Anda di halaman 1dari 5

KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN IBU HAMIL.

Kehamilan adalah suatu rangkaian dari mulai bertemunya sel sperma dengan sel telur yang
sehat dan dilanjutkan dengan fertilasi nidrasi dan implantasi (Sulistiyowati 2012). Kehamilan
diawali adanya janin dalam rahim seorang perempuan sebagai hasil konsepsi yang
berlangsung sejak peristiwa tertanamnya hasil konsepsi pada dinding endomtrium di dalam
uterus sampai lahirnya janin (Keliat, dkk, 2015). Pada masa ini seorang ibu belajar untuk
memahami dan memberikan respons positif terhadap perubahan fisiologis psikologis dan
sosial selama usia kehamilannya.
TANDA DAN GEJALA
Trimester I
Subjektif:
1. Tidak Menstruasi.
2. Ingin selalu diperhatikan oleh suami dan keluarga.
3. Merasa bahagia dengan kehamilan.
4. Merasa nyaman dan bahagia bila disentuh, dibelai dan disayangi oleh suami.
5. Merasakan perasaan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
6. Respons terhadap perubahan yang terjadi:
a. Mual dan muntah di pagi hari.
b. Cepat lelah dan mengantuk.
c. Sering buang air kecil.
d. Payudara terasa penuh.
e. Tidak menyukai bau makanan tertentu.
Objektif:
1. Areola mamae menghitam.
2. Tes kehamilan positif
Trimester II
Subjektif:
1. Takut jika suami meninggalkan rumah dalam waktu relatif lama.
2. Mulai merasakan gerakan janin.
3. Merasa senang dan bahagia dengan gerakan janin.
4. Merasakan ada ikatan dengan janin.
Objektif:
1. Perut mulai kelihatan buncit.
2. Payudara membesar.
Trimester III
Subjektif:
1. Merasakan ketidaknyamanan pada tubuh: sesak, mudah lelah, kram kaki.
2. Merasa kepanasan, mudah berkeringat, sering berkemih, sesak napas, mudah lelah
kram kaki.
3. Membayangkan hari kelahiran dengan gembira.
4. Mencari informasi dari banyak sumber tentang kehamilan, kelahiran dan janin.
5. Memutuskan tempat alternatif untuk melahirkan.
Objektif:
1. Keluar cairan kuning dari puting susu.
2. Mepersiapkan segala kebutuhan bayi baik material maupun spiritual (nama terbaik,
tempat melahirkan, upacara melahirkan, perlengkapan bayi dan ibu, dan lain-lain).

TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN


Pada ibu hamil
1. Kognitif: Ibu hamil mampu memahami,
a. Perkembangan yang normal pada ibu hamil.
b. Perkembangan yang menyimpang pada ibu hamil.
c. Cara menyesuaikan diri terhadap perubahan biologis, psikologis dan sosial
selama masa kehamilan.
2. Psikomotor: Ibu hamil mampu
a. Melakukan adaptasi terhadap perubahan biologis, psikologis, dan sosial.
b. Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan janinnya.
c. Melakukan pemeriksaan kehamilan dan persalinan pada fasilitas pelayanan
kesehatan.
3. Afektif: Ibu hamil merasa bahagia dan menerim kehamilannya.
Pada keluarga
1. Kognitif: Keluarga mampu mengenal,
a. Perkembangan ibu hamil yang normal.
b. Perkembangan ibu hamil yang menyimpang.
2. Psikomotor: Keluarga mampu memberikan dukungan pada ibu hamil.
3. Afektif: Keluarga mampu memberikan kebahagian dan motivasi pada ibu hamil.

Tindakan Keperawatan
Tindakan pada ibu hamil
Tindakan keperawatan ners
1. Diskusikan tentang perkembangan yang normal yang dialami selama kehamilan.
2. Diskusikan tentang perkembangan yang menyimpang yang dialami selama
kehamilan.
3. Diskusikan tentang perubahan biologis, psikologis, dan sosial pada kehamilan dan
cara adaptasi.
4. Diskusikan tentang cara mencapai pertumbuhan dan perkembangan janin yang normal
dengan bonding dan attachment tercapai:
a. Trimester I : Menyentuh/mengelus perut, berusaha bersikap tenang saat
mengetahui kepastian kehamilan, menghindari stress, mulai mengajak janin
berbicara, banyak berdoa, meditasi atau ibadah lain, berusaha memenuhi
kebutuhan gizi janin, makin sedikit tapi sering, melakukan kegiatan yang
menyenangkan, selalu berpikir positif (berbaik sangka terhadap segala sesuatu
yang terjadi).
b. Trimester II: Mengajak janin berbicara lebih sering sambil mengelus perut ibu,
kenalkan suara orang-orang disekitar (Ayah, kakak, nenek, kakek) secara
teratur, mendengar musik yang lembut, memperdengarkan bacaan kitab suci
tetap menjaga keseimbangan emosi, tidak mudah marah atau sedih,
menghindari berkata dan berbuat negatif, meyakini ada ikatan dengan janin,
merespons gerakan janin dengan mengusap, menekan dan sedikit menggoyang
perut.
c. Trimester III :; Lakukan semua tindakan yang dilakukan pada trimester I dan
II, sering jalan pagi, senam hamil, mengenalkan lingkungan sambil mengajak
janin berbicara, kenalkan janin dengan cahaya (menyenter/mengarahkan
lampu ke perut ibu), makan makanan yang bervariasi rasanya, melakukan
setiap kegiatan dengan hati yang tenang, senang dan ikhlas, lebih sering
melakukan latihan relaksasi, hindari rokok dan alkohol.
Tindakan pada keluarga
Tindakan keperawatan ners : tindakan keperawatan ners pada keluarga diberikan kepada
suami, pengasuh (care giver) dari ibu hamil, kegiatannya yaitu
1. Jelaskan tentang perkembangan ibu hamil yang normal.
2. Jelaskan tentang perkembangan ibu hamil yang menyimpang.
3. Diskusikan tentang perubahan biologis, psikologis dan sosial ibu hamil serta cara
adaptasi.
4. Bantu keluarga memberikan dukungan selama hamil dan setelah bersalin.
5. Diskusikan dengan keluarga tentang pemeriksaan kesehatan selama kehamilan,
minimal empat kali selama kehamilan.
6. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
digunakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan dan proses
persalinan.
Tindakan pada kelompok
1. Tindakan keperawatan ners: Edukasi kelompok ibu hamil.
2. Tindakan keperawatan spesialis: Terapi kelompok terapeutik ibu hamil.
a. Sesi 1: Stimulasi adaptasi perubahan aspek fisik.
b. Sesi 2 : Stimulasi adaptasi perubbahan aspek emosional.
c. Sesi 3 : Stimulasi adaptasi perubahan aspek sosial.
d. Sesi 4: Stimulasi perubahan dan perkembangan janin.
e. Sesi 5: Stimulasi aspek kognitif, motorik, dan psikososial janin.
f. Sesi 6: Monitoring dan evaluasi pengalamaan dan manfaat latihan
Penelitian terkait terapi kelompok teraupetik ibu hamil yang dilakukan oleh susmiatin, Keliat,
Hastono, dan Susanti (2010) menunjukkan bahwa terapi kelompok teraupetik mampu
meningkatkan kemampuan adaptasi dan stimulasi janin pada ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Jayanti, Sedyowinarso & Mad yaningrum, 2008. Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Tingkat Depresi Lansia di Panti Werdha Wiloso Wredho
Purworejo. Jurnal Ilmu Keperawatan, 3(2), pp. 133-138.
Kaharingan, E., Bidjuni, H. & Karundeng, M., 2015. Pengaruh Penerapan Terapi
Okupasi Terhadap Kebermaknaan Hidup pada Lansia di Panti Werdha Damai
Ranamuut Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp), 3(2).
Kane, R. L., Ouslander, J. G. & Abrass, I. B., 1999. Essentials of Clinical
Geriatrics. 4th ed. New York: McGraw-Hill, Health Professions Division.
Klatz, R. & Goldman, R., 2007. The Official Anti Aging Revolution: Stop the Clock,
Time is on Your Side for a Younger, Stronger, Happier You. 4th ed. United
States: Basic Health Publications, Inc.
Kunaifi, A., 2009. Hubungan Tingkat Kepuasan Interaksi Sosial dengan Tingkat
Depresi Lansia di Panti Werdha Surabaya. Surabaya: Skripsi Universitas
Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai