Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena berkat rahmat
serta karunia-NYA lah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan dan BBL, makalah tentang Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin tepat pada waktu yang
telah ditentukan..
Makalah ini disusun agar pembaca serta kami sendiri dapat memperluas pengetahuan
dan pemahaman mengenai kebutuhan ibu saat hamil hingga bersalin. Kami juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, maupun dapat pula digunakan sebagai
bahan belajar dan sebagai prasarana penunjang tercapainya pemahaman yang baik. Kami
juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik serta saran positif yang membangun, agar makalah ini
menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pendamping Persalinan................................................................................3
B. Asuhan Sayang Ibu sebagai Kebutuhan Dasar dalam Persalinan..............................4
C. Konsep Asuhan Sayang Ibu ......................................................................................5
D. Prinsip Umum Sayang Ibu.........................................................................................6
E. Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan...........................................................7
F. Analisis Jurnal............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Persalinan merupakan proses fisiologis yang hampir pasti dialami oleh semua
wanita jika tidak ada masalah medis lainnya. Tahapan yang dilalui untuk mencapai
persalinan yang aman dan lancar, diperlukan upaya persiapan khusus pada saat masa
kehamilan, sampai persalinan. Salah satunya adalah bentuk dukungan secara fisik
maupun mental selain materi. Dikarenakan wanita dalam menjalani proses tersebut,
akan mengalami perubahan secara fisik dan psikisnya. Dibutuhkan kebutuhan khusus
untuk membantu para calon ibu untuk memenuhi kebutuhannya. Terutama saat
terjadinya persalinan.
Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas terkait dengan kebutuhan
dasar ibu bersalin yang harus dipahami oleh semua para calon ibu maupun tenaga
kesehatan yang akan menolong ibu pada saat persalinan. Kebutuhan dasar tersebut
salah satunya adalah dengan pemebuhan gizi selama persalinan, dukungan ibu dari
keluarga, teman, suami, atau orang terdekat lainnya.
B. Rumusan masalah
Kebutuhan dasar seperti apa yang dapat memenuhi kebutuhan ibu selama
bersalin?
Bagaimana jika ibu bersalin tidak nafsu makan agar energi yang terkuras dapat
terganti?
1
Jika salah satu kebutuhan antara pemenuhan kebutuhan dasar ibu bersalin ( fisik
maupun psikologis ) kurang, apakah akan memengaruhi dalam proses persalinan
ibu?
C. Tujuan
Mengetahui kebutuhan dasar ibu secara fisik maupun psikologis, antara lain
dengan pemenuhan gizi serta dukungan kepada ibu bersalin.
Mengetahui asupan gizi yang dapat dimakan atau diminum sesuai keinginan ibu
tanpa mengurangi nilai gizinya.
Mengetahui tingkat kebutuhan dasar ibu bersalin, jika salah satu kebutuhan
dasarnya tidak terpenuhi. Salah satunya adalah lemasnya badan ibu pasca bersalin
atau saat bersalin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pendamping persalinan bisa dilakukan oleh suami, anggota keuarga atau seseoranng
pilihan ibu yang sudah berpengalaman dalam proses persalinan. Oleh karena itu, anjurkan ibu
untuk ditemani seorang pendamping untuk melakukan peran aktif dalam mendukung ibu dan
mengidentifikasi langkah-langkah yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu.
Seorang bidan harus menghargai keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau
saudara yang khusus untuk menemaninya. Adapun dukungan yang dapat diberikan oleh
pendamping yaitu mengusap keringat, menemai//membimbing ibu jalan-jalan, memberikan
minum, mengubah posisi, memijat punggung, kaki atau kepala ibu, menciptakan suasana
kekeluargaan dan rasa nyaman, membantu ibu bernapas pada saat kontraksi dan
mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memebrikan pujian kepada ibu.
(Sulistyawati, Ari. 2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas)
Kelahiran dengan bantuan vakum dan forsep semakin sedikit atau semakin kecil.
Skor apgar
3
Depresi lebih kecil pada 6 minggu
Riset yang dilakukanoleh ball (1987) dan hidnett serta osborn (1989),menyatakan bahwa
kehadiran support pada ibu selama persalinan akan menimbulkan kekuatan dan perasaan
aman serta nyaman bagi ibu.hal ini di sesuaikan dengan menurunnya lama persalinan
,penurunan komplikasi perinatal dan menurunkan kebutuhan pemerintah oksitosin (klaus et al
1986).
1. Mendukung ibu dan keluarga baik secara fisik dan emosional selama
persalinan dan kelahiran
2. Mencegah membuat diagnosa yang tidak tepat, deteksi dini dan
penanganan
komplikasi selama persalinan dan kelahiran.
3. Merujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terdeteksi komplikasi.
4. Memberikan asuhan yang akurat dengan meminimalkan intervensi.
5. Pencegahan infeksi yang aman untuk memperkecil resiko.
6. Pemberitahuan kepada ibu dan keluarga bila akan dilakukan tindakan dan
terjadi penyulit.
7. Memberikan asuhan bayi baru lahir secara tepat.
8. Pemberian ASI sedini mungkin.
Kebutuhan dasar selama persalinan tidak terlepas dengan asuhan yang diberikan
bidan. Asuhan kebidanan yang diberikan, hendaknya asuhan yang sayang ibu dan
bayi. Asuhan yang sayang ibu ini akan memberikan perasaan aman dan nyaman
selama persalinan dan kelahiran.
4
C. Konsep Asuhan Sayang Ibu
Konsep asuhan sayang ibu menurut Pusdiknakes, 2003 adalah sebagai berikut:
Asuhan sayang ibu memberikan rasa nyaman dan aman selama proses persalinan,
menghargai kebiasaan budaya, praktik keagamaan dan kepercayaan dengan
melibatkan ibu dan keluarga dalam pengambilan keputusan.
Asuhan sayang ibu berpusat pada ibu, bukan pada petugas kesehatan.
Asuhan sayang ibu menjamin ibu dan keluarganya dengan memberitahu tentang apa
yang terjadi dan apa yang bisa diharapkan.
Memberi asuhan yang peka dan responsif dengan kepercayaan, nilai dan adat
istiadat.
Memberikan kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk memilih posisi persalinan
yang nyaman bagi ibu.
Merumuskan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk pemberian asuhan yang
berkesinambungan.
Tidak rutin menggunakan praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian
ilmiah tentang manfaatnya, seperti: pencukuran, enema, pemberian cairan intervena,
5
menunda kebutuhan gizi, merobek selaput ketuban, pemantauan janin secara
elektronik.
Mengajarkan pada pemberi asuhan dalam metode meringankan rasa nyeri dengan/
tanpa obat-obatan.
Mendorong semua ibu untuk memberi ASI dan mengasuh bayinya secara mandiri.
Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama.
Menggunakan cara-cara yang sederhana dan tidak melakukan intervensi tanpa ada
indikasi.
Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional.
Mendukung ibu dan keluarga untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/ keluarganya selama
kehamilan, persalinan dan nifas.
6
E. Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan
Asuhan sayang ibu membantu ibu dan keluarganya untuk merasa aman dan nyaman
selama proses persalinan. Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling
menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu (Depkes, 2004). Cara yang paling
mudah untuk membayangkan asuhan sayang ibu adalah dengan menanyakan pada diri kita
sendiri, “Seperti inikah asuhan yang ingin saya dapatkan?” atau “Apakah asuhan seperti ini,
yang saya inginkan untuk keluarga saya yang sedang hamil?”. Asuhan sayang ibu seharusnya
diberikan pada tiap kala selama persalinan, misalnya :
Kala I
Kala I adalah suatu kala dimana dimulai dari timbulnya his sampai pembukaan lengkap.
Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
7
resiko perdarahan persalinan; mengganggu penatalaksanaan distosia bahu;
meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pasca persalinan.
Kala II
Kala II adalah kala dimana dimulai dari pembukaan lengkap serviks sampai
keluarnya bayi. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
Menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan spontan umtuk
meneran – dengan cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada
his.
8
Memberika rasa aman dan nyaman dengan cara :
F. Analisis Jurnal
Title : Hubungan Pendampingan Suami dalam Persalinan dengan Tingkat Kecemasan pada
Ibu Bersalin di PMB Siswati, SST Kota Tanjungpinang Tahun2019
Menurut Datta (2007), suami adalah orang terdekat yang dapat memberikan rasa
aman dan tenang yang diharapkan istri selama proses persalinan. Salah satu prinsip dasar
asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses
persalinan dan kelahiran bayi. Ibu primigravida yang pendampingan suami hadir sebanyak
53,3%. Ibu primigravida yang mengalami kecemasan kecemasan berat sebanyak 63,3%. Ada
9
hubungan yang signifikan antara hubungan pendampingan suami dalam persalinan dengan
tingkat kecemasan pada ibu primigravida
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran
hidup. Salah satu penyebab langsung AKI adalah partus macet sebesar 5%. Partus macet
berhubungan dengan adanya kecemasan, stres dan nyeri. Antara cemas,stress dan nyeri
merupakan lingkaran penyebab terjadinya partus macet. Sehingga perlu dikaji tentang nyeri
dan kebutuhan ibu bersalin untuk mengatasi nyeri selama proses persalinan.
Title : Analisis Praktek Bidan pada Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir
Sekitar tigapuluh persen kematian bayi terjadi pada periode neonatal yang 80 % di
antaranya terjadi pada minggu pertama. Hal tersebut mengindikasikan status kesehatan ibu
dan bayi baru lahir yang rendah serta akses dan kualitas pelayanan persalinan masih rendah.
Tahun 2006, kematian neonatal di Kabupaten Solo adalah 47 dari 8.250 kelahiran hidup dan
di Kecamatan Lembah Gumanti adalahi 23 kematian neonatal dari 1,091 kelahiran hidup.
Masih ada praktek yang tidak sesuai dengan Standar pelayanan kebidanan, terutama
penyuluhan pada ibu bersalin. Supervisi yang dilakukan Pimpinan dan Koordinator Program
KIA Puskesmas Alahan Panjang masih kurang. Bidan yang pernah mengikuti pelatihan
fungsi bidan dalam pelayananan KIA sarana mendukung atau tindakan bidan dalam
pelayanan KIA kurang.
Pemberian aromaterapi pada ibu bersalin secara rutin terutama pada persalinan kala I
dianjurkan dalam manajemen nyeri persalinan. Demikian halnya dengan pendamping
persalinan, dianjurkan dilakukan oleh orang terdekat yang diharapkan oleh ibu bersalin dan
10
mampu memberikan rasa nyaman pada ibu bersalin sehingga meningkatkan rasa percaya diri,
atau bisa juga digantikan dengan seorang profesional yang memiliki kompetensi
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengaju pada tujuan khusus penelitian,
maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/1136/1/BAB%20I.pdf
https://bidankusholihah.blogspot.com/2009/12/kebutuhan-dasar-ibu-bersalin.html?m=1
Putra Alhafiza. Analisis Praktek Bidan pada Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir
Setyowati Heni. Kebutuhan Ibu Melahirkan Untuk Mengatasi Nyeri Selama Proses
Persalinan. 2013
Yuanti Yocki, Cindy Ria Aprilia Putri. Efektifitas Aromaterapi dan Pendamping Persalinan
Terhadap Nyeri Persalinan. 2021
Murugesu Laxsini, Damman Olga, Derksen Marloes, Timmermans Danielle, Jonge ank,
Smets Elle, Fransen Mirjam. Partisipasi Wanita dalam Pengambilan Keputusan dalam
Perawatan Maternitas: Eksplorasi Kualitatif Keterampilan Literasi Kesehatan Klien dan
Kebutuhan Dukungan. 2021
13