buang rapat-
rapat. Setelah beberapa menit, pembacaan mestinya tidak turun lebih dari
2mmhg ( ke 198mmhg). Disini kita melihat apakah ada bagian yang bocor.
3. Laju Penurunan kecepatan dari 200mmhg ke 0 mmhg harus 1 detik,
dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa.
4. Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1
detik, berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer
tersebut. Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat, akan mudah
untuk terjadi kesalahan dalam menilai. Biasanya tekanan darah sistolic
pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya. Begitu juga
dengan diastolik.
Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan berikut:
1. Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama
2. Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)
3. Udara atau debu di air raksa

Sphygmomanometer (Tensimeter) Tanpa air raksa


Air raksa merupakan logam berat yang berbahaya, maka sekarang sudah
banyak beredar Sphygmomanometer yang tidak menggunakan raksa
contohnya UM-101 A & Medical Mercury-F.

 DOPPLER

Doppler adalah alat pemeriksaan kesehatan menggunakan gelombang


suara berfrekuensi tinggi untuk memantau kondisi aliran darah dan
pembuluh darah. USG Doppler biasanya digunakan saat dokter melakukan
pemeriksaan USG untuk mengevaluasi atau mendiagnosis kondisi pasien.

Dokter biasanya melakukan pemeriksaan USG Doppler untuk memantau


atau mengevaluasi kondisi tertentu, seperti:
 Kondisi aliran darah di pembuluh arteri dan vena yang ada pada
lengan, kaki, atau leher,
 Keberadaan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah dan
menghambat aliran darah pada organ tubuh tertentu, misalnya paru-
paru atau ginjal.
 Kondisi aliran darah pada ibu dan janin selama kehamilan.

Pemeriksaan dengan USG Doppler umumnya dilakukan oleh dokter


radiologi, namun bisa juga dilakukan oleh dokter kandungan, dokter bedah
vaskular, dokter jantung, atau dokter spesialis lainnya.
Pemeriksaan USG Doppler umumnya nyaman, tidak berbahaya, dan tidak
membutuhkan waktu lama. Bahkan, pemeriksaan ini aman untuk janin
yang ada di dalam rahim karena tidak menggunakan radiasi. Oleh karena
itu, Anda tidak perlu merasa cemas atau takut jika disarankan untuk
menjalani pemeriksaan USG Doppler.

Gunanya: memeriksa bunyi denyut jantung janin. Frekuensi normal 120 –


160 kali per menit. Bila kurang dari 120 kali, atau lebih dari 160 kali,
kemungkinan terjadi kegawatan janin, harus segera diambil tindakan
sesuai usia kehamilan dan faktor penyebab. Bila tidak ditemukan bunyi
detak jantung janin, kemungkinan ia meninggal. Harus dipastikan lewat
pemeriksaan USG.

 ULTRASONOGRAFI

A.Pengertian Ultrasonografi
Ultrasonografi atau yang biasa dikenal sebagai USG, merupakan
teknik menampilkan gambar atau citra dari kondisi bagian dalam tubuh.
Alat medis ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi
untuk mengambil gambar tubuh bagian dalam. Misalnya, organ tubuh atau
jaringan lunak.
USG ini digunakan agar tim medis mendapatkan ketepatan dalam
mendiagnosis penyakit. Dengan kata lain, USG merupakan pemeriksaan
penunjang untuk membantu dokter mengidentifikasi penyebab penyakit
pada seseorang.

B. Tujuan atau alasan pemakaian USG:


• Memonitor denyut jantung pada janin, biasanya menggunakan teknologi
Doppler.
• Memperoleh visualisasi jaringan perut dan organ didalamnya.
• Mengetahui adanya masalah di dalam prostat menggunakan USG
transrektal.
• Mendapatkan gambar yang jelas dari organ jantung.
• Memantau struktur jaringan di sekitar ginjal.
• Memperoleh gambar jaringan payudara.
• Melihat visualisasi struktur mata dengan USG mata.
• Memonitor perkembangan janin pada ibu hamil.
• Mengambil sempel jaringan tubuh melalui teknik biopsi.
• Memperoleh pencitraan dari rahim dan ovarium.

C. Kegunaan Ultrasonografi
1 Kehamilan
Kegunaan mesin USG yang bisa didapatkan adalah untuk mengetahui
kondisi kehamilan seseorang. Alat tersebut digunakan untuk menentukan
tanggal lahir, menentukan apakah bayi kembar atau tidak, dan mencegah
terjadinya kehamilan ektopik. Selain itu, alat USG juga dapat membantu
untuk mendeteksi potensi masalah pada janin, termasuk cacat lahir,
masalah plasenta, posisi bayi yang sungsang, dan sebagainya. Pun, USG
dapat mengetahui jenis kelamin pada bayi yang dikandung.

2 Diagnostik
Kegunaan mesin USG lainnya adalah untuk mendiagnosis bermacam-
macam kondisi yang dapat memengaruhi organ dan jaringan lunak tubuh.
Termasuk jantung, pembuluh darah, hati, kantung empedu, limpa,
pankreas, ginjal, tiroid, testis, dan lain-lain. Walau begitu, USG
mempunyai beberapa batasan diagnostik, yaitu gelombang suara tidak
dapat ditransmisikan melalui tulang padat atau bagian tubuh yang berguna
untuk menahan udara atau gas, seperti usus.

3 Membantu Prosedur Medis


Salah satu kegunaan mesin USG lainnya adalah membantu prosedur
medis. Alat ini dapat membantu prosedur medis, seperti biopsi jarum yang
harus dilakukan dokter untuk menghilangkan jaringan dari area yang tepat
pada tubuh untuk uji laboratorium.

4 Terapi
Terapi juga dapat menjadi kegunaan mesin USG lainnya. Gelombang
suara yang dihasilkan oleh alat tersebut dapat berguna untuk mendeteksi
dan mengobati cedera pada jaringan lunak.

D. Keunggulan USG
Ultrasonografi atau USG mempunyai banyak keunggulan, yaitu:

• Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit ketika dilakukan dan tidak


memerlukan jarum, suntikan, dan sayatan.
• Seseorang yang mendapat USG tidak terpapar radiasi ion, cara ini lebih
aman dibanding sinar-X dan CT scan.
• Tidak menimbulkan efek samping apabila digunakan sesuai prosedur
yang ada.
• USG dapat menangkap gambar jaringan lunak yang tidak terlihat jelas
oleh sinar-X.
• Ultrasonik mudah untuk ditemukan dan lebih murah dibanding metode
lain.

Terdapat 3 jenis USG yang umumnya digunakan, yaitu:

1. USG eksternal
USG jenis ini dilakukan dengan menggerakkan alat pemindai (probe)
pada permukaan kulit pasien.

2. USG internal
USG internal dilakukan dengan memasukkan probe ke dalam vagina
atau anus pasien.

3. USG endoskopi
USG endoskopi dilakukan dengan memasukkan probe yang telah
dipasang ke endoskop melalui kerongkongan. Endoskop adalah selang
tipis dan fleksibel, yang dilengkapi kamera dan lampu di ujungnya.

 CARDIOTOCOGRAPHY

Cardiotocography (CTG) adalah sebuah alat yang digunakan oleh dokter


kandungan untuk memantau denyut jantung dan kontraksi rahim saat bayi
berada di dalam kandungan. Biasanya, bayi di dalam kandungan memiliki
detak jantung antara 110 dan 160 denyut per menit dan meningkat ketika
bayi bergerak.

Pemeriksaan detak jantung bayi ini secara tidak langsung adalah cara
mengetahui bayi mendapat cukup oksigen dari plasenta. Tes ini melihat
bagaimana detak jantung bayi dipengaruhi oleh kontraksi. Alat ini
digunakan saat ibu hamil menginjak trimester ketiga dan bermanfaat untuk
mendeteksi apakah ada gangguan atau tidak pada bayi sebelum atau
selama persalinan.
Bagaimana Melakukan Tes Cardiotocography?

Cardiotocography berbentuk seperti dua piringan kecil yang ditempelkan


ke permukaan perut menggunakan ikat pinggang elastis yang dilingkarkan
pada perut ibu hamil. Satu piringan berfungsi untuk mengukur denyut
jantung janin, sementara yang lainnya akan mengukur tekanan pada perut.
Ibu hamil harus tetap duduk atau berbaring selama proses pemeriksaan
CTG. Pemeriksaan ini bisa bertahan antara 20 hingga 60 menit. Dengan
begitu, alat ini mampu menunjukkan kapan bumil mengalami kontraksi
dan tiap kontraksi dapat diperkirakan kekuatannya.

Seperti halnya pemeriksaan USG, sebelum alat CTG dipasang maka perlu
dioleskan gel ke permukaan perut ibu hamil agar sinyal dapat tertangkap
dengan baik. Sabuk ini kemudian dihubungkan pada mesin yang
menerjemahkan sinyal yang diterima oleh piringan.

Mesin CTG mengeluarkan hasil berupa grafik sesuai dengan denyut


jantung janin dan kontraksi rahim. Hasil pemeriksaan dapat dikategorikan
menjadi reaktif dan nonreaktif. Disebut nonreaktif bila denyut jantung
janin tidak bertambah setelah ia bergerak, dan reaktif jika denyut jantung
meningkat setelah ia bergerak.

Namun, hasil yang tidak reaktif tidak selalu menunjukkan masalah. Bisa
jadi bayi sedang dalam kondisi tertidur lelap saat tes dilakukan, oleh sebab
itu dokter akan mencoba tes setelah meminta ibu hamil bergerak atau
menggunakan stimulator akustik janin untuk membangunkan bayi. Jika
hasil masih tidak reaktif, dokter dapat meminta untuk melakukan tes ini
lagi setelah satu jam.

Jika CTG kedua menunjukkan bayi tetap tidak merespon dengan baik atau
denyut jantungnya tidak seperti yang seharusnya, dokter akan merujuk ibu
hamil untuk pemindaian ultrasound untuk menilai profil biofisik bayi.
Profil biofisik akan mengetahui kondisi bayi dan mengukurnya
berdasarkan gerakan, pernapasan, reaksi, dan tonus otot. Jika bayi
menunjukkan hasil yang kurang bagus, mungkin dokter menyarankan
melakukan persalinan dini.

 TEST PACK
Test pack adalah salah satu cara yang bisa Kamu lakukan untuk
mendeteksi kehamilan. Alat ini mendeteksi keberadaan hormon
kehamilan, yakni hCG alias Human Chorionic Gonadotropin.
Hormon ini biasanya terdapat pada urine perempuan yang sedang hamil.
Setelah terjadi pembuahan, hormon ini kemudian akan diproduksi oleh
plasenta yang berkembang di dinding rahim.
Saat proses tersebut masih baru terjadi, jumlah hormon hCG yang
dihasilkan masih sangat sedikit. Itulah mengapa hasil test pack yang positif
seringkali garis keduanya tampak masih samar-samar.

Ada beberapa jenis test pack yang dijual di pasaran. Beda jenis, beda pula
cara penggunaannya.Ada test pack yang menggunakan wadah urine dan
alat strip, ada pula jenis test pack yang tidak menggunakan wadah. Bila
menggunakan wadah, biasanya kamu akan diminta untuk menampung
urine terlebih dahulu, kemudian baru celupkan test pack ke dalam wadah.
Setelah menunggu selama beberapa detik, hasil berupa garis merah akan
muncul. Garis satu menunjukkan hasil negatif, sementara garis dua berarti
positif hamil.Untuk test pack yang tanpa wadah, kamu bisa
menggunakannya langsung dengan cara meneteskan urine di ujung alat
yang sudah ditandai. Tunggu beberapa saat dan hasilnya akan muncul
melalui garis atau simbol.

 Tips dan Cara Menggunakan Test Pack yang Benar

Ada beberapa tips dan cara menggunakan test pack yang benar supaya
hasilnya lebih akurat, yaitu:

Pastikan konsidi test pack masih baik

Anda dapat membeli alat test pack secara bebas di apotek atau
supermarket. Lihatlah terlebih dahulu tanggal kedaluwarsa pada produk.
Test pack yang telah kedaluwarsa akan berkurang tingkat keakuratannya.

Selain itu, pilihlah test pack yang kondisinya masih baik dan memiliki
sensitivitas yang tinggi. Semakin sensitif alat tes kehamilan, maka semakin
mampu alat tersebut untuk mendeteksi kadar hormon hCG yang masih
rendah di awal kehamilan.

Kenali waktu tepat menggunakan test pack

Waktu untuk menggunakan test pack sangat berpengaruh pada keakuratan


hasil. Jika Anda menggunakan test pack baru setelah beberapa hari sejak
berhubungan intim, hasilnya bisa saja negatif karena hormon hCG belum
dihasilkan atau masih sangat rendah.

Anda bisa memeriksa kehamilan dengan test pack di hari pertama Anda
terlambat haid atau 1–2 minggu setelah berhubungan intim. Untuk
mendapatkan hasil yang akurat, tunggu sampai Anda terlambat haid
selama 1–2 minggu. Jika Anda memang hamil, diperkirakan pada waktu
itu Anda sudah mencapai usia kehamilan 6 minggu.

Selain itu, penggunaan test pack tidak disarankan dilakukan pada siang
hari. Hal ini karena saat siang hari Anda sudah banyak minum dan
membuat urine menjadi lebih encer. Kondisi urine yang encer membuat
hormon hCG sulit untuk terdeteksi.

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam pemeriksaan ibu hamil ada beberapa peralatan yang di gunakan oleh tenaga
medis, pemeriksaan pada ibu hamil sangant penting di lakukan guna untuk
mengetahui kondisi janin dalam kandungan. Pemeriksaan pada ibu hamil atau ANC
sangat penting di lakukan kepada ibu hamil untuk
menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal dan mendeteksi ibu
hamil yang tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan dapat terdeteksi secara dini serta ditangani secara memadai.

Ada beberapa jenis peralatan yang harus di ketahui, berikut ini penjelasan tentang
peralatan pemeriksaan ibu hamil.
• Timbangan
• Sphygmomanometer
• Doppler
• Ultrasonography
• Cardiotocography
• Testpack

B. SARAN

Dengan demikian kami sebagai penyusun makalah mengharap kepada semua


pembaca,penulis,dan pendengar agar dapat memahami akan pentingnya mempelajari
dan mengenal peralatan pemeriksaan ibu hamil. Dan kami harapkan makalah ini dapat
membantu para pembaca untuk memahami dan mengenal apa saja jenis dan fungsi
peralatan pemeriksaan ibu hamil dari penjelasan ataupun keterangan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-doppler-dan-cara-
kerjanya#:~:text=Doppler%20adalah%20alat%20pemeriksaan
%20kesehatan,mengevaluasi%20atau%20mendiagnosis%20kondisi%20pasien.

https://fungsialat.blogspot.com/2015/06/fungsi-sphygmomanometer-tensimeter,html?
m=1

http://www.timbanganindonesia.com/news_and_event/detail/396/pengertian-
timbangan-badan-dan-jenis-jenisnya#:~:text=Timbangan%20Badan%20adalah
%20timbangan%20yang,untuk%20mengukur%20berat%20badan%20seseorang.

https://www.halodoc.com/kesehatan/usg

https://www.halodoc.com/kesehatan/cardiotocography-ctg

https://www.popmama.com/pregnancy/getting-pregnant/annas/cara-menggunakan-test-
pack

Anda mungkin juga menyukai