Anda di halaman 1dari 4

Kode Etik Keperawatan Internasional atau 

International Council of
Nurse (ICN) adalah pedoman yang mengatur segala tindakan atau keputusan
yang didsasakan atas nilai dan kebutuhan sosial.
Kode Etik Keperawatan Internasional pertamakali diinisiadi atau diadobsi
oleh Dewan Perawat Internasional pada tahun 1953 dan terus mendapatkan
pembaruan hingga terakhir selesai tahun 2012.
Tujuan utama dari ICN adalah untuk memperkokoh persatuan antar perawat di
seluruh dunia, wadah aspirasi, forum pemecahan masalah, pembuatan peraturan
dan peningkatakan pelayanan serta pendidikan keperawatan sesuai dengan kode
etik profesi keperawatan.

Berdasarkan dokumen kode etik keperawatan yang diterbitkan oleh ICN tahun


1973, keperawatan harus bersifat universal dan harus menunjung tinggi hak
asasi manusia serta menghormati perbedaan.
Pelayanan keperawatan diberikan kepada semua orang baik individu, keluarga,
maupun masyarakat tanpa melihat latar belakang, suku, agaram, ras, atau
golongan.

Kode etik keperawatan harus dipahami, dijunjungtinggi serta digunakan oleh


semua perawat dalam semua aspek pekerjaan untuk mencapai tujuan.

Tidak terbatas pada perawat saja, melainkan calon perawat (siswa) pun harus
memahami kode etik ini.

4 Elemen Kode Etik Keperawatan Internasional


ICN mempunyai empat elemen paling penting untuk mengatur perawat sesuai
dengan standar etis yang berlaku secara internasional, yaitu:

1. Perawat dan Klien.

2. Perawat dan Praktik.


3. Perawat dan Profesi.

4. Perawat dan Rekan Kerja.

6 Kode Etik Keperawatan versi International Council of Nurse (ICN)


Dari empat elemen pokok tersebut, dapat dijabarkan menjadi 6 rumusan kode
etik keperawatan, yaitu:

1. Tanggung Jawab Utama Perawat


Perawat mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan,
memelihara kesehatan, mencegah penularan penyakit, dan mengurangi rasa
sakit atau penderitaan.

Agar tanggung jawab utama perawat tersebut dapat dijalankan, maka seorang
perawat harus mempunyai pemahaman mengenai:

 Memberikan pelayanan keperawatan sebaik mungkin di berbagai tempat.

 Menjunjung tinggi harkat-martabat setiap orang, menunjung tinggi hak asasi


manusia, dan segala perbedaan yang dimiliki oleh klien.

 Pemberian pelayanan keperawatan kepada klien baik individu, keluarga, atau


masyarakat harus mengikutsertakan instansi resmi yang terkait.

2. Perawat, Individu, dan Anggota Kelompok Masyarakat


Perawat harus bisa menghargai budaya, adat istiadat, atau nilai-nilai yang
dimiliki oleh individu, keluarga, atau masyarakat ketika memberikan pelayanan
keperawatan.

Selain itu, perawat juga harus bisa dipercaya dengan menjaga informasi rahasia
dan hanya akan memberikan keterangan ketika diminta dalam penegakan
hukum yang berlaku.
3. Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan
Perawat berperan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar praktik
keperawatan sesuai dengan standar pendidikan keperawatan.

Perawat bisa mengembangkan kompetensi dari keilmuwan yang dimilikinya


secara aktif demi peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.

Profesi perawaat bisa bersikap sesuai dengan standar kode etik keperawatan
setiap saat.

4. Perawat dan Lingkungan Masyarakat


Perawat dapat berperan aktif untuk mengkampanyekan personalan kesehatan di
tengah masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan seperti penyuluhan, seminar,
pos yandu, dan lain sebagainya.

5. Perawat dan Teman Sejawat


Perawat harus berupaya sebaik mungkin menjaga hubungan kerja dengan
tenaga kesehatan lainnya agar kondisi kerja menjadi kondusif sehingga
pemberian pelayanan keperawatan kepada klien bisa menjadi lebih maksimal
dan berkualitas.

6. Perawat dan Profesi Keperawatan


Perawat mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan standar pelayanan
praktik keperawatan serta pendidikan keperawatan yang sedang terjadi dengan
ikut terlibat dalam mengembangkan keilmuwan secara profesional.

10 Rumusan Kode Etik Keperawatan


Di Indonesia, kode etik keperawatan terdiri atas lima pokok utama, yaitu: 1)
Perawat dan Klien; 2) Perawat dan Praktik; 3) Perawat dan Profesi; 4) Perawat
dan Teman Sejawat; 5) Perawat dan Masyarakat.
Dari kelima kode etik keperawatan tersebut, dijabarkan menjadi 10 rumusan
yang terdiri dari:

1. Perawat wajib memberikan pelayanan keperawatan sebaik mungkin kepada


setiap klien dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, perbedaan, latar
belakang, sosial ekonomi, dan lain sebagainya.

2. Perawat harus memberikan dan menjaga hak-hak klien.

3. Perawat dapat bertindak untuk mengambil alih pelayanan keperawatan apabila


klien dalam ancaman atau bahaya dari orang yang tidak kompeten, tidak
mempunyai kode etik, atau tidak legal atau resmi.

4. Perawat bertanggung jawab penuh terhadap setiap kegiatan atau keputusan


ketika memberikan pelayanan keperawatan pada seseorang.

5. Perawat selalu berusaha meningkatkan kompetensi keperawatan.

6. Perawat harus bisa melakukan seleksi dengan mempertimbangkan kualifikasi


kompetensi yang dimiliki miliki seseorang ketika hendak konsultasi,
memberikan delegasi atau menerima delegasi tugas dari orang lain.

7. Perawat terlibat aktif untuk meningkatkan kompetensi, kualitas dan mutu


layanan keperawatan yang tinggi.

8. Perawat senantiasi berparitisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang


berkaitan dengan profesi keperawatan.

9. Perawat harus berupaya untuk melindungi orang lain dari informasi sesat (hoax)
atau kesealahan penyajian informasi demi menjaga integrasi keperawatan.
10.Perawat harus bisa berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain atau masyarakat
lain untuk memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin di daerah,
nasional, maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai