OLEH:
Kelompok 8
DAYANTRI
PANGESTU LISTYO PRAYOGA
RINA MARETNO
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan kepada masyarakat. Salah satu peran penting seorang perawat adalah
yang berhubungan dengan semua tahap kesehatan dan tingkat pencegahan. Dalam
pada tindakan keperawatan yang berorientasi pada upaya promotif dan preventif.
Maka dari itu, peranan perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan pada
klien dan keluarga dalam hal pencegahan penyakit, pemulihan dari penyakit,
(Sutrisno, 2013).
keluarga akan berdampak ada satu atau lebih anggota keluarga secara keseluruhan
keluarga, bila ada satu orang yang sakit akan berpengaruh pada keluarga secara
keseluruhan. Adanya hubungan kuat antara keluarga dan status kesehatan setiap
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
sehat jiwa.
sehat jiwa.
lansia.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
B. Ciri-Ciri
Kartini Kartono mengungkapkan, orang yang memiliki mental sehat ditandai
a) Otak
b) Sistem Endokrin
c) Genetik
Gangguan mental juga terjadi karena tidak normal dalam hal jumlah
d) Sensori
adalah salah.
c) Kebutuhan
Pemenuhan kebutuhan dapat meningkatkan kesehatan mental
aspek lain kehidupan sosial itu dapat pula menjadi stressor yang dapat
a. Agresi
b. Kemarahan
c. Kecemasan
d. Kekacauan mental
e. Penolakan
f. Ketergantungan
g. Depresi
h. Manipulasi
pada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam. Pengkajian pada
(7) Mengeluh tidak enak badan dan kehilangan semangat, sedih atau
hari.
b) Bunuh Diri
1. Pengertian Lansia
Manusia lanjut usia adalah mereka yang sudah menjalani siklus kehidupan
di atas 65 tahun.
Jadi, bahwa lanjut usia adalah mereka yang usianya 60 tahun ke atas.
Lanjut usia merupakan masa tahapan terakhit dari tahapan siklus, merupakan
masa merasaakan kepuasan dari hasil yang diperolehnya atau bahkan konflik
terhadap pelepasan semua yang diperoleh sebelumnya.
a. Keadaan fisik lemah dan tidak berdaya, sehingga harus tergantung pada
orang lain.
b. Status ekonominya sangat terancam, sehingga cukup beralasan untuk
melakukan berbagai perubahan besar dalam pola hidupnya.
c. Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan status
ekonomi dan kondisi fisik.
d. Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau istri yang telah
meninggal atau pergi jauh dan atau cacat.
a. Pekerjaan
Semakin meningkatnya jumlah manula dalam masyarakat telah
melahirkan sejumlah penelitian psikologis tentang kemampuan orang
lanjut usia. Penelitian-penelitian ini telah mengukuhkan pengamatan
bahwa orang lanjut usia cenderung lebih lamban dalam pemahaman
mental dan kurang mampu melakukan tugas-tugas yang menuntut
mereka mempelajari hal-hal yang baru. Namun demikian, studi
tersebut menunjukan bahwa modifikasi kecil dalam sifat tugas yang
harus dilaksanakan dalam pekerjaan acap kali membuat kemungkinan
bagi orang lanjut usia untuk menangani situasi secara memadai.
b. Minat
d. Disinhibisi
Sifat pelupa dan menurunnya kemampuan mengendalikan diri
pada orang lanjut usia terkadang dapat merusak kebiasaan pribadi.
Mereka menjadi kurang perhatian terhadap kebiasaan makan dan
kebersihan pada umumnya. Menurunnya harga diri dan penampilan
sosial cenderung lebih tampak bila orang lanjut usia hidup sendiri dan
sekali lagi sulit membedakan antara perubahan-perubahan kepribadian
karena proses menua itu sendiri dan perubahan-perubahan yang
merupakan reaksi terhadap tidak adanya perhatian sosial.
e. Kondisi Mental
Secara psikologis, umumnya pada masa lanjut usia terdapat
penurunan baik secar kognitif maupun psikomotor, fungsi kognitif
meliputi proses belajar, pemahaman, pengertian, tindakan dan lain-lain
menurun, sehingga perilaku cenderung lebih lambat. Lanjut usia yang
menderita dimensia (pikun), perubahan dan penurunan fungsi
kognitifnya akan lebih jelas.
Sedangkan penurunan fungsi psikomotor meliputi dorongan
kehendak atau bertindak pada umumnya mulai melambat sehingga
reaksi dan koordinasinya juga menjadi lambat.
f. Pensiun
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian lansia.
2. Faktor yang mempengaruhi kesehatan kejiwaan yang sering muncul
pada lansia.
3. Masalah kesehatan jiwa yang sering muncul pada lansia.
4. Hubungan masa emptynest dengan keadaan stress pada lansia.
5. Cara menjaga kesehatan jiwa lansia agar tetap mandiri dan produktif.
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
E. Media Penyuluhan
1. Power point
F. Setting Tempat
Penyuluh
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Pengkajian
1 Pembukaan 2 Menit Membuka acara dengan Menjawab salam
mengucapkan salam dan dan mendengarkan
perkenalan perkenalan.
Menyampaikan topik dan Mendengarkanpen
tujuan Penyuluhan kepada yampaian topik
sasaran dan tujuan
Kontrak waktu untuk Menyetujui
kesepakatan kesepakatan
penyuluhandengan sasaran pelaksanaan
Penkes
2 Kegiatan 20Menit Mengkaji ulang tingkat Menjawab
Inti pengetahuan sasaran pertanyaan dari
Memberikan reinforcement penyuluh
positif Mendengarkan
Menjelaskan pengertian materi yang
Lansia disampaikan
Menanyakan sasaran apakah Menanyakan hal –
mengerti atau tidak hal yang belum
Memberikan kesempatan dipahami.
kepada sasaran untuk
bertanya
Menjelaskan tentang hal-hal
yang belum dipahami sasaran
Menjelaskan faktor yang
memengaruhi kesehatan jiwa
lansia
Menjelaskan masalah
kejiwaan yang sering muncul
pada lansia.
Menjelaskan hubungan masa
emptynest dengan keadaan
stress pada lansia.
Menanyakan sasaran apakah
mengerti atau tidak.
Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
bertanya.
Menjelaskan tentang hal-hal
yang belum dipahami sasaran.
Menjelaskan Cara menjaga
kesehatan jiwa lansia agar
tetap mandiri dan produktif.
Menanyakan sasaran apakah
mengerti atau tidak
Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal – hal yang
belum dipahami
Menjelaskan tentang hal-hal
yang belum dipahami.
H. Evaluasi
1. Lansia mampu memahami pengertian lansia.
2. Lansia mampu memahami faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa
lansia.
3. Lansia mampu memahami masalah kesehatan kejiwaan yang sering
muncul pada lansia.
4. Lansia mampu memahami hubungan masa emptynest dengan keadaan
stress pada lansia.
5. Lansia mampu mengetahui cara menjaga kesehatan jiwa lansia agar
tetap mandiri dan produktif.
6. Lansia dapat aktif mengikuti rangkaian kegiatan penyuluhan dengan
baik.
I. Pertanyaan
1. Apakah ada yang dapat menjelaskan kembali apa itu masa lansia?
2. Apa sajakah masalah yang sering muncul pada lansia?
3. Bagaimana hubungan masa emptynest dengan keadaan stress pada
lansia?
4. Bagaimana cara menjaga kesehatan jiwa agar tetap mandiri dan
produktif?
J. Lampiran
1. Pengertian Lansia
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk usia lanjut menurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan
yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek social (BKKBN 1998 dalam
Suhartini, 2006).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Suhartini (2006)
menggolongkan usia lanjut menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age)
45-59 tahun, usia lanjut (elderly) 60-74 tahun, usia lanjut tua (old) 75-90
tahun, dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Secara biologis penduduk usia lanjut adalah penduduk yang mengalami
proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya
daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang
dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan adanya perubahan dalam
struktur dan fungsi sel, jaringan dan sistem organ. Secara ekonomi,
penduduk usia lanjut lebih dipandang sebagai beban dari pada sumber daya.
Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi
memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negative sebagai beban
keluarga dan masyarakat.
2. Factor yang Memengaruhi Kesehatan Jiwa pada Lansia
1. Penurunan Kondisi Fisik
Setelah orang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya
kondisi fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology),
misalnya tenaga berkurang, enerji menurun, kulit makin keriput, gigi
makin rontok, tulang makin rapuh, dsb.
2. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali
berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti : Gangguan
jantung, gangguan metabolisme, misal diabetes millitus, vaginitis, baru
selesai operasi : misalnya prostatektomi, kekurangan gizi, karena
pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang,
penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid,
tranquilizer.
3. Perubahan Aspek Psikososial
Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami
penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi
proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain
sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat.
Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan,
koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
4. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan
Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun
tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua
atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering diartikan
sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan
penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri.
5. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat
Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik
dan sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan
kecacatan pada lansia. Misalnya badannya menjadi bungkuk,
pendengaran sangat berkurang, penglihatan kabur dan sebagainya
sehingga sering menimbulkan keterasingan.
3. Masalah Kesehatan Kejiwaan yang Sering muncul pada lansia
1. Demensia
Demensia adalah suatu gangguan intelektual/daya ingat yang umumnya
progresif dan ireversibel. Biasanya ini sering terjadi pada orang yang
berusia > 65 tahun. Di Indonesia sering menganggap bahwa demensia ini
merupakan gejala yang normal pada setiap orang tua. Namun kenyataan
bahwa suatu anggapan atau persepsi yang salah bahwa setiap orang tua
mengalami gangguan atau penurunan daya ingat adalah suatu proses
yang normal saja. Anggapan ini harus dihilangkan dari pandangan
masyarakat kita yang salah.
2. Depresi
1. Kehilangan minat
2. Berkurangnya energi (mudah lelah)
6. Pesimis
3. Stress
5. Cara Menjaga Kesehatan Jiwa Lansia Agar Tetap Mandiri Dan Produktif.
Referensi