Dosen Pengampu:
Dr.Heny Astutik, S.Kep,Ns.,M.Kes
Disusun Oleh:
Sabrina Maharani Artamevia
(P17310214055)/2B
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Saya
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepadaksaya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Selawat serta salam saya
sampaikan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia
dari zaman jahiliyyah ke zaman yang terang benderang penuh petunjuk.
Makalah ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat dan tata bahasa.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya merima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi terutama untuk mahasiswa.
2
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................4
1.3 TUJUAN UMUM................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala I-V..............................................................................5
2.2 Kehadiran Seorang Pendamping........................................................................................13
2.3 Pengurangan Rasa Nyeri....................................................................................................14
2.4 Penerimaan Terhadap Kelakuan dan Tingkah Lakunya.....................................................14
2.5 Informasi dan Kepastian tentang Hasil Persalinan yang Aman.........................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................15
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................15
3.2 SARAN..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bidan sebagai pemberi asuhan pada ibu bersalin harus menguasai berbagai kebutuhan
dasar ibu bersalin, karena persalinan yang aman dan nyaman hanya akan tercipta jika seluruh
kebutuhan dasar ibu bersalin terpenuhi.
Hasi penelitian Odent dalam Simpkin (2004) jika wanita dibiarkan melahirkan “dengan cara
sebagaimana mamalia”, maka persalinannya itu cenderung berlangsung tanpa kesulitan.
Secara alamiah mamlia akan mencari tempat yang privasi, nyaman dan menyenangkan,
tenang dengan pencahayaan yang kurang ketika mereka akan melahirkan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Prinsip-prinsip umum asuhan sayang ibu adalah
Menyapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan bertindak dengan tenang dan
berikan dukungan penuh selama persalinan dan kelahiran bayi, jawab setiap
pertanyaan yang diajukan oleh ibu atau anggota keluarganya, anjurkan suami dan
anggota keluarga ibu untuk hadir dan memberikan dukungannya.
Waspadai gejala atau tanda penyulit selama proses persalinan dan lakukan tindakan
yang sesuai jika diperlukan, siap dengan rencana rujukan.
Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk :
Memberikan dukungan emosional, membantu pengaturan posisi ibu, memberikan
cairan dan nutrisi, keleluasan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur,
pencegahan infeksi.
2. Perawatan Fisik
Kebersihan dan kenyamanan, wanita yang sedang bersalin akan merasa sangat panas
dan berkeringat banyak. Bila memungkinkan ibu bisa mandi dan berganti pakaian,
atau bila idak cukup dengan menyeka tubuhnya dan mengganti pakaianya. Baju
yang bersih dan terbuat dari bahan katun akan membuat ibu merasa nyaman.
Mulunya bisa disegarkan dengan jalan menggosok gigi atau mouthwash.
3. Mengatur Posisi
Anjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan
melahirkan bayi serta anjurkan suamin dan pendamping lainnya untuk membantu
ibu berganti posisi. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring, miring
atau merangkak.
Kebutuhan Cairan dan Nutrisi
Makanan padat tidak boleh diberikan selama persalinan aktif, karna makanan padat
lebh lama tinggal dalam lambung dari pada makanan cair, sehingga proses
pencernaan berjalan lebih lambat selama persalinan. Bila ada pemberian obat, dapat
juga merangsang terjadinya mual muntah, yang biasa mengakibatkan terjadinya
aspirasi kedalam paru-paru.
Untuk mencegah dehidrasi, pasien boleh di beri minuman segar (jus buah, sup, dll).
Selama proses persalinan, namun bila mual atau muntah dapat diberikan cairan RL.
Kebutuhan Eliminasi
Kandung kencing harus dikosongkan setiap 2 jam selama proses persalinan.
Demikian pula dengan jumlah dan waktu berkemih juga harus dicatat. Bila pasien
tidak mampu berkemih sendiri, dapat dilakukan katerisasi karena kandung kencing
yang penuh akan menghambat penurunan bagian terbawah janin. Selain itu, juga
6
akan meningkatkan rasa tidak nyaman yang tidak dikenali pasien, karena bersamaan
dengan munculnya kontraksi uterus.
Rectum yang penuh akan mengganggu penurunan bagian terbawah janin, namun
bila pasien mengatakan ingin BAB, bidan harus memastikan kemungkinan adanya
tanda dan gejala masuk pada kala II.
7
5. Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami
oleh pasien.
8
Perawatan mulut
Selama aproses persalinan ,mulut ibu biasanya mengeluarkan nafas yang tidak sedap ,bibir
kering dan pecah-pecah,disertai tenggorokan kering. Hal ini dapat dialami ibu terutama
beberapa jam selama menjalani persalinan tanpa cairan oral dan perawatan mulut.
Kondisi tersebut juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan dan tidak menyenangkan
bagi orang disekitarnya.
Apabila ibu dapat mencerna cairan selama persalinan ,hal-hal berikut dapat dilakukan untuk
menghindari ketidak nyamanan tersebut.
1) Menggosok gigi,ingatkan ibu bersalin untuk membawa sikat dan pasta gigi kerumah sakit
atau rumah bersalin untuk digunakan selam persalinan
2) Mencuci mulut,berikan produk pencuci mulut untuk menyegarkan nafas
3) Memberikan gliserin ,usapkan gliserin pada bibir untuk menghindari kekeringan
4) Memberi permen atau gula-gula.permen dapat melembabkan mulut dan
tenggorokan .sebaiknya anjurkan untuk mengonsumsi permen lolipop untuk mencegah
aspirasi
Sebagian ibu akan berteriak pada saat mengejan.hal ini dapat membantunya melakukan
koping terhadap kontraksi dan ia harus merasa bebas mengekspresikan dirinya dengan cara
ini.keyakinan dan pujian bidan membantu ibu meningkatkan kepercayaan
dirinya ,meyakinkan ibu bahwa ia dapat mengendalikan berbagai peristiwa tersebut.suasana
harus tenang dan tidak tergesa-gesa
Pengipasan
Ibu yang sedang dalam proses persalinan biasanya banyak mengeluarkan keringat,bahkan
pada ruang persalinan dengan kontrol suhu terbaik pun,mereka mengeluh berkeringat pada
saat tertentu.apabila tempat persalinan tidak menyediakan pendingin ruang ,hal ini dapat
menimbulakan rasa tidak nyaman dan sangat menyengsarakan ibu bersalin.oleh karena
itu,gunakan kipas atau dapat juga bila tidak ada kipas,kertas atau lap dapat digunakan sebagai
pengganti kipas.
Mengatur posisi dan kenyamanan ibu
Faktor penting saat wanita berada dalam persalinan adalah bukan saat ia akhirnya
melahirkan,tetapi tetap mampu bergerak dengan gelisah selama persalinan. Mobilisasi
membantu ibu untuk tetap merasa terkendali. Membiarkan ibu bersalin untuk memilih posisi
persalinan memiliki banyak keuntungan,seperit pengurangan rasa tidak nyaman,trauma
perineum,lebih mudah meneran,dan posisi juga merupakan salah satu dasar yang
memengaruhi keutuhan perineum. Oleh karena itu,ibu bersalin harus diperbolehkan
mengambil posisi pilihan sendiri saat persalinan.
Posisi yang diterapkan saat persalinan harus menghindari hipoksia pada janin,menciptakan
pola kontraksi uterus yang efisien,meningkatkan diameter pelvis, memudahkan pengamtan
janin,memberikan paparan perineum yang baik,menyediakan daerah yang bersih untuk
9
melahirkan ,dan merasa nyaman. Pengaturan posisi melibatkan juga penempatan bantal di
bawah kepalanya untuk meningkatkan relaksasi,mengurangi tekanan oto,dan mengeliminasi
titik-titik tekanan
10
4. Berbaring miring kekiri
Posisi berbaring miring kekiri dapat mengurangi penekanan pada vena cava inferior
sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia, karena suplay oksigen tidak
terganggu, dapat member suasana rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan dan dapat
pencegahan terjadinya laserasi/robekan jalan lahir.
5. Posisi merangkak
Posisi ini akan meningkatkan oksigenisasi bagi bayi dan bisa mengurangi rasa sakit
punggung bagi ibu. Posisi merangkak sangat cocok untuk persalinan dengan rasa sakit
punggung, mempermudah janin dalam melakukan rotasi serta peregangan pada perineum
berkurang. Posisi merangkak juga dapat membantu penurunan kepala janin lebih dalam ke
panggul.
Hal-hal berikut dapat juga mengurangi rasa nyeri pada ibu,seperti:
1. Anjurkan ibu untuk mencoba posisi yang nyaman bagi dirinya.
2. Ibu boleh berjalan ,berdiri,duduk atau jongkok,berbaring miring atau merangkak.
3. Hindari menempatkan ibu pada posisi telentang atau supine karena dapat terjadi supine
hypotension syndrome.
11
D. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala IV
Dimulai dari lahir plasenta sampai 2 jam pertama postpartum untuk mengamati keadaan ibu
terutama terhadap perdarahan postpartum.kala IV pada primigravida dan multigravida sama-
sama berlangsung selama 2 jam.
Obsevasi yang dilakukan pada kala IV meliputi:
1. Evaluasi uterus
2. Pemeriksaan dan evaluasi serviks,vagina,dan perineum
3. Pemeriksaan dan evaluasi plasenta,selaput,dan tali pusat
4. Penjahitan kembali episiotomi dan laserasi (jika ada)
5. Pemantauan dan evaluasi lanjut tanda vital,kontraksi uterus,lokea,perdarahan,kandung
kemih.
6. Kala III
7. Kala III atau kala pelepasan uri adalah periode yang dimulai ketika bayi lahir dan berakhir
pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan.lama kala III pada primigravida dan
multigravida hampir sama berlangsung ± 10 menit.
4. Informasi dan bimbinglah sejelas-jelasnya mengenai apa yang terjadi dengan tubuhnya.
5. Kehadiran bidan sebagai pendamping selama 2 jam paska persalinan serta keluarga atau
orang-orang terdekatnya.
6. Dukungan untuk menjalin hubungan awal dengan bayinya terutama saat pemberian asi
awal.
7. Posisi tubuh dan lingkungan yang aman setelah saat-saat berat menjalani persalinan.
8. Tempat dan alas tidur yang bersih agar tidak terjadi infeksi.
13
2.3 Pengurangan Rasa Nyeri
Penerimaan akan tingkah lakunya dan sikap juga kepercayaannya apapun yang dia
lakukan merupakan hal terbaik yang mampu dilakukan pada saat itu. Biarkan sikap dan
tingkah lakunya, pada beberapa ibu mungkin berteriak pada puncak kontraksi dan ada
pula yang berusaha untuk diam dan ada juga yang menangis. Tugas bidan adalah
memberikan dukungan sebagai wujud penerimaan terhadap sikap ibu bersalin tersebut.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kebutuhan dasar ibu bersalin kala 1, diantaranya : teknik relaksasi, persiapan persalinan dan
asuhan sayang ibu.
o Teknik Relaksasi, Manfaat teknik relaxsasi : Mencegah otot-otot dari kelelahan khususnya
otot besar pada rahim, Menolong ibu mengatasi stress persalinan sehingga lebih menikmati
pengalamannya, Menolong menghemat energi, Membantu ibu dalam berkomunikasi lebih
efektif dengan orang-orang di sekitarnya, Membantu bayi dalam kelahiran
o Persiapan persalinan, meliputi : ruangan dan lingkungan, alat dan obat-obatan
o Asuhan sayang ibu, meliputi : Memberikan dukungan emosional, pencegahan infeksi,dll.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia antara lain:
1). Penyakit yaitu keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan
kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2). Hubungan keluarga; Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan
kebutuhan dasar karena adanya saling percaya.
3). Konsep diri.
4). Tahap Perkembangan.
3.2 SARAN
Dengan penulisan makalah ini kami sebagai penulis berharap pada para
pembaca semoga makalah ini bisa bermanfaat. Namun, manusia tidak ada yang
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat diharapkan guna perbaikan makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Rohani, dkk. 2011. Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Jakarta : salemba medika
Yeyeh rukyah, ai,dkk. 2009.asuhan kebidanan persalinan. Jakarta : trans info media.
suhan-sayang-ibu-sebagai-kebutuhan-dasar-persalinan/
Yulianti lia.2009.asuhan kebidanan II (Persalinan ).jakarta:TRANS INFO MEDIA
Sumarah, Widyastuti Yani, Wiyati Nining, (2008).Perawatan Ibu Bersalin(Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Bersalin), Fitramaya.Yogyakarta.
Prawirohardjo, Sarwono, (2009).
16