Anda di halaman 1dari 23

PSIKOLOGI PEREMPUAN

DAN KELUARGA DALAM


PERSIAPAN KEHAMILAN

Aulia, S. ST., M. Keb


S1 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIV. WIRARAJA
Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan
mental, karena itu penting dilakukan perencanaan kehamilan.
Kehamilan yang direncanakan dengan baik akan
berdampak positif pada kondisi janin dan adaptasi fisik dan
psikologis ibu pada kehamilan menjadi lebih baik.
Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan

Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,


perubahan psikologis, dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah
mengalaminya.
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan
adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang
terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditimbulkan
dari norma-norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu
sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari
reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.
Dukungan psikologik dan perhatian akan memberi dampak terhadap pola
kehidupan sosial (keharmonisan, penghargaan, kasih sayang, dan empati)
Hubungan Episode Kehamilan den
Reaksi Psikologis
◦ TM 1 : Sering terjadi fluktuasi lebar aspek emosional sehingga periode ini mem
untuk terjadinya pertengkaran atau rasa tidak nyaman
◦ TM2 : Fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian wanita hami
berbagai perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan, kehidupan seksual kelu
batiniah dengan bayi yang dikandungnya.
◦ TM3 : Berkaitan dengan bayangan risiko kehamilan dan proses
persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya
mempersiapkan / mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan
dihadapi.
Adaptasi Maternal
Wanita segala umur selama beberapa bulan kehamilannya beradaptasi
untuk berperan sebagai ibu, suatu proses belajar yang kompleks secara
sosial dan kognitif.
Perkembangan ini membutuhkan suatu tugas perkembangan yang pasti dan tuntas m
kehamilan, mengidentifikasi peran sebagai ibu, membangun kembali hubungan dg
dengan bayi yang dikandungnya,serta menyiapkan kelahiran anaknya.
Peran dan Hubungan Ibu
◦ Peran Ibu
 Dimulai pada kehidupan seorang perempuan menjadi seorang ibu dari
anaknya.
 Persepsi lingkungan sosial ttg aturan-aturan peran wanita dpt
mempengaruhi pilihannya antara menjadi ibu atau berkarier, menikah
/ttp membujang.
 Mengasuh bayi dpt meningkatkan pengertian sprt apa peran ibu.
 Perempuan yg mempunyai bayi /anak mempunyai motivasi u/
menerima kehamilan dan menjadi ibu
◦ Hubungan Interpersonal
Kedekatan hubungan membuat ibu hamil lebih siap u/ berperan sbg ibu.
Diperlukan komunikasi yang efektif antara suami dengan keluarganya.
Komponen yg penting adalah ibu sendiri.
Hubungan Ibu Dengan Janin

Hubungan ibu dengan anak dimulai selama hamil, ketika ibu mengkhayal
dan memimpikan dirinya sebagai ibu.
Hubungan Ibu dan Anak Berkembang
Dalam 3 Fase Selama Hamil
◦ Fase 1
1. Pikiran terpusat pada dirinya
2. Menyadari kenyataan dirinya hamil
3. Fetus adalah bagian dari dirinya
4. Fetus seolah-olah tidak nyata
◦ Fase 2
1. Menerima tumbuhnya fetus yg merupakan makhluk yg berbeda dg
dirinya
2. Timbul pernyataan “saya akan mempunyai seorang bayi”
3. Menerima kenyataan mendengar denyut jantung janin, merasakan
gerakan
4. Terlibat dlm hubungan ibu-anak, asuhan dan tanggungjawab
5. Tumbuh kesadaran bahwa bayinya adalah makhluk yang tidak
terpisah dri tubuhnya
◦ Fase 3
1. Merasa Realistik
2. Mempersiapkan kelahiran
3. Persiapan menjadi orang tua
4. Spekulasi mengenai jenis kelamin anak
5. Keluarga berinteraksi dengan menempelkan telinganya ke perut ibu
dan berbicara dengan fetus
Respon Psikologis Keluarga Yang
Mengharapkan Kehamilan
Untuk keluarga pemula, kehamilan adalah periode transisi dari masa
anak-anak menjadi orang tua dengan karakteristik yang menetap dan
mempunyai tanggung jawab.
Anggota keluarga yang lain sprt kakek/nenek,anak2 harus
menyesuaikandiri dengan ibu hamil. Untuk beberapa pasangan
kehamilan dpt berkembang menjadi krisis yg merupakan gangguan atau
konflik dan tidak dapat memelihara keseimbangan. Jika keluarga
mampu menanggulangi krisis, maka fungsi keluarga akan kembali
normal dan terjadi ikatan yg lebih besar.
Respon Emosional Ibu Saat Hamil
◦ TM1 : Ambivalen, cemas, depresi
◦ TM2 : Menerima kehamilan, murung, perubahan citra tubuh
◦ TM3 : Memiliki perasaan aneh, sembrono, lebih introvert,merefleksikan
pengalaman masa lalu

UJI PEMAHAMAN !!!

JELASKAN SECARA SINGKAT RESPON EMOSIONAL IBU


SAAT HAMIL BAIK TM1, 2, ATAUPUN 3.

PENJELASAN BISA MELALUI WHATSAPP GROUP (BISA


DENGAN VOICE NOTE/CHAT LANGSUNG)
Tugas- Tugas Psikologis Ibu
4 Tugas Ibu Hamil u/ memelihara fetusnya dan keluarga memasukkan anak
tersebut kedalam sistem keluarga, yaitu:
1. Memastikan keamanan kehamilan dan persalinan
2. Mencari lingkungan yg menerima anaknya. Ia memerlukan dukungan
dri kelompoknya, misal keluarga
3. Mencari kepastian dan penerimaan diri sebagai ibu.

UJI PEMAHAMAN !!!

JELASKAN SECARA SINGKAT 3 POINT DIATAS !

PENJELASAN BISA MELALUI WHATSAPP GROUP (BISA DENGAN


VOICE NOTE/CHAT LANGSUNG)
Adaptasi Psikologis Keluarga
◦ Adaptasi Ayah
Ayah sering kali terlihat “standar” sbg pengamat istrinya hamil. Ia diperlukan
waktu konsepsi, membayar biaya, dan menyiapkan penuntun untuk
matangnya seorang anak.
 Sumber stress ayah :
 Masalah keuangan
 Kondisi yang tidak diinginkan selama hamil
 Cemas bayinya tidak sehat/normal
 Perubahan hubungan dengan istri/pasangan
 Kemampuan sbg ortu
◦ Cauvade
Secara tradisional cauvade adalah suatu ritual yang berhubungan secara
biofisik dan psikososial terhadap istri dan anak. Misalnya, dilarang makan
makanan tertentu, dilarang membawa senjata sebelum anaknya lahir, serta
timbul gejala-gejala fisik seperti kelelahan, depresi maupun sakit kepala.
◦ Menyiapkan Kelahiran
Beranggam aktivitas dapat dilakukan untuk menyambut kelahiran. Seperti
misalnya membaca buku, menonton film, mengikuti kelas-kelas
pendidikan orang tua ataupun berdiskusi dg wanita-wanita lain guna
mencari tahu cara perawatan-perawatan yang memungkinkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai