Anda di halaman 1dari 4

PROSES AUTOIMUN PADA

SUATU PENYAKIT

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Mikawati, S.Kep. M.Kep

Disusun oleh :
Miftah Magfirah
(2202019)

Yayasan Perawat Sulawesi Selatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panakukang
Program Studi DIII Keperawatan
Tahun Ajaran 2023
Tugas Patofisilogi
PROSES AUTOIMUN PADA
SUATU PENYAKIT

Tugas sistem kekebalan adalah melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit dengan
mengenali dan melawan patogen seperti bakteri dan virus. Namun, pada penyakit autoimun,
sistem imun malah menyerang jaringan sehat sehingga menyebabkan kerusakan dan
peradangan. Ada banyak penyakit autoimun yang berbeda, masing-masing dengan target dan
gejala yang berbeda. Proses autoimun adalah ketika sistem kekebalan, yang seharusnya
melindungi tubuh dari zat asing seperti bakteri dan virus, secara keliru menganggap jaringan
dan selnya sendiri sebagai ancaman dan menyerangnya. Sistem kekebalan memiliki
mekanisme untuk membedakan antara "diri" (sel dan jaringan tubuh) dan "asing" (patogen
dan zat asing lainnya). Proses autoimun dipicu ketika sel kekebalan, seperti limfosit T dan B,
mengenali atau memproduksi antibodi yang menargetkan struktur normal sel tubuh tertentu
sebagai benda asing. Sel imun merespon dengan melepaskan zat pro-inflamasi yang
menyebabkan peradangan, membiarkan sel imun lain menyerang jaringan sehat, yang dapat
menyebabkan kerusakan atau kegagalan fungsi organ dan sistem tubuh tertentu.
Proses autoimun ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh dan menyebabkan berbagai
penyakit autoimun. Misalnya pada lupus, sistem imun tubuh menyerang berbagai organ
dalam tubuh, seperti kulit, persendian, ginjal, dan jantung. Pada diabetes tipe 1, sistem
kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel beta pankreas penghasil insulin.
Contoh penyakit autoimun yang umum adalah:
1. Systemic lupus erythematosus (SLE): Penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi
berbagai organ dan jaringan tubuh, termasuk kulit, persendian, ginjal, jantung, dan
sistem saraf.
2. Rheumatoid arthritis (RA): Penyakit autoimun ini menyebabkan peradangan pada
persendian, terutama tangan dan kaki, serta dapat merusak tulang dan persendian
secara permanen.
3. Penyakit Hashimoto: Serangan autoimun kelenjar tiroid yang mengurangi produksi
hormon tiroid dan dapat menyebabkan hipotiroidisme.
4. Diabetes tipe 1: Sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta penghasil insulin di
pankreas, menyebabkan defisiensi insulin dan peningkatan kadar gula darah.
5. Scleroderma: Penyakit autoimun ini menyebabkan pengerasan dan kekakuan jaringan
kulit dan organ dalam.

Ada beberapa faktor, yang menjadi penyebab autoimun antara lain faktor genetik
(riwayat penyakit autoimun dalam keluarga), faktor lingkungan (paparan virus atau bahan
kimia tertentu), dan faktor hormonal dari penyakit autoimun. Adapun gejala-gejalan yang
timbul antara lain, kelelahan, ruam kulit, nyeri otot, pembengkakan dan kemerahan, demam
rendah, dan kesulitan berkonsentrasi.
Mendiagnosis penyakit autoimun biasanya melibatkan pengujian gejala klinis, tes
darah untuk mengetahui adanya antibodi dan peradangan, dan rontgen atau pemindaian untuk
mencari kerusakan pada organ atau jaringan tertentu. Pengobatan penyakit autoimun
bertujuan untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan. Ini
mungkin termasuk penggunaan obat anti-inflamasi, imunosupresan (obat yang menekan
respon kekebalan tubuh), terapi biologis, dan kadang-kadang transplantasi sel puncak untuk
menggantikan sistem kekebalan tubuh yang terganggu juga disertakan. Perawatan rutin dan
gaya hidup sehat penting untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
KESIMPULAN

Proses autoimun adalah ketika sistem kekebalan, yang seharusnya melindungi tubuh dari zat
asing seperti bakteri dan virus, secara keliru menganggap jaringan dan selnya sendiri sebagai
ancaman dan menyerangnya. Proses autoimun ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh dan
menyebabkan berbagai penyakit autoimun. Tugas sistem kekebalan adalah melindungi tubuh
dari infeksi dan penyakit dengan mengenali dan melawan patogen seperti bakteri dan virus.
Namun, pada penyakit autoimun, sistem imun malah menyerang jaringan sehat sehingga
menyebabkan kerusakan dan peradangan. Ada beberapa faktor, yang menjadi penyebab
autominu antara lain faktor genetik (riwayat penyakit autoimun dalam keluarga), faktor
lingkungan (paparan virus atau bahan kimia tertentu), dan faktor hormonal dari penyakit
autoimun. Adapun gejala-gejalan yang timbul antara lain, kelelahan, ruam kulit, nyeri otot,
pembengkakan dan kemerahan, demam rendah, dan kesulitan berkonsentrasi. Tujuan utama
pengobatan penyakit autoimun adalah untuk mengontrol respon imun tubuh yang terlalu aktif
dan mengurangi peradangan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan dan organ
tubuh. Perawatan biasanya termasuk penggunaan obat imunosupresif dan antiinflamasi, serta
perawatan lain yang diarahkan pada penyakit autoimun tertentu.

Anda mungkin juga menyukai