Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Kematian ibu dan anak baru lahir mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan di bidang
obstetric yang belum baik. Angka kematian ibu (AKI)/Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
tolak ukur yang sensitif untuk melihat keberhasilan pelayanan kesehatan, khususnya ibu dan
anak.

Keselamatan dan kesejahteraan ibu dan anak secara menyeluruh merupakan perhatian
yang paling utama bagi bidan. Kualitas manusia, diantaranya ditentukan oleh keturunan.
Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadi
konsepsi bayi. Balita yang sehat akan menjadi modal utama dalam pembentukan generasi yang
kuat, berkualitas dan produktif di masa yang akan datang. Ibu sebagai individu juga member
kontribusi yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga di masyarakat. Penurunan
angka kematian ibu, bayi dan balita merupakan indikator keberhasilan pelayanan kesehatan.

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia kesehatan pun mengalami perkembangan


dalam urusan pelayanan kesehatan, berhubungan dengan program MDG’s tahun 2015 yang salah
satunya yaitu menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi),
dengan adanya program tersebut semakin banyak tenaga kesehatan terampil serta terlatih dan
tentunya di tunjang oleh fasilitas yang memadai demi tercapainya program tersebut.

Hal itu semakin dibutuhkannya fasilitas kesehatan yang memadai untuk berjalannya
program yang sudah dirancang. Dengan demikian untuk pembangunan fasilitas kesehatan yang
memadai dibutuhkan dukungan secara moril maupun materil dari pihak yang berwenang.

Klinik Bersalin, merupakan penyedia layanan kesehatan, yang memiliki kontribusi cukup
besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.
Berbekal pendidikan DIII Kebidanan, kerjasama dengan dokter kebidanan, pengetahuan dalam
bidang manajemen dan administrasi yang diperoleh dari bangku kuliah, serta prinsip
kewirausahaan yang dipegang teguh, akan membantu dalam pengelolaan Klinik Bersalin ini
sehingga mampu untuk menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.

Dilihat dari segi sosial maka usaha membuka klinik bersalin ini merupakan salah satu
bentuk pengabdian kepada masyarakat yaitu tempat untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang dimiliki untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan
anak.
1.2 Tujuan

Tujuan Umum

a. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan mudah di jangkau kepada
masyarakat terutama ibu dan anak.
b. Untuk menurunkan angka persalinan yang dibantu oleh non nakes
c. Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di daerah tersebut.
d. Untuk membantu meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Tujuan Khusus

a. Untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.


b. Untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan.
c. Untuk mengembangkan usaha berupa penjualan jasa kepada masyarakat.

1.3Aspek Pemasaran

Sasaran

Sasaran klinik bersalin ini adalah ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan anak balita, serta
pasangan usia subur untuk program keluarga berencana. Layanan yang paling sering dibutuhkan
adalah partus atau persalinan. Bayi dan balita yang membutuhkan imunisasi juga bisa menjadi
konsumen jasa klinik bersalin. Ibu hamil biasa memeriksakan kesehatan kandungannya, ibu
melahirkan bayinya dengan bantuan bidan, dan ibu dengan komplikasi bisa dioperasi dengan
tenaga dokter obgyn, hingga para ibu yang ingin mengimunisasikan bayi mereka.

Strategi

Produk yang dipasarkan adalah berupa jasa pelayanan dibidang kebidanan yang meliputi
pelayanan pemeriksaan hamil, bersalin, nifas (setelah melahirkan), bayi, balita dan keluarga
berencana (KB). Strategi pemasaran yang dilakukan dapat dilakukan dengan cara :

a. Letak klinik bersalin yang strategis sehingga mudah diketahui dan diakses oleh
masyarakat
b. Pemasangan spanduk atau baliho di tempat strategis
c. Menggunakan plastik obat yang berlabel klinik bersalin yang secara tidak langsung dapat
dilihat oleh masyarakat lain.

Sementara untuk memperkenalkan program unggulan senam hamil ditempuh melalui promosi
kesehatan dengan memperkenalkan senam hamil pada ibu yang melalukan pemeriksaan antenatal
tentang manfaat dan keuntungan melakukan senam hamil. Strategi yang ditempuh untuk dapat
menarik perhatian klien adalah :
a. Menjadi tenaga kesehatan yang professional, efektif dan efisien dalam memberikan
pelayanan, ramah, cepat tanggap terhadap keadaan klien, dan tidak membeda – bedakan
pasien
b. Meningkatkan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
tinggi
c. Biaya pelayanan yang terjangkau juga merupakan salah satu strategi pemasaran.
d. Fasilitas pelayanan yang memadai dan keramahtamahan petugas dalam memberikan
pelayanan kepada pasien, maka akan membuat pasien merasa nyaman dan puas dengan
pelayanan yang diberikan.
e. Disediakan kotak saran tertulis jika pasien ingin menyampaikan keluhan terkait
pelayanan.
BAB II

2.1 Jenis Pelayanan

1. Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) terpadu

2. Pemeriksaan PNC (postnatal Care) terpadu

3. Pelayanan MTBS/MTBM (Manajemen terpadu balita sakit/Manajemen terpadu balita muda)

4. Pelayanan CATIN/calon pengantin

5. Pelayanan kespro

6. Pelayanan USG ibu hamil dan ibu dengan KB AKDR

7. Pelayanan imunisasi

8. Pelayanan KB

9. Pelayanan IVA (Inspeksi Visual Asetat)

10. Pelayanan pemeriksaan HB, Protein Urine dan reduksi

2.2 Fasilitas

1. Alat

a. Alat tida steril : Tensimeter, stetoskop, timbangan dewasa, timbangan bayi, pengukur tinggi
badan dewasa, pengukur panjang bayi, termometer, oksigen dengan regulator, amubag dengan
masker resutitasi, penghisap lendir, lampu/sorot, sterilisator, bak instrumen dengan tutup, reflex
hammer, alat pemeriksa HB, set pemeriksa urine (protein dan reduksi), pita pengukur, kain
penutup instrumen steril, sarung tangan karet untuk mencuci alat, apron/clemek, masker,
pengaman mata, sepatu booth, infus set, standar infus, semprit disposable, tempat sampah medis
dan non medis, safety box, tempat kain kotor, tempat plasenta (gendok), bengkok besar dan
kecil, sikat dan sabun beserta tempatnya, vacumekstraktor set, semprit glyserin, gunting perban,
kain pengukur darah, stapel lidah, IUD kit, Implan KIT, handuk bayi, topi bayi, selimut bayi

b. Peralatan steril : klem pean ½ koher, korentang, gunting tali pusat, gunting benang, gunting
episiotomy, kateter karet/metal, pinset anatomi pendek dan panjang, tenakulum, pinset chirurgic,
speculum vagina, mangkok metal kecil, pengikat tali pusat, penghisap lendir, tampontang dan
tampon vagina, pemegang jarum, jarum otot dan jarum kulit, sarung tangan, benang sutra dan
catgut, doek steril

c. Bahan habis pakai : kapas, kain kasa, plester, handuk, pembalut wanita, underpad
d. Peralatan pencegahan infeksi : safet box, tempa untuk sampah medis dan non medis, ember
untuk larutan klorin, ember untuk mendekontaminasi peralatan, ember plastik dan sikat untuk
membersihkan alat, DTT set, tempat penyimpanan alat bersih yang tertutup rapat

d. Peralatan lain : bed untuk VK, bed periksa, bed untuk pasien nifas, lemari es untuk
menyimpan obat, rak obat, kursi, meja kerja, lemari pasien, TV, AC, kipas angin, LCD, box
bayi, matras, bantal tidur, bantal menyusui, kulkas

e. Linen : sprei, taplak meja, sarung bantal, gorden untuk pemisah ranjang, perlak

f. Obat-obatan : untuk pelayanan KB (pil KB, Kn injek 3 bulan, KB injek 1 bulan, kondom),
untuk pelayanan imunisasi bayi (HB0, DPT, HB combo, campak, polio), obat antri pendarahan
(oxytocin, metil ergometrin), analgesik (paracetamol, amoxilin, asam mefenamat), spuit 1 cc,
spuit 3 cc, spuit 5 cc, spuit 10 cc, alkohol besar, betadhine

g. Laundry : detergen, pemutih, pengharum

h. Formulir : formulir inform consent, formulir ANC, formulir partograf, formulir


persalinan/nifas/KB, buku register (ibu, bayi, anak, KB), formulir laporan, formulir surat
kelahiran formulir permintaan darah, buku KIA, formulir keterangan hamil untuk cuti
melahirkan, formulir kematian

2. Ruangan

a. Ruang pendaftaran
b. Ruang anmnesa

c. Ruang pemeriksaan ANC dan nifas

d. Ruang KB
e. Ruang pemeriksaan anak dan imunisasi

f. Ruang sterilisasi alat

g. Ruang penyimpanan kohort dan data data


h. Ruang penyimpanan obat dan alat

i. Ruang rawat inap

j. Ruang pengambilan obat


k. Ruang penyimpanan peralatan bayi

l. Ruang jualan (makanan dan minuman)

m. Ruang tunggu
2.3 Sistem Pendaftaran dan Penerimaan Pasien

Pasien datang dan mengantri di depan loket → melakukan pendaftaran di loket dan mengambil
nomor urutan → pasien menunggu di ruang tunggu untuk dipanggil → pasien dipanggil → pasien
masuk ke ruang KIA untuk dianamnesa terlebih dahulu → pasien diperiksa

Anda mungkin juga menyukai