Anda di halaman 1dari 16

PORTOFOLIO

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan Persalinan)

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Sesuai Dengan Kala Persalinan

Dosen Pengampu:
Dr.Heny Astutik, S.Kep,Ns.,M.Kes

Disusun Oleh:
Sabrina Maharani Artamevia
(P17310214055)/2B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN MALANG
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Saya
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepadaksaya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Selawat serta salam saya
sampaikan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia
dari zaman jahiliyyah ke zaman yang terang benderang penuh petunjuk.
Makalah ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat dan tata bahasa.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya merima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi terutama untuk mahasiswa.

Malang, 30 Desember 2022


Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL.......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................4
1.3 TUJUAN UMUM................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala I-V..............................................................................5
2.2 Kehadiran Seorang Pendamping........................................................................................13
2.3 Pengurangan Rasa Nyeri....................................................................................................14
2.4 Penerimaan Terhadap Kelakuan dan Tingkah Lakunya.....................................................14
2.5 Informasi dan Kepastian tentang Hasil Persalinan yang Aman.........................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................15
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................15
3.2 SARAN..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang


menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari
bidan serta dukungan yang terus-menerus dengan menghasilkan persalinan yang sehat dan
memuaskan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan.

Bidan sebagai pemberi asuhan pada ibu bersalin harus menguasai berbagai kebutuhan
dasar ibu bersalin, karena persalinan yang aman dan nyaman hanya akan tercipta jika seluruh
kebutuhan dasar ibu bersalin terpenuhi.
Hasi penelitian Odent dalam Simpkin (2004) jika wanita dibiarkan melahirkan “dengan cara
sebagaimana mamalia”, maka persalinannya itu cenderung berlangsung tanpa kesulitan.
Secara alamiah mamlia akan mencari tempat yang privasi, nyaman dan menyenangkan,
tenang dengan pencahayaan yang kurang ketika mereka akan melahirkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang termasuk kebutuhan dasar ibu bersalin?

2. Apa saja manfaat kehadiran seorang pendamping dalam persalinan?


3. Apa saja pendekatan yang dilakukan untuk mengurangi rasa sakit ?

1.3 Tujuan Umum


1. Untuk mengetahui kebutuhan dasar ibu bersalin.
2. Untuk mengetahui manfaat kehadiran seorang pendamping dalam persalinan.
3. Untuk mengetahui pendekatan pengurangan rasa sakit.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala I-V

A.Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala I


Defenisi kala I
Kala I atau kala pembukaan berlangsung dari pembukaan nol (0 cm) sampai
pembukaan lengkap (10 cm).kala I untuk primigravida berlangsung 12
jam,sedangkan multigravida sekitar 8 jam.berdasarkan kurva
friedman,diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan
multigravida 2 cm/jam.
Kala I (pembukaan)dibagi menjadi dua fase,yakni:
1. Fase laten
a. Pembukaan serviks berlangsung lambat.
b. Pembukaan 0 sampai pembukaan 3 cm.
c. Berlangsung dalam 7-8 jam.
2. Fase aktif
Berlangsung selama 6 jam dan dibagi menjadi tiga subfase:
a. Periode akselerasi : berlangsung 2 jam ,pembukaan menjadi 4 jam.
b. Periode dilatasi maksimal (steady):selama 2 jam,pembukaan berlangsung cepat
menjadi 9 jam.
c. Periode deselerasi:berlangsung lambat,dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10
cm atau lengkap.

 Dukungan Fisik dan Fisiologis

 Lima kebutuhan wanita dalam persalinan antara lain :


      1. Memberikan Asuhan Sayang Ibu
Persalinan adalah saat yang menegangkan dan dapat menggugah emosi ibu dan
keluarganya atau bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi
ibu. Upaya untuk mengatasi gangguan emosional dan pengalaman yang
menegangkan tersebut sebaiknya dilakukan melalui asuhan sayang ibu selama
persalinan dan proses kelahiran bayinya .
      

5
Prinsip-prinsip umum asuhan sayang ibu adalah
Menyapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan bertindak dengan tenang dan
berikan dukungan penuh selama persalinan dan kelahiran bayi, jawab setiap
pertanyaan yang diajukan oleh ibu atau anggota keluarganya, anjurkan suami dan
anggota keluarga ibu untuk hadir dan memberikan dukungannya.
Waspadai gejala atau tanda penyulit selama proses persalinan dan lakukan tindakan
yang sesuai jika diperlukan, siap dengan rencana rujukan.
      Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk :
Memberikan dukungan emosional, membantu pengaturan posisi ibu, memberikan
cairan dan nutrisi, keleluasan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur,
pencegahan infeksi.

2. Perawatan Fisik
Kebersihan dan kenyamanan, wanita yang sedang bersalin akan merasa sangat panas
dan berkeringat banyak. Bila memungkinkan ibu bisa mandi dan berganti pakaian,
atau bila idak cukup dengan menyeka tubuhnya dan mengganti pakaianya. Baju
yang bersih dan terbuat dari bahan katun akan membuat ibu merasa nyaman.
Mulunya bisa disegarkan dengan jalan menggosok gigi atau mouthwash.
3. Mengatur Posisi
Anjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan
melahirkan bayi serta anjurkan suamin dan pendamping lainnya untuk membantu
ibu berganti posisi. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring, miring
atau merangkak.
Kebutuhan Cairan dan Nutrisi
Makanan padat tidak boleh diberikan selama persalinan aktif, karna makanan padat
lebh lama tinggal dalam lambung dari pada makanan cair, sehingga proses
pencernaan berjalan lebih lambat selama persalinan. Bila ada pemberian obat, dapat
juga merangsang terjadinya mual muntah, yang biasa mengakibatkan terjadinya
aspirasi kedalam paru-paru.
Untuk mencegah dehidrasi, pasien boleh di beri minuman segar (jus buah, sup, dll).
Selama proses persalinan, namun bila mual atau muntah dapat diberikan cairan RL.

 Kebutuhan Eliminasi
Kandung kencing harus dikosongkan setiap 2 jam selama proses persalinan.
Demikian pula dengan jumlah dan waktu berkemih juga harus dicatat. Bila pasien
tidak mampu berkemih sendiri, dapat dilakukan katerisasi karena kandung kencing
yang penuh akan menghambat penurunan bagian terbawah janin. Selain itu, juga

6
akan meningkatkan rasa tidak nyaman yang tidak dikenali pasien, karena bersamaan
dengan munculnya kontraksi uterus.
Rectum yang penuh akan mengganggu penurunan bagian terbawah janin, namun
bila pasien mengatakan ingin BAB, bidan harus memastikan kemungkinan adanya
tanda dan gejala masuk pada kala II.

B.Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala II


Persalinan kala II
Kala II atau disebut juga kala pengusiran dimulai dengan pembukaan lengkap
dari serviks (10 cm)dan berakhir dengan kelahiran bayi.
Kala II ditandai dengan :
1. His terkoordinasi,kuat,cepat dan lebih lama,kira-kira 2-3 menit sekali
2. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada
otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengejan
3. Tekanan pada rektum dan anus terbuka,serta vulva membuka dan perineum
merenggang.
·         
 Memberikan Dukungan
Adalah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya
mencapai pertolongan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang
ibu dan sayang bayi. Berikan dukungan dan semangat pada ibu dan anggota
keluarganya. Jelaskan proses kelahiran dan kemajuan persalinan kepada ibu dan
keluarganya. Tenteramkan hati ibu selama kala II persalinan. Berikan bimbingan
dan bantuan jika memang diperlukan.
Saat bidan memberikan dukungan fisik dan psikologis dalam persalinan atau
membantu keluarga untuk memberikan dukungan persalinan, bidan harus
melakukan semua dengan cara yang bersifat sayang ibu meliputi hal sebagai
berikut :
1. Aman
Sesuai dengan evidenced based dan memberikan sumbangan pada keselamatan
jiwa pasien.
2. Memungkinkan pasien merasa nyaman, aman secara psikologis merasa
didukung dan didengar.
3. Menghormati praktik-praktik budaya, keyakinan agama, serta hak pasien atau
keluarganya sebagai pengambil keputusan
4. Menggunakan cara pengobatan yang sederhana sebelum memakai teknologi
canggih

7
5. Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami
oleh pasien.

 Pengosongan kandung kemih


Sarankan ibu untuk sesering mungkin berkemih.kandung kemih yang kosong dapat
menyebabkan nyeri pada bagian abdominal dan menyebabkan bagian terendah dari janin sulit
turun.
 Mengejan
Dorongan untuk mengejan dapat terjadi sebelum verteks terlihat.dulu untuk menghemat
upaya ibu dan memberi kesempatan [ada jaringan vagina untuk meregang secara pasif,ibu
dianjurkan untuk menghindari mengejan aktif pada kala ini.

 Menjaga kebersihan diri


Ibu dapat dianjurkan untuk membasuh sekitar kemaluannya setelah buang air kecil atau
buang air besar,selain menjaga kemaluan tetap bersih dan kering. Hal ini dapat menimbulkan
kenyamanan dan relaksasi serta menurunkan resiko infeksi.akumulasi antara darah haid
(bloody show),keringat ,cairan amnion (larutan untuk pemeriksaan vagina),dan feses dapat
menyebabkan rasa tidak nyaman pada ibu bersalin.mandi dibak atau shower dapat menjadi
sangat menyegarkan dan santai.ibu dapat menjadi merasa sehat,tetapi bila fasilitasnya tidak
memungkinkan ,mandi ditempat tidur dapat menyegarkan ibu.
 Kebersihan
Praktik terbaik pencegahan infeksi pada kala II persalinan diantaranya adalah melakukan
pembersihan vulva dan perineum menggunakan air matang (DTT).gunakan gulungan kapas
atau kasa yang bersih,bersihkan mulai dari bagian atas kearah bawa (dari bagian anterior
vulva kearah rektum)untuk mencegah kontaminasi tinja.letakkan kain bersih dibawah bokong
saat ibu mulai meneran.sediakan kain bersih cadangan didekatnya.jika keluar tinja saat ibu
meneran,jelaskan bahwa hal itu biasa terjadi.
 Berendam
Air telah dihubungkan dengan persaan ‘sejahtera’ selama berabad-abad yang lalu.ketertarikan
terhadap air sebagai medium persalinan dan kelahiran bayi kini telah berkembang.beberapa
wanita memilih untuk menggunakan kolam hanyan untuk berendam pada kala I persalinan
dan beberapa ibu memilih untuk melahirkan didalam air.beberapa ibu telah mersakan betapa
rileksnya mereka selama berada dalam air.
Berendam dapat menjadi tindakan pendukung dan kenyamanan yang paling
menenangkan,bak yang disiapkan harus cukup dalam-dalam menampung air sehingga
ketinggian air dapat menutupi abdomen ibu bersalin.hal ini merupakan bentuk hidrotrapi dan
berdampak pada rasa gembira pada ibu.selain itu rasa tidak nyaman dapat meredan dan
kontraksi dapat dihasilkan selama ibu berendam.

8
 Perawatan mulut
Selama aproses persalinan ,mulut ibu biasanya mengeluarkan nafas yang tidak sedap ,bibir
kering dan pecah-pecah,disertai tenggorokan kering. Hal ini dapat dialami ibu terutama
beberapa jam selama menjalani persalinan tanpa cairan oral dan perawatan mulut.
 Kondisi tersebut juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan dan tidak menyenangkan
bagi orang disekitarnya.
Apabila ibu dapat mencerna cairan selama persalinan ,hal-hal berikut dapat dilakukan untuk
menghindari ketidak nyamanan tersebut.
1) Menggosok gigi,ingatkan ibu bersalin untuk membawa sikat dan pasta gigi kerumah sakit
atau rumah bersalin untuk digunakan selam persalinan
2) Mencuci mulut,berikan produk pencuci mulut untuk menyegarkan nafas
3) Memberikan gliserin ,usapkan gliserin pada bibir untuk menghindari kekeringan
4) Memberi permen atau gula-gula.permen dapat melembabkan mulut dan
tenggorokan .sebaiknya anjurkan untuk mengonsumsi permen lolipop untuk mencegah
aspirasi
Sebagian ibu akan berteriak pada saat mengejan.hal ini dapat membantunya melakukan
koping terhadap kontraksi dan ia harus merasa bebas mengekspresikan dirinya dengan cara
ini.keyakinan dan pujian bidan membantu ibu meningkatkan kepercayaan
dirinya ,meyakinkan ibu bahwa ia dapat mengendalikan berbagai peristiwa tersebut.suasana
harus tenang dan tidak tergesa-gesa

 Pengipasan
Ibu yang sedang dalam proses persalinan biasanya banyak mengeluarkan keringat,bahkan
pada ruang persalinan dengan kontrol suhu terbaik pun,mereka mengeluh berkeringat pada
saat tertentu.apabila tempat persalinan tidak menyediakan pendingin ruang ,hal ini dapat
menimbulakan rasa tidak nyaman dan sangat menyengsarakan ibu bersalin.oleh karena
itu,gunakan kipas atau dapat juga bila tidak ada kipas,kertas atau lap dapat digunakan sebagai
pengganti kipas.
 Mengatur posisi dan kenyamanan ibu
Faktor penting saat wanita berada dalam persalinan adalah bukan saat ia akhirnya
melahirkan,tetapi tetap mampu bergerak dengan gelisah selama persalinan. Mobilisasi
membantu ibu untuk tetap merasa terkendali. Membiarkan ibu bersalin untuk memilih posisi
persalinan memiliki banyak keuntungan,seperit pengurangan rasa tidak nyaman,trauma
perineum,lebih mudah meneran,dan posisi juga merupakan salah satu dasar yang
memengaruhi keutuhan perineum. Oleh karena itu,ibu bersalin harus diperbolehkan
mengambil posisi pilihan  sendiri saat persalinan.
Posisi yang diterapkan saat persalinan harus menghindari hipoksia pada janin,menciptakan
pola kontraksi uterus yang efisien,meningkatkan diameter pelvis, memudahkan pengamtan
janin,memberikan paparan perineum yang baik,menyediakan daerah yang bersih untuk

9
melahirkan ,dan merasa nyaman. Pengaturan posisi melibatkan juga penempatan bantal di
bawah kepalanya untuk meningkatkan relaksasi,mengurangi tekanan oto,dan mengeliminasi
titik-titik tekanan

1.Posisi terlentang (supine) 


Posisi ini juga menyebabkan waktu persalinan menjadi lebih lama, besar  kemungkinan
terjadinya laserasi perineum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan
punggung.
Dan juga menyebabkan beberapa hal seperti :
Dapat menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya menekan aorta, vena cava
inferior serta pembuluh-pembuluh darah lain sehingga menyebabkan suplai darah ke janin
menjadi berkurang, dimana akhirnya ibu dapat pingsan dan bayi mengalami fetal distress
ataupun anoksia janin.
·         Ibu mengalami gangguan untuk bernafas.
·           Buang air kecil terganggu.
·         Mobilisasi ibu kurang bebas.
·          Ibu kurang semangat.
·         Resiko laserasi jalan lahir bertambah.
·         Dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung.
·          Rasa nyeri yang bertambah.

2. Posisi duduk/setengah duduk       


Posisi ini akan membantu dalam penurunan janin dengan bantuan gravitasi bumi untuk
menurunkan janin kedalam panggul dan terus turun kedasar panggul. Posisi berjongkok akan
memaksimumkan sudut dalam lengkungan Carrus, yang akan memungkinkan bahu besar
dapat turun ke rongga panggul dan tidak terhalang (macet) diatas simpisis pubis. Dalam
posisi berjongkok ataupun berdiri, seorang ibu bisa lebih mudah mengosongkan kandung
kemihnya, dimana kandung kemih yang penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian
bawah janin
3. Posisi jongkok/ berdiri
Jongkok atau berdiri memudahkan penuran kepala janin, memperluas panggul sebesar
dua puluh delapan persen lebih besar pada pintu bawah panggul, memperkuat dorongan
meneran. Namun posisi ini beresiko terjadinya laserasi ( perlukaan jalan lahir). Dalam posisi
berjongkok ataupun berdiri, seorang ibu bisa lebih mudah mengosongkan kandung kemihnya,
dimana kandung kemih yang penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian bawah
janin.

10
4.       Berbaring miring kekiri
Posisi berbaring miring kekiri dapat mengurangi penekanan pada vena cava inferior
sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia, karena suplay oksigen tidak
terganggu, dapat member suasana rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan dan dapat
pencegahan terjadinya laserasi/robekan jalan lahir.

5.      Posisi merangkak 
         Posisi ini akan meningkatkan oksigenisasi bagi bayi dan bisa mengurangi rasa sakit
punggung bagi ibu. Posisi merangkak sangat cocok untuk persalinan dengan rasa sakit
punggung, mempermudah janin dalam melakukan rotasi serta peregangan pada perineum
berkurang. Posisi merangkak juga dapat membantu penurunan kepala janin lebih dalam ke
panggul.
Hal-hal berikut dapat juga mengurangi rasa nyeri pada ibu,seperti:
1.    Anjurkan ibu untuk mencoba posisi yang nyaman bagi dirinya.
2.    Ibu boleh berjalan ,berdiri,duduk atau jongkok,berbaring miring atau merangkak.
3.    Hindari menempatkan ibu pada posisi telentang atau supine karena dapat terjadi supine
hypotension syndrome.

C. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala III


1. Ketertarikan ibu pada bayi.
Ibu mengamati bayinya, menanyakan apa jenis kelaminnya, jumlah jari-jarinya dan mulai
menyentuh bayi.
2. Perahtian pada dirinya.
Bidan perlu menjelaskan kondisi ibu, perlu penjaitan atau tidak, bimbinglah tentang
kelanjutan tindakan dan perawatan ibu.
3. Tertarik plasenta.
Bidan menjelaskan kondisi plasenta lahir lengkap atau tidak.
4. Dukungan mental dari bidan dan keluarga atau pendamping.
5. Penghargaan terhadap proses kelahiran janin yang telah dilalui.
6. Informasi yang jelas mengenai keadaan pasien yang sekarang dan tindakan apa yang
dilakukan.
7. Bebas dari rasa risih akibat bagian bawah yang basah dari darah dan air ketuban.

11
D. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala IV
Dimulai dari lahir plasenta sampai 2 jam pertama postpartum untuk mengamati keadaan ibu
terutama terhadap perdarahan postpartum.kala IV pada primigravida dan multigravida sama-
sama berlangsung selama 2 jam.
Obsevasi yang dilakukan pada kala IV meliputi:
1. Evaluasi uterus
2. Pemeriksaan dan evaluasi serviks,vagina,dan perineum
3. Pemeriksaan dan evaluasi plasenta,selaput,dan tali pusat
4. Penjahitan kembali episiotomi dan laserasi (jika ada)
5. Pemantauan dan evaluasi lanjut tanda vital,kontraksi uterus,lokea,perdarahan,kandung
kemih.
6. Kala III
7. Kala III atau kala pelepasan uri adalah periode yang dimulai ketika bayi lahir dan berakhir
pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan.lama kala III pada primigravida dan
multigravida hampir sama berlangsung ± 10 menit.

1. Hidrasi dan Nutrisi


a. Berikan segera minim sebanyak yang pasien  inginkan, karna saat ini ia merasa haus akibat
kelelahan dan penluaran keringat yang banyak saat persalinan.
b. Berikan pasien makan sesuai dengan menu yang ada saat ini.

2. Hygiene dan kenyamanan pasien


a. Rambut dirapikan.
b. Wajah disekah dengan air hangat menggunakan handuk.
c. Tidak perlu memakai breast holder (BH) karena sedang dilakukan proses IMD (inisiasi
Menyusu Dini).
d. Alas diatas perlak diganti dengan yang bersih dan kering.
e. Dibawah bokong dialasi under pad ( untuk menyerap darah sekaligus menampung darah
untuk memperkirakan jumlah darah yang keluar).
f. Jika pasien merasa gerah keluarga dapat membantu mengipasi pasien.

3. Bimbingan dan dukungan untuk BAK


a. Yakinkalah pasien bahwa BAK sedini mungkin tidak akan mengganggu proses
penyembuhan jaitan perineum.
12
b. Jelaskan bahwa menunda BAK dan pengaruhnya terhadap proses involusi uterus.
c. Damping pasien saat mengawali BAK paska persalinan.

4. Informasi dan bimbinglah sejelas-jelasnya mengenai apa yang terjadi dengan tubuhnya.
5. Kehadiran bidan sebagai pendamping selama 2 jam paska persalinan serta keluarga atau
orang-orang terdekatnya.
6. Dukungan untuk menjalin hubungan awal dengan bayinya terutama saat pemberian asi
awal.
7. Posisi tubuh dan lingkungan yang aman setelah saat-saat berat menjalani persalinan.
8. Tempat dan alas tidur yang bersih agar tidak terjadi infeksi.

2.2 Kehadiran Seorang Pendamping

Dalam cochrane database,suatu kajian ulang sistematik dari 14 percobaan yang


melibatkan 5000 wanita memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pendamping secara terus
menerus selama persalinan dan kelahiran akan menghasilkan:
a) Kelahiran dengan bantuan vakum dan forsep semakin sedikit atau semakin kecil.
b) Secsio caesarea untuk membantu kelahiran menjadi berkurang.
c) Skor apgar <7 lebih sedikit
d) Lamanya persalinan  semakin pendek.
e) Kepuasan ibu semakin besar dalam pengalaman melahirkan mereka.

Menurut Hodnet  (200) dalam chapman (2003), keuntugan dukungan yang


berkesinambungan dapat menjadiakan pengalaman ibu:
a. Persalinan yang lebih baik dari yang diharapkan
b. Pengalaman keseluruhan yang lebih positif
c. Ibu lebih mungkin menyusui sendiri pada 6 minggu
d. Depresi lebih kecil pada 6 minggu
e. Lebih sedikit kesulitan memelihara bayi
Riset yang dilakukanoleh ball (1987) dan hidnett  serta osborn (1989),menyatakan bahwa
kehadiran support pada ibu selama persalinan akan menimbulkan kekuatan dan perasaan
aman serta nyaman bagi ibu.hal ini di sesuaikan dengan menurunnya lama
persalinan ,penurunan komplikasi perinatal dan menurunkan kebutuhan pemerintah oksitosin
(klaus et al 1986).

13
2.3 Pengurangan Rasa Nyeri

1. Nyeri dalam Persalinan


Nyeri adalah rasa tidak enak akibat perangsangan ujung-ujung saraf khusus. Selama
persalinan dan kelahiran pervaginam nyeri disebabkan oleh kontraksi rahim, dilatasi serviks
dan distensi perineum. Nyeri dari perineum berjalan melewati serat saraf aferan somatic,
terutama pada saraf pupendus dan mencapai medulla spenalis. Selama bagian akhir dari kala I
dan sepanjang kala II, impuls nyeri bukan saja muncul dari rahim tetapi juga dari perineum
saat bagian janin melewati pelvis.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa nyeri dalam persalinan:
a. Rasa takut atau kecemasan akan meninggikan respon individual pada rasa sakit. Rasa takut
terhadap hal yang tidak diketahui, rasa takut ditinggal sendiri pada saat proses persalinan dan
rasa takut atas kegagalan dalam persalinan dapat meningkatkan kecemasan.
b. Kepribadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah tegas dan
cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stress disbanding wanita yang rileks dan percaya
diri.
3. Kelelahan, ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin sebelumnya
sudah terganggu tidurnya oleh ketidak nyamanan dari akhir masa kehamilannya. Akan
kurang mampu mentolerir rasa sakit.

2.4 Penerimaan Terhadap Kelakuan dan Tingkah Lakunya

Penerimaan akan tingkah lakunya dan sikap juga kepercayaannya apapun yang dia
lakukan merupakan hal terbaik yang mampu dilakukan pada saat itu. Biarkan sikap dan
tingkah lakunya, pada beberapa ibu mungkin berteriak pada puncak kontraksi dan ada
pula yang berusaha untuk diam dan ada juga yang menangis. Tugas bidan adalah
memberikan dukungan sebagai wujud penerimaan terhadap sikap ibu bersalin tersebut.

2.5 Informasi dan Kepastian Tentang Hasil Persalinan yang Lama


Hak setiap ibu untuk mendapatkan informasi yang jelas terhadap kemajuan persalinan
yang sedang dihadapi. Dan bidan wajib menjelaskan semua informasi tentang ibu maupun
janin jika keluarga/pasien memintanya. Setiap ibu bersalin ingin mengetahui apa yang terjadi
pada tubuhnya:
a. Penjelasan tentang proses dan perkembangan persalinan.
b. Penjelasan semua hasil pemeriksaan.
c. Pengurangan rasa takut akan menurunkan nyeri akibat ketegangan dari rasa takut.
d. Penjelasan prosedur.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kebutuhan dasar ibu bersalin kala 1, diantaranya : teknik relaksasi, persiapan persalinan dan
asuhan sayang ibu.
o   Teknik Relaksasi, Manfaat teknik relaxsasi : Mencegah otot-otot dari kelelahan khususnya
otot besar pada rahim, Menolong ibu mengatasi stress persalinan sehingga lebih menikmati
pengalamannya, Menolong menghemat energi, Membantu ibu dalam berkomunikasi lebih
efektif dengan orang-orang di sekitarnya, Membantu bayi dalam kelahiran
o   Persiapan persalinan, meliputi : ruangan dan lingkungan, alat dan obat-obatan
o   Asuhan sayang ibu, meliputi : Memberikan dukungan emosional, pencegahan infeksi,dll.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia antara lain:
1). Penyakit yaitu keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan
kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2). Hubungan keluarga; Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan
kebutuhan dasar karena adanya saling percaya.
3). Konsep diri.
4). Tahap Perkembangan.

3.2 SARAN
Dengan penulisan makalah ini kami sebagai penulis berharap pada para
pembaca semoga makalah ini bisa bermanfaat. Namun, manusia tidak ada yang
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat diharapkan guna perbaikan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA
Rohani, dkk. 2011. Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Jakarta : salemba medika
Yeyeh rukyah, ai,dkk. 2009.asuhan kebidanan persalinan. Jakarta : trans info media.
suhan-sayang-ibu-sebagai-kebutuhan-dasar-persalinan/
Yulianti lia.2009.asuhan kebidanan II (Persalinan ).jakarta:TRANS INFO MEDIA
Sumarah, Widyastuti Yani, Wiyati Nining, (2008).Perawatan Ibu Bersalin(Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Bersalin), Fitramaya.Yogyakarta.
Prawirohardjo, Sarwono, (2009).

16

Anda mungkin juga menyukai