Anda di halaman 1dari 57

NAMA KELOMPOK 5

 Asyifa ghoniyul hasanah (09)


 Eka rengga Kusuma wardani (12)
 Nesyaqilla auldey ardyan (21)
 Rizka ulufia (25)
 Widyadhana pratista (31)
PENYAKIT AUTOIMUN 3.13
PENDAHULUAN

 Autoimunitas  respons imun terhadap antigen jaringan sendiri,


disebabkan kegagalan mekanisme normal yang berperan untuk
mempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau keduanya
 Populasi: 3,5% menderita penyakit autoimun, lebih banyak pada
wanita
 Ditemukan auto antibody
 Faktor yang berperan/etiologi
- infeksi dan kemiripan molekular
- sequestered antigen
-kegagalan autoregulasi
- aktivasi sel B poliklonal
- obat-obatan
- keturunan
- lingkungan
SPEKTRUM PENYAKIT AUTOIMUN

 Spektrum sangat luas ; organ spesifik sistemik (non-organ


specifik)
 Organ specifik : organ tunggal, respons langsung thd antigen
didalam organ tersebut
 Non-organ spesifik : organ multipel, respons autoimun
terhadap molekul yang tersebar diseluruh tubuh terutama
molekul intra selular
TOLEEANSI DIRI

 Autoimunitas dan toleransi diri


- untuk menghindari penyakit autoimun, pembentukan sel T dan
B yang auto reaktif harus dicegah melalui eliminasi / down
regulation. Sel T (CD4) bereperan penting
 Toleransi timus
-perkembangan ditimus berperan penting dalam eliminasi sel T
yang dapat mengenali peptida protein diri (proses positive
selection)  reseptor sel T yang gagal berikatan dengan molekul
MHC ditimus akan mati melalui apoptosis
 Toleransi perifer
-kontrol ini kedua mengatur sel autoreaktif
 Ignorance
- terjadi karena keberadaan antigen terasing diorgan avaskuler
spt humor viterus pada mata. Ag tsbt secara selektif tidak
terlihat oleh sistem imun
 Pemisahan sel T autoreaktif dengan autoantigen
 Anergi dan kostimulasi
 Supresi  penghambatan populasi sel T yang dapat mengenal
antigen yang sama (sel T supresor)
 Toleransi sel B  bekerja pada sistem perifer
PATOGENESIS

 Pelepasan antigen sekuester


 Penurunan fungsi sel T supresor
 Peningkatan aktifitas sel Th, pintas sel T
 Defek timus
 Klon abnormal, defek induksi toleransi
 Sel B refrakter terhadap sinyal supresor
 Defek makrofag
 Defek sel stem
 Defek jaringan idotip-antidotip
 Gen abnormal: gen respon simun, gen imunoglobulin
 Faktor virus
 Faktor hormon
MEKANISME RUSAKNYA TOLERANSI

 Mengatasi toleransi perifer


- berkaitan dengan infeksi dan kerusakan jaringan yang non
spesifik
-toleransi perifer yang rusak akibat akses antogen diri yang
tidak tepat pada APC, ekspresi lokal molekul diri
dipresntasikan ke sitem imun
 Kemiripan molekul
- kesamaan struktur protein diri dengan protein
mikroorganisme: ekspansi populasi sel T yang responsif yang
dapat mengenal peptida diri
 Mekanisme kerusakan jaringan
- diperantarai oleh antibody (hipersensitivitas tipe II dan III)
atau aktivasi makrofag olrh sel T CD4 atau sel T sitotoksik (IV)
PENYAKIT AUTOIMUN MENURUT
MEKANISME
1. Melalui autoantibody autoantigen ( AIHA, IPT, Grave,
Hashimoto, miksedema primer, mistenia gravis, seliak)
2. Melalui antibody dan sel T terbentuk kompleks imun 
RA dan LES (sistemik), sindrome sjoger, guilain bare,
miastenis gravis, grave DM, hashimoto, ITP, pemfigus,
dermatomiositis (organ)
3. Melalui kompleks antigen-antibody  LES, mistenia grafis,
DM tipe I, sklerosis multipel
4. Melalui komplemen 
PENYAKIT AUTOIMUN MENURUT SISTEM
ORGAN
 Darah, saluran cerna, jantung, paru, ginjal, SSP, endokrin, kulit,
otot, alat reproduksi, telinga, tenggorokan, mata
 Dibentuk antibody terhadap antigen jaringan sel alat tubuh
sendiri
 Kadang mendapat antibody yang tumpang tindih
 Hematologi
 Saluran cerna (anemia pernisiosa, aklorhidria, hepatitis
autoimun, sirosis bilier primer, penyakit inflamasi usus)
 Jantung: miokarditis, kardiomiopati, sindroma pasca
perikardiotomi, dan sindroma pasca infark miokard (penyakit
dressler)
 Ginjal: nefropati imunoglobulin A, nefropati membran, sindroma
nefropati idiopatik, glomerulonefritis mesangiokapiler, GN yang
berhubungan dengan infeksi, nefritis tubuluintersitial, sindrome
goodpasture
 Susunan saraf: guilan barre, vaskulitis, sklerosis multipel,
mielisis transversa, neurotis optik, sindrome devic
 Endokrin : hipofisis limfositik, tirotoksikosis (grave), goiter,
tiroiditis hashimoto, hipoparatirodisme, DM
 Reproduksi : endometriosis, infertilitas
 Autoimun yang berhubungan dengan infeksi
A. Virus dan autoimunitas : virus adeno dan coksaki, hepatitis C
B. Banteri dan autoimunitas : karditis reumatik, sindroma reiter,
eritema nodusum
 Autoimun yang berhubungan dengan obat
A. Antibody antifosfolipid: clorpromazin, fenotiazin, quinidin
B. Pemfigus: efek direk terhadap epidermis atau indirek melalui
modifikasi sistem imun
C. Kelainan hati: halotan, influran, enitrosin, sulfonamid, dsb
D. Psoriasis:
- berhubungan dengan IFN-a, IFN-B, GM-CSF dan IL-2
- B-bloker dapat menginduksi psoriasis
PENGOBATAN

 Prinsip: supresi respons imun atau mengganti fungsi organ


yang rusak
 Kontrol metabolik
 Obat antiinflamasi
 Imunosupresan
 Kontrol imunologis  riset
TERIMAKASIH
MENERAPKAN DAN MELAKUKAN
PEMERIKSAAN PENYAKIT INFEKSI
DAN PENYAKIT MENULAR

3.14
PENYAKIT INFEKSI :

PENGERTIAN
Penyakit infeksi merupakan kondisi yang timbul akibat serangan
mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur dan parasit. Diagnosis
yang tepat dapat memberikan informasi tentang jenis dan penyebab
infeksi, sehingga pengobatan yang diberikan dapat berjalan
efektif.Berbagai mikroorganisme dapat hidup di tubuh manusia, dan
umumnya tidak berbahaya, atau bahkan terkadang dapat memberikan
manfaat. Namun pada kondisi tertentu, mikroorganisme tersebut dapat
mengganggu fungsi tubuh dengan menimbulkan penyakit tertentu.
Tidak hanya ditimbulkan oleh mikroorganisme yang menetap di tubuh
manusia, suatu penyakit infeksi juga dapat muncul akibat ditularkan
oleh penderita penyakit tersebut. Penularan ini dapat terjadi melalui
kontak langsung atau melalui media perantara, seperti makanan yang
tercemar, udara, air, atau darah. Selain itu, penyakit infeksi juga dapat
ditularkan dari hewan atau serangga.
INDIKASI

Pemeriksaan penyakit infeksi akan dilakukan oleh dokter terhadap


pasien yang mengalami gejalanya. Berikut ini adalah sejumlah gejala
yang umumnya menjadi penanda adanya infeksi:

- Demam
- Batuk
- Nyeri otot
- Lemas
- Diare
PERINGATAN PEMERIKSAAN

Tidak ada halangan bagi seseorang untuk menjalani pemeriksaan


penyakit infeksi. Akan tetapi, prosedur ini dapat melibatkan
pengambilan sampel darah menggunakan jarum. Oleh karena itu, bagi
pasien yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah, akan diminta
oleh dokter untuk menghentikan konsumsi obat tersebut sementara
waktu. Selain itu, bagi pasien yang menderita kelainan pembekuan
darah, harus memberitahukan kondisinya tersebut kepada dokter
sebelum menjalani pemeriksaan penyakit infeksi.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan penyakit infeksi diawali dokter dengan mempelajari gejala yang ada pada diri pasien.
Nyeri dapat menjadi petunjuk penting mengenai sumber infeksi di tubuh pasien. Selain itu, ruam,
batuk, pilek, hidung tersumbat, dan diare, juga membantu dokter dalam mendiagnosis.Selain
mempelajari gejala, dokter juga akan meninjau riwayat medis pasien. Di antaranya:
• Penyakit yang pernah diderita pasien.
• Kondisi kesehatan keluarga pasien di rumah dan teman-teman akrabnya.
• Prosedur yang pernah dijalani pasien, misalnya bedah atau transplantasi organ, karena hal
tersebut dapat menjadi sarana terjadinya infeksi.
• Riwayat imunisasi dan penggunaan obat-obatan yang dapat memengaruhi kondisi sistem imun
pasien, seperti kortikosteroid dan obat imunosupresif.
Setelah itu, jika diperlukan, pemeriksaan penunjang akan dilakukan. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium. Sampel yang digunakan umumnya diambil
dari:
* Darah
* Urine
* Tinja
* Ludah
* Lendir tenggorokan
* Dahak
* Cairan otak dan tulang belakang (serebrosipinal)
* Sampel jaringan tubuh
SETELAH PEMERIKSAAN PENYAKIT INFEKSI

Hasil pemeriksaan penyakit infeksi akan keluar dalam waktu beberapa


hari atau minggu, dan akan diberikan dokter kepada pasien pada saat
konsultasi. Dokter akan menjelaskan mengenai jenis penyakit infeksi yang
sedang diderita oleh pasien, dan obat yang harus digunakan. Contohnya:
√ Antibiotik. Antibiotik akan diberikan dokter kepada pasien jika pasien
menderita penyakit infeksi bakteri.Dokter akan memberikan petunjuk
penggunaan antibiotik kepada pasien secara rinci.
√ Antiviral. Antiviral akan diberikan dokter kepada pasien jika menderita
infeksi virus, contohnya Herpes, HIV/AIDS, atau hepatitis.
√ Antijamur. Antijamur akan diberikan dokter jika pasien menderita
infeksi jamur, baik pada organ luar ataupun organ dalam. Untuk infeksi
jamur yang lebih serius, biasanya harus diobati dengan antjamur dalam
bentukl suntikan.
√ Antiparasit. Antiparasit akan diberikan dokter kepada pasien jika
menderita penyakit infeksi parasit, contohnya penyakit malaria.
RISIKO PEMERIKSAAN PENYAKIT INFEKSI

Pemeriksaan penyakit infeksi merupakan prosedur yang sangat aman


untuk dijalani, dan jarang menimbulkan komplikasi. Untuk prosedur
pemeriksaan yang melibatkan pengambilan sampel darah, risiko yang
dapat terjadi adalah:
∆ Perdarahan
∆ Infeksi
∆ Ruam
∆ Nyeri
∆ Lebam
∆ Pingsan
CONTOH CONTOH PENYAKIT INFEKSI

TBC : ditularkan memalui udara.


Tetanus : melalui luka yang kotor.
Mencret : lalat, air dan jari yang kotor.
Pneumonia : lewat batuk (udara)
Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin.
Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)
PENYAKIT MENULAR :
PENGERTIAN

Infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual adalah infeksi


yang menular melalui hubungan intim. Penyakit ini dapat ditandai
dengan ruam atau lepuhan dan rasa nyeri di area kelamin. Ada banyak
jenis penyakit menular seksual, di antaranya chlamydia, gonore, sifilis,
trikomoniasis, dan HIV.Sesuai namanya, penyakit menular seksual
menyebar melalui hubungan intim, baik secara vaginal, anal, maupun
oral. Tidak hanya hubungan intim, penularan juga dapat terjadi melalui
transfusi darah dan berbagi jarum suntik dengan penderita. Infeksi
juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin, baik selama kehamilan
atau saat persalinan.
CIRI-CIRI PENYAKIT MENULAR

Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual akan berbeda-
beda tergantung jenis penyakitnya, namun umumnya berupa:
~ Muncul benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau
mulut.
~ Vagina atau penis terasa gatal dan terbakar.
~ Nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim.
~ Keluar cairan dari penis (kencing nanah) atau vagina (keputihan).
~ Nyeri perut bagian bawah.
~ Demam dan menggigil.
~ Muncul pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di
selangkangan.
~ Muncul ruam kulit di badan, tangan, atau kaki.
~ Kulit penis kering, ruam, dan kemerahan.
MACAM-MACAM PENYAKIT MENULAR

- Sifilis
- Gonore
- Human papillomavirus (HPV)
- Infeksi HIV
- Chlamydia
- Trikomoniasis
- Hepatitis B dan hepatitis C
- Tinea cruris
- Herpes genital
- Candidiasis
- Granuloma inguinale
PENGOBATAN PENYAKIT MENULAR

Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh infeksi bakteri, seperti gonore, chlamydia, dan sifilis. Antibiotik harus tetap dikonsumsi,
walaupun gejala yang dirasakan telah membaik. Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi
kembali terjadi.
Dokter juga akan menganjurkan pasien untuk tidak berhubungan intim hingga masa
pengobatan berakhir dan gejala menghilang. Jenis antibiotik yang diberikan antara lain
penisilin, doxycycline, amoxicillin, dan erythromycin.Selain membunuh bakteri, antibiotik
seperti metronidazole dapat membunuh parasit pada penyakit trikomoniasis. Obat ini
tersedia dalam bentuk tablet yang diminum maupun sediaan yang dimasukkan ke dalam
vagina.
Antivirus
Pengobatan dengan obat antivirus hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mengurangi
risiko penyebaran. Jenis obat antivirus yang digunakan untuk menangani herpes genital
adalah acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir. Sementara untuk hepatitis, obat yang diberikan
meliputi entecavir, interferon, dan lamivudine.
Antijamur
Untuk penyakit menular seksual yang disebabkan oleh jamur, seperti candidiasis, dokter
akan memberikan krim antijamur yang dioleskan ke vagina, seperti nystatin dan clotrimazole.
Obat antijamur dalam bentuk tablet juga dapat diresepkan oleh dokter, seperti fluconazole
dan miconazole.
KOMPLIKASI PENYAKIT MENULAR

Deteksi dan penanganan terhadap penyakit menular seksual perlu dilakukan sejak
dini. Jika dibiarkan, penyakit menular seksual dapat menyebabkan beberapa
komplikasi berikut:
# Peradangan pada mata
# Radang sendi
# Nyeri panggul
# Radang panggul
# Infertilitas
# Penyakit jantung
# Kanker serviks
# Kanker anus
# Abses anus
Penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan.
Beberapa penyakit menular seksual, seperti gonore, chlamydia, HIV, dan sifilis dapat
menular dari ibu hamil ke janinnya selama kehamilan atau saat persalinan. Kondisi
ini dapat memicu keguguran dan gangguan kesehatan atau cacat lahir pada bayi.
CARA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

Langkah utama pencegahan penyakit menular seksual adalah


menerapkan perilaku seks yang aman, yaitu menggunakan kondom
dan tidak bergonta-ganti pasangan seksual.Selain itu, ada beberapa
tindakan pencegahan lain yang dapat dilakukan, yaitu:
- Kenali pasangan seksual masing-masing.
- Lakukan vaksinasi, terutama vaksin HPV dan hepatitis B.
- Tidak menggunakan NAPZA, terutama dengan berbagi penggunaan
jarum suntik.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, khususnya yang
berkaitan dengan organ reproduksi.
- Penderita penyakit menular seksual sebaiknya tidak melakukan
hubungan seks hingga penyakit dinyatakan sembuh oleh dokter. Hal ini
dilakukan untuk mencegah penularan penyakit kepada pasangan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH ❤️🤗✨

PEMERIKSAAN
KEGANASAN DALAM
ANATOMI FISIOLOGI
3.15
KANKER KOLON (CA COLON)

• Kanker kolon adalah keganasan tumbuh lambat yg paling sering ditemukan


daerah kolon terutama sekum, kolon descenden, dan kolon sigmoid

• PENYEBAB
TIDAK DIKETAHUI
KANKER KOLON (CA COLON)

• FAKTOR RESIKO
• Usia > 40 th
• Darah dalam feses
• Riwayat polip rectal / kolon
• Polip Adenomatosa atau adenoma vilus
• Riwayat keluarga dengan kanker kolon
• Riwayat oenyakit usus inflamasi kronis
• Diit tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat
KANKER KOLON (CA COLON)

• TANDA DAN GEJALA


• Gangguan defekasi
• Terdapat darah dalam feses
• Anemia, Anoreksia, Penurunan BB
• Lesi sebelah kanan : Melena (BAB HITAM)
• Lesi sebelah kiri : Obstruksi serta darah merah segar dalam feses
• Lesi Rectal : Evakuasi feses yg tdk lengkap setelah defekasi, konstipasi, diare
bergantian serta feses berdarah
Apa Kanker
Serviks ?
APAKAH SERVIKS?

• Bagian bawah rahim dan menonjol ke vagina


• Dapat diperiksa dengan jelas dengan pemeriksaan
dalam
SERVIKS
NORMAL
APA ITU KANKER SERVIKS ?

Adalah kanker yang terjadi pada leher rahim (serviks)


KANKER
SERVIKS

Normal Kanker
KANKER SERVIKS
APA PENYEBAB KANKER SERVIKS?

KANKER SERVIKS DISEBABKAN OLEH HUMAN PAPILLOMAVIRUSa,1,2

120 Tipe HPV telah diketahui


30-40 Tipe HPV menyerang anogenital

Low risk type ( HPV 6 & 11 ) High risk type ( HPV 16 & 18)
(tidak menyebabkan kanker) Menyebabkan kanker serviks
Menyebabkan anogenital warts
Anogenital: area kelamin (termasuk kulit penis,
mulut vagina & anus)

Infeksi dengan HPV seringkali TIDAK menimbulkan gejala


Banyak orang TIDAK tahu mereka terinfeksi HPV
Banyak orang dapat menularkan HPV TANPA menyadarinya
BAGAIMANA HPV DIDAPAT?

• Sebagaian besar melalui hubungan/ kontak


seksual

• HPV menginfeksi sel yang mengalami lecet


BEBERAPA FAKTOR MEMPERMUDAH
INFEKSI HPV:

• Hubungan sex Usia muda (puncak infeksi usia 20–29 )


• Berganti pasangan
• Merokok

• Defisiensi zat gizi (Vit A dan C)


• Multiparitas
• Gangguan system kekebalan tubuh
• Status social rendah
KLASIFIKASI
APA GEJALA KANKER SERVIKS?

• Pendarahan yg tidak normal


• Pendarahan sesudah melakukan hubungan intim
• Pendarahan abnormal (diluar waktu haid)
• Pendarahan sesudah menopause
• Kelainan pada vagina (keluarnya cairan kekuningan,
berbau)
• Gejala lain
• Sakit/nyeri pada pinggul
• Sakit/nyeri pada paha/kaki
Pada kebanyakan wanita tidak menunjukkan gejala
KANKER PARU

• WHO -> Penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pria maupun wanita
• Pertumbuhan sel-sel abnormal bisa berasal dari jaringan paru atau bagian tubuh lain
yg menyebar ke paru.

• KLASIFIKASI
• Non-small-cell lung cancer / Karsinoma bukan sel kecil (NSCLC) -75%
• Squamous cell carcinoma / karsinoma epidermoid (25%)
• Adenocarcinoma (40%)
• Large-cell carcinoma / karsinoma sel besar (10%)

• Small-cell lung cancer/ Karsinoma sel kecil (SCLC) -25%


PENYEBAB
• Tidak diketahui

• FAKTOR RESIKO
• Yang tidak dapat dimodifikasi
• Gender
• Ras
• Predisposisi genetik
• Yang dapat dimodifikasi
• Merokok
• Environmental Tobacco Smoke (ETS)
• Paparan perkerjaan
• Polusi
• Diet
TANDA DAN GEJALA

• LOKAL
• INVASI LOKAL
• GEJALA PENYAKIT METASTASIS
• SINDROM PARANEOPLASTIK
• GEJALA PENYAKIT METASTASIS
• SINDROM PARANEOPLASTIK
KANKER PAYUDARA ( CA MAMAE )
PENYEBAB
• TIDAK DIKETAHUI
• FAKTOR RESIKO
- Riwayat kanker payudara
- Riwayat keluarga
- Menarche dini (12 tahun)
- Tidak mempunyai anak
- Menopause setelah 50 th
- Paparan radiasi
- Obesitas
- Kontrasepsi oral
- Terapi pengganti hormone
- Alkohol
TANDA DAN GEJALA

• Biasanya pada kuadran atas terluar payudara


• Payudara kiri
• Tanda dan gejala tergantung stadium
TANDA DAN GEJALA
OSTEOMA ( TUMOR TULANG)

• TUMOR JINAK YANG MENYERANG JARINGAN TULANG YANG


TERBATAS DENGAN KARAKTERISTIK PROLIFERASI DARI PADA TULANG
KOMPAK ATAU CONSELLOUS DAN UMUMNYA PADA ENDOSTEAL ATAU
PERIOSTEAL
KLASIFIKASI

• 1. OSTEOKONDROMA : BIASANYA MENYERANG USIA 10-20 TH.


TUMBUH PD PERMUKAAN TULANG
• 2. KONDROMA JINAK : USIA 10-30 TH, DI BAGIAN TENGAH TULANG
• 3. KONDROBLASTOMA : JARANG, UJUNG TULANG
• 4. FIBROMA KONDROMIKSOID : SANGAT JARANG. USIA < 30 TH
• 5. OSTEOID OSTEOMA : SANGAT KECIL BIASANYA DI LENGAN ATAU
TUNGKAI
• 6. TUMOR SEL RAKSASA : USIA 20 ATAU 30 TH, TUMBUH DIUJUNG
TULANG DAPAT MELUAS KE JARINGAN LAIN
ETIOLOGI

• RADIASI
• KETURUNAN
• BEBERAPA KONDISI TULANG SEBELUMNYA
TANDA DAN GEJALA

•  GEJALA TIDAK SPESIFIK  PERLU WAKTU YG LAMA


SAMPAI TERDIAGNOSIS

•  TANDA KARDINAL :
• - NYERI,BENGKAK DAN TIDAK NYAMAN
• - KETERBATASAN GERAK
• - DITEMUKAN PATOLOGI PADA RONTGEN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai