Anda di halaman 1dari 11

KODE ETIK KEPERAWATAN DAN 8

ETIKA KEPERAWATAN

Disusun oleh :
Suci Choirun Nisa
PENGERTIAN :
kode etik keperawatan adalah pedoman standar
untuk mengatur tindakan atau perilaku perawat
dalam kerangka kerja dan pengambilan keputusan
secara profesional.

Etika keperawatan adalah pedoman bagi


perawat di dalam memberikan
asuhan keperawatan agar segala tindakan yang
diambilnya tetap memperhatikan kebaikan klien.
5 Kode Etik Keperawatan Indonesia

1. Perawat dan Klien


Saat bertugas, perawat akan dihadapkan oleh banyak klien dan tentu saja tidak bisa
memilih klien seperti apa yang mau dilayani. Kode etik keperawatan telah
mengatur hal ini, berikut poin-poinnya:
 Perawat wajib memberikan pelayanan keperawatan sebaik mungkin dengan
menghargai harkat dan martabat seorang manusia serta menunjung tinggi
perbedaan seperti suku, agama, ras atau golongan.
 Bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan khususnya kepada yang
membutuhkan.
 Perawat wajib menjaga suasana lingkungan saat memberikan pelayanan
keperawatan dengan menghormat setiap nilai-nilai yang dimiliki klien seperti
budaya, ada istiadat, serta keyakinan dalam agamanya.
 Perawat wajib menjaga setiap informasi apapun yang berkaitan dengan tugas
sebagai seorang perawat namun bisa mengungkapkan informasi kerahasiaan
tersebut jika diperlukan dalam penegakan hukum .
2. Perawat dan Praktik
Seorang perawat harus benar-benar memahami pekerjaan dan segala
tugasnya baik secara teori maupun praktiknya. Adapun poin-poin yang
harus dimiliki seorang perawat dalam praktik keperawatan:
• Perawat wajib untuk selalu meningkatkan kompetensi baik soft
skill ataupun hard skill secara berkelanjutan.
• Perawat wajib menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
dengan menerapkan keilmuwan, kompetensi serta nilai kejujuran secara
profesional sesuai dengan kebutuhan klien.
• Setiap keputusan yang diambil didasarkan atas informasi yang akurat serta
dapat mempertimbangkan kompetensi seseorang apabila hendak
melakukan konsultasi, memberikan delegasi, dan menerima delegasi.
• Selalu bekerja sebaik mungkin secara profesional untuk menjaga serta
menjunjung nama baik profesi keperawatan.
3. Perawat dan Masyarakat
Perawat adalah bagian dari masyarakat yang mempunyai
tanggung jawab untuk menjadi pelopor dalam hal pemenuhan
kebutuhan terhadap kesehatan. Dalam hal ini, kode etik
keperawatan dan masyarakat adalah:
• Perawat mempunyai tanggung jawab untuk memprakarsai
serta mendukung berbagai kegiatan yang berakitan dengan
kebutuhan peningkatakan kesehatan serta pencegahan
penyakit di masyarakat.
• Kegiatan yang dapat diberikan kepada masyarakat bisa dari
penyuluhan kesehatan, pelaksanaan posyandu lansia,
posyandu balita, atau pelatihan kaderisasi kesehatan dan lain
sebagainya.
4. Perawat dan Teman Sejawat
Seorang perawat dapat bekerja secara individu maupun tim,
ketika bekerja secara tim seperti di rumah sakit, klinik
kesehatan atau fasilitas kesehatan lainnya maka penting untuk
menjaga hubungan baik dengan teman sejawat.
Berikut hal-hal yang wajib diperhatikan untuk menjunjung
tinggi kode etik keperawatan dengan teman sejawat:
• Perawat wajib menjaga hubungan dengan teman sejawat
maupun tenaga kesehatan lainnya guna meningkatkan suasana
lingkungan yang serasi demi mencapai tujuan secara
keseluruhan.
• Perawat wajib menjadi pelindung klien dari tindakan
pelayanan yang tidak kompeten dari tenaga kesehatan,
perbuatan buruk, tidak etis, ilegal dan berbahaya.
5. Perawat dan Profesi
Berprofesi sebagai seorang perawat harus senantiasa membekali
diri dengan berbagai ilmu khususnya bidang keperawatan dengan
menempuh pendidikan setinggi mungkin serta selalu mengakses
informasi terbaru agar dapat memberikan peningkatan kualitas
pelayanan keperawatan.
Berikut poin-poin penting yang wajib dimiliki seorang perawat
untuk menjunjung tinggi kode etik keperawatan:
• Perawat harus selalu aktif terlibat dalam membangun serta menjaga
kondisi lingkungan kerja yang kondusif agar asuhan keperawatan
berkualitas dan bermutu tinggi dapat diwujudkan.
• Perawat harus ikut berperan aktif dalam kegiatan pengembangan
profesi keperawatan baik secara di tingkat daerah, nasional,
maupun internasional.
• Perawat mempunyai peran penting dalam peningkatakan standar
pendidikan maupun pelayanan keperawatan .
8 Prinsip Etik dalam Keperawatan
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri
b. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam
situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini
dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral,
legal dan kemanusiaan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis
pada klien.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap
klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan
meminimalkan penderitaan.
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang
klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat
dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh
klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar
area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga
tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas
atau tanpa terkecuali.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai