Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA TEGAL

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TEGAL TIMUR
Jln. Flores No. 35 Telp. (0283) 356059 Tegal

KERANGKA ACUAN
ANTENATAL CARE (ANC) TERPADU

A. PENDAHULUAN
Angka kematian ibu atau AKI di Indonesia saat ini telah
berhasil diturunkan dari 307/100.000 kelahiran hidup (KH), pada
tahun 2002 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007
(SDKI, 2007). Namun demikian, masih diperlukan upaya keras
mencapai target RPJMN. 2010-2014 yaitu 118/100.000 KH pada
tahun 2014 dan tujuan pembangunan MDG’s yaitu AKI 102/100.000
KH pada tahun 2015.
Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan
penyebab tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu adalah
factor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan
dan nifas seperti perdarahan, preeklamsi-eklampsi, infeksi,
persalinan macet dan abortus. Penyebab tidak langsung kematian ibu
adalah factor-faktor yang memperberat keadaan ibu hamil seperti
“EMPAT TERLALU( terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering
melahirkan dan terlalu dekat jarak kelahiran) menurut SDKI 2002
sebanyak 22.5%, maupun yang mempersulit proses
penanganan  kedaruratan kehamilan, persalinan dan nifas seperti
“TIGA TERLAMBAT”,(mengenali tanda bahaya dan mengambil
keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat
dalam penanganan kegawatdaruratan). Factor berpengaruh lainnya
adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular seperti malaria,
HIV AIDS, tuberculosis, sifilis. Penyakit menurun seperti hipertensi,
diabetes mellitus, gangguan jiwa, maupun yang mengalami
kekurangan gizi.

1
Kekurangan gizi pada ibu hamil juga masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian
khusus.kurang asupan zat Besi pada perempuan, khususnya ibu
hamil dapat menyebabkan anemia yang akan menambah resiko
perdarahan dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. selain
penanganan masalah kehamilan dan komplikasi yang menyertainya,
perlu diupayakan peningkatan kualitas bayi yang akan dilahirkan,
melalui kegiatan brain booster meliputi stimulasi otak, janin, dan
asupan gizi seimbang pada ibu hamil.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu
hamil terhadap pelayanan antenatal adalah cakupan K1-kontak
pertama dan K4-kontak 4 kali dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi, sesuai standar. Secara nasional angka
Ckupan pelayanan antenatal saat ini sudah tinggi, K1 mencapai
94,24% dan K4 84,36 % (data kementrian kesehatan, 2009).
Walaupun demikian, masih terdapat disparitas antar propinsi dan
antar kabupaten atau kota yang variasinya cukup besar.

B. LATAR BELAKANG
Kinerja tenaga kesehatan yang baik akan berdampak pada
kualitas pelayanan pemeriksaan pada ibu hamil, termasuk kinerja
bidan dan tenaga kesehatan lainya sebagai penyedia pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal. Dengan kualitas Antenatal Care
(ANC) yang baik, maka ibu dan keluarga siap menjadi orang tua dan
juga dapat melalui proses persalinan dengan aman. Apabila proses
kehamilan, persalinan dan nifas dapat dilalui oleh seorang
perempuan dengan aman, maka Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia dapat ditekan. Hal ini bisa dicapai dengan pelayanan ANC
Terpadu yang merupakan Program pelayanan untuk ibu hamil
dengan prinsip menyediakan pelayanan antenatal terintegrasi,
komprehensif dan berkualitas mendeteksi secara dini
kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu hamil., Integrasi
program dari ANC Terpadu yaitu maternal neonatal tetanus
elimination (MNTE), antisipasi defisiensi gizi dalam kehamilan,
pencegahan malaria dalam kehamilan (PMDK), pencegahan penularan
HIV dari ibu ke bayi (PMTCT), perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K),  pencegahan dan pengobatan IMS/ISK

2
dalam kehamilan, eliminasi sifilis congenital (ESK/CSE), dan
penatalaksanaan TB dalam klehamilan (TB-ANC), serta pemeriksaan
kesehatan gigi ibu hamil.

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal
yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan
sehat, bersalin dengan selamat

2. TUJUAN KHUSUS
a. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu
b. Menghilangkan “missed opportunity” pada ibu hamil dalam
mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan
berkualitas
c. Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang
diderita ibu hamil
d. Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan
ibu hamil sedini mungkin
e. Melakukan rujukan khusus ke fasilitas pelayanan kesehatan
dengan sistem rujukan yang ada

D. TATA NILAI

S Santun ( Senyum, salam, sapa, sopan dan santun)


E Empati (empati dalam melayani masyarakat yaitu memberikan
perhatian yang tulus dan bersifat individual kepada
masyarakat yang dilayani)
H Hubungan harmonis antara petugas dengan petugas, petugas
dengan masyarakat, serta hubungan petugas dengan stage
holder terkait)
A Apresiatif (memberikan penghargaankepda masyarakat
maupun yang berprestasi, dapat memberikan contoh kepada
generasi muda)
T Teknologi dan Informasi (Data yang diambil berbasis Simpus,
pendaftaran, PISPK)
I Inovatif (menyikapi maslah kesehatanmasyarakat yaitu
mencurahkan segala kemampuan diri dalam berfikir untuk
menciptakan sesuatu yang baru bagi kesehatan masyarakat

3
dan lingkungan)

E. KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
a. Pelayanan Kesehatan ibu Hamil di Poli KIA
b. Pelayanan Penunjang Kesehatan ibu Hamil ( Laboratorium)
c. Pelayanan Kesehatan ibu Hamil di Poli Gizi
d. Pelayanan Kesehatan ibu Hamil di Poli Gigi
e. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil di BP Umum
2. Rincian Kegiatan
a. Poli KIA : Pelayanan atau asuhan standart minimal termasuk
10 T (Kemenkes, 2010) :
1. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan
2. Ukur lingkar lengan atas (LILA)
3. Ukur tekanan darah
4. Ukur TFU
5. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
6. Tentukan presentasi janin
7. Beri imunisasi TT
8. Beri tablet tambah darah ( tablet Fe)
9. Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
- Pemeriksaan golongan darah
- Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (HB)
- Pemeriksaan protein dalam urine
- Pemeriksaan kadar gula darah
- Pemeriksaan darah malaria, BTA, tes sifilis (bila ada
indikasi)
- Pemeriksaan HIV dan Hepatitis
10. Temu Wicara (Konseling)
b. Poli Gizi : untuk memeriksa gizi ibu hamil
c. Poli Gigi : untuk memeriksa kebersihan gigi
d. Poli Umum : untuk memeriksa kesehatan umum Ibu Hamil

F. TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan ANC terpadu dilaksanakan di didalam Gedung Puskesmas
Induk.

4
G. BIAYA
Pembiayaan kegiatan Program ANC terpadu berasal dari dana APBD.

H. SASARAN
Seluruh Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tegal Timur

I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Senin, Selasa dan Kamis Jam : 08.00 – 11.00
2. Jumat dan Sabtu Jam : 08.00 – 10.00

J. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan dengan :
1. Membentuk tim ANC Terpadu untuk memeriksa ibu hamil setiap
ruang.
2. Mengatur Jadwal pelayananANC Terpadu.
3. Menyiapkan Kebutuhan untuk Pelayanan ANC Terpadu

K. PELAKSANA
Pelaksanaan ANC Terpadu melibatkan TIM ANC Terpadu yang telah
dibentuk terdiri dari :
1. Dokter
2. Dokter Gigi
3. Bidan
4. Petugas Gizi
5. Petugas Laborat

L. SEKTOR TERKAIT
Pelaksanaan ANC Terpadu yang dilaksanakan melibatkan Ketua TP
PKK Kelurahan dengan memberikan motivator dan dorongan kepada
kader untuk terlibat dalam kegiatan program ANC Terpadu
dimasyarakat.

M. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan 2 kali dalam setahun, Pelaporan dilakukan setiap
sebulan sekali.

N. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

5
1. Pencatatan
Pencatatan pelayanan antenatal terpadu menggunakan:
a. Formulir yang sudah ada (Form ANC TERPADU) rangkap 2,
satu ditempel dibuku KIA dan satu sebagai arsip.
b. Buku Bantu ANC Terpadu
c. Buku KIA (dipegang ibu)
d. Pencatatan dari program yang sudah ada (Gizi, Laborat)
Formulir harus diisi lengkap setiap kali selesai memberikan
pelayanan .
Dokumen ini harus disimpan dan dijaga dengan baik karena
akan digunakan pada kontak berikutnya. Pada keadaan tertentu
dokumen ini diperlukan untuk kegiatan audit medic.
3. Pelaporan
Pelaporan dilaksanakan setiap bulan ke Dinkes Kota Tegal.
4. Evaluasi
Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal di
wilayah kerja puskesmas, melaporkan rekapitulasi hasil
pelayanan anenatal dan rujukan setiap awal bulan ke puskesmas.
Puskesmas menghimpun laporan rekapitulasi dari tenaga
kesehatan di wilayah kerjanya memasukkan ke dalam laporan
ANC Terpadu untuk keperluan pengolahan dan analisa data serta
pembuatan laporan bulanan.
Hasil Pengolahan dan analisa data data dilaporkan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota setiap bulan.

Mengetahui Tegal,
Kepala puskesmas Tegal Timur Pengelola program KIA

Dr. Luluk Susilowati, Amd Keb


NIP. 19731015 200501 2 001 NIP. 19770627 200604 2 006

Anda mungkin juga menyukai