Anda di halaman 1dari 4

Apa itu Sistem Imunitas ?

Sistem imunitas atau sistem kekebalan tubuh adalah mekanisme yang melindungi tubuh
terhadap pengaruh biologis kuman patogen dari luar, maupun sel kanker yang terjadi di
dalam tubuh.
Beberapa penyakit pada sistem imun

Immune Deficiency Condition


HIV AIDS
SLE
Alergi
Asma
Influenza
Anafilaksis

Apa penyebab Sistem Imunitas terganggu ?

Pola hidup yang tidak sehat

Gangguan metabolisme

Kelelahan fisik yang menyebabkan stres

Pengaruh obat yang berlebihan

Faktor genetik

Bagaimana gejalanya ?
Gejala awal gangguan sistem imun biasanya ditengarai oleh adanya peradangan. Peradangan
adalah salah satu respon pertama dari sistem imun terhadap infeksi. Gejalanya adalah
kemerahan dan bengkak yang diakibatkan oleh peningkatan aliran darah ke jaringan, seperti:
-

Infeksi akut (misalnya: pilek, flu)

Infeksi telinga

Infeksi saluran pernapasan (sinus)

Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan

Penyakit yang dapat timbul karena gangguan Sistem Imunitas berdasarkan


golongannya

Imunodefisiensi, gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan terjadinya


peningkatan kerentanan terhadap infeksi, dan perlambatan proses penyembuhan
penyakit.

Gangguan pada sistem kekebalan ini menyebabkan:


-

AIDS

Kanker

Berbagai infeksi virus, jamur, atau bakteri

Alergi

Autoimun

Pengobatan yang dilakukan

Biasakan mengonsumsi gizi yang seimbang

Olahraga

Istirahat yang cukup

Redam stres dengan relaksasi atau dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan

Hindari polusi asap: rokok, debu, knalpot kendaraan

Hindari minuman beralkohol

Obat-obatan

Pencegahan yang dapat dilakukan

Menjaga pola makan yang sehat dengan mengonsumsi gizi yang seimbang

Olahraga

Istirahat yang cukup

Dampak yang ditimbulkan bila Sistem Imunitas terganggu


Timbul berbagai penyakit, seperti AIDS, kanker, flu, pilek, sinus, dan sebagainya.
Sumber: http://prodia.co.id/penyakit-dan-diagnosa/sistem-imunitas

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang merupakan sarana yang sangat penting untuk mengetahui
penyakit defisiensi imun.
Infeksi yang menetap atau berulang, atau infeksi berat oleh mikroorganisme yang
biasanya tidak menyebabkan infeksi berat, bisa merupakan petunjuk adanya penyakit
immunodefisiensi.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui:

- jumlah sel darah putih

- kadar antibodi/immunoglobulin

- jumlah limfosit T

- kadar komplemen.

Karena banyaknya pemeriksaan yang harus dilakukan (sesuai dengan kelainan klinis dan
mekanisme dasarnya) maka pada tahap pertama dapat dilakukan pemeriksaan penyaring
dahulu, yaitu:
1. Pemeriksaan darah tepi
1. Hemoglobin
2. Leukosit total

3. Hitung jenis leukosit (persentasi)


4. Morfologi limfosit
5. Hitung trombosit
2. Pemeriksaan imunoglobulin kuantitatif (IgG, IgA, IgM, IgE)
3. Kadar antibodi terhadap imunisasi sebelumnya (fungsi IgG)
1. Titer antibodi Tetatus, Difteri
2. Titer antibodi H.influenzae
2

Penilaian komplemen (komplemen hemolisis total = CH50)

Evaluasi infeksi (Laju endap darah atau CRP, kultur dan pencitraan yang sesuai)

Anda mungkin juga menyukai