Anda di halaman 1dari 40

BAB 12

BAHAN ALAM YANG BERKHASIAT SEBAGAI OBAT OBAT


AUTOIMUN
A. Pendahuluan
Autoimunitas adalah kegagalan dari suatu organisme untuk mengenali
bagian-bagian penyusunnya sendiri sebagai diri, yang memungkinkan respon
imun terhadap selsendiri dan jaringan tubuh. Setiap penyakit dari hasil respon
imun yang menyimpangdiistilahkan sebagai suatu penyakit autoimun.
Penyakit Autoimune adalah penyakit dimana sistem kekebalan yang
terbentuk salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan atau organ
tubuh manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh
antibodi. Jadi adanya penyakit autoimmune tidak memberikan dampak
peningkatan ketahanan tubuh dalam melawan suatu penyakit, tetapi justru terjadi
kerusakan tubuh akibat kekebalan yang terbentuk.
Bahan yang bisa merangsang respon imunitas disebut antigen. Antigen
adalah molekul yang mungkin terdapat dalam sel atau di atas permukaan sel,
seperti bakteri,!irus, atau sel kanker". Beberapa antigen ada pada jaringan sendiri
tetapi biasanya,sistem imunitas bereaksi hanya terhadap antigen dari bahan
asing atau berbahaya, tidakterhadap antigen sendiri. Sistem munitas kadang-
kadang rusak, menterjemahkan jaringan tubuh sendiri sebagai antigen asing dan
menghasilkan antibodi disebutautoantibodi" atau sel imunitas menargetkan dan
menyerang jaringan tubuh sendiri. Respon ini disebut reaksi autoimun. Reaksi
tersebut menghasilkan radang dan kerusakan jaringan. Efek seperti itu mungkin
merupakan gangguan autoimun, tetapi beberapa orang menghasilkan jumlah
yang begitu kecil autoantibodi sehingga gangguan autoimun tidak terjadi.
B. Penyebab Autoimun
a. Senyawa yang ada di badan yang normalnya dibatasi di area tertentu
(disembunyikan dari sistem kekebalan tubuh) dilepaskan ke dalam aliran
darah. Misalnya, pukulan ke mata bisa membuat cairan di bola mata
dilepaskan ke dalam aliran darah. Cairan merangsang sistem kekebalantubuh
untuk mengenali mata sebagai benda asing dan menyerangnya.
b. Senyawa normal di tubuh berubah, misalnya, oleh virus, obat sinar matahari.
atau radiasi. Bahan senyawa yang berubah mungkin kelihatannya asing bagi
sistem kekebalan tubuh. Misalnya, virus bisa menulari dan demikian
mengubah sel di badan. Sel yang ditulari oleh virus merangsang sistem
kekebalan tubuh untuk menyerangnya.
c. Senyawa asing yang menyerupai senyawa badan alami mungkin
memasukibadan Sistem kekebalan tubuh dengan kurang hati-hati dapat
menjadikansenyawa badan mirip seperti bahan asing sebagai sasaran.
Misalnya, bakteri penyebab sakt kerongkongan mempunyai beberapa antigen
yang mirip dengan sel jantung manusia. Jarang terjadi, sistem kekebalan
tubuh dapat menyerang jantung orang sesudah sakit kerongkongan (reaksi ini
bagian dari demam rheumatik)
d. Sel yang mengontrol produksi antibodi misalnya, limfosit B (salah satu sel
darah putih) mungkin rusak dan menghasilkan antibodi abnormal yang
menyerang beberapa sel badan.
e. Keturunan mungkin terlibat pada beberapa kekacauan autoimun, Kerentanan
kekacauan, daripada kekacauan itu sendiri, mungkin diwarisi. Pada orang
yang rentan, satu pemicu, seperti infeks virus atau kerusakan jaringan, dapat
membuat kekacauan berkembang Faktor hormonal juga mungkin dilibatkan,
karena banyak kekacauan autoimun lebih sering terjadi pada wanita.
C. Mekanisme Terjadinya Autoimun
Jika tubuh dihadapkan sesuatu yang asing maka tubuh memerlukan
ketahanan berupa respon immun untuk melawan substansi tersebut dalam upaya
melindungi dirinya sendiri dari kondisi yang potensial menyebabkan penyakit.
Untuk melakukana hal tersebut secara efektif maka diperlukan kemampuan
untuk mengenali dirinya sendiri sehingga dapat memberikan respon pada kondisi
asing atau bukan dirinya sendiri. Pada penyakit autoimmune terjadi kegagalan
untuk mengenali beberapa bagian dari dirinya (NIH, 1998).
Ada 80 grup Penyakit autoimmune serius pada manusia yang memberikan
tanda kesakitan kronis yang menyerang pada hampir seluruh bagian tubuh
manusia. Gejala gejala yang ditimbulkan mencakup gangguan nervous,
gastrointestinal endokrin sistem, kulit dan jaringan ikat lainnya, mata, darah, dan
pembuluh darah Pada gangguan4penyakit tersebut diatas, problema pokoknya
adalah terjadinya gangguan sistem immune yang menyebabkan terjadinya salah
arah sehingga merusak berbagai organ: yang seharusnya dilindunginya.
D. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Parkembangan Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun timbul akibat patahnya toleransi kekebalan diri dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor (multi faktor). Faktor-faktor yang bersifat
predisposisi dan/atau bersifat kontributif adalah :
1. Genetik, yaitu haplotipe HLA tertentu meningkatkan risiko penyaki autoimun
Reaksi autoimun dijumpal.
2. Kelamin (gender), yaitu wanita lebih sering daripada pria
3. Infeksi, yaitu virus Epstein-Barr, mikoplasma, streptokok, Klebsiella, malaria,
dil berhubungan dengan beberapa penyakit autoimun.
4. Sifat autoantigen, yaitu enzim dan protein (heat shock protein) sering
sebagaiantigen sasaran dan mungkin bereaksi silang dengan antigen
mikroba.
5. Obat-obatan, yaitu obat tertentu dapat menginduksi penyakit autoimun.
6. Umur, yaitu sebagian besar penyakit autoimun terjadi pada usia dewasa.

E. Cara Mendiagnosa Penyakit Autoimun


Pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya radang dapat diduga
sebagai gangguan autoimun. Misalnya, pengendapan laju eritrosit (ESR)
seringkali meningkat karena protein yang dihasilkan dalam merespon radang
mengganggu kemampuan sel darah merah (eritrosit) untuk tetap ada di darah.
Sering, jumlah sel darah merah berkurang (anemia) karena radang mengurangi
produksi mereka. Tetapi radang mempunyai banyak sebab, banyak di antaranya
yang bukan autoimun. Dengan begitu, dokter sering mendapatkan pemeriksaan
darah untuk mengetahui antibodi yang berbeda yang bisa terjadi pada orang
yang mempunyai gangguan autoimun khusus. Contoh antibodi ini ialah antibodi
antinuclear, yang biasanya ada di lupus erythematosus sistemik, dan faktor
rheumatoid atau anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP) antibodi, yang
biasanya ada di radang sendi rheumatoid Antibodi ini pun kadang-kadang
mungkin terjadi pada orang yang tidak mempunyai gangguan autoimun, oleh
sebab itu dokter biasanya menggunakan kombinasi hasil tes dan tanda dan
gejala orang untuk mengambil keputusan apakah ada gangguan autoimun.
F. Jenis-Jenis Penyakit Autoimun
1. Penyakit Anemia Hemolitik Autoimun
Penyakit ini menyerang sel darah merah, ditandai dengan gejala
Anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah) terjadi, menyebabkan
kepenatan, kelemahan, dan sakit kepala ringan Limpa mungkin membesar.
Anemia bisa hebat dan bahkan fatal.
2. Penyakit Bullbus Pemphigoid
Penyakit ini menyerang kulit, ditandai dengan Lepuh besar, yang
kelilingi oleh area bengkak yang merah, terbentuk di kulit Gatal biasa. Dengan
pengobatan,prognosis baik.
3. Penyakit Sindrom Goodpasture
Penyakit ini menyerang paru-paru dan ginjal, ditandai dengan Gejala,
sepertipendeknya nafas, batuk darah, kepenatan, bengkak, dan gatal,
mungkin berkembang Prognosis baik jika pengobatan dilaukan sebelum
kerusakan paru paru atau ginjal hebat terjadi
4. Penyakit Graves
Penyakit ini menyerang kelenjar tiroid, ditandai dengan kelenjar
gondok dirangsang dan membesar, menghasilkan kadar tinggi hormon thyroid
(hyperthyroidism). Gejala mungkin termasuk detak jantung cepat, tidak tahan
panas, tremor, berat kehilangan, dan kecemasa. Dengan pengobatan,
prognosis baik.
5. Penyakit Troiditis Hashimoto
Penyakit ini menyerang kelenjar tiroid, ditandai dengan kelenjar
gondokmeradang dan rusakmenghasilkan kadar hormon thyroid
rendah(hypothyroidism). Gejala seperti berat badan bertambah, kulit kasar,
tidak tahan ke dingin, dan mengantuk Pengobatan seumur hidup dengan
hormon thyroid perlu dan biasanya mengurangi gejala secara sempurna
6. Penyakit Multiple Sclerosis
Penyakit ini menyerang Otak dan spinal cord, ditandai dengan Seluruh
sel syaraf yang terkena rusak. Akibatnya, sel tidak bisa meneruskan sinyal
syaraf seperti biasanya.
7. Penyakit Myasthenia Gravis
Penyakit ini menyerang Koneksi antara saraf dan otot (neuromuscular
junction). ditandai dengan otot, teristimewa yang dipunyai mata, melemah dan
lelah dengan mudah, tetapi kelemahan berbeda dalam hal intensitas.
8. Penyakit Pemphigus
Penyakit ini menyerang kulit, ditandai dengan Lepuh besar terbentuk di
kulitGangguan bisa mengancam hidup
9. Penyakit Pernicious Anemia
Penyakit ini menyerang sel tertentu sepanjang perut, ditandai dengan
Kerusakan pada sel sepanjang perut membuat kesulitan menyerap vitamin
B12 (Vitamin B12 perlu untuk produksi sel darah tua dan pemeliharaan sel
syaraf) Anemia adalah, sering akibatnya menyebabkan kepenatan,
kelemahan, dan sakit kepala ringan Syaraf bisa rusak, menghasilkan
kelemahan dan kehilangan sensasi Tanpa pengobatan, tulang belakang
mungkin rusak, akhirnya menyebabkan kehilangan sensasi, kelemahan, dan
sukar menahan hajat. Risiko kanker perut bertambah. Juga, dengan
pengobatan, prognosis baik.
10. Penyakit Rheumatoid Arthritis
Penyakit ini menyerang Sendi atau jaringan lain seperti jaringan paru-
paru, saraf. kulit dan jantung. Banyak gejala mungkin terjadi, termasuk
demam, kepenatan, rasa sakit sendi, kekakuan sendi, merusak bentuk sendi,
pendeknya nafas, kehilangan sensasi, kelemahan, bercak, rasa sakit dada,
dan bengkak di bawah kulit.
11. Penyakit Systemic Lupus Erythematosus (Lupus)
Penyakit ini menyerang sendi, ginjal, kulit, paru-paru, jantung, otak dan
sel darah, ditandai dengan Sendi, walaupun dikobarkan, tidak menjadi cacat.
Gejala anemia seperti kepenatan, kelemahan, dan ringan-headedness, dan
yang dipunyai ginjal, paru-paru, atau jantung mengacaukan seperti
kepenatan, pendeknya nafas, gatal, dan rasa sakit dada, mungkin terjadi.
Bercak mungkin timbul. Ramalan berubah-ubah secara luas, tetapi
kebanyakan orang bisa menempuh hidup aktif meskipun ada gejolak kadang-
kadang kekacauan.
12. Penyakit Diabetes Mellitus Tpe
Penyakit ini menyerang Sel beta dari pankreas (yang memproduksi
insulin) ditandai dengan Gejala mungkin termasuk kehausan berlebihan,
buang air kecil, dan selera makan, seperti komplikasi bervariasi dengan
jangka panjang Pengobatan seumur hidup dengan insulin diperlukan,
sekalipun perusakan sel pankreas berhenti, karena tidak cukup sel pankreas
yang ada untuk memproduks insulin yang cukup Prognosis bervariasi sekali
dan cenderung menjadi lebih jelek kalau penyakitnya parah dan bertahan
hingga waktu yang lama.
13. Penyakit Vasculitis
Penyakit ini menyerang pembuluh darah, Vasculis bina mempengaruhi
pembuluh darah di satu bagian badan (seperti syaral, kepala, kult, ginjal paru
paru, atau usus) atau beberapa bagian. Ada beberapa macam Gejala (seperti
bercak, rasa sakit abdominal, kehilangan berat badan, kesukaran pernafasan,
batuk, rasa sakit dada, sakit kepala kehilangan pandangan, dan gejala
kerusakan syarat atau kegagalan ginjal) bergantung pada bagian badan
mana yang dipengaruhi. Prognosis bergantung pada sebab dan berapa
banyak jaringan rusak. Biasanya, prognosis lebih baik dengan pengobatan.
PENYAKIT IMUN LAINYA YAITU CORONA
A. Pengertian Virus Corona (COVID-19)
Infeksi coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyakit
ini menjadi sorotan karena kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di
Wuhan, China. Lokasi kemunculannya pertama kali ini, membuat coronavirus juga
dikenal dengan sebutan Wuhan virus. Selain China, coronavirus juga menyebar
secara cepat ke berbagai negara lain, termasuk Jepang, Thailand, Jepang, Korea
Selatan, bahkan hingga ke Amerika Serikat.
B. Penyebab Virus Corona (COVID-19)
Penyebab Corona virus merupakan virus single stranded RNA yang
berasal dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan coronavirus karena
permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona). Virus lain yang
termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus yang menyebabkan Middle
East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS-CoV) beberapa tahun silam. Namun, virus corona dari Wuhan
ini merupakan virus baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia
sebelumnya. Karena itu, virus ini juga disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus
atau 2019-nCoV. Virus corona umumnya ditemukan pada hewan –seperti unta,
ular, hewan ternak, kucing, dan kelelawar. Manusia dapat tertular virus apabila
terdapat riwayat kontak dengan hewan tersebut, misalnya pada peternak atau
pedagang di pasar hewan. Namun, adanya ledakan jumlah kasus di Wuhan,
China menunjukkan bahwa corona virus dapat ditularkan dari manusia ke
manusia. Virus bisa ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran
sangat kecil dan biasanya keluar saat batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut
terhirup atau mengenai lapisan kornea mata, seseorang berisiko untuk tertular
penyakit ini. Meski semua orang dapat terinfeksi virus corona, mereka yang lanjut
usia, memiliki penyakit kronis, dan memiliki daya tahan tubuh rendah lebih rentan
mengalami infeksi ini serta komplikasinya.
1. Varian virus corona Inggris B.1.1.7 disebut Alpha Varian
B.1.1.7 merupakan varian virus corona yang pertama kali muncul di Inggris
pada Desember 2020. Studi awal mengenai varian baru virus corona tersebut
menunjukkan potensi peningkatan penularan dan rawat inap. Adapun sejumlah
gejala dari varian baru virus corona Alpha ini yakni:
Demam, Batuk, Sulit bernapas, Menurunnya, fungsi indera pengecap dan
penciuman, Keluhan pada saluran pencernaan
2. Varian virus corona Afrika Selatan B.1.351 disebut Beta
Virus corona varian B.1.351 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela,
Afrika Selatan pada Oktober 2020. Dikutip dari Kompas.com (3/5/2021) varian
virus corona B.1351 bisa mempengaruhi netralisasi beberapa antibody, akan
tetapi belum terdeteksi apakah jenis tersebut mampu meningkatkan risiko
keparahan penyakit.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sebelumnya
mengatakan diduga varian virus corona Beta ini mempengaruhi penurunan
efikasi vaksin Covid-19. Varian virus corona Beta ini juga memiliki kemampuan
penularan yang lebih cepat dan berpotensi mengakibatkan kematian yang tinggi.
3. Varian virus corona Brasil P.1 disebut Gamma Varian
P.1 merupakan varian virus corona yang ditemukan di Brasil. Varian virus
corona Gama ini juga sama dengan varian B.1.352 ditemukan lolos dari
netralisasi saat diinkubasi dengan antibody yang dihasilkan sebagai respon
terhadap gelombang pertama pandemi.
4. Varian India B.1.617.2 disebut Delta
Virus corona varian B.1.617 merupakan varian baru dari mutasi ganda E484Q
dan L452R. E484Q mirip dengan E484K, yang merupakan mutasi yang terlihat
pada varian Afrika Selatan B.13.53 dan pada varian Brasil, P1. Adapun L452R
juga terdeteksi dalam varian virus California, B.1.429.
Varian virus corona Delta ini diangggap lebih menular dan bisa menyebar
lebih cepat. Varian virus corona Delta juga sudah menyebar ke sejumlah wilayah
di Indonesi antara lain Jakarta.
5. Varian Amerika Serikat B.1.427/B.1.429 disebut Epsilon
Varian virus corona baru ini merupakan varian Callifornia. Melansir dari
CNBC, varian virus corona Epsilon ini diperkirakan menyumbang 52 persen
kasus Covid di California, 41 persen di Nevada, dan 25 persen di Arizona.
CDC juga telah mengklasifikasikan varian virus corona Epsilon ini sebagai
varian kekhawatiran yang berarti ada bukti bahwa varian ini mengarah pada
peningkatan penularan dan penyakit yang lebih parah.
6. Varian virus corona Brasil P.2 disebut Zeta
Varian P2 adalah varian virus corona lain selain varian P1 yang terdeteksi
lebih dulu di Brazil. Varian virus corona Zeta ini juga telah terdeteksi lebih dahulu
di Inggris dan dilaporkan menyebar di Rio de Janeiro.
Varian virus corona Zeta ini meskipun mengandung E484K namun diangggap
tak cukup untuk menetapkannya masuk sebagai Varian kekhawatiran. Melansir
dari Belfasttelegraph Varian virus corona Zeta tidak mengandung mutasi penting
lain sebagaimana yang dibawa varian P1.
7. Varian B.1.525 disebut Eta
Virus corona variaan B.1525 adalah varian yang baru-baru ini diidentifikasi di
Inggris. Para ilmuwan mengawasi varian virus corona Eta ini karena memiliki
beberapa mutasi pada gen protein lonjakan. Mutasi tersebut atermasuk adanya
E484 K.
Meski demikian sejauh ini tak ada bukti bahwa virus corona Eta lebih menular
atau mengarah ke penyakit yang lebih parah.
8. Varian Filipina P.3 disebut Theta
Varian virus corona asal Filipina ini dideteksi di Filipina pada 13 Maret 2021
dan ditemukan pada sampel lokal Filipina. Mengutip dari Rappler, meskipun
belum cukup bukti varian virus corona Theta tersebut berdampak pada
kesehatan masyarakat namun tetap ada kemungkinan virus lebih menular
dibandingkan versi asli SARS-CoV-2.
9. Varian Amerika Serikat B.1.526 disebut Iota
Virus corona varian B.1526 mulai ditemukan pada sampel yang dikumpulkan
di New York pada Bulan November 2021. Belum diketahui apakah varian virus
corona Iota lebih menular dibandingkan virus aslinya.
Virus virus corona Iota juga belum tersebar luas, namun tampaknya
menyebar cukup efisien melalui wilayah metropolitan New York dan sekitarnya.
10. Varian India B.1.617.1 disebut Kappa
Varian virus corona Kappa merupakan varian baru yang terdiri dari mutasi
ganda. Di India, yang melaporkan lebih dari 2,7 juta kasus infeksi, sub-garis
keturunan B1617,1 dan B1617,2 ditemukan masing-masing pada 21 persen dan
7 persen dari semua sampel. B1617.1 dan B1617.2 terbukti resisten terhadap
antibodi Bamlanivimab yang digunakan untuk pengobatan COVID-19, serta
"berkurangnya kerentanan terhadap antibodi netralisasi" untuk B1617.1.
11. COVID-19 varian Lambda atau C.37
Pertama kali diidentifikasi di Peru pada bulan Desember tahun 2020. COVID-
19 varian Lambda memiiliki 2 mutasi pada domain pengikat reseptor protein
spike virus SARS-CoV-2, yakni mutasi L452Q dan F490S.
COVID-19 varian yang ditemukan sebelumnya, yakni varian Alfa, Beta, Delta,
dan Gamma, kini sudah dikategorikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO)
sebagai varian yang perlu diwaspadai (variants of concern).Klasifikasi ini
menunjukkan bahwa varian-varian tersebut telah terbukti lebih menular dan
berisiko menyebabkan gejala COVID-19 yang lebih parah atau sulit diobati.
Berbeda dengan COVID-19 varian Lambda, hingga kini varian ini masih
diklasifikasikan sebagai varian yang perlu diperhatikan (variant of interest).Ini
karena COVID-19 varian Lambda diprediksi berpotensi dapat menyebar lebih
cepat, menyebabkan gejala COVID-19 yang lebih parah, atau menurunkan
ekfektifitas vaksin COVID-19.
C. Gejala Virus Corona (COVID-19)
Gejala Coronavirus bervariasi, mulai dari flu biasa hingga gangguan
pernapasan berat menyerupai pneumonia. Gejala Corona yang umum dialami
mereka yang mengalami infeksi coronavirus adalah:
1. Demam tinggi disertai menggigil
2. Batuk kering
3. Pilek
4. Hidung berair dan bersin-bersin
5. Nyeri tenggorokan
6. Sesak napas
Gejala virus corona tersebut dapat bertambah parah secara cepat dan
menyebabkan gagal napas hingga kematian. Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) gejala infeksi virus 2019-nCoV dapat muncul mulai dua hari
hingga 14 hari setelah terpapar virus tersebut.
D. Diagnosis Virus Corona (COVID-19)
Infeksi coronavirus umumnya diketahui melalui gejala dan pemeriksaan fisik
yang dikeluhkan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan sejumlah
pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan
penunjang tersebut antara lain adalah pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan
pembekuan darah, fungsi ginjal dan hati serta pemeriksaan virologi. Selain itu,
spesimen dari hidung dan faring (tenggorokan) pasien pun akan diambil dengan
teknik swab. Demikian pula, sediaan dahak dan, bila diperlukan, cairan bronkus
(saluran pernapasan yang lebih kecil). Melalui pemeriksaan tersebut dapat
diketahui apakah penyakit pasien disebabkan oleh virus atau sebab yang lain.
Sementara itu, plasma darah pasien pun akan diperiksa untuk menemukan RNA
virus corona. Untuk pemeriksaan radiologi, dapat dilakukan pemeriksaan rontgen
(x-ray) dada dan CT-scan dada. Sebagian besar pasien akan menunjukkan
gambaran kekeruhan di kedua paru.
E. Komplikasi Virus Corona (COVID-19)
Pasien yang terinfeksi coronavirus dapat mengalami gejala gangguan
pernapasan seperti pneumonia berat, seperti demam tinggi dan sesak napas.
Komplikasi seperti gagal napas, gagal jantung akut, dan infeksi sekunder akibat
kuman lainnya dapat terjadi bila kondisi tersebut tidak segera diatasi atau bila
penyakit mengalami perburukan dengan sangat cepat.
Berdasarkan WHO untuk novel Corona-virus 2019 (COVID-19) per 20 Maret
2020, definisi infeksi COVID-19 ini diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kasus Terduga (suspect case)
a) Pasien dengan gangguan napas akut (demam dan setidaknya satu
tanda/gejala penyakit pernapasan, seperti batuk, sesak napas), DAN
riwayat perjalanan atau tinggal di daerah yang melaporkan penularan di
komunitas dari penyakit COVID-19 selama 14 hari sebelum onset gejala
b) Pasien dengan gangguan napas akut DAN mempunyai terkonfirmasi atau
probable COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum onset; atau kontak
dengan kasus.
c) Pasien dengan gejala pernapasan berat (demam dan setidaknya satu
tanda/gejala penyakit pernapasan, seperti batuk, sesak napas DAN
memerlukan rawat inap) DAN tidak adanya alternatif diagnosis lain yang
secara lengkap dapat menjelaskan presentasi klinis tersebut.
2. Kasus probable (probable case)
a) Kasus terduga yang hasil tes dari COVID-19inkonklusif, atau
b) Kasus terduga yang hasil tesnya tidak dapatdikerjakan karena alasan
apapun.
3. Kasus terkonfirmasi yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan laboratorium
infeksi COVID-19 positif, terlepas dari ada atau tidaknya gejala dan tanda
klinis.
Kontak adalah orang yang mengalami satu dari kejadian di bawah ini selama
2 hari sebelum dan 14 hari setelah onset gejala dari kasus probable ataukasus
terkonfirmasi
1. Kontak tatap muka dengan kasus probable atau terkonfirmasi dalam radius 1
meter dan lebih dari15 menit.
2. Kontak fisik langsung dengan kasus probable atau terkonfirmasi.
3. Merawat langsung pasien terkonfirmasi penyakit probable Covid-19 atau tanpa
menggunakan alat pelindung diri yang sesuai; atau
4. Situasi lain sesuai indikasi penilaian lokasi lokal.
Klasifikasi infeksi COVID-19 di Indonesia saat ini didasarkan pada buku
panduan tata laksana pneumonia COVID-19 Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes RI). Terdapat sedikit perbedaan dengan klasifikasi WHO, yaitu
kasus suspek disebut dengan Pasien dalam Pengawasan (PdP) dan ada
penambahan Orang dalam Pemantauan (OdP). Istilah kasus probable yang
sebelumnya ada di panduan Kemenkes RI dan ada pada panduan WHO saat ini
sudah tidak ada. Berikut klasifikasi menurut buku Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disesase (COVID-19) per 27 Maret 2020.
1. Pasien dalam Pengawasan (PdP)
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38ºC)
atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan
seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga
berat DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal.
b. Orang dengan demam (≥38ºC) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi COVID-19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.
2. Orang dalam Pemantauan (OdP)16
a. Orang yang mengalami demam (≥38ºC) atau riwayat demam; atau gejala
gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN tidak
ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada
14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal
di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal.
b. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.
3. Orang Tanpa Gejala (OTG)16
Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang
konfirmasiCOVID-19. Orang tanpa gejala merupakanseseorang dengan riwayat
kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19. Kontak Erat adalah seseorang
yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam
radius 1 meter dengan kasus pasien dalam pengawasan atau konfirmasi) dalam 2
hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
Termasuk kontak erat adalah:
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan
ruangan di tempat perawatan kasus tanpa menggunakan alat pelindung diri
(APD) sesuai standar.
b. Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan kasus (termasuk
tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul
gejala dan hingga 14 hari set1elah kasus timbul gejala.
c. Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala jenis alat
angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14
hari setelah kasus timbul gejala.
4. Kasus Konfirmasi16 Pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan
tes positif melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).
F. Epidemiologi
Hingga 28 Maret 2020, jumlah kasus infeksi COVID-19 terkonfirmasi
mencapai 571.678 kasus. Awalnya kasus terbanyak terdapat di Cina, namun
saat ini kasus terbanyak terdapat di Italia dengan 86.498 kasus, diikut oleh
Amerika dengan 85.228 kasus dan Cina 82.230 kasus. Virus ini telah menyebar
hingga ke 199 negara. Kematian akibat virus ini telah mencapai 26.494 kasus.
Tingkat kematian akibat penyakit ini mencapai 4-5% dengan kematian terbanyak
terjadi pada kelompok usia diatas 65 tahun. Indonesia melaporkan kasus
pertama pada 2 Maret 2020, yang diduga tertular dari orang asing yang
berkunjung ke Indonesia. Kasus di Indonesia pun terus bertambah, hingga
tanggal 29 Maret 2020 telah terdapat 1.115 kasus dengan kematian mencapai
102 jiwa. Tingkat kematian Indonesia 9%, termasuk angka kematian tertinggi.8
Berdasarkan data yang ada umur pasien yang terinfeksi COVID-19 mulai dari
usia 30 hari hingga 89 tahun. Menurut laporan 138 kasus di Kota Wuhan,
didapatkan rentang usia 37–78 tahun dengan rerata 56 tahun (42-68 tahun)
tetapi pasien rawat ICU lebih tua (median 66 tahun (57-78 tahun) dibandingkan
rawat non-ICU (37-62 tahun) dan 54,3% laki-laki. Laporan 13 pasien
terkonfirmasi COVID-19 di luar Kota Wuhan menunjukkan umur lebih muda
dengan median 34 tahun (34-48 tahun) dan 77% laki laki.
G. Etiologi dan Patogenesis
Patogenesis infeksi COVID-19 belumdiketahui seutuhnya. Pada awalnya
diketahui virus ini mungkin memiliki kesamaan dengan SARS dan MERS CoV,
tetapi dari hasil evaluasi genomik isolasi dari 10 pasien, didapatkan kesamaan
mencapai 99% yang menunjukkan suatu virus baru, dan menunjukkan kesamaan
(identik 88%) dengan batderived severe acute respiratory syndrome (SARS)- like
coronaviruses, bat-SL-CoVZC45 dan bat-SLCoVZXC21, yang diambil pada
tahun 2018 di Zhoushan, Cina bagian Timur, kedekatan dengan SARS-CoV
adalah 79% dan lebih jauh lagi dengan MERS-CoV (50%). Gambar 2
menunjukkan evaluasi filogenetik COVID-19 dengan berbagai virus corona.
Analisis filogenetik menunjukkan COVID-19 merupakan bagian dari subgenus
Sarbecovirus dan genus Betacoronavirus Proses ini bergantung pada pengikatan
protein S ke reseptor selular dan priming protein S ke protease selular. proses
masuknya COVID-19 ke dalam sel mirip dengan SARS.4 Hai ini didasarkan pada
kesamaan struktur 76% antara SARS dan COVID-19. Sehingga diperkirakan
virus ini menarget Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2) sebagai reseptor
masuk dan menggunakan serine protease TMPRSS2 untuk priming S protein,
meskipun hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut
Proses imunologik dari host selanjutnya belum banyak diketahui. Dari
data kasus yang ada, pemeriksaan sitokin yang berperan pada ARDS
menunjukkan hasil terjadinya badai sitokin (cytokine storms) seperti pada kondisi
ARDS lainnya. ditemukan beberapa sitokin dalam jumlah tinggi, yaitu: interleukin-
1 beta (IL-1β),interferon-gamma (IFN-γ), inducible protein/CXCL10 (IP10) dan
monocyte chemoattractant protein 1 (MCP1) serta kemungkinan mengaktifkan T-
helper-1 (Th1).
Penularan ini terjadi umumnya melalui droplet dan kontak dengan virus
kemudian virus dapat masuk ke dalam mukosa yang terbuka. Suatu analisis
mencoba mengukur laju penularan berdasarkan masa inkubasi, gejala dan durasi
antara gejala dengan pasien yang diisolasi. Analisis tersebut mendapatkan hasil
penularan dari 1 pasien ke sekitar 3 orang di sekitarnya, tetapi kemungkinan
penularan di masa inkubasi menyebabkan masa kontak pasien ke orang sekitar
lebih lama sehingga risiko jumlah kontak tertular dari 1 pasien mungkin dapat
lebih besar.
H. Pencegahan
Pencegahan utama adalah membatasi mobilisasi orang yang berisiko hingga
masa inkubasi. Pencegahan lain adalah meningkatkan daya tahan tubuh melalui
asupan makanan sehat, meperbanyak cuci tangan, menggunakan masker bila
berada di daerah berisiko atau padat, melakukan olah raga, istirahat cukup serta
makan makanan yang dimasak hingga matang dan bila sakit segera berobat ke
RS rujukan untuk dievaluasi.11,15,22 Hingga saat ini tidak ada vaksinasi untuk
pencegahan primer. Pencegahan sekunder adalah segera menghentikan proses
pertumbuhan virus, sehingga pasien tidak lagi menjadi sumber infeksi. Upaya
pencegahan yang penting termasuk berhenti merokok untuk mencegah kelainan
parenkim paru. 11,15,22 Pencegahan pada petugas kesehatan juga harus
dilakukan dengan cara memperhatikan penempatan pasien di ruang rawat atau
ruang intensif isolasi. Pengendalian infeksi di tempat layanan kesehatan pasien
terduga di ruang instalasi gawat darurat (IGD) isolasi serta mengatur alur pasien
masuk dan keluar. Pencegahan terhadap petugas kesehatan dimulai dari pintu
pertama pasien termasuk triase. Pada pasien yang mungkin mengalami infeksi
COVID-19 petugas kesehatan perlu menggunakan APD standar untuk penyakit
menular. Kewaspadaan standar dilakukan rutin, menggunakan APD termasuk
masker untuk tenaga medis (N95), proteksi mata, sarung tangan dan gaun
panjang (gown).
I. Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Hingga saat ini, belum ada terapi anti-virus yang terbukti efektif untuk
mengatasi infeksi 2019-novel coronavirus. Beberapa anti-virus yang telah berhasil
menangani infeksi MERS-CoV dan SARS-CoV sebelumnya, belum menunjukkan
hasil memuaskan untuk mengatasi infeksi coronavirus yang baru ini. Penderita
yang terinfeksi virus corona akan menerima terapi yang bersifat suportif untuk
mengurangi gejala. Misalnya anti-piretik untuk menurunkan suhu tubuh dan cairan
untuk mencegah dehidrasi, serta terapi oksigen pada pasien yang mengalami
sesak napas. Pada kondisi yang berat, bantuan napas melalui mesin ventilator
dapat diberikan pada pasien untuk menyokong fungsi organ vital lainnya.
J. Cara Mengobati Autoimun
1. Meniran (Phyllanthus niruri L.)

Kandungan
Lignan, zat filantin, kalium, damar
dan zat penyamak, polifenol, moridon,
rubiadin, lucidin, fision, alizarin.

Khasiat
Mengobati ayan, malaria, sembelit, tekanan darah tinggi, tidak teratur datang
haid, seriawan (daunnya), mulas, gigi nyeri (akarnya), kencing kurang lancar,
kencing nanah, rajasinga, ginjal nyeri, menceret, demam, tetanus, darah kotor,
kejang gagau, putih telur dalam kencing, kencing batu (semua bagiannya) dan
lain-lain.

Cara penggunaan
Sebagai dekokta: 15-30 g herba meniran dalam 250 ml air, diminum2-3 kali
per hari. Dekokta merupakan sedian cair yang dibuat dengan mengektraksi
sedian herbal dengan air pada suhu 90°C selama 30 menit.
Perhatian
-
Struktur kimia meniran :
1. Lignan 2. Polifenol 3. Filantin

4. Moridon 5. Rubiadin 6. Lucidin

7. Fision 8. Alizarin

2. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f) Wall.ex Nees.)


Kandungan
Andrografolida, deoksiandrografolida, 12-didehidro-14-deoksiandrografolida,
neoandro grafolida, andrographisida, deoksiandrographisida dan andropanosida.
Dengan senyawa identitas andrografolida (Badan POM RI, 2010 ; WHO,
2002).Sambiloto juga mengandung senyawa kimia resin, steroid, dan glikosida
(Agrawal&Pandey, 2019).

Khasiat
Mengobati disentri basiler, bronkitis, bisul, radang usus, batuk, dispepsia,
demam, hepatitis, malaria, luka pada mulut, luka, tuberkulosis dan gigitan berbisa
ular; dalam pengobatan tradisional digunakan untuk kolik, otitis media, vaginitis,
penyakit radang panggul, cacar air, eksim dan luka bakar (WHO, 2002). Dari
Cabe Puyang, tumbuhan ini digunakan untuk radang tonsil, borok, tipus, demam,
gatal-gatal, digigit serangga atau ular berbisa, kencing manis, disentri, radang
telinga, radang usus buntu, masuk angin, darah kotor.

Cara penggunaan
Penggunaan : 3-9 g herba kering atau 25-75 g herba segar sebagai dosis
tunggal sesuai kebutuhan. Sebanyak tiga gram bahan kering atau 25 gram bahan
segar direbus dan diminum 2 kali sehari sebelum makan (Badan POM RI, 2007).

Perhatian
-
Struktur kimia sambiloto :

1. Resin 2. Glikosida 3. Steroid

4. Andrographolid 2. Deoksiandrograph 6. 11, 12-didehidro -14-


isida deoksiandrografolida

7. Neoandrografolida
3. Kunyit (Curcuma longa L.)

Kandungan
Kurkuminoid (campuran kurkumin, demetoks ikurkumin dan bisdemetoksi
kurkumin); dan minyak atsiri (5,8%).

Khasiat
Menyembuhkan pilek, bronkitis dan asma. dapat dioleskan pada infeksi kulit
(Guzman et al., 1999).meredakan berbagai radang, rematik, perut nyeri, penyakit
hati, batu ginjal dan membersihkan haid (Heyne, 1987).

Cara penggunaan
Cuci bersih kunyit yang masih segar, kemudian kupas kulitnya. Parut atau
blender dengan sedikit air, kemudian peras airnya hingga benar-benar habis. 2.
Didihkan air, kemudian rebus air perasan kunyit, gula, dan asam jawa. 3. Setelah
jamu mendidih, angkat dari kompor dan tunggu sampai dingin.
Perhatian
-
Struktur kimia :

1. Kurkuminoid
4. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Kandungan
Kurkuminoid (1-2%) dan minyak atsiri dengan komponen xanthorrhizol
(31.9%), ß- curcumene (17.1%), arcurcumene (13.2%), camphor (5.4%), γ-
curcumene (2.6%), (Z)-γ- bisabolene (2.6%), and (E)-ß-farnesene (1.2%).

Khasiat
Mengobati berbagai keluhan perut dan gangguan hati, demam dan sembelit,
galaktogogue, diare berdarah, disentri, radang rektum, wasir, gangguan lambung
yangdisebabkan oleh dingin, luka yang terinfeksi, erupsi kulit, akne vulgaris,
eksim, cacar dan anoreksia serta untuk mengurangi peradangan rahim setelah
melahirkan (Prakoso et al., 2016).

Cara penggunan
Rebus 25 g irisan temulawak segar dengan 500 ml air hingga tinggal 300 ml,
diminum untuk sehari.

Perhatian
-
Struktur kimia :
1. Camphor 2. ß- curcumene 3. ß-farnesene
4. γ-curcumene 5. γ- bisabolene

5. Jahe (Zingiber officinale Roscoe)

Kandungan
Minyak atsiri (1-4%): (-)-zingiberene; (+)-ar-curcumene; (-)-β-
Sesquiphellandrene; dan β- bisabolene; dan zat pedas dengan komponen utama
gingerol; serta shogaols.

Khasiat
Obat oles untuk mengobati pembengkakan, rematik dan sakit kepala, untuk
obat kolik, mengobati luka akibat tertusuk duri, kuku lecet, luka akibat digigit ular,
gatal- gatal dan bengkak (Heyne, 1987). mengobati radang ginjal, kram perut saat
menstruasi dan memperlancar haid.

Cara penggunaan
Campurkan air mendidih dengan 0,5 sampai 1 gram serbuk dan diamkan
selama 5 menit.

Perhatian
-
Struktur kimia :
1.β-Sesquiphelland 2. Ar kurkumin 3. β- bisabolene
rene

4. (-)-zingiberene 5.Gingerol

6. Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.)

Kandungan
Polifenol yang tinggi seperti senyawa mirisetin dan apigenin, asam elagat,
dan antosianin.

Khasiat
Antioksidatif, antiinflamasi dan antidiabetes. sebagai imunostimulan yang
dapat menyebabkan peningkatan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat menjaga
tubuh dari berbagai penyakit infeksi.

Cara penggunaan
Satu buah jambu biji setengan masak dibelah empat dan direbus dengan 1 L
air sampai mendidih, kemudian disarin untuk mengambil airnya. Diminum 2 kali
sehari pagi dan sore.

Perhatian
-
Struktur kimia :
1. Asam Elagat 2. Apigenin 3. Mirisitin

7. Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)

Kandungan
Kuersetin, guajaverin (kuersetin-3-O- arabinoside) dan glikosida kuersetin
lain, gallocatechin dan asam elagat. kelompok senyawa triterpen termasuk asam
ursolat dan asam oleonolat. Mengandung minyak atsiri dengan komponen utama
1,8-sineol dan α-pinene (WHO, 2009). kafeat, kuersetin, kaempferol, katekin,
kuersitrin, asam klorogenat, rutin, luteolin, epikatekin, dan asam galat (Irondi et
al., 2016).

Khasiat
Digunakan untuk disentri, lumpuh, mencret, radang lambung, sariawan, cucur
darah tak henti- henti, keputihan (daun, kulit dan akarnya).Cara kerja: sebagai
antibakteri, anti HIV, antioksidan, antiseptik. Indikasi: bakteria, candida, batuk,
infeksi, inflamasi, malaria, parasit, salmonella, diare, shigella, radang tenggorokan
(Duke, 1990).

Cara penggunaan
15 gram daun segar atau daun kering direbus dengan 1 liter air selama 10
menit dan dihabiskan dalam 1 hari.

Perhatian
-
Struktur kimia :
1. Kuersertin 2. Asam galat 3. Katekin

4.Gallocatechin 5 1,8-sineol 6. Asam klorogenat

8. Lidah Buaya(Aloe vera)


Kandungan
Isobarbaloin, homonataloin, aloesin, bradykininase, dan aloctin A. Aloe-
emodin dan rhein adalah polifenol golongan anthraguinone yang mempunyai
khasiat laksatif (purgatif).

Khasiat
Mengatasi peradangan dan nyeri. Untuk mencegah rematik. nyeri dan
antidiabetes.

Cara penggunaan
Oleskan gel lidah buaya ke area yang mengalami nyeri

Perhatian
-
Struktur kimia :
1. Kromium 2. Antraquinon 3. Phytosterol

9. Ekaliptus (Eucalyptus)

Kandungan
Minyak atsiri
Khasiat
Dipercaya dapat mencegah dan mengurang rasa sakit akibat nyeri di area
persendian.

Cara penggunaan
Diolah menjadi minyak, lalu dioleskan pada bagian yang nyeri.
Perhatian
-
Struktur kimia :
1. Minyak atsiri

10. Daun Ketepeng (Terminalia catappa L.) dan Benalu (Loranthus)

Kandungan
Kaempherol, aloeemodin, quercitrin, qurcetin n-Heksan.

Khasiat
Membasmi cacing keremi, mengobati luka akibat gigtan ular, mengobati
sariawan dan menjadi obat antiviral virus corona jenis baru.

Cara penggunaan
7 lembar daun ketepeng cina segar direbus dengan 2 gelas air sampai air
rebusan tersisa 1 gelas.

Perhatian
-

Struktur kimia :
1. Kaempherol 2. Aloe-Emodin

11. Jinten Hitam (Cuminum cyminum)

Kandungan
Sembilan asam amino esensial, minyak atsiri dari minyak volatile (mudah
menguap), interferon, sapion (mirip kortikosteroid), saponin (antiracun), sterol
(sebagai sintesa dan bioaktivitas hormon), Nigellone.

Khasiat
Antiinflamasi dan antioksidan di dalamnya. Selain mampu mengurangi
peradangan dan bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Cara penggunaan
Jinten hitam perlu terlebih dahulu dipanaskan atau disangrai, dan ditumbuk
menjadi bubuk. Setelah itu, jintan bisa dikonsumsi langsung atau terlebih dahulu
dicampurkan dengan madu, air, yoghurt, atau makanan lain.

Perhatian
-

Struktur kimia :

1. Luteolin 2. Apigenin

12. Jeruk Nipis(Citrus aurantiifolia) Liat sama Nurul


Kandungan
Atsiri yang terdiri dari berbagai komponen seperti tepen, sesquiten, aldehida,
ester dan sterol dan hesperidin yang ada di pahitnya kulit jeruk

Khasiat
Sebagai antimikroba dananti virus, meningkatkan imunitas

Cara penggunaan
1 buah jeruk nipis, 2 rimpang jahe sebesar ibujari, sendok teh bubuk merica.
Jeruk diperas diambil airnya. Jahe diparut dan diperas untuk diambil airnya.
Campurkan dengan bahan lain sampai merata. Tambahkan 1 gelas air masak,
saring. Diminum 2 minggu sekali

Perhatian
-

Struktur kimia :
1. Terpen 2. Sterol 3. Hesperidin

13. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Kandungan
Antrakuinon, terpenoid, asam askorbat, scolopetin, serotonin,
damnacanthal, resin, glikosida, eugenol, xeronin, dan proxeronin

Khasiat
Sebagai antivirus, mencegah dan memperbaiki kerusakan sel tubuh,
menjaga kadar kolesterol dalam darah, mengurangi nyeri sendi, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar gula darah, menjaga berat badan
tetap ideal.

Cara penggunaan
2 buah menggkudu yang masak di pohon diperas untuk diambil airnya,
tambahkan madu 1 sendok makan sampai merata, kemudian disaring. Minum 2
kali sehari.

Perhatian
-
Struktur kimia :
1. Asam askorbat 2. Resin 3. Terpenoid

4. Damnacamtal 5. Scolopetin 6. eugenol

14. Akar Manis (Glychyrrhiza sp.)


Kandungan
Glikosida likuiritin, asparagin, umbeliferona, glabrolida, glukosa, sukrosa,
asam likuiritat, asam hidroksiglisirhitat, zat pahit, minyak atsiri, dan asparagin.

Khasiat
Sebagai antivirus, mengurangi sakit perut, mengatasi tukak lambung,
melindungi lapisan lambung, mengatasi gejala maag.
Cara penggunaan
Campur 1 sendok makan (15 ml) akar manis halus dengan 2 cangkir (500
ml) air dalam panci kecil. Didihkan campuran tersebut dengan api kecil selama
15-20 menit. Saring sebelum diminum

Perhatian
-

Struktur kimia:
1. Glycyrrhizi 2. Asparagin 3. Glycyrrhetinic acid

15. Daun salam (Syzygium polyanthum)


Kandungan
minyak atsiri 0,2% (sitral, eugenol), dan metil kavicol (methyl chavicol) yang
dikenal juga sebagai estragole atau p-allylanisole.

Khasiat
Sebagai antivirus, mengatasi rematik, maag, telat haid, sakit perut.

Cara penggunaan
15 gram daun dicuci bersih lalu direbus sengan 1 gelas air bersih selama 15
menit. Tambahkan sedikit garam, setelah dingin disaring lalu diminum

Perhatian
-
Struktur kimia :
1. Metil kavicol 2. p-allylanisole 3. Katekin

16. Kelembak (Rheum officinale) dan fo-ti(Polygonum multiflorium)

Kelembak Fo-ti
Kandungan
Rheum officinale (Kelembak) mengandung, anthraglycosides, tannin, kalsium
oksalat, damar, mineral. Sedangkan polygonum multiflorum ( Fo-Ti )
mengandung asam chrysophanic seperti anthrone dan chrysophanol,
antrakuinon, emodin, rhein, ecithin, stilbene glukosida

Khasiat
Sebagai antivirus, menyembuhkan sembelit, sebagai antidiare, mengatasi
insomnia, tulang lemah, sembelit, dan aterosklerosis.

Cara penggunaan
Diseduh sebagai teh, 1-2 g serbuk simplisia diseduh dengan 150 ml air
mendidih, setelah disaring diminum sebelum tidur malam.

Perhatian
-
Struktur kimia :
1. Glikosida 2. Aloe-Emodin 3. Asamchrysophanic

4. Anthrone
17. Suren Merah (Toona sinensis)

Kandungan
Asam galat, kuarsetin, minyak atsiri, dan
sebagainya.senyawatetranortriterpenoid, yaitu surenon, surenin, karotenoid
yang terdiridari β karotena, zeasantin, laktukasantin dan triterpenoid yang
mempunyai aktivitas antiplasmodial.

Khasiat
Sebagai antivirus.

Cara penggunaan
Daun direbus dengan air sebanyak 2 liter jingga tersisa 1 liter, saring sebelum
diminum.

Perhatian
-

Struktur kimia :
1. Asam galat 2. Kuarsertin 3. β karotena
4. zeasantin

18. Assam indigo/ Bel hujan Cina (Strobilanthes cusia)

Kandungan
Tujuh senyawa telah diisolasi dari seluruh tanaman Strobilanthes cusia. Tiga
di antaranya adalah triterpen, alkaloid indol, alkaloid kuinazolinon. Berdasarkan
analisis spektral dan sifat fisikokimia, strukturnya ditetapkan sebagai lupeol,
betulin, lupenon , nila , indirubin, 4(3H)-quinazolinone, 2,4(1H,3H)-
quinazolinedione.
Khasiat
Mencegah radikal bebas yang biasa menyebabkan penyakit berbahaya
seperti penyakit jantung, penurunan penglihatan, hingga kanker.

Cara penggunaan
5-9 helai daun dicuci bersih, dimasak hingga mendidih, disaring, diminum 2-3
hari sekali.

Perhatian
-
Struktur kimia :
a) Triterpen c) Alkaloid indol

b) Lupeol d)  indirubin

19. Echinacea purpurea

Kandungan
khasiat
Sebagai stimulan terhadap ketahanan tubuh, meningkatkan fagositosis sel.

Cara penggunaan
Echinasea diseduh dengan air panas, diminum 2-3 kali sehari.

Perhatian
Tidak untuk wanita hamil dan menyusui
Struktur kimia :
1. Asamcafeat

20. Madu (Propolis)

Kandungan
propolis Propolis terdiri dari resin (50%), wax (30%), essential oils (10%),
pollen (5%), dan komponen organik (5%). Resin mengandung fenol, dan
berbagai bentuk asam. Salah satu ikatan fenol yang ada dalam propolis yaitu
Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE).

Khasiat
Menangkal radikal bebas, meningkatkan imunitas tubuh, meredakan batuk,
mempercepat penyembuhan luka, menjaga kesehatan sistem pencernaan,
menjaga kesehatan jantung.
Cara penggunaan
Dapat diminum langsung, atau dicampurkan dengan bahan lainnya seperti
air, kunyit, jahe, dll.

Perhatian
-
Struktur kimia :

Anda mungkin juga menyukai