Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MATA KULIAH

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI


MENGANALISIS DAMPAK TERJADINYA KORUPSI TERHADAP
SEKTOR SUMBER DAYA ALAM

Dosen Pengampu :
Susanti Pratamaningtyas, M.Keb.
Disusun Oleh :
Millenia Bunga Syah Putri
P17321194076

TAHUN AJARAN 2020/2021


SEMESTER IV B
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI TINGKAT II
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
Kampus Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 64, Kota Kedir
iDampak Korupsi Terhadap Sektor Sumber Daya Alam
Korupsi sumber daya alam (SDA) biasanya meliputi bidang kehutanan, perkebunan,
pertambangan, pertanahan, pertanian, dan perikanan. Dilihat seperti saat ini banyak sekali
SDA rusak karena pengeksplotasian besar-besaran oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
untuk kepentingan pribadi sehingga bencana alam meningkat dari tahun ke tahun, termasuk
jumlah korban dan sebarannya. Jadi korupsi SDA itu beyond ekonomi yang sampai saat ini
nilai kerugian negara Indonesia mencapai triliunan rupiah dalam sektor SDA ini.
Korupsi dalam sektor SDA ini bisa merugikan negara karena berdampak pada
lingkungan yang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan. Menurunnya kualitas
lingkungan mengakibatkan yang dihasilkan oleh perusakan alam ini sangat merugikan
khususnya bagi kualitas lingkungan itu sendiri. Belum lagi kerusakan lingkungan ini
akan menciptakan bencana yang sebenarnya dibuat oleh manusia seperti menyebabkan
banjir, banjir bandang, kerusakan tanah, kekeringan, kelangkaan air dan menurunnya
kualitas air dan udara, tingginya pencemaran di perairan sungai dan laut sehingga sangat
beracun dan menjadikan penurunan kualitas hidup. Dimana misalnya kerusakan hutan
hujan tropis yang akan mengurangi persediaan oksigen bukan hanya untuk wilayah
namun juga oksigen untuk bumi secara keseluruhan sehinggan berkurangnya kualitas
udara tentunya juga akan berakibat pada menurunnya kualitas kesehatan manusia yang
menghirupnya atau SDM.
Adapun kasus korupsi di sektor SDA ini diantarannya adalah kasus ilegal loging yang
disinyalir kerugian negara yang terjadi sampai 30-42 triliun rupiah per tahun dan sistem
suap-menyuap, pemerasan terjadi hampir di setiap lini administrasi, dari perencanaan hingga
pendenalian, misalnya di sektor kehutanan suap per izin per tahun mencapai Rp688 juta
sampai dengan Rp22 miliar per tahun. Aset sumber daya alam tidak pernah dianggap
kekayaan negara, nilainya dengan sengaja dimanipulasi, dikaburkan atau tidak divaluasi.
Pada 1998-2013, Perhutani diperkirakan kehilangan aset tegakan hutannya senilai Rp988
miliar pet tahun. Potensi PNBP sektor kelautan Rp70 triliun per tahun namun hanya diperoleh
Rp230 miliar per tahun. Sedangkan untuk potensi pendapatan sawit di 2018 diketahui
mencapai Rp40 triliun namun pajak terpungut hanya mencapai Rp21,87 triliun.

Anda mungkin juga menyukai