Oleh :
NIM: 202108032
Hari/tanggal :
Mahasiswa
Mengetahui,
Pada Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny.K Umur 30 Tahun G2P1A0 Uk 40 Minggu
dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak yang diberikan kepada penulis.
Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu selama penyusunan laporan
ini.
sempurna. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu kritik dan saran yang bermanfaat guna perbaikan dan
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan......................................................................................................3
1.4 Manfaat....................................................................................................4
2.1 Persalinan................................................................................................5
3.2 Anamnesa...............................................................................................13
3.4 Diagnosa.................................................................................................17
3.5 Penatalaksanaan......................................................................................18
3.6 Evaluasi..................................................................................................18
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan............................................................................................34
5.2 Saran.......................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
ketakutan yang berlebih selama proses persalinan. Keadaan ini sering terjadi
pada wanita yang pertama kali melahirkan (Wijaya dkk, 2014). Persalinan
merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
(Euthocia) apabila ketiga faktor terpenuhi dengan baik. Selain itu terdapat
penolong (Rohani dkk, 2011). Pada ibu yang pertama kali menjalani proses
persalinan akan takut, cemas, khawatir yang berakibat pada peningkatan nyeri
selama proses persalinan dan dapat menganggu jalan persalinan menjadi tidak
lancar (Wijaya dkk, 2014). Sehingga dalam suatu persalinan seorang istri
psikologis ibuyang tidak stabil, peran suami sangat dibutuhkan selama proses
persalinan. Beberapa wujud nyata peran laki- laki saat istrinya melahirkan
nyaman, semangat, rasa percaya diri ibu meningkat, serta mengurangi tindakan
kekuatan yang tidak dapat diberikan oleh tenaga kesehatan. Dukungan suami
tepat persalinan dan juga yang terpenting adalah mengetahui akan komplikasi
saat kehamilan dan persalinan(Iliyasuet al, 2010). Peran seorang suami dalam
2012).
ibu membutuhkan dukungan yang kuat, salah satunya adalah dukungan dari
kehadiran suami selama proses persalinan menurut 3 persepsi ibu yaitu suami
dapat memberikan perasaan tenang serta menguatkan psikis ibu karena suami
buah hati mereka, suami selalu ada saat dibutuhkan, ibu merasa nyaman dan
ada energi lebih ketika suami mendampingi. Ibu merasa tidak sendiri ketika
istri yang dapat dilihat dari proses kelancaran persalinan (Wijaya dkk, 2015).
tissu, serta memberikan minuman pada ibu guna menambah energi ibu.
Hal tersebut menjadikan ibu menjai tenang, tidak merasa cemas sehingga
persalinan dapat berjalan dengan lancar dan cepat. Akan tetapi apabila
Selain itu ibu merasa takut, cemas dan peningkatan rasa nyeri saat proses
1.3 Tujuan
Kehamilan 40 Minggu
Kehamilan 40 Minggu
1.4 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persalinan
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
disebut juga dengan kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan
kekuatan mengedan, janin d dorong keluar sampai lahir. Dalam kala III
atau disebut juga kala uri, plasenta terlepas dari dinding uterus dan
Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif
antara lain :
menjadi 4 cm
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada
dan/atau vagina.
menunjukkan :
sangat lelah
a. Tingkat kesadaran
pernapasan
c. Kontraksi uterus
hidup (viable), berat janin di bawah 1.000 gram atau usia kehamilan
di bawah 28 minggu
kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan di atas 2.500 gram.
minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut
postmatur.
1) Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan
teratur.
karena robekan kecil pada serviks. Sumbatan mukus yang berasal dari
membran yang normal terjadi pada kala I persalinan. Hal ini terjadi
pada 12% wanita, dan lebih dari 80% wanita akan memulai persalinan
penipisan.
5) Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi
hanya melakukan observasi dan pengukuran pada satu waktu tertentu saja
sebesar – 3,485 dengan signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari taraf
normal terhadap komplikasi persalinan. Hasil ini sesuai teori dan pendapat
kelangsungan hidup dan kesehatan yang tinggi bagi ibu serta bayinya
Kebidanan).
baru pada kehamilan dan masa nifas, 1,3 yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Medis Cina (CMA), konsensus saat ini adalah bahwa infeksi COVID-19
janin adalah perhatian utama. Jika keamanan ibu terjamin, waktu persalinan
caesar atau metode persalinan lain dalam konteks infeksi COVID-19 belum
dapat dipastikan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
BAAMANG 1 SAMPIT
Umur : 30 th Umur : 32 th
3.2 ANAMNESA
kawin 25 tahun.
No Kehamilan Persalinan Nifas Anak Ket
1. 39 - - Sp Pkm - - P 2,900 -
t pkm
2. 41 - - sp - - L 2,800 -
t
Kesadaran :Composmentis
TB : 153 cm
BB :70 Kg
Nadi : 80 x/m
Suhu :36°3c
RR :20x/m
3.4 INSPEKSI
Lidah : simetris
gigi
Simetris : bersih
Kebersihan : bersih
tidak ada
retraksi
Kebersihan : berish
Kebersihan : bersih
terdapat odema
varises
Kekakuan sendi:tidak
ada
Palpasi
px
menit
Kandungkemih : kosong
( let-kep)
DJJ : 145x/menit
Pembukaan : 8 cm
Ketuban : (+)
Presemtasi : Kepala
3.6 DIAGNOSA
Ny.K umur 30 tahun G2P1A0 hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase aktif janin tunggal
3.7 INTERVENSI
normal
2. Mengajarkan tehnik relaksasi dan pengaturan napas pada saat kontraksi, ibu
menarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut selama timbul
kontraksi.
3. Menganjurjan ibu untuk makan dan minum jika tidak ada his agar ibu
3.8 EVALUASI
1. Subjektif
2. Objektif
Perineum menonjol
Pembukaan 10 cm (lengkap)
1 23/0 03.25 1. Mendengar dan melihat Adanya doran, teknus, perjol, vulka
penatalaksanaan komplikasi
digunakan untuk
pemeriksaan dalam
perineum, menyekanya
ke belakang dengan
terkontaminasi tinja,
bersihkan dengan
depan ke belakang
pembersih(terkontamin
tersedia
jika terkontaminasi
(dekontaminasi,lepaska
untuk memastikan
pembukaan lengkap.
amiotomi
10. Periksa denyut jantung janin Djj terdengar teratur 145 x/m
160x/menit)
Mengambil tindakan
tidak normal
Mendokumentasikan
basil-basil pemeriksaan
hasil-hasil • penilaian
pada partograf
keinginannya.
(ikuti pedoman
benar
nyaman)
untuk meneran:
dan efektif
sesuai pilihannya
yang lama)
beristirahat di antara
kontraksi
Anjurkan keluarga
120menit (2
jam)meneran
(primigravida )atau 60
(multigravida )
bokong ibu
perhatikan kembali
membantu lahirnya
kelahiran bayi
klem.
secara biparental.Anjurkan
bahu belakang
lainnya )
bulan?
mekonium?
tanpa kesulitan?
dengan aktif ?
adalah TIDAK
lanjutkan ke langkah
resusitasi pada asfiksia
jawaban Ya lanjutkan
ke langkah 26
membersihkan verniks.
ibu .
(harnil tunggal).
oksitosin 10 unit IM
(intramuskuler) di 1/3 paha
menyunti oksitosin )
pertama.
(lindungi perut
pengguntingan tall
pusat di antara 2
klem tersebut.
sisi kemudian
melingkarkan
kembali benang
tersebut dan
mengikatnya dengan
sisi lainnya
masukkan dalam
disediakan
Bayi
menempel di dada/perut
ibu
33. Selimuti ibu dan bayi Bayi sudah diselimuti dengan kain
vulva
35. Letakkan satu tangan di Satu tangah diperut ibu, dan satu
pusat.
berkontraksi, tegangkan
timbul kontraksi
prosedur di alas.
tekanan dorso-kranial)
bertambah panjang,
pindahkan klem hingga
lahirkan placenta
menegangkan tali
pusat:
oksitosin 10 unit IM
2. Lakukan kateterisasi
kemih penuh
menyiapkan rujukan
4. Ulangi penegangan
berikutnya
terjadi perdarahan
manual.
38. Saat placenta muncul di Plasenta dan selaput ketuban telah
telah disediakan.
mengeluarkan bagian
39. Segera setelah placenta dan Kontraksi uterus baik, teraba keras
teraba keras)
berkontraksi setelah 15
detik masase.
Masukkan placenta ke
tempat khusus
perineum. Lakukan
menyebabkan perdarahan.
menimbulkan pendarhan
penjahitan
42. Pastikan uterus Uterus berkontraksi baik
sedikit 1 jam.
akan berhasil
melakukan Inisiasi
Menyusu pertama
biasanya berlangsung
berhasil menyusu
dan vitamin Ki 1 mg
anterolateral.
anterolateral. Letakkan
menyusu.
pertama pascapersalinan
Setiap 15 menit pada 1
jam pertama
pascapersalinan
jam kedua
pascapersalinan
atonia uteri
jam pertama
Memeriksa temperatur
pertama pascapersalinan
tidak normal
peraltan setelah
didekontaminasi
kering
klorin 0.5 %
menit
halaman belakang
Ibu Bayi
OBAT-OBATAN:
Amoxcilin 3x1
Metronidazole 3x1
Vit. A 1x1
Asamafenamat 3x1
Tablet Fe 1x1
Anak: baik
LAMA PERSALINAN
Kala II : 30 menit
LEMBAR OBSERVASI
10 dtk
10 dtk
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
ibu datang ke pkm jam 03.10 WIB dan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital dan DJJ dan didapatkan hasilnya normal yaitu 146x/m, kemudian
semakin kuat dan teratur. Dilakukan pemeriksaan his kuat, DJJ 146x/menit
selaput ketuban tidak teraba, air ketuban jernih, kepala di bidang Hodge II
dan sarung tangan lendir darah positif. Maka saat itu Ny. K sedang dalam
Pada pukul 03.25 WIB ibu mengatakan ingin meneran seperti mau
tidak teraba, air ketuban jernih, kepala di bidang Hodge IV dan sarung
tangan lendir darah positif maka hal tersebut sesuai dengan Varney, dkk.,
(2007). Maka pada saat itu Ny. K dalam persalinan kala II. Kemudian ibu
dipimpin persalinan pada pukul 03.25 WIB dan bayi lahir spontan pada
pukul 03.30 WIB dengan penilaian awal bayi lahir aterm, air ketuban
jernih, menangis kuat, dan tonus otot baik. Bayi Baru Lahir
Bayi Ny. K lahir spontan pukul 03.300 WIB dengan penilaian awal
bayi lahir aterm, air ketuban jernih, menangis kuat, dan tonus otot baik.
Kemenkes (2010) yakni dengan berat badan lahir 3800 gram, segera
tidak ada cacat bawaan. Kemudian dilakukan penanganan bayi baru lahir
yakni pembersihan jalan nafas, memotong dan merawat tali pusat, Inisiasi
vitamin K.
segera setelah bayi baru lahir dan melakukan tali pusat terkendali untuk
ada sedikit perbedaan, dilahan praktik setelah bayi baru lahir segera
yang mungkin terjadi selama persalinan. Hal ini sejalan dengan hasil
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
5.2 Saran
1. Bagi Ibu
praktik pembelajaran jadi lebih efektif dan lebih efesien sehingga kualitas
3. Bagi Penulis
Agar lebih meningkatkan dan mengembangkan lagi pengetahunan
Aprilla, (2017). Faktor Risiko Ibu Bersalin Yang Mengalami Ketuban Pecah
Asrinah, Putri, S.S, Sulistyorini, D, Muflihah, I. S, Sari, D.N. 2010. Asuhan Kebidanan
Masa Persalinan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Cpddokter, 2008.
Dini Di Rsud Bangkinang. Diakses pada tanggal 15 Februari 2020
guidance [Internet]. 2020. [https://www.who.int/publications-detail/clinica
Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Hu Y, et al. Clinical features of patients
infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. Lancet 2020;395:497–
506.
Ida Ayu, 2008. Gawat Darurat Obstetric Ginekologi Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
Jam 21.17 WIB
Jamieson DJ, Honein MA, Rasmussen SA, Williams JL, Swerdlow DL, Biggerstaff
MS, et al. H1N1 2009 influenza virus infection during pregnancy in the USA.
Lancet 2009;374:451–8.
Julien R, Christian AL. Pattern of early human-to-human transmission of Wuhan 2019
novel coronavirus (2019-nCoV). Euro Surveill 2020;25:2000058.
https://doi.org/10.2807/1560-7917.ES.2020.25.4. 2000058
Kematian Ibu Melahirkan Menurun. http:// cpddokter.com/ home/index.php?
option=com_content&ta sk=view&id=323&Itemid=57. Diakses tanggal 17 Januari
2011. Depkes RI. 2001. Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan.
Jakarta: Depkes RI. Handayani,N.F. 2010. Hubungan Tingkat Pendampingan
Dengan Lamanya Persalinan Kala II Pada Ibu Bersalin Normal di BPS Siti Utami
Butuh Purworejo Tahun 2010: Universitas Respati Yogyakarta: KTI.
Handonowati, A. 2009. Hubungan Pendampingan Suami Dengan Kelancaran
Proses Persalinan Kala I. http:// skripsistikes.
wordpress.com/2009/05/01/hubunganpendampingan-suami-dengankelancaran-
proses-persalinan-kala-i-dibidan-delima-geneng/. Diakses 17 Januari 2011.
Musbikin, I. 2007. Persiapan Menghadapi Persalinan. Yogyakarta: Mitra Pustaka
Saiffudin. 2001. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Bina Pustaka Subeki, B. 2003. Peran Pendamping Selama Proses
Persalinan.
http://www.asuhankeperawatankebidanan.co.cc/2009/09/peranpendamping-
selama-proses_12.html. Diakses Tanggal 17 Januari 2011. Yanti. 2009. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Rihama
management-of-severe-acute-respiratory-infection-when-novel-corona virus-(ncov)-
infection-is-suspected].Accessed13March2020.
Manuaba, (2010). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
Maxwell C, McGeer A, Tai KFY, Sermer MN. 225-Management guidelines for
obstetric patients and neonates born to mothers with suspected or probable severe
acute respiratory syndrome (SARS). J Obstet Gynaecol Can 2017;39:e130–e137.
Office of the National Health Commission, Office of the National Administration of
Traditional Chinese Medicine. Guidelines for the Diagnosis and Treatment of
Novel Coronavirus (2019-nCoV) Infection (Interim Version 5, the Revision)
[Internet]. 2020. [http://www.gov.cn/
zhengce/zhengceku/2020-02/09/content_5476407.htm]. Accessed 8 February
2020.
Prawirohadjo S, 2008, Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
YayasanBina Pustaka, Jakarta
Prawiroharjo, Sarwono. (2010). Ilmu Kebidana, Jakarta: Yayasan Bina PustakaSarwono
Prawiroharjo.
Puspitasari, (2019). Korelasi Karakteristik Dengan Penyebab Ketuban Pecah Dini Pada
Ibu Bersalin Di Rsu Denisa Gresik. Diakses pada tanggal 15 Februari 2020 Jam
21.30 WIB.
Riyanto Agus, 2009, Pengolahandan Analisis Data Kesehatan, Nuha Medika,
Yogyakarta
Rochwerg B, Brochard L, Elliott MW, Hess D, Hill NS, Nava S, et al. Official
ERS/ATS clinical practice guidelines: noninvasive ventilation for acute respiratory
failure. Eur Respir J 2017;50:pii: 1602426
Roymond, 2012, Buku Ajar Manajemen Keperawatan, Kedokteran EGC, Jakarta
Rukiyah, (2011). Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta : Trans Info
Media
Standar Operating Prosedure RSUD Prof Dr W Z Johannes Kupang, 2009
Sulistyaningsih, 2011, Metodologi Peneilitian Kebidanan, Graham Ilmu Yogyakarta
Sundari, SST, MM, (2003-2012)
Syarfudin A B, 2012, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta Zeyek, Ai Rukiah, 2012, Asuhan Kebidanan Persalinan, Trans
Info Media, Jakarta
The Lancet. Emerging understandings of 2019-nCoV. Lancet 2020;395:311.
Trihendradi C, 2009, Aplikasi Statistik DenganSPSS, ANDI, Yogyakarta
Wang J, Qi H, Bao L, Li F, Shi Y. A contingency plan for the management of the 2019
novel coronavirus outbreak in neonatal intensive care units. Lancet Child Adolesc.
Health 2020;4:258–9.
WorldHealthOrganization.Clinicalmanagementofsevereacuterespiratory infection when
novel coronavirus (nCoV) infection is suspected: Interim