DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TUBAN
Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 45 Telepon. (0356) 321194
TUBAN 62315
KERANGKA ACUAN
PADA CAKUPAN IBU HAMIL K4
I. PENDAHULUAN
Angka kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil di
turunkan dari 307/ 100.000 kelahirn hidup pada tahun 2002 menjadi
228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Namun
demikin, masih di perlukan upaya keras untuk mencapai target RPJMN
2010-2014 yaitu 118/100.000 KH pada tahun 2014 dan target MDGs yaitu
102/100.000 KH pada tahun 2015.
Upaya menurunkan angka kematian ibu msih menjadi prioritas
utama dalam pembangunan nasional bidang kesehatan sebagaimana
tercantum dalam dokumen RPJMN tahun 2010-2014. Oleh sebab itu,
untuk meningkatkan status kesehatan ibu, puskesmas dan jaringannya
serta RS rujukan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan ibu,
termasuk upaya kesehatan untuk ibu hamil.
Setiap ibu hamil di harapkan dapat menjalankan kehamilannya
dengan sehat,oleh karena itu setiap ibu hamil harus dapat dengan mudah
mengakses fasilitas kesehatan untuk mendapat pelayanan sesuai standart
/ antenatal care.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil
terhadap pelayanan antenatal salah satunya adalah cakupan K4. K4
adalah ibu hamil dengan kontak empat kali atau lebih dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan
terpadu dan komprehensip sesuai standart agar jika ada masalah/
penyakit yang terjadi pada ibu hamil dapat terdeteksi dan di tangani sedini
mungkin sehingga ibu dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat
serta melahirkan bayi yang sehat.
Kontak empat kali dilakukan sebagai berikut : minimal 1 kali pada
trimester I ( 0-12mg ), minimal 1 kali pada trimester II ( 12-24mg ), dan
minimal 2 kali pada trimester III ( 24 mg sampai dengan kelahiran ).
Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan / indikasi dan
jika ada keluhan penyakit atau gangguan kehamilan.
II. LATAR BELAKANG
Secara Nasional angka cakupan pelayanan antenatal/ K4 sudah
cukup tinggi yaitu mencapai 86,77% (data kementrian kesehatan tahun
2011). Walaupun demikian masih terdapat disparitas antar provinsi dan
antar kabupaten/kota yang variasinya cukup besar. Selain adanya
kesenjangan, juga di temukan ibu hamil yang tidak menerima pelayanan
dimana seharusnya di berikan pada saat kontak dengan tenaga
kesehatan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka pelayanan
antenatal di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta dan praktik
perorangan perlu di laksanakan secara komprehensip dan terpadu
mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang meliputi
pelayanan KIA, gizi, Pengendalian penyakit menular, penanganan
penyakit tidak menular serta beberapa program lokal dan spesifik lainnya
sesuai dengan kebutuhan program.
III. TUJUAN
A.TUJUAN UMUM
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilannya
dengan sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang
sehat.
B.TUJUAN KHUSUS
1. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, Komprehensip dan
berkualitas,
termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan
pemberian ASI.
2. Menghilangkan missed opportunity pada ibu hamil dalam
mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensip dan
berkualitas.
3. Mendeteksi secara dini kelainan penyakit/ gangguan yang di derita
ibu
hamil.
4. Melakukan intervensi terhadap kelainan/ penyakit/ gangguan pada
ibu hamil sedini mungkin.
5. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan sistim rujukan yang ada.
X. JADWAL
Kondisional