Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Untuk menjamin mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah dan Departemen Pendidikan
telah menetapkan keputusan yang di tuangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
diadakannya Ujian Nasional bagi siswa menjelang tingkat akhir setiap jenjang pendidikan
yang dilaluinya. Dalam Pasal 58 ayat 1 berbunyi evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan.
Pemerintah dan Departemen Pendidikan secara resmi telah mencanangkan bahwa Ujian
Nasional akan dilaksanakan menjelang tingkat akhir setiap jenjang pendidikan. Dengan
adanya keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan, karena ujian nasional
sebagai pemicu semangat belajar bangsa Indonesia yang akan berjuang pada peningkatan
mutu pendidikan.
Setiap menjelang Ujian Nasional (UN) sebagian besar siswa SD, SMP, SMA sibuk
mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional. Siswa-siswi terkadang mengalami rasa
cemas karena mereka akan menghadapi bermacam-macam ujian, mulai dari ujian tertulis,
ujian praktek, sampai ujian nasional yang paling membuat mereka cemas. Kecemasan
tersebut timbul, karena mereka merasa takut dan terlalu memikirkan hasil ujiannya kelak
padahal mereka belum berusaha.
Kecemasan dapat memecah belah pemikiran seseorang, membagi dua pikiran sesorang
menjadi niat yang baik dan pemikiran-pemikiran yang buruk. Terkadang seseorang dapat
merasa pesimis karena kecemasan. Kegagalan yang paling mereka pikirkan.
Terkadang juga seseorang yang sesungguhnya mempunyai otak yang cerdas dan
kenyataan ini telah dibuktikan dengan nilai-nilai Ujian Sekolah yang dicapainya dalam
pelajaran. Tetapi, saat ia mengikuti Ujian Nasional ternyata ia mengalami kegagalan.
Penyebabnya ialah goncangan mental yang dialaminya. Inilah bukti bahwa kecemasan dapat
menghancurkan nilai-nilai pelajaran bagi siswa. Sehingga, kecemasan ini harus diatasi agar
tidak berpengaruh buruk.
Dalam keadaan depresi dan kecemasan menjelang Ujian Nasional, banyak siswa yang
menghilangkan kecemasan tersebut dengan meningkatkan ilmu rohani karena percaya bahwa
semakin tinggi tingkat rohani seseorang maka semakin tinggi tingkat kecerdasannya. Banyak
siswa yang semakin mendekatkan diri kepada-Nya supaya mereka dapat melalui Ujian
Nasional dengan tenang dan hasil Ujian Nasional mereka tidak mengecewakan. Mereka
menjadi rajin beribadah dan berdoa, dan kebanyakan siswa sangat membutuhkan siraman-
siraman rohani, supaya mereka siap menghadapi Ujian Nasional baik secara mental maupun
spiritual.
Berdasarkan pernyataan diatas maka penulis ingin mengetahui lebih jauh lagi tentang
Hijrah Rohani Siswa Saat Menjelang Ujian Nasional di SMA N 3 Sukoharjo.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah dengan meningkatkan ilmu rohani dapat menghilangkan kecemasan siswa SMA
N 3 Sukoharjo saat menjelang Ujian Nasional?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui besar pengaruh peningkatan ilmu rohani terhadap hasil belajar siswa kelas
XII SMA N 3 Sukoharjo.
2. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala-kendala apa saja
yang ada pada saat menjelang Ujian Nasional.
3. Tujuan Individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan
pengenalan terhadap pentingnya Ilmu rohani terhadap kondisi psikis sebelum Ujian
Nasional.
D. Manfaat Penelitian
a) Dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya ilmu rohani secara praktis sebagai hasil
dari pengamatan langsung.
b) Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan secara umum dan
khususnya ilmu agama dan ilmu pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian ujian nasional

1. Ujian Nasional adalah salah satu jenis evaluasi yang dilakukan pada dunia pendidikan
dan disesuaikan dengan standar pencapaian hasil secara nasional. UAN merupakan
penilaian pada akhir proses pembelajaran di sekolah ( Vanny, 2012).
2. Ujian Nasional, dapat diartikan sebagai hasil menguji mutu suatu kepandaian untuk
memperoleh hasil belajar yang dilakukan pada akhir jenjang pendidikan yang bersifat
nasional.
3. Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik
pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian standar nasional pendidikan ( al-
Hafizh, 2013).
4. Ujian Nasional biasa disingkat UN / UNAS adalah sistem evaluasi standar pendidikan
dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar
daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan
bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (Astuti, 2012 ).

2. Tujuan Diadakan Ujian Nasional (UN)


Tujuan diadakan Ujian Nasional (UN) Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 153/U/2003 Tentang Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2003/2004 bahwa tujuan
dan fungsi ujian nasional seperti yang tercantum dalam SK Mendiknas 153/U/2003 yaitu:
Tujuan Ujian Nasional (Pasal 2):
1) Mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
2) Mengukur mutu pendidikan di tingkat nasional, propinsi, kabupaten/kota, dan
sekolah/madrasah.
3) Mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan secara nasional, propinsi,
kabupaten/kota, sekolah/madrasah, dan kepada masyarakat.
3. Pengertian rohani
a. Pembinaan rohani merupakan usaha untuk hidup iman, sebab pada dasarnya hidup merupakan
penyerahan diri penuh kepada Tuhan (Darminta : 2006).
b. Pembinaan rohani adalah pembinaan hati, yakni pembinaan yang bersifat menyeluruh, dapat
berlangsung hanya jika dilaksanakan terus menerus oleh semua pihak dengan
mengembangkan sekaligus daya-daya kemampuan jasmani dan rohani (Hagen : 2006).
4. Pengertian Siswa
1) Siswa adalah komponen masukan dalam system pendidikan, yang selanjutnya
diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. (Kompas Gramedia, 2005)
2) siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan potensi diri
melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal
maupun nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.(
Wikipedia)
3) Murid adalah orang yang menghendaki untuk mendapatkan ilmu pengetahuan,
ketrampilan, pengalaman dan kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya
agar bahagia dunia dan akhirat dengan jalan belajar sungguh-sungguh. Nata
(dalam Aly, 2008)
4) Murid adalah manusia didik sebagai makhluk yang sedang berada dalam proses
perkembangan atau pertumbuhan menurut fitrah masing-masing yang
memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik
optimal yakni kemampuan fitrahnya. Arifin (2000)

Anda mungkin juga menyukai