Anda di halaman 1dari 9

Nama Kelompok 2:

1. NUR WITASARI (190106010)


2. OKI SUCI K. (190106012)
3. RISQI WIJIYANTI (190106016)
4. SANTINI YULCE N. (190106017)

Kebutuhan psikologi ibu hamil


trimester II
Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil
Selama kehamilan di Trimester kedua ini banyak wanita yang mengalami perubahan
psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seoranga wanita mengatakan
betapa bahagianya karena akan menjadi seorang ibu dan sudah memilki nama yang di
inginkan untuk banyinya kelak. Namun terkadang pula ada wanita yang merasa
khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kecantikannya akan
hilang, atau kemungkinan bayinya lahir tidak normal, sehingga bidan harus menyadari
hal tersebut.

Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah hal
yang penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan
perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan
kehamilannya. Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan
dari tenaga kesehatan khususnya bidan yang menemani ibu selama masa
kehamilannya.

Kebutuhan Psikologi pada Trimester II ini antara lain, support kelurga, support dari
tenaga kesehatan, rasa nyaman dan aman selama kehamilan, persiapan menjadi orang
tua, persiapan sibling.
Support keluarga
Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga. Karena konsepsi merupakan awal,
bukan saja bagi janin yang sedang berkembang, tetapi bagi keluarga juga, yakni dengan
hadirnya seorang anggota keluarga baru dan terjadi perubahan hubungan dalam keluarga,
maka setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan dan
menginterpretasikannya berdasarkan kebutuhan masing-masing.

Support keluarga pada kehamilan trimester II :


1)        Memberikan informasi mengenai janinnya
2)        Keluarga mendukung dengan ikut berkomunikasi dengan janin ibu
3)        Membantu ibu dalam memenuhi kebutuhan bayinya kelak
4)        Suami menerima perubahan tubuh ibu dan kenyataan dari bayi
5)        Suami perlu mengatakan “kita akan mempunyai bayi dan kita akan berubah”
6)        Dengan adanya perubahan ukuran dan pergerakan janin, jelas akan menjadi krisis buat suami,
sehingga suami haru menerima dan mengendalikan hasrat seksualnya
7)        Suami berlatih bermain peran untuk menjadi seorang ayah
Peran bidan dalam perubahan dan
adaptasi psikologis adalah dengan
memberi support atau dukungan moral
bagi klien, meyakinkan bahwa klien Support bidan pada ibu
dapat menghadapi kehamilannya dan hamil trimester II :
perubahan yang dirasakannya adalah
sesuatu yang normal. Bidan harus 1. Menciptakan hubungan
bekerjasama dan membangun saling percaya.
hubungan yang baik dengan klien agar 2. Memberikan bantuan
terjalin hubungan yang terbuka antara dalam pengambilan
bidan dan klien. Selain itu bidan juga keputusan.
berperan sebagai pendidik bidan yang 3. Memperdengarkan DJJ
memutuskan apa yang harus diberitahu
Support dari
pada ibu.
kepada klien dalam menghadapi 4. Mensupport ibu untuk
kehamilannya agar selalu waspada meminum vitamin yang

tenaga
terhadap perubahan yang terjadi, diberikan.
perilakunya dan bagaimana 5. Menginformasikan
menghadapi permasalahan yang timbul tentang hasil pemeriksaan

kesehatan akibat kehamilannya. yang dilakukan.


RASA AMAN DAN NYAMAN SELAMA
KEHAMILAN

 Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia mengalami berbagai


ketidaknyamanan, yang walaupun bersifat umum dan tidak mengancam keselamatan
jiwa, tapi itu dapat saja mengganggu dan menyulitkan bagi ibu.

 Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang


berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara untuk mengatasinya
sehingga ibu dapat menikmati kehamilannya dengan aman dan nyaman. Keluarga
dapat memberikan perhatian dan dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak
sendiri dalam menghadapi kehamilannya.

 Untuk menciptakan rasa nyaman ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain
senam untuk memperkuat otot-otot, mengatur posisi duduk untuk mengatasi nyeri
punggung akibat janin, mengatur berbagai sikap tubuh untuk meredakan nyeri dan
pegal, sikap berdiri yang membuat bayi leluasa, melatih sikap santai untuk
menenangkan pikiran, dan menenangkan tubuh, melakukan relaksasi sentuhan,
teknik pemijatan.
Persiapan menjadi orang tua
 Kehamilan merupakan sebuah anugrah yang terindah dari Tuhan Yang Maha Esa dan
sebuah amanah serta berkat bagi setiap Orang Tua. Menjadi Orang Tua merupakan
suatu Proses yang banyak melibatkan berbagai komponen mulai dari segi
jasmani,rohani,materi,pemenuhan nutrisi,pendidikan dll. Orang Tua memiliki peran
yang sangat penting yaitu setiap orang tua adalah guru pertama dan terpenting yang
ditemui oleh setiap anak ketika lahir didunia.

 Bahwasannya juga orang tua merupakan seseorang yang mempunyai tanggung jawab
besar dalam mempersiapkan seorang anak yang berkualitas. untuk menjadi orangtua
tidaklah mudah, memerlukan banyak pengalaman dan juga harus mempelajari banyak
ilmu pengetahuan dalam mengasuh dan merawat anak yang telah diberikan oleh
Tuhan, agar kualitas hidup dan masa depan anak menjadi lebih baik. Untuk menjadi
orang tua, para calon orangtua wajib mempersiapkan diri mereka masing-masing
dalam menerima kehadiran sang buah hati ke dunia.
Lanjutan…
Peran bidan di dalam persiapan orang tua :

 Memberikan informasi mengenai persalinan dan kelahiran serta


memperisapankan diri menjadi orang tua.
 Membantu persiapan psikologis baik ibu maupun suaminya.
 Membantu wanita menyesuaikan dari dalam kehamilan, memberikan
support emosional, memberikan informasi dan memberi saran, mendeteksi
psikologi yang terjadi, mengurangi kecemasan serta mengidentifikasi
faktor-faktor yang berperan penting pada kesehatan psikologis yang
meliputi kemampuan menjadi seorang ibu.
 Bidan memberikan support empati, berkomunikasi secara efektif dan harus
mempunyai kemampuan sebagai pendengar aktif
Persiapan subling
Subling adalah rasa persaingan di antara saudara
kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi
pada anak usia 2-3 tahun. Subling ini biasanya ditunjukkan
dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis,
menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau
melakukan kekerasan terhadap adiknya (memukul,
menindik, mencubit, dan lain-lain).
Untuk mencegah subling ada beberapa langkah yang dapat dilakukan,
diantaranya sebagai berikut :

1. Jelakan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia


tetap disayangi oleh ayah ibu).
2. Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya.
3. Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam
kandungannya.
4. Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan dengan
kelahiran bayi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai