Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyusun
makalah dengan judul KANKER PAYUDARA. Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa indonesia
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penulis
banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penulis sendiri.
Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha
semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya :
Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya, Amin.

Bukittinggi, 28 mei 2014

Penyusun

Suci Santini
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................. 2
D. Manfaat.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Definisi............................................................................................... 3
B. Etiologi............................................................................................... 4
C. Patofisiologi........................................................................................ 4
D. Tanda dan Gejala................................................................................ 5
E. Klasifikasi........................................................................................... 5
F. Pencegahan......................................................................................... 6
G. Penanganan / Pengobatan................................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker paling tua pada manusia.
Penyakit kanker payudara telah dikenali sejak zaman Mesir Kuno 1600 SM. Para ahli
menemukan beberapa kasus yang berhubungan dengan kanker payudara dan cara penanganannya
(Anonim, 2011).
Menurut WHO, sekitar 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan
kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun
lebih dari 250000 kasus baru kanker payudara terdiagnosis di Eropa dan kurang dari 175000 di
Amerika Serikat (Anonim, 2011).
Menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara
dan lebih dari 700000 meninggal karenanya. Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia,
namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki
peringkat pertama diantara kanker lainnya yang biasa dialami oleh wanita (Anonim, 2011).
Kanker payudara merupakan kanker nomor dua terbanyak yang dialami wanita Indonesia
setelah kanker mulut rahim (kanker serviks). Oleh karena itu, memeriksa payudara merupakan
hal yang sangat penting (Manuaba, 2009).
Kanker payudara menduduki tempat kedua dari insidens semua tipe kanker di Indonesia,
baik menurut penyelidikan Bagian Patologi Universitas Indonesia maupun registrasi yang terbaru
dari proyek penelitian registrasi kanker di RS Cipto Mangunkusumo pada tahun 1975-1978.
Penelitian tersebut menemukan 2606 kasus kanker. Kanker serviks (633 kasus) yang terbanyak,
kanker payudara (385 kasus) yang nomor 2 terbanyak, dan kanker nasofarinks nomor 3 yaitu 282
kasus (Prawirohardjo, 2008).
Umur penderita kanker payudara yang termuda adalah 20-29 tahun, yang tertua 80-89
tahun, dan terbanyak berumur 40-49 tahun, yaitu 130 kasus (Prawirohardjo, 2008).
Secara epidemiologi, orang melihat tendensi penyakit ini familial, artinya seorang wanita
dengan ibu penderita kanker payudara mempunyai kemungkinan lebih banyak mendapat kanker
payudara daripada wanita-wanita dari ibu yang tidak menderita penyakit tersebut. Wanita yang
infertil juga lebih tinggi kemungkinan mendapat kanker payudara daripada wanita yang fertil
(Prawirohardjo, 2008).
Berdasarkan data di atas, maka makalah ini akan membahas mengenai kanker payudara
dimulai dari definisi hingga penanganan dan pencegahan kanker payudara.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi kanker payudara?
2. Bagaimana etiologi kanker payudara?
3. Bagaimana patofisiologi kanker payudara?
4. Bagaimana tanda dan gejala kanker payudara?
5. Bagaimana klasifikasi kanker payudara?
6. Bagaimana pencegahan kanker payudara?
7. Bagaimana penanganan kanker payudara?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
1. Diperolehnya definisi kanker payudara.
2. Diperolehnya etiologi kanker payudara.
3. Diperolehnya patofisiologi kanker payudara.
4. Diperolehnya tanda dan gejala kanker payudara.
5. Diperolehnya klasifikasi kanker payudara.
6. Diperolehnya pencegahan kanker payudara.
7. Diperolehnya penanganan kanker payudara.

D. Manfaat
Sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan
mengenai kanker payudara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Dalam istilah kedokteran, semua benjolan disebut tumor. Benjolan tersebut ada yang
jinak dan ada yang ganas, tumor yang ganas itulah yang disebut kanker. Kanker payudara adalah
tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan
jaringan penunjangnya (Anonim, 2009).

B. Etiologi

Penyebab kanker payudara tidak diketahui, tetapi payudara merupakan alat seks sekunder
yang selalu menerima rangsangan hormonal setiap siklus menstruasi, pada saat hamil, dan laktasi
(menyusui). Sel-sel yang sensitif terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan
degenerasi jinak atau menjadi ganas (Manuaba, 2010).
Meskipun penyebab kanker payudara tidak diketahui, riset mengidentifikasi sejumlah
faktor yang dapat meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi:
1. Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa.
2. Usia yang makin bertambah.
3. Tidak memiliki anak.
4. Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun.
5. Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal atau menopause lebih
lambat).
6. Faktor hormonal baik estrogen maupun androgen (Anonim, 2011).

C. Patofisiologi

Beberapa jenis kanker payudara sering menunjukkan disregulasi hormon HGF dan
onkogen Met, serta ekspresi berlebihan enzim PTK-6.
1. Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi,
yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
2. Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas.
Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen.
3. Fase promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel
yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan
beberapa faktor untuk terjadinya keganasan.
4. Fase metastasis
Metastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara. Beberapa
diantaranya disertai dengan komplikasi lain (Anonim, 2012).

D. Tanda dan Gejala

Tanda awal dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda
pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan ini berukuran
kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan
perubahan pada kulit payudara atau puting susu. Berikut merupakan gejala kanker payudara,
yaitu:
1. Benjolan pada payudara yang berubah bentuk atau ukuran.
2. Kulit payudara berubah warna (dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk).
3. Puting susu masuk ke dalam (retraksi). Bila tumor sudah besar, salah satu puting susu tiba-
tiba lepas atau hilang.
4. Bila tumor sudah besar, muncul rasa sakit yang hilang timbul.
5. Kulit payudara terasa seperti terbakar.
6. Payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, tanpa menyusui.
7. Adanya borok (ulkus). Ulkus akan semakin membesar dan mendalam sehingga dapat
menghancurkan seluruh payudara.
8. Payudara sering berbau dan mudah berdarah (Anonim, 2009).
E. Klasifikasi

Ada 2 macam klasifikasi kanker payudara, yakni klasifikasi patologik dan klasifikasi
klinik.
1. Klasifikasi Patologik
a. Kanker puting payudara (Pagets disease).
Pagets disease adalah bentuk kanker yang dalam taraf permulaan manifestasinya sebagai
eksema menahun puting susu, yang biasanya merah dan menebal.
b. Kanker duktus laktiferus: papillary, comedo, adeno carcinoma dengan banyak fibrosis
(scirrhus), medullary carcinoma dengan infiltrasi kelenjar.
c. Kanker dari lobulus.
Ini yang timbul sering sebagai carcinoma in situ denga lobulus yang membesar.

2. Klasifikasi Klinik
Kanker payudara, di samping klasifikasi patologik, juga mempunyai klasifikasi klinik.
Sebelum 1968, di klinik bedah sering dipakai klasifikasi
1. Stage 0 : tahap sel Kanker payudara tetap di dalam kelenjar payudara,
tanpa invasi ke dalam jaringan payudara normal yang berdekatan.
2. Stage I: adalah 2 cm atau kurang dan batas yang jelas (Kelenjar getah bening normal).
3. Stage IIA : tumor tidak ditemukan pada payudara tapi sel-sel kanker ditemukan di
Kelenjar getah bening ketiak, ATAU tumor dengan ukuran 2 cm atau kurang dan telah menyebar
ke Kelenjar getah bening ketiak/aksiller, ATAU tumor yang lebih besar dari 2 tapi tidak lebih
besar dari 5 cm dan belum menyebar ke Kelenjar getah bening ketiak.
4. Stage IIB : tumor yang lebih besar dari 2 cm, namun tidak ada yang lebih besar dari 5 cm
dan telah menyebar ke Kelenjar getah bening yg berhubungan dgn ketiak, ATAU tumor yang
lebih besar dari 5 cm tapi belum menyebar ke Kelenjar getah Beningketiak.

5. Stage IIIA : tidak ditemukan tumor di payudara. Kanker ditemukan di Kelenjar getah
bening ketiak yang melekat bersama atau dengan struktur lainnya, atau kanker ditemukan di
Kelenjar getah bening di dekat tulang dada, ATAU tumor dengan ukuran berapapun dimana
kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak, terjadi pelekatan dengan struktur lainnya,
atau kanker ditemukan di Kelenjar getah bening di dekat tulang dada.

6. Stage IIIB : tumor dengan ukuran tertentu dan telah menyebar ke dinding dada dan/atau
kulit payudara dan mngkin telah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak yang berlengketan
dengan struktur lainnya, atau kanker mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekat
tulang dada.
Kanker payudara inflamatori (berinflamasi) dipertimbangkan paling tidak pada tahapIIIB.
7. Stage IIIC : ada atau tidak tanda kanker di payudara atau mugkin telah menyebar ke
dinding dada dan/atau kulit payudara dan kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening baik di
atas atau di bawah tulang belakang dan kanker mungkin telah menyebar ke Kelenjar getah
bening ketiak atau ke Kelenjar getah bening di dekat tulang dada.

8. Stage IV : kanker telah menyebar atau metastase ke bagian lain dari tubuh.
Dalam beberapa tahun terakhir, terlihat kemajuan terhadap perawatan kanker payudara, ini
membawa harapan dan kebahagiaan. Bukan hanya satu atau dua pilihan, saat ini terdapat banyak
pilihan terapi melawan kanker payudara. Keputusan untuk melakukan operasi lalu mungkin
radiasi, terapi hormonal (anti-estrogen), dan/atau kemoterapi bisa sangat membantu, indakan
tersebut akan bergantung dari stadium kanker-nya. Untuk itu dilakukan perencanaan jenis
pengobatan atau terapi yang tersedia dan yang mungkin cocok bagi penderita.

F. Pencegahan

Pada prinsipnya strategi pencegahan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, begitu


pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi
kesehatan agar orang hidup sehay melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada
berbagai faktor risiko. Pencegahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI
(pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga memperkecil faktor risiko
terkena kanker payudara.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu. Pencegahan sekunder dilakukan
dengan melakukan deteksi dini, salah satunya dengan menggunakan mammografi.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker
payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan
dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup penderita (Anonim, 2012).
G. Penanganan

Ada beberapa penanganan kanker payudara yang tergantung pada stadium klinik
penyakitnya, yaitu:
1. Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pangengkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi, yaitu:
a. Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara,
jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
b. Total (Simple) Mastectomy, yaitu pengangkatan di seluruh payudara saja, tetapi
bukan kelenjar ketiak.
c. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya
disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada bagian yang mengandung sel kanker,
bukan seluruh payudara.
2. Radiasi
Radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan
menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa
di payudara setelah operasi.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk
pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme
kemotaksis. Tidak hanya sel kanker di payudara, tapi juga seluruh tubuh.

4. Lintasan Metabolisme
Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas osteoklas dan resorpsi tulang
yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis yang diinduksi oleh overian suppression,
hiperkalsemia dan kelainan metabolisme tulang, menunjukkan efektivitas untuk menurunkan
metastasis sel kanker payudara menuju tulang. Walaupun pada umumnya asupan asam bifosfonat
dapat ditoleransi tubuh, penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping
seperti osteonekrosis dan turunnya fungsi ginjal (Anonim, 2012).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai kanker payudara, maka dapat ditarik kesimpulan


sebagai berikut:
1. Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran
kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya
2. Etiologi kanker payudara tidak diketahui tetapi ada faktor predisposisi yang menyertainya
yaitu keturunan, usia yang makin bertambah, tidak memiliki anak, kehamilan pertama pada usia
di atas 30 tahun, periode menstruasi yang lebih lama dan faktor hormonal.
3. Tahapan patofisiologi kanker payudara yaitu transformasi, fase inisiasi, fase promosi, dan
fase metastasis.
4. Tanda dan gejala kanker payudara adalah terdapatnya benjolan dan kulit berubah warna,
nyeri hilang timbul.
5. Klasifikasi kanker payudara terdiri dari klasifikasi patologik dan klasifikasi klinik.
6. Pencegahan kanker payudara terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
7. Penanganan kanker payudara diantaranya adalah mastektomi, radiasi, kemoterapi, dan
lintasan metabolisme.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, maka kami sarankan bahwa sebaiknya para
wanita Indonesia melakukan pencegahan dengan cara pendeteksian dini agar mengurangi risiko
terkena kanker payudara.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Kanker Payudara.
(http://www.google.com/kanker-payudara.pdf)
Anonim. 2011. Kanker Payudara.
(http://www.google.com/pharmaceuticals)
Anonim. 2011. Kanker Payudara.
(http://www.google.com/bab_2.pdf)
Anonim. 2012. Kanker Payudara.
(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara)
KANKER PAYUDARA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Suci santini
NIM: 1411401085

Kelas : 1b (fisioterapi)

STIkes Fort De Kock


Bukittinggi
2014/2015

Anda mungkin juga menyukai