Anda di halaman 1dari 16

KEBUTUHAN DASAR IBU BERSALIN

Dosen Mata Kuliah :

Mundarti, S,SiT, M.Kes

Disusun Oleh :

1. IKKA ROFINGATUL KHURI (P1337424220056)


2. DESTI ATIKA SAFITRI (P1337424220057)
3. INGGRID HARTANTO P (P1337424220058)
4. MADINNA ADRIA YUSFA (P1337424220059)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEBIDANAN MAGELANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena berkat rahmat
serta karunia-NYA lah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan dan BBL, makalah tentang Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin tepat pada waktu yang
telah ditentukan..

Makalah ini disusun agar pembaca serta kami sendiri dapat memperluas pengetahuan
dan pemahaman mengenai kebutuhan ibu saat hamil hingga bersalin. Kami juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, maupun dapat pula digunakan sebagai
bahan belajar dan sebagai prasarana penunjang tercapainya pemahaman yang baik. Kami
juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik serta saran positif yang membangun, agar makalah ini
menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang akan datang.

Magelang, 31 Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pendamping Persalinan................................................................................3
B. Asuhan Sayang Ibu sebagai Kebutuhan Dasar dalam Persalinan..............................4
C. Konsep Asuhan Sayang Ibu ......................................................................................5
D. Prinsip Umum Sayang Ibu.........................................................................................6
E. Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan...........................................................7
F. Analisis Jurnal............................................................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Persalinan normal menurut WHO (World Health Organization) adalah


persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan
tetap demikian selama proses persalinan, bayi lahir secara spontan dalam presentasi
belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan setelah persalinan
ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat (JNPK-KR Depkes RI, 2012).

Persalinan merupakan proses fisiologis yang hampir pasti dialami oleh semua
wanita jika tidak ada masalah medis lainnya. Tahapan yang dilalui untuk mencapai
persalinan yang aman dan lancar, diperlukan upaya persiapan khusus pada saat masa
kehamilan, sampai persalinan. Salah satunya adalah bentuk dukungan secara fisik
maupun mental selain materi. Dikarenakan wanita dalam menjalani proses tersebut,
akan mengalami perubahan secara fisik dan psikisnya. Dibutuhkan kebutuhan khusus
untuk membantu para calon ibu untuk memenuhi kebutuhannya. Terutama saat
terjadinya persalinan.

Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas terkait dengan kebutuhan
dasar ibu bersalin yang harus dipahami oleh semua para calon ibu maupun tenaga
kesehatan yang akan menolong ibu pada saat persalinan. Kebutuhan dasar tersebut
salah satunya adalah dengan pemebuhan gizi selama persalinan, dukungan ibu dari
keluarga, teman, suami, atau orang terdekat lainnya.

B. Rumusan masalah

 Kebutuhan dasar seperti apa yang dapat memenuhi kebutuhan ibu selama
bersalin?

 Bagaimana jika ibu bersalin tidak nafsu makan agar energi yang terkuras dapat
terganti?

1
 Jika salah satu kebutuhan antara pemenuhan kebutuhan dasar ibu bersalin ( fisik
maupun psikologis ) kurang, apakah akan memengaruhi dalam proses persalinan
ibu?

C. Tujuan

 Mengetahui kebutuhan dasar ibu secara fisik maupun psikologis, antara lain
dengan pemenuhan gizi serta dukungan kepada ibu bersalin.

 Mengetahui asupan gizi yang dapat dimakan atau diminum sesuai keinginan ibu
tanpa mengurangi nilai gizinya.

 Mengetahui tingkat kebutuhan dasar ibu bersalin, jika salah satu kebutuhan
dasarnya tidak terpenuhi. Salah satunya adalah lemasnya badan ibu pasca bersalin
atau saat bersalin.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pendamping Persalinan

Pendamping persalinan bisa dilakukan oleh suami, anggota keuarga atau seseoranng
pilihan ibu yang sudah berpengalaman dalam proses persalinan. Oleh karena itu, anjurkan ibu
untuk ditemani seorang pendamping untuk melakukan peran aktif dalam mendukung ibu dan
mengidentifikasi langkah-langkah yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu.

Seorang bidan harus menghargai keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau
saudara yang khusus untuk menemaninya. Adapun dukungan yang dapat diberikan oleh
pendamping yaitu mengusap keringat, menemai//membimbing ibu jalan-jalan, memberikan
minum, mengubah posisi, memijat punggung, kaki atau kepala ibu, menciptakan suasana
kekeluargaan dan rasa nyaman, membantu ibu bernapas pada saat kontraksi dan
mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memebrikan pujian kepada ibu.
(Sulistyawati, Ari. 2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas)

Dalam cochrane database,suatu kajian ulang sistematik dari 14 percobaan yang


melibatkan 5000 wanita memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pendamping secara terus
menerus selama persalinan dan kelahiran akan menghasilkan:

 Kelahiran dengan bantuan vakum dan forsep semakin sedikit atau semakin kecil.

 Secsio caesarea untuk membantu kelahiran menjadi berkurang.

 Skor apgar

 Lamanya persalinan semakin pendek.

 kepuasan ibu semakin besar dalam pengalaman melahirkan mereka.

Menurut Hodnet (200) dalam chapman (2003), keuntungan dukungan yang


berkesinambungan dapat menjadiakan pengalaman ibu:

 Persalinan yang lebih baik dari yang diharapkan

 Pengalaman keseluruhan yang lebih positif

 Ibu lebih mungkin menyusui sendiri pada 6 minggu

3
 Depresi lebih kecil pada 6 minggu

 Lebih sedikit kesulitan memelihara bayi

Riset yang dilakukanoleh ball (1987) dan hidnett serta osborn (1989),menyatakan bahwa
kehadiran support pada ibu selama persalinan akan menimbulkan kekuatan dan perasaan
aman serta nyaman bagi ibu.hal ini di sesuaikan dengan menurunnya lama persalinan
,penurunan komplikasi perinatal dan menurunkan kebutuhan pemerintah oksitosin (klaus et al
1986).

B. Asuhan Sayang Ibu sebagai Kebutuhan Dasar dalam Persalinan


Persalinan adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan
bagi seorang ibu dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari bidan serta
dukungan yang terus-menerus dengan menghasilkan persalinan yang sehat dan memuaskan
dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan. Sebagai bidan, ibu akan mengandalkan
pengetahuan, keterampilan dan pengambilan keputusan dari apa yang dilakukan. Hal ini
dimaksudkan untuk :

1. Mendukung ibu dan keluarga baik secara fisik dan emosional selama
persalinan dan kelahiran
2. Mencegah membuat diagnosa yang tidak tepat, deteksi dini dan
penanganan
komplikasi selama persalinan dan kelahiran.
3. Merujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terdeteksi komplikasi.
4. Memberikan asuhan yang akurat dengan meminimalkan intervensi.
5. Pencegahan infeksi yang aman untuk memperkecil resiko.
6. Pemberitahuan kepada ibu dan keluarga bila akan dilakukan tindakan dan
terjadi penyulit.
7. Memberikan asuhan bayi baru lahir secara tepat.
8. Pemberian ASI sedini mungkin.

Kebutuhan dasar selama persalinan tidak terlepas dengan asuhan yang diberikan
bidan. Asuhan kebidanan yang diberikan, hendaknya asuhan yang sayang ibu dan
bayi. Asuhan yang sayang ibu ini akan memberikan perasaan aman dan nyaman
selama persalinan dan kelahiran.

4
C. Konsep Asuhan Sayang Ibu
Konsep asuhan sayang ibu menurut Pusdiknakes, 2003 adalah sebagai berikut:

 Asuhan yang aman berdasarkan evidence based dan ikut meningkatkan


kelangsungan hidup ibu. Pemberian asuhan harus saling menghargai budaya,
kepercayaan, menjaga privasi, memenuhi kebutuhan dan keinginan ibu.

 Asuhan sayang ibu memberikan rasa nyaman dan aman selama proses persalinan,
menghargai kebiasaan budaya, praktik keagamaan dan kepercayaan dengan
melibatkan ibu dan keluarga dalam pengambilan keputusan.

 Asuhan sayang ibu menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan


merupakan proses alamiah dan tidak perlu intervensi tanpa adanya komplikasi.

 Asuhan sayang ibu berpusat pada ibu, bukan pada petugas kesehatan.

 Asuhan sayang ibu menjamin ibu dan keluarganya dengan memberitahu tentang apa
yang terjadi dan apa yang bisa diharapkan.

Badan Coalition Of Improving Maternity Services (CIMS) melahirkan Safe


Motherhood Intiative pada tahun 1987. CIMS merumuskan sepuluh langkah asuhan
sayang ibu sebagai berikut:

 Menawarkan adanya pendampingan saat melahirkan untuk mendapatkan dukungan


emosional dan fisik secara berkesinambungan.

 Memberi informasi mengenai praktek kebidanan, termasuk intervensi dan hasil


asuhan.

 Memberi asuhan yang peka dan responsif dengan kepercayaan, nilai dan adat
istiadat.

 Memberikan kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk memilih posisi persalinan
yang nyaman bagi ibu.

 Merumuskan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk pemberian asuhan yang
berkesinambungan.

 Tidak rutin menggunakan praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian
ilmiah tentang manfaatnya, seperti: pencukuran, enema, pemberian cairan intervena,

5
menunda kebutuhan gizi, merobek selaput ketuban, pemantauan janin secara
elektronik.

 Mengajarkan pada pemberi asuhan dalam metode meringankan rasa nyeri dengan/
tanpa obat-obatan.

 Mendorong semua ibu untuk memberi ASI dan mengasuh bayinya secara mandiri.

 Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama.

 Berupaya untuk mempromosikan pemberian ASI dengan baik.

D. Prinsip Umum Sayang Ibu


Prinsip-prinsip sayang ibu adalah sebagai berikut:

 Memahami bahwa kelahiran merupakan proses alami dan fisiologis.

 Menggunakan cara-cara yang sederhana dan tidak melakukan intervensi tanpa ada
indikasi.

 Memberikan rasa aman, berdasarkan fakta dan memberi kontribusi pada


keselamatan jiwa ibu.

 Asuhan yang diberikan berpusat pada ibu.

 Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu.

 Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional.

 Memastikan ibu mendapat informasi, penjelasan dan konseling yang cukup.

 Mendukung ibu dan keluarga untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan.

 Menghormati praktek-praktek adat dan keyakinan agama.

 Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/ keluarganya selama
kehamilan, persalinan dan nifas.

 Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

6
E.  Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan
Asuhan sayang ibu membantu ibu dan keluarganya untuk merasa aman dan nyaman
selama proses persalinan. Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling
menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu (Depkes, 2004). Cara yang paling
mudah untuk membayangkan asuhan sayang ibu adalah dengan menanyakan pada diri kita
sendiri, “Seperti inikah asuhan yang ingin saya dapatkan?” atau “Apakah asuhan seperti ini,
yang saya inginkan untuk keluarga saya yang sedang hamil?”. Asuhan sayang ibu seharusnya
diberikan pada tiap kala selama persalinan, misalnya :

Kala I
Kala I adalah suatu kala dimana dimulai dari timbulnya his sampai pembukaan lengkap.
Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :

 Memberikan dukungan emosional.

 Pendampingan anggota keluarga selama proses persalinan sampai kelahiran


bayinya.

 Menghargai keinginan ibu untuk memilih pendamping selama persalinan.

 Peran aktif anggota keluarga selama persalinan dengan cara :

1. .Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memuji ibu.


2. Membantu ibu bernafas dengan benar saat kontraksi.
3. Melakukan massage pada tubuh ibu dengan lembut.
4. Menyeka wajah ibu dengan lembut menggunakan kain.
5. Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman

 Mengatur posisi ibu sehingga terasa nyaman.

 Memberikan cairan nutrisi dan hidrasi – Memberikan kecukupan energi dan


mencegah dehidrasi. Oleh karena dehidrasi menyebabkan kontraksi tidak teratur
dan kurang
efektif.

 Memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur dan


spontan – Kandung kemih penuh menyebabkan gangguan kemajuan persalinan
dan menghambat turunnya kepala; menyebabkan ibu tidak nyaman; meningkatkan

7
resiko perdarahan persalinan; mengganggu penatalaksanaan distosia bahu;
meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pasca persalinan.

 Pencegahan infeksi – Tujuan dari pencegahan infeksi adalah untuk mewujudkan


persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi; menurunkan angka morbiditas
dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir.

Kala II
Kala II adalah kala dimana dimulai dari pembukaan lengkap serviks sampai
keluarnya bayi. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :

 Pendampingan ibu selama proses persalinan sampai kelahiran bayinya oleh


suami dan anggota keluarga yang lain.

 Keterlibatan anggota keluarga dalam memberikan asuhan antara lain :

1. Membantu ibu untuk berganti posisi.


2. Melakukan rangsangan taktil
3. Memberikan makanan dan minuman.
4. Menjadi teman bicara/ pendengar yang baik.
5. Memberikan dukungan dan semangat selama persalinan sampai
kelahiran bayinya.

 .Keterlibatan penolong persalinan selama proses persalinan & kelahiran –


dengan cara :

1. Memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan keluarga.


2. Menjelaskan tahapan dan kemajuan persalinan.
3. Melakukan pendampingan selama proses persalinan dan kelahiran
 Membuat hati ibu merasa tenteram selama kala II persalinan – dengan
cara
memberikan bimbingan dan menawarkan bantuan kepada ibu.

 Menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan spontan umtuk
meneran – dengan cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada
his.

 Mencukupi asupan makan dan minum selama kala II.

8
 Memberika rasa aman dan nyaman dengan cara :

1. Mengurangi perasaan tegang.


2. Membantu kelancaran proses persalinan dan kelahiran bayi.
3. Memberikan penjelasan tentang cara dan tujuan setiap tindakan
penolong.
4. Menjawab pertanyaan ibu.
5. Menjelaskan apa yang dialami ibu dan bayinya.
6. Memberitahu hasil pemeriksaan.

 Pencegahan infeksi pada kala II dengan membersihkan vulva dan perineum


ibu.

 .Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secara spontan.

F. Analisis Jurnal

Title : Partisipasi Wanita dalam Pengambilan Keputusan dalam Perawatan Maternitas:


Eksplorasi Kualitatif Keterampilan Literasi Kesehatan Klien dan Kebutuhan Dukungan

Wanita dengan berbagai tingkat membaca, memahami, dan menghitung tampaknya


sangat terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Mereka menyebutkan untuk mencari
dan memilih informasi umum tentang kehamilan dan persalinan, dan untuk membangun
preferensi mereka berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada sebelumnya,
dan melalui diskusi dengan mitra dan signifikan lainnya. Namun, tidak semua wanita dapat
menemukan informasi yang dapat dipercaya, memahami informasi probabilistik, membangun
preferensi berdasarkan informasi manfaat/bahaya dan untuk mengatasi perubahan keadaan
dan ketidakpastian. Terutama dasar rendah wanita terampil dan primigravida merasa perlu
dukungan untuk menerapkan keterampilan ini.

Title : Hubungan Pendampingan Suami dalam Persalinan dengan Tingkat Kecemasan pada
Ibu Bersalin di PMB Siswati, SST Kota Tanjungpinang Tahun2019

Menurut Datta (2007), suami adalah orang terdekat yang dapat memberikan rasa
aman dan tenang yang diharapkan istri selama proses persalinan. Salah satu prinsip dasar
asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses
persalinan dan kelahiran bayi. Ibu primigravida yang pendampingan suami hadir sebanyak
53,3%. Ibu primigravida yang mengalami kecemasan kecemasan berat sebanyak 63,3%. Ada

9
hubungan yang signifikan antara hubungan pendampingan suami dalam persalinan dengan
tingkat kecemasan pada ibu primigravida

Title : Kebutuhan Ibu Melahirkan Untuk Mengatasi Nyeri Selama Persalinan

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran
hidup. Salah satu penyebab langsung AKI adalah partus macet sebesar 5%. Partus macet
berhubungan dengan adanya kecemasan, stres dan nyeri. Antara cemas,stress dan nyeri
merupakan lingkaran penyebab terjadinya partus macet. Sehingga perlu dikaji tentang nyeri
dan kebutuhan ibu bersalin untuk mengatasi nyeri selama proses persalinan.

Title : Analisis Praktek Bidan pada Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir

Sekitar tigapuluh persen kematian bayi terjadi pada periode neonatal yang 80 % di
antaranya terjadi pada minggu pertama. Hal tersebut mengindikasikan status kesehatan ibu
dan bayi baru lahir yang rendah serta akses dan kualitas pelayanan persalinan masih rendah.
Tahun 2006, kematian neonatal di Kabupaten Solo adalah 47 dari 8.250 kelahiran hidup dan
di Kecamatan Lembah Gumanti adalahi 23 kematian neonatal dari 1,091 kelahiran hidup.
Masih ada praktek yang tidak sesuai dengan Standar pelayanan kebidanan, terutama
penyuluhan pada ibu bersalin. Supervisi yang dilakukan Pimpinan dan Koordinator Program
KIA Puskesmas Alahan Panjang masih kurang. Bidan yang pernah mengikuti pelatihan
fungsi bidan dalam pelayananan KIA sarana mendukung atau tindakan bidan dalam
pelayanan KIA kurang.

Title : Efektifitas Aromaterapi dan Pendamping Persalinan Terhadap Nyeri Persalinan

Sebagian ibu bersalin mengalami nyeri persalinan ringan menggunakan aromaterapi


sebagai upaya untuk mengurangi rasa nyeri dan didampingi oleh suami atau keluarga pada
saat proses persalinan berlangsung. Namun pendamping persalinan tidak ada kontribusi yang
signifikan terhadap nyeri persalinan.Hal ini dikarenakan kehadiran seorang pendamping
persalinan seharusnya orang yang diharapkan kehadirannya dan dapat memberikan support
system, memahami ibu sehingga meningkatkan rasa percaya diri dalam mengelola rasa nyeri
sebagai suatu kekuatan yang nyaman dalam proses kelahiran bayi.

Pemberian aromaterapi pada ibu bersalin secara rutin terutama pada persalinan kala I
dianjurkan dalam manajemen nyeri persalinan. Demikian halnya dengan pendamping
persalinan, dianjurkan dilakukan oleh orang terdekat yang diharapkan oleh ibu bersalin dan

10
mampu memberikan rasa nyaman pada ibu bersalin sehingga meningkatkan rasa percaya diri,
atau bisa juga digantikan dengan seorang profesional yang memiliki kompetensi

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengaju pada tujuan khusus penelitian,
maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Pemberian asuhan secara komprehensif terhadap asuhan sayang ibu ditemukan


bahwa asuhan sayang ibu yang berkenaan dengan kebutuhan fisik seperti,
pencegahan infeksi, menghargai privasi ibu dan yang lainnya sudah dilakukan
dengan baik oleh bidan, namun yang berkenaan dengan komunikasi dan
emosional ibu seperti; pemberian informasi, anjuran untuk bertanya tentang
kekhawatiran ibu dan lainnya hanya dilakukan oleh kurang dari separo bidan di
Kota Padang.
2. Informasi mendalam mengenai manajemen asuhan sayang ibu pada tahap
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi belum baik, namun pada tahap
pengorganisasian sudah baik.

B. Saran

1. Bagi Perkembangan Pengetahuan


Bagi institusi terkait agar dapat menjadikan daftar tilik asuhan sayang ibu
menjadi pedoman yang baku dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal
dengan perlu di modifikasi dan disempurnakan terlebih dahulu. Agar tercapai
asuhan sayangibu yang komprehensif sehingga persalinan menjadi nyaman dan
aman bagi pasien bersalin. Selain itu disarankan agar institusi pendidikan
kebidanan agar lebih meningkatkan pendidikan psikolgi pada ibu bersalin, agar
bidan yang akan datang lebih paham tentang kebutuhan psikologis ibu bersalin.
2. Bagi Bidan
Saran bagi bidan pelaksana agar dapat melakukan asuhan sayang ibu
sepenuhnya dalam praktik pertolongan persalian. Agar masyarakat tetap percaya
pada bidan sebagai tempat layanan publik yang mampu menjawab semua
kebutuhan ibu mulai dari hamil hingga nifas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin – bidan nana kurnia sari (wordpress.com)

bidanku sholihah: KEBUTUHAN DASAR IBU BERSALIN

http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/1136/1/BAB%20I.pdf

https://bidankusholihah.blogspot.com/2009/12/kebutuhan-dasar-ibu-bersalin.html?m=1

Putri Yuriati,Sabariah. Hubungan Pendampingan Suami dalam Persalinan dengan Tingkat


Kecemasan pada Ibu bersalin di PMB Siswati, SST Kota Tanjungpinang Tahun 2019. 2019

Putra Alhafiza. Analisis Praktek Bidan pada Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir

Setyowati Heni. Kebutuhan Ibu Melahirkan Untuk Mengatasi Nyeri Selama Proses
Persalinan. 2013

Yuanti Yocki, Cindy Ria Aprilia Putri. Efektifitas Aromaterapi dan Pendamping Persalinan
Terhadap Nyeri Persalinan. 2021

Murugesu Laxsini, Damman Olga, Derksen Marloes, Timmermans Danielle, Jonge ank,
Smets Elle, Fransen Mirjam. Partisipasi Wanita dalam Pengambilan Keputusan dalam
Perawatan Maternitas: Eksplorasi Kualitatif Keterampilan Literasi Kesehatan Klien dan
Kebutuhan Dukungan. 2021

13

Anda mungkin juga menyukai