Anda di halaman 1dari 11

PERUBAHAN

Psikologis
ibu nifas
Kelompok 3 :
Anggi Arizty Pratiwi 2022190001
Khairul Badriyah 2022190003
Lusmiati 2022190004
Siti Fatimah 2022190006
Fadwa Fauziah 2022190007
Siti Suriyanti 2022190011
Zahrotun Nurul Faidah 2022190013
Nifas (purperium)dimulai sejak I jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu(42
hari. Pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi Masa
kebutuhan ibu dan bayi,yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi
dan penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian ASI, cara menjarangkan
kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu.

Penting sekali sebagai bidan untuk mengetahui tentang penyesuaian psikologis yang normal
sehingga bidan dapat menilai apakah seorang ibu memerlukan asuhan khusus dalam masa nifas
ini,untuk suatu variasi atau penyimpangan dari penyesuaian yang normal yang umum terjadi.
Wanita banyak mengalami perubahan emosi selama masa nifas sementara ia menyesuaikan diri
menjadi seorang ibu.

Hal yang perlu diperhatikan yaitu adaptasi psikososial pada masa pasca persalinan. Bagi keluarga
muda, pasca persalinan adalah "awal keluarga baru" sehingga keluarga perlu beradaptasi dengan
peran barunya. Tanggung jawab keluarga bertambah dengan hadirnya bayi yang baru lahir.
Dorongan serta perhatian anggota keluarga lainya merupakan dukungan positif bagi ibu.
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas

1.Fungsi menjadi orang tua 2.Respon dan dukungan dari


keluarga

4.Harapan, keinginan dan


3. Riwayat dan pengalaman
inspirasi saat hamil dan
kehamilan serta persalinan
melahirkan
Fase-fase adaptasi psikologi yang akan dialami
olch ibu pada masa nifas

1. Fase takin in
Fase ini merupakan periode ketergantungan. Dimana saat ini fokus perhatian ibu terutama
pada bayinya sendiri, pada fase ini juga disebut fase menerima dan waktu dimana ibu baru
memerlukan perlindungan dan perawatan. Fase menerima yang kuat hanya terlihat pada 24
jam pertama pascapersalinan.

Pada fase ini mereka merasa perlu


menyampaikan pengalaman mereka
tentang kehamilan dan kelahiran dengan
kata-kata.
Hal yang perlu diperhatikan pada fase
ini adalah istirahat cukup. komunikasi
Ketidaknyamanan yang biasanya dialami pada yang baik dan asupan nutrisi.
fase ini antara lain rasa mules, nyeri luka
jahitan (bila ada), kurang tidur,dan kelelahan.
Rasa bersalah karena belum bisa menyusui
bayinya, Kritikan suami atau keluarga tentang
perawatan bayinya.
2.
2.Fase
FaseTalking Hold
taking hold
Fase ini adalah periode yang berlangsung antara 3-10 hari pascapersalinan. Dalam fase ini, secara
bergantian muncul kebutuhanuntuk memperoleh kesempatan belajar dan berlatih tentang cara perawatan bayi
atau jika ia adalah seorang ibu yang gesit, ia akan memiliki keinginan untuk merawat bayinya secara langsung.
Beberapa wanita sulit menyesuaikan diri terhadap isolasi yang dialaminya karena ia harus merawat bayi
dan tidak suka terhadap tanggung jawab dirumah dan merawat bayi.
Beberapa mengalami perasaan kecewa ketika persalinan dan kelahiran telah selesai. Keletihan pasca
persalinan diperburuk oleh tuntutan bayi yang banyak sehingga mudah dapat timbul perasaan depresi. Dikatakan
bahwa masa puerperium ini, kadar gluko kortiokid dalam sirkulasi dapat menjadi rendah atau terjadi hipotiroid
subklinis. Keadaan fisiologis ini dapat menjelaskan depresi pascapartum ringan.
Reaksi depresif tidak perlu diekspresikan secara verbal.Keadaan depresif biasanya ditandai oleh perilaku
yang khas (menarik diri, kehilangan perhatian terhadap sekeliling dan menangis).

Ibu yang memerlukan dukungan tambahan:


1. Primipara yang belum berpengalaman mengasuh anak.
2. Wanita karier.
3. Wanita yang tidak punya cukup banyak teman/keluarga untuk dapat berbagi
4. Ibu yang berusia remaja.
5. Wanita yang tidak bersuami.
Fase Letting Go
Pada fase ini,ibu dan keluarganya bergerak maju sebagai suatu sistem dengan para anggota
saling berinteraksi. Hubungan antarpasangan, walaupun sudah berubah dengan adanya seorang
anak, kembali menunjukkan banyak karakteristik awal. Tuntutan utama ialah menciptakan
suatu gaya hidup yang melibatkan anak, tetapi dalam beberapa hal,tidak melibatkna anak
pasangan ini harus berbagi kesenangan yang bersifat dewasa. Ada kalnya ibu mengalami
perasaa sedih yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues.
Jika keadaan seperti diatas terjadi, disarankan untuk :

Minta bantuan suami Memberitahu suami Membuang rasa cemas Mencari hiburan dan
atau keluarga yang mengenai apa yang dan kekhawatinya luangkan waktu untuk
lain,jika sedang seorang ibu akan kemampuan diri sendiri.
membutuhkan rasakan serta meminta merawat bayi karena
istirahat untuk dukungan dan semangkin sering
menghilangkan pertolongannya merawat bayi, ibu
kelelahan akan semakin terampil
dan percaya diri
Tujuan Asuhan Kebidanan Masa Nifas:
● Menjaga keschatan ibu dan bayinya, baik
fisik maupun psikologisnya
● Melaksanakan skrining yang
komprehesif,mendeteksi masalah, serta
mengobati atau merujuk bila terjadi
komplikasi pada ibu maupun bayinya.
● Memberikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi
keluarga berencana,menyusui,serta
pemnerian imunisasi kepada bayinya dan
perawatan bayi sehat
● Membarikan pelayanan keluarga
berencana.
● Memulihkan kesehatan umum
● Mempertahankan kesehatan psikologis
● Mencegah infeksi dan komplikasi.
● Memperlancar pembentukan air susu ibu
( ASI)
Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Ibu Masa Nifas

Dengan cara pendekatan


Menyarankan pada ibu
terapeutik. Mempersiapkan
untuk beristirahat
dengan baik menyarankan pada ibu persalinan dengan lebih
Berikan dukungan untuk berkonsultasi baik yaitu tidak hanya
emosional kepada ibu dengan tenaga medis menckankan pada materi

Meningkatkan suport Beritahu suami mengenai apa Sarankan ibu untuk


mental/dukungan yang dirasakan ibu, mintalah mencari hiburan
keluarga. Minta bantuan suami dukungan dan bantuan Sarankan ibu untuk dan meluangkan
atau keluarga yang lain membuang rasa waktu untuk diri
jika membutuhkan cemas dan sendin
istirahat kekhawatiran
Peran Bidan pada Masa Nifas

Menciptakan ikatan antara bayi dan


ibu sedini mungkin melalui IMD.

Memberikan penjelasan pada ibu, suami dan


keluarga bahwa hal ini merupakan suatu hal
yang umum dan akan hilang sendiri dalam
dua minggu setelah melahirkan.

Simpati, memberikan bantuan dalam


merawat bayi dan dorongan pada ibu agar
tumbuh rasa percaya diri.

Memberikan bantuan dalam merawat bayi.

Menganjurkan agar beristirahat yang


cukup dan makan makanan yang
bergizi.

 
KESIMPULAN

Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan


selesai sampai alat –alat kandungan kembali seperti sebelum
hamil. Dalam menjalani masa nifas (pcurperium) ibu akan
mengalami fase taking in, taking hold dan letting go. Dalam
melalui fase-fase tersebut Ibu nifas memerlukan asuhan dari
seorang bidan agar masa nifasnya berjalan dengan lancar. Peran
bidan sangat mempengaruhi masa nifas ibu dalam mencegah
maupun mengatasi gangguan psikologi terutama pada ibu yang
baru pertama kali melahirkan.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai