Anda di halaman 1dari 32

Penyakit

autoimunitas
Mahasiswa
1. Dhebie Aulia
2. Suci Astri wahdania
3. Riska Islamia
Mengenal lebih dekat
autoimunitas
Imunitas merupakan sistem kekebalan
tubuh untuk melawan antigen atau benda
asing yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh
manusia mempunyai kemampuan untuk
melawan segala macam organisme
pengganggu atau toksin yang cenderung
merusak jaringan dan organ tubuh.
Apa sih itu autoimunitas?

Autoimun adalah suatu penyakit


yang terjadi ketika sistem imun yang
seharusnya hanya menyerang
organisme atau zat-zat asing yang
membahayakan tubuh, mengalami
gangguan sehingga menyerang sel,
jaringan dan organ tubuh
penderitanya sendiri
Penderita Autoimun harus melewati
pengobatan sepanjang hidupnya karena
penyakit ini belum dapat disembuhkan
secara total dan hanya mengalami remisi
atau kesembuhan sementara. Bila Autoimun
tidak diobati, akan sangat mungkin
penderita mengalami kerusakan jaringan
dan organ yang berat, serta komplikasi-
komplikasi penyakit lain yang tergantung
pada jenis Autoimun yang diderita.
KRITERIA AUTOIMUN
Ada 6 butir yang diperlukan untuk menentukan kriteria
autoimunitas.

Bukti terbaik adanya autoimunitas pada manusia


adalah transfer pasif IgG melalui plasenta yang terjadi
pada kehamilan trimester ketiga. Hal ini dapat
menerangkan terjadinya penyakit autoimun sementara
pada janin dan neonates. Contoh beberapa penyakit
autoimun dan autoantigenny
6 Kriteria autoimun
1. Autoantibodi atau sel T autoreaktif dengan spesifitas untuk
organ yang terkena ditemukan pada penyakit.
2. Autoantibodi dan atau sel T ditemukan di jaringan dengan
cedera.
3. Ambang autoantibody atau respons sel T menggambarkan
aktivitas penyakit.
4. Penurunan respons autoimun memberikan perbaikan
penyakit .
5. Transfer antibody atau sel T ke pejamu sekunder
menimbulkan penyakit autoimun pada resipien.
6. Imunisasi dengan autoantigen dan kemudian induksi respon
autoimun menimbulkan penyakit
Mekanisme Terjadinya Autoimun
Penyakit autoimun bersifat dinamis, dengan manifestasi
klinis yang mengarah pada puncak dari suatu proses yang
berkembang selama bertahun-tahun. Mendefinisikan
tahapan penyakit penting untuk merancang strategi baru
untuk diagnosis dini, pengobatan dan pencegahan;
penentuan stadium mungkin juga penting dalam
menentukan perlunya terapi imunosupresif yang
berkelanjutan, terutama jika remisi telah terjadi.
sendiri.
Mekanisme Terjadinya Autoimun

Jika tubuh dihadapkan sesuatu yang asing


maka tubuh memerlukan ketahanan berupa
respon immun untuk melawan substansi
tersebut dalam upaya melindungi dirinya
sendiri dari kondisi yang potensial
menyebabkan penyakit.
Konsep autoimunitas Praklinis & Pascaklinis

Istilah 'autoimunitas pascaklinis' atau


'autoimunitas awitan pascaklinis' dapat digunakan
untuk menunjukkan kejadian penyakit autoimun
setelah ambang batas klinis (atau laboratorium)
terpenuhi, diagnosis ditegakkan, dan terapi
dilaksanakan. Terminologi ini tidak berarti bahwa
autoimunitas telah berakhir atau reaktivitas sel B
dan T telah dihilangkan;
Konsep autoimunitas Praklinis & Pascaklinis
melainkan memfokuskan perhatian pada perjalanan penyakit
selanjutnya, terutama efek terapi. Dengan demikian, agen anti-
inflamasi atau imunosupresif dapat melemahkan atau mengubah
perubahan sistem kekebalan yang menyebabkan timbulnya penyakit.
Riwayat alami penyakit juga dapat menentukan keadaan autoimun
pasca-klinis karena beberapa penyakit (misalnya, anemia hemolitik
autoimun) dapat bersifat monofasik dan dapat hilang setelah satu
kali terapi; penyakit lain mungkin masuk ke dalam keadaan aktivitas
penyakit rendah atau bahkan remisi dengan terapi
autoimunitas Praklinis
Autoimunitas praklinis dapat dikenali dengan
berbagai cara. Yang pertama melibatkan analisis
retrospektif darah dari pasien yang dikumpulkan
sebagai bagian dari penelitian berbasis populasi
longitudinal Bagi pasien yang mengidap penyakit,
sampel yang disimpan dapat diuji autoantibodinya
untuk menentukan kapan penyakit tersebut
muncul
autoimunitas Praklinis
Autoimunitas praklinis juga dapat ditemukan secara tidak
sengaja atau kebetulan. Dalam evaluasi pasien dengan keluhan
muskuloskeletal, penyedia layanan dapat memesan tes seperti
faktor rheumatoid (antibodi anti-IgG IgM), anti-CCP, atau
antibodi antinuklear. Karena tes ini mungkin dilakukan pada
pasien dengan kemungkinan penyakit sebelum tes yang rendah
(misalnya, pasien dengan artritis degeneratif atau nyeri yang
meluas), hasil positif kemungkinan besar adalah positif palsu.
Namun, beberapa hasil positif mungkin mewakili keadaan
autoimun pra-klinis. 
autoimunitas Praklinis
Automunitas praklinis dapat dikenali dengan
berbagai cara. Yang pertama melibatkan analisis
retrospektif darah dari pasien yang dikumpulkan
sebagai bagian dari penelitian berbasis populasi
longitudinal Bagi pasien yang mengidap penyakit,
sampel yang disimpan dapat diuji autoantibodinya
untuk menentukan kapan penyakit tersebut
muncul
autoimunitas Pascaklinis
Pada kondisi ini, pengobatan jangka panjang berfokus
pada disfungsi organ (misalnya penggantian tiroid untuk
hipotiroidisme akibat tiroiditis, atau terapi insulin untuk
IDDM). Dalam kasus di mana kerusakan autoimun
bersifat permanen, pengujian serologis lebih lanjut akan
menjadi kepentingan akademis. Untuk penyakit lain
seperti rheumatoid arthritis atau multiple sclerosis,
autoreaktivitas dan peradangan dapat bertahan selama
bertahun-tahun dengan intensitas yang bervariasi,
bertambah dan berkurang saat kambuh.
FAKTOR LINGKUNGAN BERPERAN
PADA AUTOIMUNITAS
1. Virus dan autoimunitas
Berbagai virus berhubungan dengan berbagai
penyakit autoimun yang mengenai sendi. Virus
adeno dan Coxsackie A9, B2, B4, B6 sering
berhubungan dengan poliartritis, pleuritis,
mialgia, ruam kulit, faringitis, miokarditis dan
leukositosis.
2. Bakteri dan autoimunitas
Karditis reumatik-demam akut
Contohnya penyakit autoimun yang ditimbulkan bakteri nadalah
demam ruma pasca infeksi streptokok yang disebabkan oleh antibodi
terhadap streptokok yang diikat jantung dan menimbulkan
miokarditis.

Sindrom reiter dan artritis reaktif


Eritema nodosum

pada ekremitas bawah dipermukaan ekstensor, namun lesi dapat pula


ditemukan di kaki atau lengan bawah. Dapat pula ditemukan sindrom
Lofgren yang terdiri atas eritema nodosum, Limfaden pati hilus bilateral
dan poliartritis terutama di pergelangan kaki seperti halnya juga terlihat
pada sarkoidosis.
3. Hormon
4. Radiasi UV
Pajanan dengan radiasi ultraviolet (biasanya sinar
matahari) diketahui merupakan pemicu inflamasi kulit
kadang LES. Radiasi UV dapat menimbulkan modifikasi.
5. Obat
6. Oksigen radikal bebas
Bentuk lain dari kerusakan fisis dapat mengubah
imunogenesitas self antigen terutama kerusakan self
molekul oleh radikal bebas oksigen yang menimbulkan
sebagian proses inflamasi.
7. Logam
Berbagai logam seperti n, Cu, Cr, Pb, Cd, Pt, perak
dan metaloid (silikon) diduga dapat
menimbulkan efek terhadap sistem imun, baik
secara in vitro maupun in vivo dan kadang serupa
autoimunitas. Salah satu bentuk yang sudah
banyak diteliti antara lain
Gejala umum autoimun antara lain:
Nyeri di sekujur tubuh. membuat badan seperti
tertusuk.
Nyeri sendi. Bagian sendi yang paling sering terkena
adalah sendi lutut, sendi di pergelangan tangan,
punggung tangan hingga buku-buku jari. Nyeri ini
terjadi di kedua sisi kiri dan kanan.
Timbul demam ringan. Bila orang lain memegangnya,
badan akan terasa agak hangat, namun ketika diperiksa
dengan termometer, suhunya masih normal (pada
batas atas), sekitar 37,4–37,5 derajat Celcius.
Rambut mengalami kerontokan parah.
Sering terkena sariawan.
Brain fog. Otak sewaktu-waktu terasa seperti tertutup
kabut, sehingga untuk sesaat seseorang kehilangan
memori, fokus, dan konsentrasi, entah sedang menulis
maupun saat berbicara.
Ruam kulit.
Selain itu, penyakit autoimun dapat memiliki gejala
uniknya sendiri. Misalnya, diabetes tipe 1
menyebabkan rasa haus yang ekstrem, penurunan
berat badan, dan kelelahan.
Gejala khusus penyakit autoimun :
LupusPenyakit ini dapat menimbulkan gejala seperti
demam, nyeri sendi dan otot, ruam kulit, kulit menjadi
sensitif, sariawan, bengkak di tungkai, sakit kepala, kejang,
nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan.
Penyakit Graves gejala berupa berat badan menurun
secara tiba-tiba, mata menonjol (eksoftalmus), rambut
rontok, jantung berdebar, gelisah, dan insomnia.
Psoriasis dikenali dengan munculnya bercak merah yang
tebal dan bersisik.
Gejala khusus penyakit autoimun :
Myasthenia gravisadalah kelopak mata terkulai, pandangan kabur,
lemah otot, kesulitan bernapas, dan kesulitan menelan.
Tiroiditis Hashimotosensitif terhadap udara dingin, mati rasa di
tangan dan kaki, lemas, mengantuk, rambut rontok, menstruasi yang
tidak teratur, dan sulit berkonsentrasi.
Kolitis ulseratif dan Crohn’s diseasesakit perut, diare, buang air
besar berdarah, demam, dan penurunan berat badan.
Rheumatoid arthritipenderitanya mengalami gejala berupa nyeri,
kemerahan, dan bengkak di sendi, terutama sendi jari-jari tangan.
Sindrom Guillain Barré lemah otot, kesemutan, lemas, dan gangguan
keseimbangan, yang jika kondisinya makin parah bisa erkembang
menjadi kelumpuhan.
Penyakit yang disebabkan oleh autoimunitas
1. Rheumatoid arthritis (rematik)

rematik juga bisa membuat seseorang kesulitan menggerakan sendi sehingga gerakan
tubuhnya berkurang jika tidak segera diobati, penyakit autoimun yang menyerang
persendian ini bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen secara bertahap.
Penyakit yang disebabkan oleh autoimunitas
2. Systemic lupus erythematosus (SLE)

Pasien SLE biasanya mengalami gejala fisik berupa rambut rontok, ruam kemerahan pada
wajah yang menyerupai sayap kupu-kupu, rambut rontok, dan penurunan berat badan.
Penyakit yang disebabkan oleh autoimunitas
3. Psoriasis

penyakit kulit kronis yang ditandai dengan kulit yang menebal, bersisik, dan disertai
bercak-bercak putih.penyakit peradangan kulit ini juga menyebabkan gatal, nyeri, dan
pertumbuhan sel kulit baru yang terlalu cepat.
Penyakit yang disebabkan oleh autoimunitas
4. Hashimoto

Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkan hipotiroidisme (kelenjar tiroid


kurang aktif) dan komplikasinya.penyakit ini juga kerap disertai dengan ukuran
lidah yang membesar, nyeri otot, penurunan daya ingat, hingga depresi.
Penyakit yang disebabkan oleh autoimunitas
5. Immune thrombocytopenic purpura (ITP)

Jika tubuh Anda mudah memar atau berdarah, ini bisa menjadi tanda dari immune
thrombocytopenic purpura (ITP). Kondisi ini terjadi saat jumlah keping darah dalam tubuh
rendah sehingga proses pembekuan darah terganggu. Selain ruam dan perdarahan yang
sulit dihentikan, ITP juga kerap disertai dengan gejala menstruasi berkepanjangan, gusi
berdarah, dan mimisan.
Terimakasih kasih
Ada pertanyaan mengenai
autoimunitas?

Anda mungkin juga menyukai