Dosen Pembimbing :
1. Aisyah
2. Artika Utari
3. Isma Viyanti
4. Juraidah
5. Martini
6. Nia Rahmania
7. Rini Nuriksani
8. Yenik Safitri
Kepada
MATARAM
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Women And Family partnership" dengan
tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Kebidanan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang asuhan kebidanan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
3.1 Kesimpulan........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Women and Family Partnership adalah adanya keterkaitan antara wanita hamil
dengan keluarganya. Keterkaitan disini karena adanya dukungan, kerjasama anggota
keluarga dengan wanita atau ibu dalam masa kehamilan, persalin, nifas. Ketika dalam
masa kehamilan sampai masa nifas, keluarga mempunyai peran penting dalam hal
psikologis seorang ibu.
Asuhan yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan
juga keluarganya, dan itu sangat penting bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian
integral/tak terpisahkan dari ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu hamil sangat
dipengaruhi oleh keluarga. Kondisi yang dialami oleh ibu hamil juga akan
mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial
yang terdekat dan dapat memberikan dukungan yang kuat bagi anggotanya. Dalam hal
pengambilan keputusan haruslah merupakan kesepakatan bersama antara ibu,
keluarganya, dan bidan, dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan
keputusan. Ibu mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan
dimana ia akan memperoleh pelayanan kebidanannya.
Woman and family partnership antara ibu dan bidan dapat berjalan dengan baik begitu
pula dengan keluarganya karena bidan memberikan kiat berupa praktek sentuhan pada
suami atau keluarganya yang mendukung ibu agar proses persalinan dapat dilalui dengan
baik. Praktek ini juga memungkinkan bidan membina hubungan dengan ibu sehingga
terjadi ikatan yang erat. Dengan ikatan yang erat ini bidan mendapat kepercayaan dari
ibu sebagai pendamping persalinannya. Membangun hubungan dengan keluarga
khususnya pasangannya, dengan sendirinya suami dapat menghargai istrinya, karena
dapat mengalami proses persalinan yang begitu menyakitkan sendirian, tanpa bisa
dibantu orang lain.
2
3
Menurut Sulistiowati, Made Dian dkk pada penelitiannya di tahun 2016 yang berjudul
"Pemberdayaan Keluarga Dalam Merawat Ibu Hamil Menghadapi Peran Sebagai Ibu Di
Desa Pengotan Bangli" didapatkan hasil bahwa pemberdayaan seperti ini sangat penting
dan bermanfaat sekali untuk mempersiapkan seorang ibu hamil dalam menghadapi
perannya kedepan yaitu menjadi seorang ibu. Kesiapan menjadi orang tua sangat
diperlukan sebelum anak lahir. Sikap mental pasangan suami isteri dalam menyambut
kehadiran anak dan bagaimana mereka akan menjalankan peran sebagai orang tua, sangat
membantu menentukan kesehatan anak baik secara fisik, mental dan sosial.
Hasil yang didapatkan sebanyak 8 responden merasa siap menjadi ibu dengan ditandai
menerima kehamilan, berusaha menjaga kehamilan dan melakukan stimulasi pada janin
selama kehamilan. Proses saling tukar informasi dan sharing sangat dibutuhkan ibu hamil
untuk mencari support system lain diluar keluarga sehingga proses FGD ibu hamil
menjadi salah satu proses yang dapat dilakukan di Desa Pengotan dengan memberikan
edukasi ibu hamil selama proses FGD berlangsung. (Sulistiowati, 2016).
a. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga disini yaitu dukungan psikologis berupa perhatian yang diberikan
kepada ibu yang sedang hamil dalam hal menjaga kehamilannya dan memberikan rasa
tenang kepada ibu agar kondisi ibu dan calon bayi terjaga.
b. Lingkungan
Pengaruh lingkungan terhadap wanita hamil yaitu keterlibatan wanita terhadap
interaksi masyarakat dalam lingkungan sosial yang biasa berdampak positif maupun
negatif.
c. Kondisi Psikologis Ibu
Pengaruh kondisi psikologis seorang wanita hamil yaitu ketika kehamilan bagi calon
ibu yang baru pertama kali mengalami masa kehamilan akan membawa dampak bagi
perubahan psikologis ibu, perubahan emosi ini merupakan hal yang wajar akibat
4
perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil, hal ini menyebabkan calon ibu mudah
mengalami perubahan emosi seperti bahagia, sensitif, maupun sedih
Terdapat beberapa jenis dukungan yang dapat diberikan kepada ibu, baik oleh
keluarga, masyarakat ataupun tenaga kesehatan khususnya. Jenis dukungan tersebut,
diantaranya adalah:
a. Support Keluarga
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan
stres dan kecemasan. Perubahan danadaptasi selama kehamilan, tidak hanya
dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu,
selamakehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami.
Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluargadapat memberikan perasaan
nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.
Dukungan keluarga dapat berbentuk:
b. Dukungan
Suami Dukungan dan peran serta suami selama kehamilan meningkatkan kesiapan
ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan bahkan dapat memicu
produksi ASI. Tugas suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan
baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap masalah yang
dialaminya selama kehamilan. Penelitian yang dimuat dalam artikel "What Your
Partner Might Need From You During Pregnancy" terbitan Allina Hospitals dan
Clinics (2001), Amerika Serikat, mengatakan keberhasilan seorang istri dalam
mencukupi kebutuhan ASI untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh seberapa
besar peran dan keterlibatan suami dalam masa kehamilan.
5
Contoh dukungan suami selama kehamilan antara lain: mengajak istri jalan-jalan
ringan, menemani istri memeriksakan kehamilannya, tidak membuat masalah
dalam berkomunikasi/
Penelitian di Indonesia, dukungan suami yang diharapkan istri yang sedang hamil
antara lain:
9) Suami menunggu ketika istri melahirkan baik secara normal maupun operasi
Dengan mendapat dukungan dari keluarga dan semua orang-orang terdekat, ibu hamil
pasti akan lebih merasa tenang dan nyaman. Terlebih saat usia kehamilan mulai
mendekati persalinan. Apa saja yang akan didapat ibu hamil setelah menerima dukungan
moril dari lingkungannya?
a. Lebih percaya diri untuk menjalani proses kehamilan dan menghadapi persalinan, serta
masa menyusui.
b. Tidak lagi sering merasa cemas dan tertekan. Ini sangat berguna untuk tetap menjaga
kondisi fisik ibu dan tumbuh kembang janin hingga fase kehamilan akhir.
c. Perasaan lebih tenang dan nyaman sehingga mendukung ibu hamil untuk melahirkan
secara normal.
d. Berpasrah kepada Tuhan dan lebih siap menerima kondisi apapun.
7
Dukungan keluarga untuk ibu hamil sangatlah penting untuk menjadi motivasi dan
penguat, baik yang berupa empati dan segala bantuan. Ini sebagai bukti perhatian dan
kasih sayang suami, orangtua dan orang-orang terdekat ibu hamil agar dapat menjalani
proses kehamilan sampai persalinan dengan sehat dan lancar
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam women and family partnership merupakan cara agar menjaga seorang ibu tetap
dalam kestabilan. Dengan cara memberikan dukungan selama masa kehamilan samapi
dengan kontrasepsi. Sehingga ibu merasa diperhatikan, dan lebih tenang menjalani
perubahan yang dialaminya.
Adapun pelayanan dan penyuluhan yang diberikan adalah masalah kesehatan untuk
bayi dan balita, kesehatan untuk ibu hamil, kesehatan untuk ibu menyusui, kesehatan
untuk keluarga, kesehatan reproduksi wanita usia subur, kesehatan reproduksi wanita
usia lanjut, dan kesehatan reproduksi tingkat remaja. Kesadaran kaum perempuan yang
semakin meningkat tentu akan membuat mereka hidup lebih berkualitas.
8
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri DKK. Pemberdayaan Perempuan untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil di
Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. 2017: Universitas
Padjajaran
Husin, Farid. 2013. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung Seto.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika