Dosen Pengampu :
Ns. Dewi Narullita. S.Kep.M.Kep.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas luasnya
limpahan rahmat dan hidayah-Nya hingga akhirnya proposal “Terapi Aktivitas Kelompok
Harga Diri Rendah” ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Penulisan proposal ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas
mata kuliah “KEPERAWATAN JIWA”. Dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan dan dorongan dari beberapa pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini penuh
keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran yang konstruktif
merupakan bagian yang tak terpisahkan dan senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak
pihak. Allahumma Amin.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ROLEPLAY
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas dapat ditarik tujuan penulisan, sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui landasan teori TAK stimulasi persepsi dan harga diri
rendah.
1.3.2 Untuk mengetahui masalah keperawatan yang dapat diambil.
1.3.3 Unuk mengetahui tujuan dari TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah.
1.3.4 Unuk mengetahui persiapan TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah.
1.3.5 Untuk mengetahui kegiatan TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah.
1.3.6 Untuk mengetahui kriteria Evaluasi TAK stimulasi persepsi : harga diri
rendah.
1.3.7 Untuk mengetahui rencana Pelaksanaan TAK stimulasi persepi : harga diri
rendah
1.3.8 Untuk mengetahui pelaksanaan TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah.
BAB II
PELAKASANAAN KEGIATAN
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenal dirinya
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Klien dapat mengungkapkan perasaannya dan menyampaikan masalah
pribadinya kepada orang lain
C. Langkah Kegiatan
3) Tahap kerja
a. Terapis memperkenalkan diri: nama lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien
c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan
d. Terapis memberi pujian atas peran serta klien
e. Terapis membagikan kertas yang kedua
f. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri:
kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan
dirumah sakit
g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis
secara bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran
h. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
4) Tahap terminasi
a. Evaluasi
(1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
(2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis
c. Kontrak yang akan datang
(1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri
yang dapat diterapkan dirumah sakit dan dirumah
(2) Menyepakati waktu dan tempat
5) Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi:
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK harga diri rendaj sesi 1, kemampuan klien yang
diharapkan adalah menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dan
aspek positif (kemampuan) yang dimiliki. Formulir evaluasi sebagai
berikut:
Sesi 1
Stimulasi persepsi: Harga diri rendah
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman
yang tidak menyenangkan dan aspek positif diri sendiri. Beri tanda () jika
klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokuemntasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi persepsi
harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak
menyenangkan, mengalami kesulitan menyebutkan hal positif diri. Anjurkan klien
menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan reinforcement (pujian)
4) Terminasi
a) Evaluasi:
(1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai TAK
(2) Terapis memberikan pujian kepada kelompok
b) Tindak lanjut: terapis menganjurkan klien menuliskan lagi tujuan
hidup yang mungkin masih ada
c) Kontrak yang akan dating
(1) Terapis membuat kesepakatan kegiatan TAK berikutnya
(2) Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK
f. Evaluasi dan Dokumentasi
No Aspek yang Nama peserta TAK
dinilai
1.
2.
3.
4.
Pemain :
1. Leader : Keke Vionicka
2. Co. Leader : Penti Crismontari
3. Fasilitator 1 : Megawati
Fasilitator 2 : Fitriyani
4. Observer : Rifi Erla Sari
5. Pasien : 7 Orang : Iqlima Dahusna. Lang-lang Aditya Putra
Di Rumah Sakit Jiwa Jambi terdapat beberapa pasien dengan Harga Diri Rendah.
Kemudian mahasiswa dari AKPER Setih Setio mengadakan Terapi Aktivitas Kelompok
untuk mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki oleh para pasien,
membantu pasien untuk menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu
pasien untuk memilih dan menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih
kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang
telah dilatih dalam rencana harian”.
SESI 1
Fase Orientasi...
Leader : “Assalamuailaikum ibu, perkenalkan kami mahasiswa dari AKPER Setih
Setio Muara Bungo. Nama saya Keke Vionicka biasa di panggil Keke, dan
teman saya (menunjuk teman-teman yang lain dan meminta untuk
berkenalan). Disini kami akan mengadakan kegiatan Terapi Aktivitas
Kelompok yaitu mengidentifikasi hal positif dalam diri kita. Bagaimana
apakah bersedia? “
Pasien : “Iya mau “
Co. Leader : “Bagaimana perasaan ibu ibu hari ini? “
Pasien : “Baik “
Leader : “Sebelum kita mulai, kita membuat kesepakatan dulu ya. Disini kita akan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok selama 30 menit. Selama kita
melakukan diskusi, peserta (Ibu-Ibu) dilarang untuk meninggalkan ruangan
ini ya! Jika ada yang ingin BAB/BAK Bagaimana, apakah sudah paham?
Tolong mbak Elia untuk mengabsen jumlah peserta yang sudah datang ya!”
Pasien : “ Iya, paham”
Observer : “ baiklah, untuk peserta yang sudah datang ada 6 orang, yang belum datang
ada 1 orang “
Leader : “ Baiklah, kita mulai sekarang ya? “
Peseta : “ iya “
Fase Kerja...
Fasilitator 1 :“ Selamat pagi semua. Masih ingat siapa saya ? iya benar sekali. nah ,
Sebelum kita mulai, ada yang ingin ditanyakan? Disini saya membawa kertas
dan juga bolpoin ya. Setelah saya bagikan, nanti coba dituliskan dikertas itu
tentang pengalaman yang tidak menyenangkan. Baiklah, kita coba ya “
Pasien : (Pasien menulis hal yang tidak menyenangkan)
Fasilitator 1 : (Menghampiri klien) ”Ayo buk ditulis disini “
Pasien : “Iya”
Fasilitator 2 : “Bagaimana sudah selesai belum ?”
Pasien : “Belum mbak bentar ya...”
Fasilitator 2 : “Iya baik ...”
10 menit kemudian
Fasilitator 2 : (Membagikan kertas ke dua)
Fasilitator 1 : “Nah sudah semua ya.. sekarang coba tulis kegiatan yang bisa dilakukan
dirumah dan di RS”
Pasien : “ cuci piring “ (menulis)
Fasilitator 2 : “ Wah iya bagus sekali itu buk “
Pasien : “ Menyapu mbak “ (Menulis)
Fasilitaor 1 : “ Bagus…apalagi buk? Jangan lupa ditulis dikertas yang sudah saya
bagikan tadi ya buk! Apa lagi kegiatan yang biasa dilakukan? Bagaimana
kalau merapikan/membersihkan tempat tidur dan menyapu?
Pasien : “ iya mbak , saya juga suka itu “
Fasilitator 2 : “ Sekarang waktunya membacakan ya coba urut dari pojok ya ayuk buk ...
dibacakan ”
Pasien : “merapikan tempat tidur mbak “ (Seluruh pasien membacakan
kemampuan)
Fasilitator 1 : “ Wah semuanya hebat “
Fase Terminasi
Fasilitator : “Bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-bincang hari ini?”
Pasien : “ Senang sekali “
Fasilitator : “Sekarang coba salah satu menyebutkan kembali kegiatan yang biasa
dilakukan dirumah dan di RS
Pasien : “Menyapu mengepel .”
Fasilitator : “ wah bagus sekali. Ternyata ibu masih ingat ya. “
Co. Leader : “ibuu, kemampuan-kemampuan tadi kita masukkan ke jadwal yuk!!! Pertama
kali kita mulai dari kegiatan yang pertama kita lakukan tadi, begini caranya…
Ayo dilakukan sendiri!!Iya bagus. Dilanjutkan kegiatan yang selanjutnya.
ibuuk, mau berapa hari sekali merapikan tempat tidur???Iya, buk bagus!!!
Setiap pagi atau sehabis bangun tidur. Kita masukkan ke jadwal harian ya
buk!!!Nah jadi kan.”
Pasien : “ baik mbak “
Leader : “Berhubung waktu yang sudah kita sepakati telah habis, maka pertemuan kali
ini saya cukupkan sampai di sini dulu ya buk. Bagaimana jika besok kita
bertemu lagi untuk berbincang-bincang tentang melatih hal positif dalam diri.
Bagaimana apakah bersedia? Untuk tempatnya nanti diruangan ini selama 45
menit, bagaiamana? “
Pasien : “ Iya Mau. “
Leader : “ Sesuai dengan yang kita sepakati tadi ya ibu-ibu semua. Besok kita kan
bertemu di sini pukul 08.00 WIB untuk melakukan kegiatan melatih hal positif
dalam diri selama 45 menit ya. Kalau begitu, Kami permisi dulu ya buk.
Sampai ketemu besok. Selamat siang.”
SESI 2
Fase Orientasi...
Leader : “ Assalamuailaikum Wr. Wb. Masih ingat dengan kami? “
Pasien : “ Iya masih. Mbak- mbak yang dari AKPER Setih Setio Muara Bungo ya? “
Leader : “Iya benar sekali ibu. Bagaimana perasaan ibu X hari ini? Bagaimana
dengan ibu Y? “
Pasien : “ sudah lebih baik “
Co. Leader : “ Oh, begitu ya bu.”
Pasien : “ Saya juga baik mbak. “
Co. Leader : “ Ohh iya bu. “
Leader : “Sesuai dengan yang kontrak kita kemarin ya buk. Hari ini kita akan
berdiskusi untuk melakukan kegiatan melatih hal positif dalam diri selama 45
menit ya. Nanti jika saat kegiatan ini ada yang ingin meninggalkan ruang ini,
diharapkan untuk ijin terlebih dahulu ya. Bagaimana apakah setuju?”
Pasien : “ Setuju”
Observer : “ baiklah, untuk penyampaian materi saya serahkan ke Fasilitator”
Fase Kerja...
Fasilitator : “ Selamat pagi semua.”
Pasien : “ Pagi mbak.”
Fasilitator : “ Baiklah , sebelum kita mulai ada yang ingin ditanyakan terlebih dahulu? “
Pasien : “ Tidak “
Fasilitator : “ baiklah jika tidak ada yang ingin ditanyakan , bisa kita mulai sekarang ya?
“
Pasien : “ Iya”
Fasilitator : “Nanti ibu-ibu membentuk barisan memanjang ke belakang sambil
memegang pundak di depannya seperti main kereta api itu loh buk. Kemudian
saya akan menghidupkan musik, pada saat musik dimatikan, salah satu yang
masuk perangkap mendapatkan giliran untuk menyebutkan kembali daftar
kemampuan positif pada sesi 1 kemudian menyebutkan kemampuan yang
menjadi pilihannya dan menulisnya di papan ini. Sampai semua menuliskan di
papan ya. Bagaimana apakah sudah paham? “
Pasien : “ Paham “
Fase Terminasi
Fasilitator : “Nah buk hari ini tadi kita sudah belajar tentang melatih hal positif ya buk
yaitu cara menyapu yang benar. Bagaimana perasannya setelah kita
berbincang-bincang hari ini?”
Pasien : “ Senang “
Fasilitator : “ Tadi kan sudah dijelaskan cara menyapu yang benar, coba sekarang ibuk A
menyebutkan bagaimana langkah-langkahnya tadi! “
Pasien : “Tadi kita ambil sapu terus nyapunya mulai dari pingir baru ketengah.
Setelah sudah terkumpul ditengah kemudian buang ketempat sampah deh”
Fasilitator : “ wah benar sekali. Ternyata ibuk masih ingat ya. “
Co. Leader : “Ibuk, ini tadi jangan lupa untuk dipraktekkan ya buk dan jangan lupa juga
untuk memasukan ke jadwal kegiatan harian.”
Pasien : “ baik mbak “
Leader : “Berhubung waktu yang sudah kita sepakati telah habis, maka pertemuan
kali ini saya cukupkan sampai di sini dulu ya buk. Bagaimana jika besok
kita bertemu lagi untuk melakukan evaluasi tentang yang sudah
disampaikan?. Bagaimana apakah bersedia? Untuk tempatnya nanti
diruangan ini selama 45 menit, bagaimana? “
Pasien : “ Iya Mau. “
Leader : “ Sesuai dengan yang kita sepakati tadi ya ibuk-ibuk semua. Besok kita
kan bertemu di sini pukul 08.00 WIB untuk evaluasi tentang yang sudah
kita pelajari selama 45 menit ya. Kalau begitu, Kami permisi dulu ya buk.
Sampai ketemu besok. Selamat siang.”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara
kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal.
Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik
dan tujuan rehabilitatif. Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam
penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah Aspek emosi,
Aspek intelektual, dan Aspek social.
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi diri yang negative terhadap diri sendiri
atau kemampuan diri. penyebab harga diri rendah adalah Kurang umpan balik
positif, Tidak terpenuhinya kebutuhan ketergantungan, Retardasi perkembangan
ego, Menceritakan umpan balik negatif, mengakibatkan berkurangnya harga diri,
dan Faktor pribadi atau situasi disfungsi sistem keluarga atau tidak ada dukungan
sosisal.
Therapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi ditujukan pada klien dengan
masalah keperawatan: Harga Diri Rendah dan dapat ditegakkan diagnosis
Gangguan konsep diri harga diri rendah.
Pelaksanaan TAK terdiri dari Perawat ruangan, Leader, Co-Leader,
Observer, dan Fasilitator. Pada klien harga diri rendah pada pelaksaan TAK
dilakukan Bermain dan bernyanyi bersama.
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat yang dimana kita mungkin akan bekerja dirumah
sakit jiwa atau rumah sakit yang ada pelayanan masalah kesehatan jiwa untuk
dapat melakukan dan mengaplikasikan terapi aktivitas kelompok. Dengan
dilaksanakan terapi aktivitas kelompok diharapkan klien dapat memiliki konsep
diri yang postif dan mampu bersosialisasi kembali dengan lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA