0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
481 tayangan4 halaman
Berikut ringkasan dari soal ujian MCQ stase jiwa:
1. Soal berisi 10 pertanyaan mengenai kasus-kasus pasien gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa atau puskesmas. Kasus-kasus tersebut mencakup gejala klinis, hasil pengkajian, dan masalah atau tujuan tindakan keperawatan yang tepat.
2. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman mahasis
Berikut ringkasan dari soal ujian MCQ stase jiwa:
1. Soal berisi 10 pertanyaan mengenai kasus-kasus pasien gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa atau puskesmas. Kasus-kasus tersebut mencakup gejala klinis, hasil pengkajian, dan masalah atau tujuan tindakan keperawatan yang tepat.
2. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman mahasis
Berikut ringkasan dari soal ujian MCQ stase jiwa:
1. Soal berisi 10 pertanyaan mengenai kasus-kasus pasien gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa atau puskesmas. Kasus-kasus tersebut mencakup gejala klinis, hasil pengkajian, dan masalah atau tujuan tindakan keperawatan yang tepat.
2. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman mahasis
1. Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat diRSJ dengan marah-marah, menyendiri,
tidak mau mandi dan kadang bicara sendiri. Hasil pengkajian : pasien mengatakan mempunyai anak 4 dan sudah bercerai satu bulan yang lalu, merasa sendiri dan mengatakan “ tolong sampaikan pada keluarga saya untuk menjaga anak-anak saya, mungkin saya tak akan bisa merawat mereka lagi!”. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut ? a. Isolasi sosial b. Resiko bunuh diri c. Perilaku kekerasan d. Defisit perawatan diri e. Halusinasi pendengaran 2. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, dikunjungi oleh perawat puskesmas karena mengurung diri dikamar sejak 1 bulan, menolak mandi dan suka bicara sendiri. Hasil pengkajian : kontak mata kurang, hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat ditanya, keluarga mengatakan klien diberhentikan dari pekerjaannya. a. Pasien mampu melakukan interaksi. b. Pasien mampu menjaga kebersihan diri. c. Pasien mampu mengontrol halusinasinya. d. Pasien tetap mampu berorientasi pada realita. e. Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri. 3. Seorang perempuan berusia 40 tahun dikunjungi oleh perawat puskesmas karena tidak kontrol ulang selama satu bulan . hasil pengkajian : rambut kotor , acak-acakan , gigi kotor , kulit berdaki dan bau kuku hitam , panjang dan kotor. Perawat menjelaskan tentang pentingnya kebersihan diri . Apakah kemampuan yang ditunjukkan pasien pada situasi tersebut ? a. Pasien dapat menyediakan fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan b. Pasien mandi, mencuci rambut , menggosok gigi dengan benar c. Pasien mengenal masalah defisit perawatan diri d. Pasien mengenal tanda kekambuhan dan rujukan e. Pasien kontrol teratur ke puskesmas 4. Seorang perempuan berusia 35 tahun di rawat dengan marah-marah. Hasil pengkajian pasien mengatakan “ibu saya mau meracuni saya karena dia tidak suka dengan calon suami saya pokoknya saya tidak suka dengan calon suami saya. Pokoknya saya tidak mau makan makanan yang diberikan oleh ibu saya “ afek labil , mondar- mandir dan gelisah Apakah tujun tindakan keperawatan pada kasus di atas? a. Pasien dapat meningkatkan harga dirinya b. Pasien dapat merawat diri secara mandiri c. Pasien dapat berorientasi pada realita secara bertahap d. Pasien dapat bernteraksi dengan orang lain seara bertahap e. Pasien dapat menyalurkan energy marahnya secara bertahap konstruktif. 5. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, dikunjungi oleh keluarga perawat puskesmas karena mengurung diri dikamar sejak 1 tahun, menolak mandi dan suka bicara sendiri. Hasil pengkajian: kontak mata kurang, hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat ditanya. Keluarga mengatakan klien di berhentikan dan pekerjaannya Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut ? a. Pasien mampu melakukan interaksi b. Pasien mampu menjaga kebersihan diri c. Pasien mampu mengontrol menjaga kebersihan diri d. Pasien tetap mampu mengontrol halusinasinya e. Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri 6. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di RSJ ketiga kalinya, karena sering marah-marah dirumah. Keluarga mengatakan pasien malas minum obat karena merasa mengantuk setelah minum obat. Hasil pengkajian pasien masih menolak minum obat karena menurut pasien tidak membawa perbaikan pada dirinya . Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut ? a. Menjelaskan fungsi minum obat b. Memotivasi pasien agar mau minum obat c. Mendiskusikan dengan keluarga fungsi minum obat d. Melakukan kolaborasi untuk memberi terapi injeksi 7. Menunda pemberian obat sampai pasien mau meminum. Tn. R usia 19 tahun, datang kepoli UGD dibawa keluarga karena membanting barang dirumah sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengatakan tidak dihargai oleh bos-nya karena dikeluarkan dari pekerjaan dengan tiba tiba. Tatapan mata tajam, mendominasi pembicaraan. Keluarga mengatakan pasien pernah dirawat di RSJ. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut ? a. Harga diri rendah b. Perilaku kekerasan c. Regimen terapi inefektif d. Resiko perilaku kekerasan e. Koping individu tidak efektif 8. Tn. H usia 25 tahun dirawat di RSJ karena mengurung diri dikamar sejak 2 bulan yang lalu dan kadang marah tanpa sebab. Hasil pengkajian pasien sering menyendiri, tertawa dan berbicara sendiri, afek labil, penampilan tidak rapi. Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. Pasien mampu melakukan interaksi dengan lingkungannya b. Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri c. Pasien mampu mengontrol perilaku marahnya d. Pasien mampu melakukan kebersihan diri e. Pasien mampu mengontrol halusinasinya 9. seorang perempuan usia 30 tahun di rawat di RSJ sejak 3 minggu lalu karena marah- marah dan tertawa sendiri. Menurut keluarga pasien kehilangan anaknya 2 tahun yang lalu. Hasil pengkajian rambut pasien tidak disisir, sering menyendiri, kontak mata kurang, dan mengatakan “saya gagal menjadi ibu dan tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak saya”. apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut? a. halusinasi b. isolasi sosial c. harga diri rendah d. defisit perawatan diri e. resiko perilaku kekerasan 10. seorang laki-laki berusia 29 tahun, dirawat di RSJ alasan marah-marah dan menolak minum obat. hasil wawancara pasien mengatakan tidak mau bicara karena dirinya mempunyai ilmu suci yang bisa menyembuhkan orang, bicara inkoheren dan fligt of idea. keluarga mengatakan pasien gagal ujian CPNS enam bulan lalu. apakah masalah keperawatan utama yang tepat pada kasus di atas? a. waham b. harga diri rendah c. kerusakan komunikasi d. regimen terapi inefektif e. resiko perilaku kekerasan