Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KULIAH

Konsep Dasar Keluarga dan Masalah Kesehatan Dalam Keluarga

DI BIMBING OLEH : Fetty Rosyadia, M.PH

Disusun Oleh

Kelompok 2

PRODI D III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat - Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Terima kasih kami
ucapkan pada dosen pembimbing mata kuliah Askeb Komunitas yang telah membimbing kami
dalam pembuatan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Keluarga dan Masalah Kesehatan
Dalam Keluarga”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menemukan banyak hambatan dan rintangan
tetapi dengan bantuan berbagai pihak, kami dapat melewati masalah tersebut. Dalam proses
penyusunan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran,
untuk itu rasa terimakasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini tidak lepas dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah –
makalah berikutnya. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan
masyarakat.

Ponorogo, 2 Agustus 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Definisi Keluarga..........................................................................................5
B. Konsep Keluarga...........................................................................................5
1. fungsi keluarga..........................................................................................5
2. Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan......................................................9
3. bentuk keluarga.......................................................................................10
4. Struktur keluarga.....................................................................................11
5. Tahap dan perkembangan keluarga.........................................................11
C. Masalah Kesehatan Keluarga......................................................................11
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Komunitas internasional dihadapkan pada gelombang konflik-konflik  baru. Secara bersama-
sama konflik-konflik baru ini tidak lebih kecil dibandingkan dengan kejadian-kejadian penting
lainnya dalam sejarah : sebuah masa dimana para sejarah masa depan dapat
mendriskripsikannyasebagi masa-masa ketika kemanusiaan menangkap atu gagal untuk
menangkap peluang unrtuk menggantikan mekanisme yang sudah usang guna menyelesaikan
konflik manusia (Michael Renner)
Pelayanan kesehatan di masyarakat dilakukan melalui kegiatan pengawasan, pengendalian,
dan penilaian yang meliputi pencatatan, pelaporan, monitoring, dan evaluasi.Pencatatan dan
pelaporan adalah indicator keberhasilan suatu kegiatan.Tanpa adanya pencatatan dan pelaporan,
kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari
pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga serta bernilai bila
menggunakan metode yang tepat dan benar.Seperti sebuah ungkapan “catat apa yang dikerjakan
dan kerjakan apa yang dicatat”.jadi data dan informasi ini merupakan sebuah unsur terpenting
dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau
perkembangan organisasi tersebut.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan
untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan
layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan
maksud untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga
berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan “untuk mewujudkan keluarga yang sehat sejahtera
sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal”.Halini sesuai dengan visi Indonesia Sehat
2010.Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya kesehatan dimasyarakat
yang ditujukan kepada keluarga. Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk
mewujudkan keluarga kecil, sehat,bahagia dan sejahtera. Didalam kesehatan keluarga, kesehatan
ibu mencakup kesehatan masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa
diluar kehamilan (masa interval).
Kesehatan untuk semua menurut WHO adalah semua orang memperoleh derajat kesehatan
tertinggi yang memungkinkan dan secara minimum semua orang memperoleh derajat kesehatan
sehingga mereka mampu bekerja produktif dan berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan
social dimasyarakat dimana mereka tinggal.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      bagaimana memahami pengkajian asuhan kebidanan komunitas ?
2.      apa pengertian pengolahan data asuhan kebidanan komunitas ?
3.      bagaimana memahami analisis data asuhan kebidanan komunitas?
4.      bagaimana memahami rumusan masalah asuhan kebidanan komunitas ?
5.      bagaimana memahami prioritas masalah asuhan kebidanan komunitas ?
6.      bagaimana memahami diagnosa kebidanan asuhan kebidan komunitas ?
7.      bagaimana memahami perencanaan asuhan kebidanan komunitas ?
3.1  TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1.      Untuk mengetahui konsep dasar asuhan kebidanan komunitas.
2.      Untuk memahami pengkajian asuhan kebidanan komunitas.
3.      Untuk mengetahui pengertian pengolahan data konsep asuhan kebidanan komunitas
4.      Untuk memahami analisis data konsep asuhan kebidanan
5.      Untuk memahami rumusan masalah konsep asuhan kebidanan komunitas
6.      Untuk memahami prioritas masalah konsep asuhan kebidanan komunitas
7.      Untuk memahami diagnosa kebidanan
8.      Untuk memahami perencanaan
BAB II
PEMBAHASAN

Konsep merupakan kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan
berasal dari kata “bidan“. Menurut kesepakatan antara ICM; IFGO dan WHO tahun 1993,
mengatakan bahwa bidan (midwife) adalah “seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan
yang diakui oleh Pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus serta
terdaftar atau mendapat izin melakukan praktek kebidanan” (Syahlan, 1996 : 11).
Bidan di Indonesia (IBI) adalah “ seorang wanita yang mendapat pendidikan kebidanan
formal dan lulus serta terdaftar di badan resmi pemerintah dan mendapat izin serta kewenangan
melakukan kegiatan praktek mandiri” (50 Tahun IBI). Bidan lahir sebagai wanita terpercaya
dalam mendampingi dan menolong ibu-ibu melahirkan, tugas yang diembankan sangat mulia dan
juga selalu setia mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat
merawat bayinya dengan baik. Bidan diakui sebagai profesional yang bertanggungjawab yang
bekerja sebagai mitra prempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan
nasihat selama kehamilan, periode persalinan dan post partum, melakukan
pertolongan persalinan di bawahtanggungjwabnya sendiri dan memberikan asuhan pada bayi
baru lahir dan bayi.
Kebidanan (Midwifery)  mencakup pengetahuan yang dimiliki dan kegiatan pelayanan
untuk menyelamatkan ibu dan bayi. (Syahlan, 1996 : 12). Komunitas berasal dari bahasa Latin
yaitu “Communitas” yang berarti kesamaan, dan juga “communis” yang berarti sama, publik
ataupun banyak. Dapat diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasi/
daerah/ area tertentu (Meilani, Niken dkk, 2009 : 1). Menurut Saunders (1991) komunitas adalah
tempat atau kumpulan orang atau sistem sosial.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan definisi KebidananKomunitas sebagai segala
aktifitas yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.
Pengertian kebidanankomunitas yang lain menyebutkan upaya yang dilakukan Bidan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan Ibu dan Anak balita di dalam keluarga dan masyarakat.
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985; Logan dan
Dawkin, 1987 dalam Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 1)
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat konsep utama dalam
pelayanan kebidanan yaitu : manusia, masyarakat/ lingkungan, kesehatan dan pelayanan
kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga
diharapkan tercapainya taraf  kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani, Niken dkk, 2009 : 8).
Dalam hal ini ada beberapa macam untuk mengidentifikasi konsep dasar asuhan
kebidanan komunitas, diantaranya:

2.1  Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada
fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif.Data subyektif adalah
data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok
dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data objektif adalah
data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang
dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase,
pengamatan dan pemeriksaan fisik.
a.       Pengumpulan data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan
pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi
masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan spiritual serta
factor lingkungan yang mempengaruhinya.Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat
dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam
pengumpulan data meliputi :
1)      Data inti
         Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi
dokumentasi sejarah komunitas tersebut.Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah
binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas
(masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas
dan pola perubahan komunitas.
         Data demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau
suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.
         Vital statistic
Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian,
angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
         Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain : dari
angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan
komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan
lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit
kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawahini :
  Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
  Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh
  Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) :ISPA, Penyakit asthma, TBC paru, Penyakit kulit
dan lain- lain.
  Riwayat penyakit keluarga
  Pola pemenuhan sehari-hari :Pola pemenuhan nutrisi, Pola pemenuhan cairan dan elektrolit, Pola
istirahat dan tidur, Pola eliminasi, Pola aktivitas gerak, Pola pemenuhan kebersihan diri
  Status psikososial :Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan, Hubungan dengan orang
lain, Peran di masyarakat, Kesedihan yang dirasakan, Stabilitas emosi, Penelantaran anak atau
lansia, Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku tindakan kekerasan
  Status pertumbuhan dan perkembangan
  Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
  Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
  Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan,
mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola
konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.

2)      Data lingkungan fisik


Pemukiman
a.       Luas bangunan
b.      Bentuk bangunan  
c.       Jenis bangunan  
d.      Atap rumah
e.       Dinding
f.       Lantai
g.      Ventilasi
h.      Pencahayaan
i.        Penerangan
j.        Kebersihan
k.      Pengaturan ruangan dan perabot
l.        Kelengkapan alat rumah tangga
Sanitasi
a.       Penyediaan air bersih (MCK)
b.      Penyediaan air minum
c.       Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan
sumber air
d.      Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
e.       Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara pengolahannya
: dibakar, ditimbun, atau cara lainnya, sebutkan.
f.       Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan
g.      Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya, sebutkan.
 Fasilitas
a.       Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain
b.      Pekarangan
c.       Sarana olahraga
d.      Taman, lapangan
e.       Ruang pertemuan
f.       Sarana hiburan
Batas-batas wilayah
Sebelah utara, barat, timur, dan selatan

3)      Pelayanan kesehatan dan social


a)      Pelayanan kesehatan
1.      Lokasi sarana kesehatan
2.      Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)
3.      Jumlah kunjungan
4.      System rujukan
b)      Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)
1.      Lokasi
2.      Kepemilikan
3.      Kecukupan
4)      Ekonomi
a)      Jenis Pekerjaan
b)       Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c)      Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
d)     Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia

5)      Keamanan dan transportasi


a)      Keamanan
1.      Sistem keamanan lingkungan
2.      Penanggulangan kebakaran
3.      Penanggulangan bencana
4.      Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah
b)      Transportasi
1.      Kondisi jalan
2.      Jenis transportasi yang dimiliki
3.      Sarana transportasi yang ada
6)      Politik dan pemerintahan
a)      Sistem pengorganisasian
b)      Struktur organisasi
c)      Kelompok organisasi dalam komunitas
d)      Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
7)      Sistem komunikasi
a)      Sarana umum komunikasi
b)      Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c)       Cara penyebaran informasi
8)      Pendidikan
a)      Tingkat pendidikan komunitas
b)      Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal): Jenis pendidikan yang diadakan di
komunitas, Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
c)      Jenis bahasa yang digunakan
9)      Rekreasi
a)      Kebiasaan rekreasi
b)      Fasilitas tempat rekreasi

2.2  Pengolahan Data
Di dalam pengolahan data baik secara manual maupun dengan komputerisasi terdiri dari tiga
tahapan dasar yaitu input, proses, output. Tetapi secara ilmiah pengolahan data dapat dibagi
menjadi:
a.        Editting
Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu. Dengan perkataan lain, data
atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam buku catatan (record book), daftar pertanyaan
ataupun pada interview guide (pedoman wawancara) perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki, jika
di sana sini masih terdapat hal-hal yang salah atau yang masih meragukan. Kerja memperbaiki
kualitas data serta menghilangkan keragu-raguan data dinamakan mengedit data.
b.      Pengkodean (Coding)
Pengkodean (coding) Memberi tanda terhadap jawaban responden di dalam kuesioner
yang telah disediakan dalam kotak pengisian jawaban dan dari jawaban tersebut dibuat tanda
atau kode.Misal Kode 1 apabila jawaban benar dan 0 apabila salah. Pemberian kode tersebut
dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengolahannya.
c.       Tabulasi (tabulating)
Tabulasi (Tabulating) Adalah kegiatan untuk mengolah data yang diperoleh dalam tabel
yang telah disediakan. Proses tabulasi meliputi mempersiapkan tabel dengan kolom dan garisnya
disusun sesuai dengan kebutuhan, menghitung banyaknya distribusi frekuensi untuk tiap kategori
jawaban.Penyusunan distribusi frekuensi dengan tujuan agar data yang ada dapat tersusun rapi,
mudah dibaca dan dianalisa.

2.3  Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah
yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan.
Tujuan analisa data adalah :
a.       Menetapkan kebutuhan komunity
b.      Menetapkan kekuatan
c.       Mengidentifikasi pola respon komunity
d.      Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

2.4  Perumusan atau penentuan masalah kesehatan


Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat,
sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi.Namun demikian masalah
yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus.Oleh karena itu perlu diprioritaskan
masalah.

2.5  Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat perlu mempertimbangkan
berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :
a.       Perhatian masyarakat
b.      Prevalensi kejadian
c.       Berat ringannya masalah
d.      Kemungkinan masalah untuk diatasi
e.       Tersedianya sumber daya masyarakat
f.       Aspek politis
g.      Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H.
Maslow yaitu :
h.      Keadaan yang mengancam kehidupan
i.        Keadaan yang mengancam kesehatan
j.        Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2.6  Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual
maupun potensial.Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian
sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurses
of Association (ANA).
Diagnosa kebidanan mengandung komponen utama yaitu :
a.       Problem (Masalah)
b.       Etiologi  (Penyebab)
c.       Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)
Sedangkan diagnosa kebidanan menurut Mueke, 1984 terdiri dari :
a.       Masalah,Sehat,Sakit
b.      Karakteristik populasi
c.       Karakteristik lingkungan (Epidemiologi triagle)

2.7  Perencanaan
Perencanaan kebidanan adalah rencana tindakan kebidanan yang akan dilaksanakan untuk
mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa kebidanan yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana kebidanan harus mencakup : Perumusan tujuan,
Rencana tindakan kebidanan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian
tujuan.
a)      Perumusan tujuan
Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
  Berfokus pada masyarakat
  Jelas dan singkat
   Dapat diukur dan diobservasi
  Realistik
  Ada target waktu
  Melibatkan peran serta masyarakat
Formulasi kriteria tujuan :  T = S + P + K.1 + K.2
S: Subjek                      K.1 : Kondisi
P: Predikat                    K.2 : Kriteria
Selain itu dalam perumusan tujuan :
  Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan
   Perilaku yang diharapkan berubah
  Specific
  Measurable atau dapat diukur
  Attainable atau dapat dicapai
  Relevant/realistic atau sesuai
  Time-Bound atau waktu tertentu
  Sustainable atau berkelanjutan

b)      Rencana tindakan yang akan dilaksanakan


Langkah-langkah dalam perencanaan kesehatan melalui kegiatan :
  Identifikasi alternatif tindakan kebidanan
  Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan
  Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui kegiatan : musyawarah
masyarakat desa atau lokakarya mini
  Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
  Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan
masyarakat
  Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
   Tindakan harus bersifat realistic
   Disusun secara berurutan
c)      Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
Penentuan kriteria dalam perencanaan kebidanan komunitas adalah sebagai berikut
  Menggunakan kata kerja yang tepat
   Dapat dimodifikasi
  Bersifat spesifik :
a.       Siapa yang melakukan ?
b.      Apa yang dilakukan ?
c.       Dimana dilakukan ?
d.      Kapan dilakukan ?
e.       Bagaimana melakukan ?
f.       Frekuensi melakukan ?
2.8  Pelaksanaan
Pelaksanaan atau implementasi adalah melaksanakan rencan asuhan kebidanan secara
komprehensif. Efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam
bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaknsakan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan.
  Kriteria:
a)      Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial – spiritual – kultural
b)      Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien atau keluarganya
c)      Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
d)     Melibatkan klien dalam setiap tindakan
e)      Menjaga privacy klien
f)       Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
g)      Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
h)       Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
i)        Melakukan tindakan sesuai standar
j)        Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan

2.9  Penilaian/ Evaluasi
Penilaian/ evaluasi dilakukan secara sistimatis dan berkesinambungan untuk melihat
kefektifan dari asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi
klien.
  Kriteria evaluasi:
a)      Penilaian dilakukan segera setelh selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien
b)      Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
c)      Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
d)     Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Kebidanan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu kebidanan, yang
merupakan gabungan ilmu kebidanan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959).
Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu kebidanan kesehatan masyarakat yaitu :
Ilmu Kebidanan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Sosial (Peran Serta Masyarakat).
Proses kebidanan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan,
merencanakan dan melaksanakan pelayanan kebidanan dalam rangka membantu klien untuk
mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan kebidanan tersebut
dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya
menetapkan langkah proses kebidanan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian,
perencanaan dan pelaksanaan (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979). Jadi proses kebidanan
komunitas adalah metode asuhan kebidanan yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu
dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga,
kelompok atau masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian :
pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis kebidanan, perencanaan
tindakan kebidanan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005).
Proses Evaluasi adalah langkah akhir dari proses kebidanan. Tugas selama tahap ini
termasuk pencatatan kebidanan evaluasi dan revisi rencana tindakan kebidanan dan intervensi
jika perlu.
Pernyataan evaluasi memberikan informasi yang penting tentang pengaruh intervensi yang
direncanakan pada keadaan kesehatan klien. Suatu pernyataan evaluasi terdiri dari dua
komponen yaitu :Pencatatan data mengenai status klien saat itu.
Pernyataan kesimpulan mengindikasikan penilaian bidan sehubungan dengan pengaruh
intervensi terhadap status kesehatan klien.

3.2  Saran
a.       Bidan kesehatan komunitas kiranya dapat bekerja sama dengan komunitas dan populasi untuk
memperbaiki kembali kesehatan.
b.      Bidan kesehatan komunitas kiranya dapat memperhatikan standar evaluasi atau penilaian
dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.
c.       Bidan kesehatan komunitas kiranya dapat terlibat dalam koordinasi dan organisasi dalam
merespons isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori  dan  Praktik, edisi 3.
Jakarta : EGC
Mubarak, WahitIqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori.Jakarta :SagungSeto
Dermawan, Deden. 2012. Buku AjarKeperawatan Komunitas. Yogyakarta :Gosyen Publishing
Gunawijaya, J. 2010. Kuliah Umum tentang Budaya dan Perspektif Transkultural dalam Keperawatan
Mata Ajar KDK II 2010, semester genap: FK UI
Leininger, M dan McFarland.M.R. 2002. Transkultural Nursing : Concepts,Theories, Research and
Practice, edisi 3.USA : Mc.Graw Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai