Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN
KEBUTUHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III

DOSEN PENGAMPU : Aprilya Tunggo Dewi,SST.,M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 8:


- Ani Sulistiawati (6)
- Deviana Nur Fitriyah (9)
- Putri Ayu Dewi Candra (29)
- Rezalia Putri Eriyanti (42)
- Puput Churniyawati(49)
- Widyadhani Pratishara (54)

AKADEMI KEBIDANAN ARRAHMA


STIKES AR-RAHMA MANDIRI INDONESIAPASURUAN
TAHUN AJARAN 2021-2022
JI. Carat GempolPasuruan (67153) Jawa Timur
Telp/Fax : (0343) 857067
Website :http://akbidarrahma.ac.id
Email :mail@akbidarrahma.ac.id&stikesamipasuruan@gmail.com
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala kebesaran dan nikmat
hidayah yang telah diberikan-Nya, sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah Asuhan
Kebidanan yang berjudul “Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Trimester i, ii, iii” ini dengan
lancar.

Penyusunan Makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan dan
sebagai sarana untuk menambah pengetahuan sertawawasan.Penyusun juga berterima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini, pihak-pihak
tersebut adalah:

1. Dosen Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Ibu Aprilya Tunggo Dewi, SST, M.Kes

2. Orangtua tercinta.

3. Teman-teman kelompok 8 yang telah bekerjasama sehingga penyusunan Makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Penyusun sadar bahwa Makalah ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena
itu, Penyusun memohon maaf atas kekurangan tersebut. Penyusun juga senantiasa membuka
tangan untuk menerima kritik dan saran yang membangun agar kelak kami bisa berkarya
lebih baik lagi. Harapan Penyusun, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Semoga pula makalah ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Pasuruan, 27 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BABPENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil Trimester i, ii, iii..............................................................2
2.1.1 Support Keluarga..............................................................................................................2
2.1.2 Support dari Tenaga Kesehatan........................................................................................3
2.1.3 Rasa Aman dan Nyaman selama Kehamilan....................................................................3
2.1.4 Persiapan Menjadi Orang Tua..........................................................................................4
2.1.5 Persiapan Sibling..............................................................................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................................7
A. Simpulan ..............................................................................................................................7
B. Saran ....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dukungan (support) dari keluarga Hubungan yang hangat dan baik dengan keluarga
dari suami dan keluarga dari ibu hamil sendiri merupakan dukungan yang sangat penting,
Jika hubungan dengan ibunya tidak menyenangkan atau buruk, maka wanita hamil akan
mengembangkan sikap menyesali kehamilannya, Bayi sangat diinginkan oleh keluarga
besar dan suaminya, Iklim psikis akan memperkuat jasmani dan rohani ibu yang sedang
hamil.
Dukungan (support) dari tenaga kesehatan Bidan dapat memberikan penerangan
mengenai fisiologi kehamilan,persalinan, dan nifas merupakan suatu proses yang normal,
Untuk mengurangi rasa takut terhadap tempat bersalin, baik puskesmas, RS, klinik, dan
sebagainya bidan dapat memberikan orientasi ruangan, Komunikasi yang baik antara
bidan dan ibu hamil akan sangat membantu hubungan keduanya untuk memperoleh rasa
saling percaya dan kerja sama.
Rasa aman dan nyaman selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia
mengalami berbagai ketidak nyamanan yang walaupun bersifat umum dan tidak
mengancam keselamatan jiwa, tapi itu dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi ibu.
Bidan sebagai tenaga Kesehatan harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang
berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara untuk mengatasinya sehinga ibu
dapat menikmati kehamilannya denga naman dan nyaman. Keluarga dapat memberikan
perhatian dan dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak sendiri dalam menghadapi
kehamilannya.
Persiapan menjadi orang tua kelahiran dapat pula disebut sebagai suatu keajaiban
karena dalam waktu 9 bulan terbentuklah suatu makhluk hidup baru dari sebuah sel yang
besarnya tidak lebih dari sebutir pasir. Peristiwa ini membuat pasangan suami istri
berubah status menjadi orang tua, dan mengalami berbagai kejadian berarti dalam
hidupriya Kegembiraan dan kesedihan akan lebih mempererat hubungan diantara
keduanya.
Persiapan sibling Jika memutuskan untuk mempunyai bayi lagi, kekuatan dari ikatan
batin antara ibu dan anak pertama akan terbukti sangat penting. Anak-anak yang lebih
tua, yang telah membentuk semacam indpendensi dan ikatan batin yang kuat biasanya
tidak begitu merasa terancam oleh kedatangan bayi baru daripada anak anak yang belum
mencapai kekuatan ikatan batin yang sama Anak anak berusia 3 tahun atau lebih akan
cenderung menunggu-nunggu kelahiran seorang bayi baru, sedangkan anak anak yang
lebih muda dari itu mungkin merasa cemas menantikan peristiwa itu. Kenyataannya
semua anak merasa terancam oleh kedatangan seorang bayi baru, meskipun dengan
derajat yang berbeda-beda. baik selama kehamilan maupun setelah kelahiran, dan perlu
diyakini bahwa ibu masih mencintai mereka.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana dukungan ( support )dari keluarga ?
2. Bagaimana dukungan ( support ) dari tenaga kesehatan ?
3. Bagaimana rasa aman dan nyaman selama kehamilan ?
4. Bagaimana persiapan menjadi orang tua ?
5. Bagaimana persiapan sibling ?

1
1.3 TUJUAN
1. Mampu mengetahui dukungan (support) dari keluarga.
2. Mampu mengetahui dukungan(support) dari tenaga kesehatan.
3. Mampu mengetahui rasa aman dan nyaman selama kehamilan.
4. Mamapu mengetahui persiapan menjadi orang tua.
5. Mampu mengetahui persiapan sibling

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil Trimester I, II, III


2.1.1 Support Keluarga

Hasil Penelitian Indonesia mengatakan bahwa Dukungan suami yang diharapkan


istri antara lain: Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan istri, Suami senang
mendapat keturunan, Suami menunjukkan kebahagian pada kehamilan ini, Suami
memperhatikan kesehatan istri yakni menanyakan keadaan istri/janin yang dikandung,
Suami tidak menyakiti istri, Suami menghibur/menenangkan ketika ada masalah yang
dihadapi istri, Suami menasihati istri agar istri tidak terlalu capek bekerja, Suami
membantu tugas istri, Suami berdoa untuk kesehatan istrinya dan keselamatannya, Suami
menungu ketika istri melahirkan, Suami menunggu ketika istri di operasi. membaik pasca
persalinan apabila dalam perkawinan ia mengalami kepuasan.

-Dukungan Keluarga
Ayah-ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini, Ayah ibu kandung
maupun mertua sering berkunjung dalam periode itu, Seluruh keluarga berdoa untuk
keselamatan ibu dan bayi, Walaupun ayah ibu kandung dan mertua ada di daerah lain,
sangat didambakan dukungan melalui telephon, surat ataupun doa dari jauh, Selain ritual
adat istiadat dalam periode ini seperti upa cara tujuh bulanan pada beberapa orang,
mempunyai arti sendiri yang tidak boleh diabaikan.

-Dukungan Lingkungan
Diperolehnya dari ibu-ibu pengajian/perkumpulan/kegiatan yang berhubungan dengan
keagamaan/sosial dalam bentuk doa untuk kesehatan ibu hamil dan bayinya;
membicarakan dan menasihati tentang pengalaman hamil dan melahirkan; Adanya
diantara me reka yang mau mengantarkan ibu hamil untuk periksa; menunggu ketika
melahirkan; mereka dapat menjadi seperti saudara bagi ibu hamil.

a. Hubungan yang hangat dan baik dengan keluarga dari suami dan keluarga dari ibu
hamil sendiri merupakan dukungan yang sangat penting. maka

b. Jika hubungan dengan ibunya tidak menyenangkan atau buruk, wanita hamil akan
mengembangkan sikap menyesali kehamilannya.

c. Bayi sangat diinginkan oleh keluarga besar dan suaminya. d. Iklim psikis akan
memperkuat jasmani dan rohani ibu yang sedang hamil

2
2.1.2 Support Tenaga Kesahatan

Mempelajari keadaan lingkungan ibu hamil: Ibu hamil yang selalu memikirkan
mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan pe kerjaan dapat juga menimbulkan
depresi dan perlu penanggula ngan. Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian
termasuk ke adaan lingkungan (latar belakang) sehingga mempermudah dalam
melakukan asuhan kebidanan.

Informasi dan pendidikan kesehatan: Mengurangi pengaruh yang negatif misalnya


Kecemasan dan ketakutan sering ditimbul oleh cerita-cerita yang menakutkan mengenai
kehamilan dan per salinan, pengalaman persalinan yang lampau atau karena kurang nya
pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut perlu
diimbangi dengan pendidikan mengenai anatomi dan fisiologi kehamilan dan peraslinan
kepada ibu hamil.

Memperkuat pengaruh yang positif misalnya dengan memberikan dukungan mental dan
penjelasan tentang kebahagian akan mem punyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
Menganjurkan latihan fisik seperti senam hamil untuk memperkuat otot-otot dasar
panggul, melatih pernafasan, teknik mengedan yang baik dan latihan-latihan relaksasi
Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin: dilaksanakan dengan mengadakan orientasi:
memperkenalkan ruang bersalin, alat-alat kebidanan dan tenaga kesehatan.
Bidan memiliki peran penting dalam mendukung wanita selama kehamilan dan
melahirkan. Area penting dukungan kebidanan yang diidentifikasi oleh wanita adalah:
a. Komunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik antara bidan dan ibu hamil akan sangat membantu hubungan
keduanya untuk memperoleh rasa saling percaya dan kerja sama. Prinsip-prinsip
komunikasi yang bisa dilakukan oleh bidan adalah sebagai berikut.
a. Bidan mendengarkan keluhan-keluhan ibu dengan penuh perhatian.
b. Bidan tidak mengubah topik pembicaraan dan berpindah ke masalah yang lebih
mudah atau lebih menyakitkan, tetapi lebih menunjukkan empati.

b. Menjelaskan tentang fisiologi kehamilan


Bidan dapat memberikan penerangan mengenai fisiologi kehamilan, persalinan, dan nifas
merupakan suatu proses yang normal. Bidan membantu ibu hamil keluar dari
masalahnnya. Bidan memberitahu ibu hamil dan pihak keluarga mengenai perubahan
fisik dan psikologis yang umumnya terjadi selama kehamilan. Memastikan ibu hamil
didampingi oleh orang yang diinginkan.
c. Meyakinkan ibu bahwa bidan siap membantu.
d. Meyakinkan bahwa ibu akan menjalani kehamilan dengan baik.
e. Mengurangi stres yang menghasilkan kepercayaaan diri lebih besar, penurunan,
kecemasan,penurunan ketakutan, dan perasaan positif terhadap kelahiran.
f. Dapat meningkatkan kepuasan terhadap asuhan dan komunikatif.
g. Menurunkan nyeri pada saat persalinan.

2.1.3 Rasa Aman dan Nyaman selama Kehamilan

Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia mengalami berbagai ketidak


nyamanan yang walaupun bersifat umum dan tidak mengancam keselamatan jiwa, tapi itu
dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi ibu. Bidan sebagai tenaga Kesehatan harus

3
mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbagai macam keluhan dan membantunya
mencari cara untuk mengatasinya sehinga ibu dapat menikmati kehamilannya denga
naman dan nyaman.
Keluarga dapat memberikan perhatian dan dukungan sehingga ibu merasa aman dan
tidak sendiri dalam menghadapi kehamilannya. Utuk menciptakan rasa nyaman dapat
ditempuh dengan senam untuk memperkuat otot - otot , mengatur posisi duduk untuk
mengatasi nyeri punggung akibat janin, mengatur berbagai sikap tubuh untuk meredakan
nyeri dan pegal, sikap berdiri yang membuat bayi leluasa, melatih sikap santai untuk
menenangkan pikiran, dan menenangkan tubuh , melakukan relaksasi sentuhan , teknik
pemijatan.

a. Untuk mengatasi rasa nyeri pada saat persalinan maka bidan perlu melakukan
psikoprofilaksis obstetri, rasa aman dan nyaman yang dimulai pada saat kehamilan.
b. Kecemasan dan ketakutan dapat merusak keseimbangan persarafandan dapat
meningkatkan persepsi perasaan nyeri yang menimbulkanketidaknyamanan/nyeri
saat persalinan.Ketakutan yang berlebihan dapat menyebabkan hiperemesis,
kurangtidur, dan his berlebihan.

Psikoprofilaksis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.


a. Mempelajari permasalahan keadaan lingkungan ibu hamil.
b. Pendidikan kesehatan (KIE).
c. Mengurangi pengaruh negatif dari orang sekitar berupa informasi yang salah dan
menakutkan tentang kehamilan dan persalinan
d. Memperkuat pengaruh posisif berupa latihan fisik/senam hamil, latihan relaksasi,
mengejan, dan bernapas untuk memperkuat otot-otot serta memperlancar peredaran
darah
e. Memberikan orientasi ruangan bersalin, alat-alat kebidanan, dan tenaga kesehatan.

2.1.4 Persiapan Menjadi Orang Tua

Pada saat menjadi ibu. kesiapan seorang wanita untuk menyandang peran yang sangat
berbeda dengan peran sebelumnya,sangatlah penting. jika tidak, calon ibu akan
mengalami konflik yang berkepanjangan ketika hamil. di satu pihak, ada keinginan
menggebu-gebu untuk menimang bayi. di lain pihak, ada ketakutan yang sangat besar
terhadap peran yang masih awam pada dirinya. pada tahap tertentu, konflik ini normal
disarankan oleh setiap calon ibu.
Jika perasaan ini terus menerus di alami, tentu saja dapat memperburuk suasana hati.
Bukan tidak mungkin selanjutnya perasaan negatif yang tidak segera diatasi ini dapat
membuat si calon ibu frustasi bahkan depresi.
Ibu hamil dan suami harus diberikan pendidikan tambahan, motivasi dan informasi
mengenai persiapan menjadi orangtua (parenting).

2.1.5 Persiapan Sibling

Jika memutuskan untuk mempunyai bayi lagi, kekuatan dari ikatan batin antara ibu dan
anak pertama akan terbukti sangat penting. Anak-anak yang lebih tua, yang telah
membentuk semacam indpendensi dan ikatan batin yang kuat biasanya tidak begitu
merasa terancam oleh kedatangan bayi baru daripada anak anak yang belum mencapai
kekuatan ikatan batin yang sama Anak anak berusia 3 tahun atau lebih akan cenderung
menunggu nunggu kelahiran seorang bayi baru, sedangkan anak anak yang lebih muda

4
dari itu mungkin merasa cemas menantikan peristiwa itu. Kenyataannya semua anak
merasa terancam oleh kedatangan seorang bayi baru, meskipun dengan derajat yang
berbeda - beda. baik selama kehamilan maupun setelah kelahiran, dan perlu diyakini
bahwa ibu masih mencintai mereka.

Untuk mempersiapkan sang kakak dalam menerima kehadiran adiknya dapat


dilakukan dengan Ceritakan mengenai calon adik yang disesuaikan dengan usia dan
kemampuannya untuk memahami, tapi tidak pada usia kehamilan muda karena anak akan
cepat bosan, Jangan sampai dia mengetahui tentang calon adiknya dari orang lain,
Biarkan dia merasakan gerakan dan bunyi jantung adiknya, Gunakan gambar gambar
mengenai cara perawatan bayi Sediakan buku yang menjelaskan dengan mudah tentang
kehamilan, persalinan dan perawatan bayi, Menunjukan foto anak semasa bayi, sehingga
dapat membantunya membayangkan kecilnya tubuh adiknya. Mengajaknya menengok
teman yang sedang memiliki bayi, sehingga anak dapat menyentuhnya dan melihat
bagaimana bayi disusui, diganti pakaiannya, dan memandikan. Di rumah, baik anak laki-
laki ataupun perempuan dapat menggunakan boneka untuk memperagakannya

Biarkan sang kakak membantu menyiapkan kamar dan pakaian calon adiknya, Bila
akan menggunakan kamarnya, siapkan beberapa bulan sebelumnya agar sang kakak tidak
merasa terisisih. Yakinkan bahwa ibu tetap mencintainya setelah adiknya lahir, Apabila
bayi kembar atau cacat, maka persiapkan sedini mungkin sang kakak untuk lebih mandiri,
Bila anak sudah cukup besar ajarkan cara memakai dan melepas baju sendiri, makan
ataupun membantu untuk membawakan sesuatu agar anak mandiri ketika ibu bersalin.
Memperkenalkan pengasuh Beri kesempatan suami untuk turut mengurusinya agar
anak sadar bahwa bukan hanya ibu yang dapat menyiapkan makanannya atau menemani
tidurnya, tetapi ayab juga bisa, Perlihatkan cinta ibu pada anak tertua. Apabila sang kakak
mengatakan ketidak sukaan pada sang adik, maka jangan panik. Tidak boleh memberikan
kesan bahwa ada hal yang mungkin anak rasakan tapi tidak dapat dibicarakan. Tetapkan
jadwal mandi dan waktu tidur bersama sama dengan anak beberapa bulan sebebin tiba
saat melahirkan, sehingga anak terbiasa dengan rutinitas yang terjadi setelah melahirkan.
Jika punya kesempatan, mulailah menempatkan anak dalam kelompok bermain sebelum
bayi lahir, Upayakan waktu berjauhan dengan anak sesingkat mungkin, agar anak merasa
tidak diabaikan, Ajaklah anak untuk mengunjungi adiknya di RS, dengan memastikan
bahwa ibu tidak sedang menyusui, tetapi biarkan bayi tetap di boxnya, Ketika anak
mengunjungi adiknya di RS tunjukan lah perhatian pada anak, dan katakanlah bahwa ibu
sangat rindu padanya, atau berikan hadiah kecil dari adiknya.

A. Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan, dan pertengkaran antara saudara laki-
laki dan saudara perempuan. Hal ini terjadi pada semua orang tua yang mempunyai dua
anak atau lebih, dan merupakan hal yang biasa bagi anak usia toddler (2-3 tahun), 5-11
tahun. Istilah ahli psikologi hubungan antara anak-anak seusia seperti itu bersifat
ambivalent dengan love hate relationship.

B. Sibling rivalry dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut ini.


1) Sejak awal kehamilan harus memberitahu anaknya yang lain (kakak).
2) Memberikan kesempatan anak yang lainnya untuk merasakan adiknya
bergerak dalam rahim, dan menjelaskan juga bahwa rahim adalah tempat
untuk adiknya tumbuh dan berkembang.

5
3) Melibatkan kakak untuk membantu dan mempersiapkan keperluan
adiknya, seperti menyusun baju di laci, mengatur tempat tidur, dan kamar
bayi.
4) Mengajak kakak saat ibu memeriksakan kehamilannya danmemberinya
kesempatan untuk mendengarkan denyut jantung adiknya.

C. Penyebab terjadinya sibling rivalry adalah sebagai berikut.


1) Kakak merasa kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya
semenjak kehadiran adiknya.
2) Kakak merasakan hubungan dengan ibu dan ayahnya akan terancam
dengan kehadiran adiknya.
3) Orang tua tidak memiliki waktu yang cukup untuk berbagi dan berkumpul
bersama dengan anggota keluarga.
4) Banyak faktor pencetus terjadinya stresor pada anggota keluarga

D. Cara mengatasi sibling rivalry yaitu sebagai berikut.


1) Dengan tidak selalu membanding-bandingkan antara kakak
denganadiknya.
2) Memberikan kesempatan dan membiarkan kakak dan adik untuk menjadi
pribadi mereka sendiri.
3) Memberikan penghargaan dan pujian atas prestasi mereka.
4) Mengajari cara kerja sama antar-adik dan kakak.
5) Memberikan perhatian yang sama agar tidak terjadi konflik. 6)
Memberikan kebebasan yang sama untuk berkreativitas.
6) Tidak menghakimi anak tetapi memberikan kesempatan untukmenjelaskan
dan mengajari anak untuk meminta maaf.
7) Memberikan contoh yang baik buat anak untuk menghindari sibling
rivalry.

E. Peran bidan dalam mengatasi sibling rivaly, antara lain sebagai berikut
1) Melakukan IMD dan rawat gabung agar terbentuk ikatan batinantara bayi
dan ibu.
2) Memberikan pendidikan (KIE) tentang cara mengatasi sibling rivalry pada
keluarga dengan sering mengikuti kelas parenting.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang
sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali
hamil.
2. Lingkungan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam
menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis.
3. Mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua jua sangat di butuhkan para calon orang
tua untuk menjalai kehidupan pasca melahirkan nanti.

3.2 SARAN
Sebagai tenaga kesehatan hendaknya kita senantiasa memberikan dukungan/ support
kepada setiap ibu hamil agar supaya mereka dapat menerima perubahan fisik dan
psikologis yang mereka alami dan dapat memperoleh dukungan moral yang dapat
membuat mereka lebih nyaman dalam menjalani kehamilannya

7
DAFTAR PUSTAKA

Tria Eni Rafika Devi ,”Asuhan Kebidanan Kehamilan”,2019, jakarta salemba medika,
Dartiwen,Yati Nurhayati. “Asuhan Kebidanan pada Kehamilan”,2019.Yogyakarta.Penerbit
Andi
Ai Yeyeh Rukiyah S, Si,T, MKM,Lia Yulianti, Amkeb, SKM, MKM, "Asuhan Kebidanan
Kehamilan Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi",2014, Jakarta, Jakarta Timur

Anda mungkin juga menyukai